Alasan saya lebih suka traveling ala backpacker dibanding menggunakan Tour? Memang setiap orang dilahirkan berbeda, setiap orang juga mempunyai gaya traveling yang berbeda. Jadi ya tidak bisa dipaksakan untuk selalu sama ya.
Tapi saya boleh dong berpendapat dan berbagi tentang gaya traveling saya selama ini.
Saya style travelingnya fleksible, namun kalau lagi traveling ala backpacker, rasanya kok bisa dapat lebih banyak cerita.
Singkatnya, setelah membaca tulisan ini, ya kalau cocok boleh dipakai, kalau enggak cocok ya sudah, gunakan style kalian sendiri ya.
Bebas, yang penting bisa jalan-jalan dengan menyenangkan.
Oke, lanjut. Ketika traveling selama ini, terus terang saya jarang sekali menggunakan yang namanya paket tour.
Ya, paket tour yang istilahnya kita tinggal bayar, terus semuanya sudah ready.
Gak perlu lagi ribet mempersiapkan segala tetek bengeknya.
Kalaupun saya memakai paket tour, biasanya karena dibayarin kantor seperti ketika cruising ke Nusa Lembongan.
Kalau enggak berarti saya lagi menang lomba atau lagi dapet undangan famtrip :D
Well, saya lebih suka jalan jalan ala backpacker daripada menggunakan paket tour bukan karena biar terlihat keren, atau dengan cara backpacker bisa lebih kere dan lebih menantang.
Tapi, inilah beberapa alasan saya kenapa lebih suka traveling ala backpacker :)
Daftar Isi
1. Kenikmatan Persiapan Menjelang Traveling Tidak Bisa Didapatkan Dengan Paket Tour
Ribet booking tiket, atau sengaja begadang demi mendapatkan tiket promo yang selalu di jual tengah malam, semuanya hanya bisa saya dapatkan jika liburan ala backpacker.
Buat saya, proses persiapan traveling menjadi salah satu bumbu pelengkap traveling ala backpacker.
Kalau kata peribahasa sih “Berakit – rakit ke hulu, berenang renang ketepian”.
Berpusing – pusing cari tiket promo dulu, baru senang traveling kemudian.
Kalau dapat tiket promonya sih….
Beda kalau traveling dengan paket tour yang tinggal telepon, tanya harga, deal dan tinggal bayar.
Enggak perlu begadang kan buat ngelakuin itu?
Eh, tapi ada sakitnya juga sih… Liat rekening berkurang drastis buat bayar paket tour….
2. Saya Enggak Mau Model “Udah Bayar, Diperintah Kesini – Kesitu, Terus Dibatasin Juga” Hih!
Ini salah satu yang membuat saya emoh traveling memakai paket tour.
Biasanya kan kalau memakai paket tour itu, destinasi sudah ditentuin kan?
Jam segini disini, jam segitu harus kesini, makannya disini, minumnya yang itu.
Terus jam kunjungan ke suatu destinasi pasti dibatasi juga.
“Destinasi A maksimal 2 jam ya!, kalau enggak pulang sendiri!” –” Oke, saya udah bayar terus masih diatur – atur juga.
Beda kalau saya traveling ala backpacker, seperti waktu ke Jepang dulu.
Mau kemana, berapa lama, makan dan minum apa semua terserah saya.
Mau ke sini seharian oke. atau langsung pergi setelah sampai destinasi A karena saya enggak terlalu suka bukan masalah.
Apalagi saya orangnya tipe yang impulsif.
Kadang kalau sekarang mikir mau ke destinasi A, beberapa detik kemudian malah sampai ke destinasi B bisa juga. Loh! Eh!
3. Traveling Ala Backpacker Itu Prinsipnya Menjadi Pejalan Mandiri, Jadi Ada Banyak Yang Bisa Dipelajari
Ada banyak sekali pengalaman dan ilmu yang saya dapat dengan traveling ala Backpacker.
Sebagian besar sih pengalaman dan ilmu yang tidak pernah saya dapatkan dari bangku sekolah.
Contohnya, saya menjadi bisa berkomunikasi lebih baik dengan orang dari pada sebelumnya.
Karena ketika traveling, saya harus mempersiapkan semuanya sendiri. Mulai dari booking tiket, tanya destinasi, tanya ketika nyasar dijalan.
Secara tidak sadar saya melatih cara berkomunikasi saya dengan orang lain, paling tidak lebih baik dari sebelumnya.
Ketika saya masih seorang super geek yang hanya tahu apa yang ada disepanjang dari laboratorium kampus menuju tempat kost. *eh* “Lupakan, itu beberapa tahun lalu kok”
Traveling ala backpacker bisa membuat saya lebih mandiri dan independen, juga melatih saya tidak menjadi orang pemalas.
Sudah jelas bukan? Saya harus mengatur semuanya sendiri semua tetek bengek tentang rencana traveling saya dari A – Z.
Secara tidak langsung, kemandirian tadi secara perlahan terbawa ke kehidupan sehari – hari saya.
Ya, traveling ala backpacker itu bisa membuat kamu jauh lebih mandiri. “Tapi, kalau suka bangun siang sih tetep -.-“
4. Traveling Ala Backpacker Penuh Ketidakpastian, Tapi Itulah Bagian Yang Paling Menyenangkan!
Karena saya bebas menentukan kemana kaki akan melangkah, jadi pasti akan banyak kejutan dengan traveling ala backpacker.
Kadang saya menyiapkan itinerary yang sangat mendetail seperti perjalanan ala backpacker ke Lombok saya beberapa tahun lalu.
Tapi pernah juga saya hanya menyiapkan list yang berisi kota apa saja yang ingin saya datangi ketika backpacking jalan jalan ke Jepang selama 13 hari.
Kadang bisa juga semua rencana saya yang sudah saya bikin dengan rapi saya hiraukan begitu saja.
Saya hanya berjalan mengikuti kata hati, kemana otak seketika memerintahkan saya harus pergi ke arah barat atau timur?
Entahlah. Coba deh, sesuatu yang impulsif dan tidak pasti. Sesekali akan lebih menyenangkan :)
Sebenarnya masih banyak sekali yang membuat traveling ala backpacker lebih menyenangkan menurut saya.
Tapi beberapa diatas adalah yang bisa saya bagikan untuk kali ini.
Perlu diingat juga kalau ini adalah murni pendapat saya tanpa bermaksud kalau traveling dengan paket tour itu berarti tidak menyenangkan.
Setiap orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda – beda, dan saya menghormati perbedaan itu.
Perbedaan tentunya akan membuat hidup lebih menarik bukan?
Last but not least, “Untukmulah Travelingmu, Untukkulah Travelingku” yang penting tetap berjalan kawan, mari kita mengenal dunia dan diri kita dengan traveling :D
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
nyoleknya gak ngenakin beut -____-
haha, gak ngenakin gimana toh? :3
aku kuat yaa sama dingin, wong pacarku ajah super-duper-dingin dan kaku kaya esnya mount everst –/
-_-” mulaii~~
Oh, gitu ternyata..
gitu kenapa om :3
hoho, iya, seneng kalau jalan ngatur sendiri dan get lost aja.
waktu di Gili Trawangan dan SEMUA ORANG menyarankan kami naik kapal cepat ke Bali, kami malah nyebrang kapal balik ke Lombok, naik delman, oleh tukang delman dianjurkan naik shuttle, ke Mataram, trus sambung shuttle lagi ke Lembar, terus lari-larian naik ferry, terus geje di ferry 4 jam malah tidur, ditarik-tarik calo di PadangBai, naik bis yang tarifnya kemahalan sampai Ubung (karena kesorean) gak dapat tempat duduk lagi, macet banget akhirnya ngojek sampai Kuta.
dan itu NGGAK LEBIH MURAH dari naik kapal cepat juga! hahahaaa…. lebih lama iyaaa…
tapi kan jadi sempat lihat Senggigi, menikmati pantai sampai bosen, sempat lihat bandara Selaparang, puter-puter kota Mataram, ngelihat pelabuhan, seru aja sih…
nah! pengalaman seperti itu sih bumbu – bumpu penyedap yang tidak biasa ketika traveling :D
BACKPACKER, ya? Akhirnya nemu juga orang yang seleranya kayak saya. Iya, hal pemanis backpacker itu, ya, kayak gitu. Bangun jam 12.00 Terus lari ke alfamart nyari tiket ekonomi, jalan naik Mikrolet ke stasiun, bawa beban berat, dan hal itu saya anggap menyenangkan. Mana teman saya bahkan cuma 3 orang yang senengnya “tersiksa tapi enak” saat liburan. Sisanya manja semua.
hehe, kalau yang suka adventure memang sebaiknya ngerencanain liburannya sendiri. lebih bebas :) mau seneng2 aja atau ada adventurenya.
Iya, kadang pakai travel juga justru nambah ribet. Apalagi kalo peserta tur yang banyak maunya. Beda pakai travel dan backpackeran: Travel= Mudah di awal, ga enak pas jalan-jalannya. Backpackeran= Susah di awal, tapi puas pas jalan-jalannya. Eh tapi tergantung kondisi juga loh ya =)
seringnya gitu, eh tapi pengen juga sesekali coba traveling pake tour loh :D mau coba sekali aja.
Hhe kalo mau saya punya relasi yg menawarkan jasa tour nih,.. Kalo minat bisa di coba di jasa touring rumahcapung…
hehee, nanti kalau ada rencana ya :D
bener juga sich traveling ala backpacker gitu, bebas banget jalan2nya… Berasa deg2 ser kalo lagi pas ngurus visa sendiri dikedutaan, cari2 tiket promo semurah mungkin, pokoknya berasa banget dech nikmatnya dan jadi pengalaman dan lebih mandiri pula…. Kalo pake paket tour tuch berasa kayak itik yg digiring kesana kemari ngikut aja gitu…Hehehe
Yup, keuntungan backpacking itu emang bisa lebih bebas n fleksibel
Yup setuju banget! Backpacking itu penuh tantangan dan memacu adrenalin, kadang gak tauk harus gimana. Penting lagi mengatur mood, jangan sampe hal2 yang kejutan membuat bete. Tapi seringnya kejutan2 yang tidak terduga malah lebih berkesan dan menjadi cerita yg dikenang sepanjang hidup. #halah Belajar sabar juga berdamai dengan diri sendiri. Belajar menikmati setiap kejadian dalam perjalanan, dan itu lebih seruuuu…. ketimbang duduk manis diatur2. Hahahahhaha
Hallo, saya Satria Prana, saya seorang Backpacker baru, dan baru mengelilingi wilayah Indonesia, karena kalau dibilang saya ini bisa disebut Backpacker nekat, pergi sana sini tanpa modal dan persiapan, jadi kalo mau makan harus kerja dulu, salama kenal ya om, btw kamera yg digunakan untuk foto, merk dan tipe apa ya om? thanks.
itu pake mirrorlessnya sony :) nex f3
spiil kamera yg buat selfinya dong mas Fahmi