“Ketika traveling ke Luar Negeri, saya selalu iri dengan begitu siapnya infrastruktur mereka menghadapi kedatangan para turis, seperti ketika saya berkunjung ke Pulau Sapi Kota Kinabalu Di Taman Nasional Tunku Abdul Rahman ini”
Daftar Isi
Pengalaman Mengunjungi Pulau Sapi Kota Kinabalu Di Taman Nasional Tunku Abdul Rahman
Hal ini terjadi lagi ketika saya diajak oleh Royal Brunei Airlines untuk menjelajah dua negara tetangga yaitu Brunei Darussalam dan Malaysia.
Di Malaysia sendiri saya diterbangkan menuju Kota Kinabalu yang berada di Sabah, dan akan menjelajah salah satu pulau yang dikenal dengan nama Pulau Sapi.
Seharusnya sih saya lebih memilih untuk mendaki Gunung Kinabalu yang sudah tersohor namanya itu.
Namun karena beberapa minggu sebelumnya Sabah sempat diguncang gempa yang cukup besar, jalur pendakian Gunung Kinabalu ditutup untuk beberapa bulan.
Kata guide saya sih ada banyak jalur yang rusak, bahkan beberapa longsor.
Ya sudahlah, saya cukup puas bisa datang ke Bandar Kota Kinabalu untuk pertama kali, dan menjelajah salah satu pulaunya, yaitu Pulau Sapi.
Pulau Ini Berada Di Taman Nasional Tunku Abdul Rahman
Pagi hari, tepat jam 9 waktu setempat Fazel guide saya selama di Kota Kinabalu sudah menjemput saya di lobi hotel.
Dia bilang untuk menyeberang ke Pulau Sapi saya harus bergegas menuju Sutera Harbor, yang merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Pulau Sapi yang masih berada di area Taman Nasional Tunku Abdul Rahman.
Memang di dekat kota kinabalu ada 5 pulau yang sudah umum menjadi destinasi wisata favorit para turis.
O iya, Taman Nasional Tunku Abdul Rahman sendiri adalah sebuah taman nasional yang terdiri dari sekelompok 5 pulau yang terletak antara 3 sampai 8 km dari Kota Kinabalu.
Taman nasional ini tersebar di area seluas 4.929 hektar, dimana dua-pertiga dari luas areanya adalah lautan.
Pulau Gaya, Pulau Sapi, Pulau Manukan, Pulau Mamutik Dan Pulau Sulug adalah pulau – pulau yang berada di taman nasional ini.
Taman ini dinamai Tunku Abdul Rahman, dari nama Perdana Menteri pertama Malaysia.
Fazel menjelaskan panjang lebar seperti seorang guide professional mengenai seluk beluk Taman Nasional Tunku Abdul Rahman.
Tanpa sadar, kami sudah sampai di Sutera Harbor tempat menyeberang menuju Pulau Sapi, salah satu tempat wisata favorit di dekat Kota Kinabalu.
Memang Kota Kinabalu ini adalah kota yang tidak terlalu besar, berberapa titik utama bisa dicapai hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
Setelah segala macam administrasi dan pembelian tiket kapal diselesaikan, saya segera naik perahu kecil yang akan mengantarkan saya ke Pulau Sapi.
Meski kecil, keselamatan dan kenyamanan penumpang benar benar terjaga.
Tidak ada yang namanya kelebihan penumpang seperti penyeberangan saya ke Pulau Untung Jawa beberapa waktu lalu.
Satu perahu kecil ini mampu memuat 20 orang, tidak lebih.
Selain itu tiap penumpang juga diwajibkan memakai life jacket demi keselamatan mereka selama penyeberangan.
[ Baca Juga: Liburan Ke Malaysia? Kunjungi Kota Terbaik Di Malaysia Untuk Liburan Ini! ]
Hanya Perlu Menyeberang Sekitar 20 Menit Dari Kota Kinabalu
Penyeberangan menuju ke Pulau Sapi ini hanya memerlukan sekitar 20 menit di lautan, karena memang lokasinya sendiri tidak terlalu jauh dari Kota Kinabalu.
Bahkan setelah mendarat di Pulau Sapi, saya masih bisa melihat dengan jelas gedung – gedung tinggi Kota Kinabalu.
Iya, Pulau Sapi ini lokasinya memang dekat sekali dengan daratan utama kok :D
Untuk memasuki Pulau Sapi, turis diwajibkan untuk membayar tiket masuk terlebih dahulu.
RM 10 untuk turis asing yang berumur lebih dari 18 tahun seperti saya, dan untuk warga negara Malaysia sendiri hanya disuruh membayar RM 3.
Terus terang saya setuju dengan model penarikan biaya konservasi untuk destinasi wisata seperti di Malaysia ini, paling tidak akan tetap ada dana untuk menjaga kelestarian dari sebuah destinasi wisata.
Pulau Sapi ini adalah yang paling populer dari 4 pulau lain yang ada disekitarnya.
Semua itu terlihat dari antusiasme para pengunjung yang berkunjung pulau ini.
Sekilas, rata – rata pengunjung pulau ini adalah dari negara China, Korea dan beberapa diantaranya adalah orang Jepang.
Aktifitas yang menjadi favorit ketika berkunjung ke Pulau Sapi sendiri adalah Scuba Diving, Snorkeling atau sekedar berenang saja.
Kalau saya sih lebih suka menghabiskan waktu dengan bersantai ditepi pantai sambil membaca buku.
Selain itu waktu di Pulau Sapi saya lagi kurang mood untuk berenang, ataupun snorkeling.
Jadi lebih enak menghabiskan waktu di pulau ini dengan duduk dibawah pohon sambil membaca buku, sesekali selfie atau lirik bikini yang bersliweran di kanan – kiri. #eh
Setiap orang memang punya cara sendiri – sendiri untuk menghabiskan waktu mereka di Pulau Sapi.
Tetapi, apapun yang kalian ingin lakukan di pulau ini, saran saya lebih baik datang ke Pulau Sapi dari pagi hari.
Karena menjelang sore hari air laut sekitar pulau akan surut dan kurang menyenangkan jika digunakan untuk berenang atau snorkeling.
Untuk pulau yang berukuran hanya sekitar 10 hektar, atau pulau terkecil kedua di Taman Nasional Abdul Rahman, pulau ini fasilitasnya sudah begitu lengkap.
Tempat ganti baju, dan toilet yang bersih sudah disediakan dengan gratis. Untuk yang datang dengan paket tour seperti saya, menjelang tengah hari makan siang sudah disiapkan.
Barbeque ikan dengan lauk aneka macam seafood siap disantap.
Setelahnya terserah, mau lanjut eksplore Pulau Sapi atau bisa juga kembali ke pulau utama Kota Kinabalu.
[ Baca Juga: Panduan Liburan Wisata Ke Pulau Di Taman Nasional Wakatobi Sulawesi Tenggara ]
Foto Foto Suasana Di Pulau Sapi Kota Kinabalu
[ Baca Juga: Pengalaman Liburan Ke Pulau Padar Di Taman Nasional Komodo ]
Peta Lokasi, Informasi Jam Buka Pulau Sapi Kota Kinabalu
- Jam buka Pulau Sapi adalah setiap hari dari jam 8.30 AM sampai jam 5 PM
- Pulau Sapi bisa diakses dari Kota Kinabalu dengan jarak tempuh sekitar 15 – 20 menit.
- Selain dari Sutera Harbor, pulau ini juga bisa diakses dari Jesselton Point Ferry Terminal yang berada di sebelah Malaysia Royal Custom Departement. Perahu untuk menyeberang tersedia dari jam 7.30 AM – 5 PM.
Cara Pergi dan Harga Tarif Menyeberang Ke Pulau Yang Berada Di Tunku Abdur Rahman Marine Park
Cara Menuju Pulau Sapi Satu-satunya cara untuk mencapai Pulau Sapi adalah dari Pelabuhan Jesselton, yang terletak di dekat jalan raya tepi laut di Kota Kinabalu.
Perahu bermotor dioperasikan oleh beberapa perusahaan yang berbeda dan berangkat secara reguler mulai dari pagi hari. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 20 menit.
Untuk mencapai Pulau Sapi, Kamu harus pergi ke Pelabuhan Jesselton di Kota Kinabalu.
Pelabuhan ini mudah diakses dari berbagai lokasi di Kota Kinabalu, dan Kamu dapat menggunakan taksi atau transportasi umum untuk mencapai sana.
Setelah sampai di Pelabuhan Jesselton, Kamu akan menemukan beberapa perusahaan yang mengoperasikan perahu bermotor yang menuju ke Pulau Sapi.
Kamu dapat memilih perusahaan perahu yang sesuai dengan jadwal dan preferensi Kamu. Perahu-perahu ini biasanya berangkat secara reguler dari pagi hingga sore.
Pastikan untuk memeriksa jadwal keberangkatan sebelumnya agar Kamu dapat mengatur waktu perjalanan dengan baik.
Perjalanan dari Pelabuhan Jesselton ke Pulau Sapi memakan waktu sekitar 20 menit dengan perahu bermotor.
Selama perjalanan, Kamu akan menikmati pemandangan laut yang indah dan segar.
Setibanya di Pulau Sapi, Kamu akan disambut oleh pantai yang indah, air laut yang jernih, dan berbagai kegiatan menarik yang bisa Kamu nikmati.
Tarif Menyeberang
- Pulau Manukan,Dewasa RM23, Anak – Anak RM 18
- Pulau Mamutik,Dewasa RM23, Anak – Anak RM18
- Pulau Sapi,Dewasa RM23, Anak – Anak RM18
- Pulau Sulug,Dewasa RM23, Anak – Anak RM18
- Dua Pulau,Dewasa RM33, Anak – Anak RM28
- Tiga Pulau,Dewasa RM43, Anak – Anak RM38
- Empat Pulau,Dewasa RM53, Anak – Anak RM48
Tarif Charter Perahu
- Charter Perahu Untuk Satu Pulau,RM204
- Charter Perahu Untuk Malahom Bay,RM204
- Charter Perahu Untuk Police beach,RM204
Waktu yang Tepat untuk Pergi Dan Hal-hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berangkat Ke Pulau Sapi Di Kota Kinabalu
Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui sebelum berangkat ke pulau ini:
- Waspadai Biawak yang terlihat seperti hewan prasejarah yang berkeliaran di pulau tersebut, tetapi pastikan untuk menjaga jarak yang aman dari reptil liar tersebut.
- Terdapat sebuah restoran sederhana, kios makanan ringan, dan kamar kecil di pulau ini.
- Kamu dapat menyewa masker snorkeling dan sepatu renang dari sebuah toko di ujung dermaga utama pulau ini; tersedia juga penyewaan loker di sana.
- Terdapat biaya masuk kecil untuk menginjakkan kaki di pulau ini.
Dari Pelabuhan Jesselton, perahu terakhir berangkat menuju Pulau Sapi setelah waktu makan siang; semua perahu kembali ke pelabuhan di Kota Kinabalu sekitar pukul 16.00.
Pulau Sapi paling ramai selama musim puncak, yang berlangsung pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.
Sebelum berangkat ke Pulau Sapi, ada baiknya Kamu memperhatikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan pengalaman liburan Kamu berjalan lancar dan menyenangkan.
Di pulau ini, Kamu akan menemukan biawak yang unik dan menarik, tetapi pastikan untuk tetap menjaga jarak yang aman dari hewan-hewan tersebut.
Untuk kenyamanan Kamu, ada restoran sederhana dan kamar kecil yang tersedia di pulau ini.
Jika Kamu tertarik untuk melakukan snorkeling, Kamu dapat menyewa masker dan sepatu renang dari toko di ujung dermaga utama pulau.
Selain itu, tersedia juga penyewaan loker untuk menyimpan barang-barang berharga Kamu selama berada di pulau.
Penting untuk diingat bahwa ada biaya masuk ke pulau ini, jadi pastikan untuk membawa uang tunai yang cukup untuk membayar biaya masuk sebelum Kamu berangkat.
Untuk waktu perjalanan, perhatikan jadwal keberangkatan perahu dari Pelabuhan Jesselton.
Perahu terakhir menuju Pulau Sapi berangkat setelah waktu makan siang, dan semua perahu akan kembali ke pelabuhan di Kota Kinabalu sekitar pukul 16.00.
Jika Kamu ingin menghindari keramaian, sebaiknya hindari bulan-bulan Juni, Juli, dan Agustus, karena inilah puncak musim kunjungan ke Pulau Sapi.
Jika Kamu ingin menikmati suasana yang lebih tenang, pertimbangkan untuk berkunjung di luar musim puncak.
Nah, sekarang Kamu telah mengetahui beberapa hal penting sebelum pergi ke Pulau Sapi.
Selamat menikmati liburan Kamu dan nikmati pengalaman seru di pulau yang menawan ini!
Ps: Terimakasih untuk Sabahtourism dan Borneo Trails Tour & Travel Sdn Bhd sehingga saya bisa main – main ke Kota Kinabalu. Semoga lain kali bisa kembali ke Kota Kinabalu untuk mendaki Gunung Kinabalu! :D
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Infrastrukturnya itu loh yang bikin kita ngiri, padahal skala keindahan (walau relatif) Indonesia punya jauh lebih banyak. :)
Iya, begitu T_T selalu ngiri sama infrastruktur mereka~~
Infrastrukturnya harus jadi pelajaran berat nih buat Indonesia :)
Iyes, kita memang harus belajar dari negara tetangga kok :)
Kirain di Indonesia, ternyata di negeri tetangga ya :D
Dikelola dengan baik ya tempat wisatanya.
Andai aja di Indonesia juga banyak yang dikelola seperti ini :)
Hehee, iya ini di negara tetangga, meski masih di dekat Borneo juga :D
Datang numpang narsis aja ya, mz :p
Kurang lebih begitu~~ *blush*
ish ish ish.. fasilitasnyaaaaa… harga masuknya juga nggak mahal2 amat lagi.. duuuh…nyesek ngeliatnya dan ngebandingin dengan pulo aceh :(
Tuuh kan bener :( fasilitasnya bikin ngiri~
Kak, kenapa dinamakan pulau Sapi? #nanyaserius
Awalnya aku kira karena ada banyak sapi disana, tetapiii… setela sampai sana kok nggak ada sapi ya? Adanya cuma cewe – cewe asian yang berbikini~~ dan sampai sekarang pertanyaan itu juga belom terjawab… #lah
Setuju sama komen-komen di atas, karena infrastrukturnya sudah bagus, orang lebih banyak ke sana, padahal Indonesia punya objek yang nggak kalah bagusnya. Kalau ngeliat iklan Malaysia Year of Festival rasanya, “Idiiiiih bisa banget bikin iklan yang konten budayanya mirip banget sama punya Indonesia!” Tapi setelah dipikir, “Pinter juga mereka yah.” Miris
Negara tetangga ini packaging sama servicenya bagus sih :) makanya banyak yang seneng main kesini~
Sekilas dari foto-fotomu mirip sama Gili Trawangan lho Mi. Tapi memang semua itu pinter-pinternya yang mengelola dan Pemerintah kita sepertinya …
sedikit mirip, aku sih lebih suka gili Trawangan karena emang sudah jatuh cinta sama lombok :D Tapi pulau sapi ini nilai plusnya, akses serba gampang dan jelas. Paket dari travel agent juga enggak mahal – mahal amat~ Emang kembali lagi ke bagaimana yang mengelola deh :D
Nah itu dia, Mi, negara tetangga memang keren packagingt tempat wisata mereka. padahal kita jauh lebih keren tempat-tempat wisatanya, apalagi pantainya. tapi ya gitu, service nya kadang rada ndak nyaman. pernah awal tahun saya dan 3 orang teman di kampus yang kebetulan asal rusia, stay seminggu di gili terawangan, menyenangkan banget, tapi kadang ada aja orang-orang yang iseng mainin harga lah, baik tour dan sebagainya. *maaf jadi curhat haha
Keren ya. Apa Kalimantan nggak bisa dikembangin seperti ini ya? Papua yg tersembunyi aja bisa, Kinabalu tetangganya juga bisa.
Bisaaa, kalau tetangga aja bisa masak kita enggak? Tetapi kembali lagi kepada masalah “mau” atau “enggak mau” :)
harbournya cantiik…pulaunya bersih yaaa…bikin ngenceees pengen main…
Iyaa, main sekeluarga pasti seruu :D
ishh, kudetnya aku baru tahu ada tempat ini. Bagus pulaunya dan banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Terjangkau pulak
tapi tetep ke pulau ini cuma untuk baca buku doang :D
Mesti kita akui sih Mas kalau di sana semua fasilitasnya jauh lebih siap dibandingkan di dalam negeri sendiri :hehe. Di sini kan transportasi saja kadang agak susah, sudah begitu masih suka was-was padahal di dalam negeri :huhu. Intinya banyak yang mesti dibenahi, semoga setiap hari selalu ada perbaikan :amin.
Lunch di pinggir pantai memang seru banget! Dan dilihat-lihat dari gambar di sini sih pantainya lumayan sederhana, tapi balik lagi, fasilitas yang bagus membuat semua orang betah :)).
Iya, kalau masalah fasilitas dan infrastruktur kita memang perlu banyak belajar sama negara tetangga ini deh :D
Baru denger ada pulau Sapi. Aku tadinya mau naik Kinabalu pas agustus nanti, tapi kayaknya batal gegara gempa kemarin itu.
Sebagai penyuka taman nasional, konsep permit masuk untuk konservasi menurutku wajar aja sih selama bener2 digunakan untuk biaya kelestarian alam dan lingkungan. Harus diakui benar kalau dalam hal potensi wisata kita memang melimpah, tapi soal pengelolaannya, Malaysia jauh lebih baik.
Kalau kota kinabalu sih nggak kenapa – napa meski gempa, tapi kalau pendakian masih ditutup, entah sampe kapan :D Dengan adanya biaya konservasi harapannya taman nasional juga lebih terawat :D
Wah ada ya namanya pulau Sapi, hehe. Jika seandainya mau dibandingkan dengan tempat wisata di negeri sendiri, kayaknya masih banyak yang sama bagusnya atau malah lebih cantik tempatnya. Tempatnya yah bukan pengelolaannya, hehe kalo soal itu nyerah deh…
Tapi pulau sapi ini lumayan asik buat nyantai sih :D
Berarti memang wajar kan ya kalau turis asing tarifnya lebih mahal. Makanya, saya suka senyum-senyum aja kalau ada yang mempermasalahkan :)
Iyes, kan demi konservasi juga :D
Wah saya baru tau loh ada nama Pulau Sapi :D Btw, untuk menuju sutera harbor bisa pake transportasi apa? Apakah ada bus atau harus naik taksi?
Kemarin pake travel agent, jadi dianterin. Nah kalau bus kayaknya juga bisa, terus jalan dikit. tapi kalau mau gampang ya naik taksi atau pake travel agent aja :)
Pulau Sapi? haha… kenapa ya sapi kok populer banget dijadikan nama Pulau?
Aku baru pulang dari Denmark, disana juga ada pulau mungil tujuan wisata bernama Okseø Island yang artinya adalah Pulau Sapi
Hahaa, iya nih~ entah kenapa, padahal enggak ada sapi disana loh :D
unik bener nama pulaunya, jadi sedih trip ke Kinabalu tahun lalu musti diangusin karena cutinya menipis :((
Ke Kota Kinabalunya nanti aja, kala jalur pendakian ke Gunung Kinabalu udah dibuka lagi :D
Wah keren fasilitasnya Mas. Dimudahkan sekali rasanya ya pengunjung yang dateng ke sana. Tempatnya pun bagus.
Iya, hiks meski sederhana tetapi fasilitasnya lengkap disini :D
Iya kak..fasilitas di luar negeri emang bikin iri kita..tpi walau begitu tetap harus optimis juga dengan pariwisata kit….btw jadi penasaran gimna underwater di pulau sapi ini..
Nah, iya! kemaren karena body kurang fit jadi nggak snorkeling, tetapi kalau liat di blog orang sih bagus :D
Huwaaa… Sama sih, klo ke LN selalu bikin iri. Bkn cuma infrastructure loh, tapi soal packagingnya juga. Ngebandingin mekong delta di vietnam sm sungai yg kudu disusuri klo ke rammang2 di makassar. Huaah, indahan jg rammang2. Tapiiiiiii… Mengemasnya itu loh, beda
Setujuu! Packaging mereka lebih menarik :|
Iya ya kenapa dinamain Pulau Sapi ya kalau sekarang udah nggak ada banyak sapi? Apa istilah “ayam kampus” di sini sama dengan “sapi” di sana? :-P
Entahlah~ hahaa kadang nama enggak selalu menggambarkan keadaan aslinya :D
Kapal penyebrangannya aja dipikirin bgt keamanannya ya… kalo kita mah, sebanyak mungkin dah.. urusan tenggelam ntr dipikirin -__-.. bingung aku, apa segitu susahnya bljr dr negara tetangga yg jauh lbh bgs… nth gengsi, nth males, ato kemaruk demi dpt uang sebanyak2ya -_-…
entahlah XD itu selalu menjadi pertanyaan besar kenapa kita enggak bisa menjadi seperti mereka~~
Menurutku ini biasa saja sih pulaunya hahahaha.. Atau aku aja yg bukan penyuka pantai atau pulau yaa.. Tapi di Indonesia lebih banyak yg lebih baguuus.. Tapi ya gitu, tempat sampahnya jaraang.. tuh di foto di atas aku nemu tempat sampah di sana sini..
Iyak, ada banyak tempat sampah disana sini, dan semuanya mau buang sampah di tempat sampah, makanya jadi bersih~ kapan kita bisa seperti mereka yaa~
Ada ubur-ubur penyengat ya Bang, di sana? Wuih.. Mesti hati-hati deh kayaknya :’
Kayaknya sih enggak ada, tapi nggak tau deh, harus hati – hati aja. daripada kena ubur – ubur kan nggak lucu~
halo mas salam kenal dr kami para emak emak yg akan traveling nanti tgl 9 sept kr kinibalu dan brunei, boleh minta no telp guide dan sewa mobil nya ? Agar perjalanan kami lancar makasihh yaaa
Kak, kenapa dinamakan pulau Sapi? haha
kurang tau~ udah gitu kali namanya :D
Dulunya tempat sapi kale ya. Hehehe
Saya kira ni di indon mas, pas baca2, eh ternyata malaysia (negeri tetangga), kalo di lihat dari gambar2 nya jauh lebih bagus gili trawangan dan karimunjawa. Bahkan masih banyak yang lain, tapi sayang nya cara pengolahannya saja yang masih kurang.
Ok, terima kasih mas atas info wisata nya.
Salam wisata mas ya.
Kinabalu nya kapan di update mas??