Saya sudah jalan – jalan dengan bawa ransel super gede, berarti aku ini Seorang Backpacker! Wait! tunggu dulu? Jangan tergesa – gesa menyebut diri menjadi Backpacker sebelum membaca tulisan ini sampai selesai.
Apa itu Backpacker?
Sebenarnya apa sih definisi Backpacker itu sebenarnya? menurut wikipedia versi bahasa inggris “Backpacking is a term that has historically been used to denote a form of low-cost, independent international travel” atau bisa dibaca lengkapnya disini.
Sedangkan menurut wikipedia versi bahasa indonesia “Wisata beransel atau perjalanan ke suatu tempat tanpa membawa barang-barang yang memberatkan atau membawa koper.
Adapun barang bawaan hanya berupa tas yang digendong, pakaian secukupnya, dan perlengkapan lain yang dianggap perlu.”
Yang mana, arti dari Backpacking menjadi sedikit aneh, karena setiap orang yang berpergian dengan menggunakan ransel bisa menganggap dirinya sebagai seorang Backpacker.
Apakah Aku Ini Seorang Backpacker?
Seorang backpacker yang sebenarnya tidak hanya seorang yang berwisata dengan menenteng ransel segede gajah yang beratnya bisa berkilo – kilo, arti seorang backpacker lebih dari itu.
Secara mendasar seorang backpacker adalah seorang smart traveler.
Sekali lagi smart traveler bukan berarti buat pergi traveling kamu harus sekolah dulu, kursus dan lain – lainnya.
That’s dumb kamu hanya akan menghabiskan waktumu untuk belajar teori.
Ingat traveling berarti learning by doing, karena di perjalanan kamu akan menemukan hal – hal yang tidak bisa ditemukan di sekolah, bahkan disekolah terbaik sekalipun.
[ Baca Juga : Jadi #TravelerPemula Enggak Ada Salahnya~ ]
Setelah penjelasan panjang dan tidak terlalu lebar diatas, tentunya kamu bisa menyebut diri sebagai backpacker apabila sudah mengerti esensi dari seorang backpacker adalah seorang smart traveler.
Secara detail seorang smart traveler harus berprinsip 5 S ini :
- Smart Budgeting
- Smart Adapting
- Smart Socializing
- Smart Trip Planning
- Smart Documenting
1. Smart Budgeting
Sudah semestinya seorang backpacker menginginkan sebuah perjalanan semurah mungkin, bahkan kalau bisa GRATIS!! meskipun begitu menginginkan yang termurah bukan berarti pelit.
Ingat ber-backpacking berarti kita ingin mencari sesuatu yang menarik di perjalanan.
Jangan sampai gara – gara terlalu ngirit (baca : pelit) kamu melewatkan sesuatu yang menarik, yang mungkin hanya bisa ditemui sekali seumur hidup.
Oleh – oleh juga menjadi suatu tantangan bagi seorang backpacker, terlebih lagi untuk negara seperti indonesia ini.
Karena begitu itenary jalan – jalan mu diketahui entah keluarga atau atau teman, pasti akan datang ribuan request yang bilang “minta oleh – oleh dong” *sigh ==” .
Traveling dengan konsep backpacker bukan berarti kita harus pelit lah, walau pun memang kita bermaksud ngirit.
Saya sendiri lebih suka membelikan barang yang ukurannya kecil dan tidak terlalu memakan ruang didalam ransel.
Yang penting ikhlas dari pada beli trus ngrundel (baca : tidak ikhlas).
Satu lagi yang paling penting, ber-backpacking bukan berarti wisata shopping.
Kalau tidak, mungkin berarti you fail menjadi seorang backpacker, mending bawa koper aja hahaha.
[ Baca Juga: Tips, Itinerary Backpacking Ke Lombok Sendirian! ]
2. Smart Adapting
Seorang backpacker sebenarnya lebih mendekati sebagai seorang petualang, dimana kemampuan adaptasi yang tinggi diperlukan untuk menjadi seorang backpacker.
Kamu tidak akan tahu apa yang terjadi di perjalanan, entah ketinggalan pesawat, tidak dapet penginapan, cuaca extrem atau apapun lah, yang tidak ada di dalam itinerarymu.
Bersiap setiap saat wajib hukumnya bagi seorang backpacker, dan bergerak cepat mengatasi masalah yang terjadi diperjalanan menjadi pembelajaran yang tidak akan didapatkan di bangku sekolah.
Berbahagialah bagi yang sudah mencapai lavel ini, berarti kamu selangkah lebih dekat menjadi seorang backpacker.
[ Baca Juga : Tips, Trik Dan Panduan Backpacker Ke Bali Untuk Traveler Pemula! ]
3. Smart Socializing
Ketika dihadapkan untuk berbackpacking seorang diri atau solo backpacking kemampuan smart socializing ini menjadi skill wajib seorang backpacker.
Mencari teman di perjalanan sekedar untuk melepas kebosanan di perjalanan atau bahkan mungkin untuk mendapatkan informasi tujuan.
Memang tidak semua traveler mempunyai skill sosialisasi yang sama, tapi paling tidak mau berubah dan belajar bersosialisasi, saya sendiri masih perlu banya belajar untuk yang satu ini, karena saya sebenarnya seorang yang cukup pendiam.
[ Baca Juga: Tips Liburan Ala Backpacker Ke Jepang Anti Mahal Tapi Tetap Seru!! ]
4. Smart Trip Planning
Perencanaan trip yang matang, juga menjadi salah satu dasar keberhasilan dari suatu perjalanan dengan konsep backpacking.
Beruntung kita hidup di era yang serba mudah.
Andalan saya untuk merencanakan sebuah perjalanan adalah “Google“, hanya dengan google seorang backpacker bisa merencanakan semua tentang perjalanan dari A hingga Z.
Kalaupun sudah mentok anda bisa bertanya di forum – forum pejalan yang sekarang sudah bertebaran di internet.
Tapi ingat riset dulu dengan “Google” sebelum bertanya, paling tidak kamu tidak terlalu tersesat. Jangan sampai bertanya di forum dengan model pertanyaan seperti ini :
“hei, gw mau backpacking ke perancis nih, bagi ittenarynya dong, nginep yang murah dimana? tempat yang bagus apa? bla bla bla“.
Ingat!! Para backpacker yang lain bukan tour agency! Kadang males juga kalo liat postingan di forum yang mau enaknya aja sperti itu.
Minimal bertanyalah dengan sedikit tahu, gunakan “Google” dengan bijak, bagaimana jika ada yang memberikan informasi salah dan kamu belum pernah meneliti sebelumnya?
Yang ada bencana di perjalananmu.
[ Baca Juga : 6 Alasan Kenapa Traveler Harus Punya Travel Blog! ]
5. Smart Documenting
Sampai saat ini alat untuk membaca pikiran dan hati manusia belum ditemukan, jadi dokumentasikan lah setiap perjalanan backpackingmu.
Seperti kata pak Dahlan Iskan, “kalau ingin orang tahu isi hatimu, tulislah”.
Tak perlu lah ditulis dengan kertas, selain membantu pengurangan penebangan pohon untuk membuat kertas, kita sudah hidup di jaman yang serba digital, tinggal pakai blog gratisan seperti blogspot atau wordpress juga sudah cukup, publikasi juga semakin mudah dan murah.
Selain menulis, fotografi juga bisa menjadi alternatif untuk mendokumentasikan perjalanan.
Tidak perlu kamera mahal atau DSLR bahkan kamera hp pun boleh digunakan.
Atau jika merasa mempunyai skill untuk membuat video dokumenter, mungkin bisa membuat video dokumentasi seperti ini : Travel video dokumenter terbaik versi catperku.
Jadi setelah membaca 5 prinsip dasar seorang backpacker diatas, seorang backpacker bukan hanya seorang yang berwisata dengan menenteng berkilo – kilo ransel di punggungnya.
Seorang backpacker mempunyai arti lebih dari itu, berada di level manakah kamu?
Yang terpenting semua prinsip diatas bisa dipelajari “learning by doing“, semakin banyak jam terbang travelling mu, semakin dekat kamu menjadi seorang backpacker yang sebenarnya :)
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
asalkan msh bisa berbahasa Indonesia jgn malu buat bertanya.
salam kenal,
anugrah
klo berkenan silahkan mampir,tp ceritanya ga sebagus dan sebanyak yg mas bikin (ngerendahin diri :D) http://paragembelgembel.blogspot.com/
haha, gak apa mas, yang penting keep share aja :D, kalo berkenan tukeran link mas, nanti saya tambahin di http://catperku.info/catatan-backpacker-lain/
apapun label nya yang penting tetap jalan-jalan dan cinta Indonesia :)
hehe Nice blog mas, salam.
yudi
haha bener!! cintai indonesia dengan caramu sendiri :D salam kenal juga :)
done yah mas link nya :)
iya mas :D makasih banyak :)
mantaaap…. cuma kalo backpackernya cewek, agenda belanja belanji sulit untuk ditinggalkan, hehehe…
blognya menarik, lanjutgan…. :)
wahaha gitu ya, jadi kalo cewek agenda belanja wajib dimasukkan, hmmm boleh2 :D Makasih dah berkunjung :)
Artikel yang menarik mas.. Blog yang juga sangat menginspirasi.
Salam kenal.. ;)
terimakasih udah baca :), salam kenal juga :)
nice article, emang sih kadang ada mereka yang bilang kalau mereka backpacker sejadi, tapi naik kereta bisnis, hahahaha. share blog juga ya (alfi.mashuri.web.id)
sebenernya naik kereta bisnus juga gak apa sih, kalo memang ada dana :D, yang penting optimal aja jalan – jalannya, ndak terlalu kere ndak terlalu mewah. Wong yang namanya jalan jalan itu bikin seneng ati kok haha
Salam,
Kang, saya nih baru mau nyoba backpacking.an,,
awalnya rada’ ragu bakal bisa backpackingan..
udah gak punya modal apa-apa, masi kecil, cewek pula,,
tapi setelah baca artikel2nya Kakang dapet pencerahan baru,,
hehe, makasih buat artikelnyaa,
membantu sangat,,
:)
salam..
senang tulisannya bisa berguna :) makasih yah udah baca :)
nice post bang!
thanks atas postingan yang sangat bermanfaat ini…
salam ransel!
sip!! makasih udah mampir n baca :)
nice inpoh… blognya menarik banget palagi yang tulisan ini. jadi lebih berpikir ulang lagi apa kita dah bener-bener jadi seorang backpacker ato sekedar ngaku-ngaku aja..
n saya paling terkesan klo backpacker itu juga harus smart documenting (nulis catper diblog)…
salam kenal…
hehe iya, soalnya kalo didokumentasikan, secara tidak langsung kita bisa jadi duta pariwisata indonesia :D, n bisa bantu para pejalan yang lain :) selain itu biar jalan – jalannya gak sekedar jalan – jalan gt :) makasih udah berkunjung :)
tp kalau travelny k luar negri gmana? menggunakan bhasa indo belm tntu mrka tau. .
Pengen bgt jd backpacker
ya pake bahas inggris :D, tapi kalau ke negara yang juga ga banyak pake bahasa inggris, pake bahasa indonesia no problem lah wong sama – sama ndak ngerti hahaa. efisiennya pake bahasa tubuh, bahasa tarzan :P
saya masih selalu bertanya “wc nya jongkok apa duduk” tiap kali nyari penginapan. hhehe.. belum cocok ngaku backpacker berarti yaa Kak? :-B
lhaa,, apa hubungannya sama backpacker *bingung* hahaa
Nice article ^^
hihi, makasih :D
Nah, dulu kayaknya saya terinspirasi dari sini deh, Mi, waktu nulis yg “perbedaan backpacker, solo traveler, dst.”
Mgkin kalo krg berkenan, ntar saya cantumin link deh, kesini. :)
Thank for give me an inspiration. :D
walaaaah, masak? hehe makasih deh, semoga bisa menginspirasi ya :D
backpacker yang suka jalan-jalan dengan biaya super hemat ntu ya .. eh bener gak sih .
enggak mesti gituu, backpacker itu identik dengan pejalan independent sih :)
Infonya bagus, tulisannya juga mantap, mas. Pengen jadi backpacker, cuma takuuuut
Artikelnya keren, nambah pengetahuan saya juga. Kalau saya lebih senang jalan-jalan tanpa travel agent karena lebih seru aja ngurus sendiri. Mulai dari googling dan ngerancang rencana perjalanan (iya, nggak pingin juga terima beres dg nanya: minta initary dong, hehe). Kalau untuk keuangan, saya lebih milih jalan tengah, hehe. Nggak berhura-hura juga tapi tetap nyaman. Kalau shopping, karena bukan penggila shopping, jadi waktu ke Singapur aja bawa 104 SGD (1 juta) cuma abis 65 SGD. Oleh-oleh? Mau gantungan kunci atau tidak sama sekali, haha…
siip siiip! teruskan perjuanganmu nak! hehee :D
bener banget nih, banyak banget orang yang ngaku – ngaku dirinya traveler / backpacker sejati cuma dengan bawa ransel gede. Oiya, gw solo traveler, terakhir sya traveling ke Jerman dan ceko, menurut gw juga backpacker / traveling ke suatu tempat jangan cuma menikmati pemandangan atau sekedar jalan – jalan, yang lebih bijak lagi kalo kita bisa dapat pelajaran dari sana, maka skill seorang traveler / backpacker yang paling mutlak itu adalah pengamatan terutama ketika kita jalan keluar negeri, siapa tahu dengan pengamatan kita tersebut bisa muncul ide kreatif untuk bangsa kita. gak usah secara spesifik, secara general aja seperti kebersihan lingkungan dan kebiasaan orang lokal. Selain itu fleksibilitas seorang backpacker sangat dituntut, suatu waktu lu terhalang sesuatu dan lu harus tidur di stasiun lu HARUS BISA!. hahaha…
Salam traveller,
seee, traveling atau backpacking nggak cuma sekedar jalan2 ngabisin doang saja. tapi tentang pengalaman dan inspirasi baru juga :) untuk diri yang lebih baik minimal :)
Kalo jalan2 dgn rute lumayan jauh, sendirian tapi pake motor tuh bisa disebut backpacker juga gak yah?
Bang ijin share ya. Sumber dicantumkan kok :)
Silahkeun ^^ semoga bermanfaat~
Bgini mas, ku mau tanya.
Ku udah Datangin puluhan kota bahkan kluar pulau, biasa nya 2 minggu smpe 1 bulan mnetap..
Nah masalah nya ku gk pernah memplaning smua nya termasuk dana transport nya, se ada nya uang di dompet ajh.haha
Bulan kmaren september 2015 ku pergi ke 4 kota skligus dlam waktu 1 bulan waktu itu cma bwa uang 200rb.
Prtanyaan ku.
Itu termasuk backpaker atau bgimna?
Thank blog y keren mas..
Salam sejahtera… saya dari Malaysia berminat dengan blog anda… Moga anda sentiasa sihat untuk terus mengembara meneroka destinasi-destinasi terbaik
Wah, dari negara sahabat :D terimakasih sudah berkunjung ke travel blog catperku yang sederhana ini :D
tulisannya sangat bermanfaat. Saya kepengen banget solo backpacker tapi banyak tapinya hehehe
salam kenal kak.
Wahhh…keren kak Fahmi. Aku suka postingannya. Akan selalu ingat 5 S saat backpacking. Thank you kakak…
Menarik buat aku yg suka menjelajah daerah baru seorang diri. Mngkin smart sosializing ku harus ditingkatkan lagi ya??
Bang Pasti suka nonton jejak petualangkan. Kira-kira sama tidak dengan penjelasannya. Soalnya kalau di jejak petulang lebih dekat dengan orang atau kurang lebih mereka senang mempelajari adat dan istiadat atau perilaku yang mereka lakukan ditempat yang berbeda-beda.
Emng hal yg paling seru waktu backpackeran tiba2 ada masalah yg mikirnya kudu cepet pake banget sih.. masalah krusial yg harus segera diselesein skrg juga.. jadi ya kyk berpetualang aja, nemuin masalah-masalah tak terdugaaaaa, yg belum pernah dirasain.. kadang agak deg2an, tp disitulah nikmatnya..