Adalah iseng sebenarnya, kenapa saya mau “nyasar” jauh – jauh ke salah satu kota pelabuhan yang berada di sudut Pulau Hokkaido ini. Memang awalnya saya sudah punya rencana untuk mengunjungi Hokkaido, gara – gara selalu terngiang dengan seorang Suneo yang selalu memamerkan liburan musim dingin di Hokkaido-nya kepada Nobita.
Yap, saya kepincut dengan apa yang dipamerkan dengan Suneo kepada Nobita. Gara – gara itu, di imajinasi saya, Hokkaido adalah sebuah pulau yang wah untuk liburan. Jadinya, saya memasukkan Pulau Hokkaido ke dalam list kota yang saya kunjungi selama 13 hari backpacking ke Jepang.
Awalnya sih saya lebih memilih menuju kota Sapporo yang berada agak ketengah pulau. Namun karena kaget dengan dinginnya Kota Akita, saya urungkan niat untuk mengunjungi Sapporo. Saya takut membeku, apalagi saya datang ke Jepang dengan sedikit salah kostum.

Seafood, Tram, dan Kota kecil yang menyenangkan. Itulah kata kunci utama yang bisa saya definisikan dari Hakodate. Pun saya sebut sebagai kota kecil, sejatinya Hakodate adalah kota terbesar ketiga yang ada di Pulau Hokkaido. Namun, saking terasa sepinya kota ini, saya jadi merasa kalau ini adalah kota kecil ditengah – tengah pegunungan seperti Kakunodate. Saya juga sedikit heran, kenapa kota ini tidak seramai kota lainnya seperti Tokyo. Padahal sebenarnya Hakodate ini adalah kota pelabuhan loh!
Lokasinya memang tepat berada di tepi laut, yaitu selat Tsugaru yang memisahkannya dengan Pulau Honshu didekatnya. Hakodate sendiri bukanlah kota pelabuhan yang biasa. Apalagi kota ini adalah yang pertama kali membuka diri kepada dunia, setelah zaman isolasi, Zaman Edo. Hakodate adalah kota pelabuhan yang suasana Jepangnya sudah tercampur dengan aroma negara barat. Karena itu saya tidak heran kalau selama saya berjalan – jalan disana, saya banyak melihat bangunan dengan arsitektur barat.

Bahkan, di Hakodate ada sebuah benteng yang arsitekturnya model barat banget! Namanya Benteng Goryokaku. Tentunya saya juga mengunjungi benteng itu dong :D. Gratiss! Gak pake bayar! Jadinya saya bisa menghemat uang Yen saya :P. Alasan lainnya, sebenarnya ada banyak pohon sakura seperti di Kitakami di sekitar benteng ini. Namun karena saya datang terlalu cepat, jadinya sebagian besar belum mekar. Urung mendapatkan pemandangan sakura bermekaran, saya malah melihat banyak orang piknik dan jogging disekitar benteng. *ikutan jogging ah :3*
Selain bangunan dengan arsitektur barat, adanya Tram sebagai moda transportasi untuk mengelilingi Kota Hakodate membuat saya merasa tidak sedang berada di Jepang. Saya malah merasa seperti sedang di Eropa, atau di Jakarta jaman dulu ketika masih ada yang namanya Tram. Eh, Kalau enggak salah, Tram itu banyak ditemukan di eropa kan? *katanya sih gitu, saya belom pernah ke eropa*

Kelihatannya si Tram ini hanya melewati bagian tengah Kota Hakodate saja, namun ternyata si moda transportasi klasik yang mirip kereta ini melewati semua tempat strategis di Hakodate loh! Contohnya, mata air panas khusus buat merendam kaki saja, Benteng Goryokaku, titik awal untuk naik ke Gunung Hakodate, dan masih banyak lagi :D
Kebetulan saya juga membeli one day pass untuk naik Tram di Hakodate sepuasnya. Jadinya, kadang saya iseng turun dan naik di setiap pemberhentian yang ada. Kalau enggak memakai one day pass ini, tiap naik saya harus mengambil secarik kertas berisikan nomor ketika naik terlebih dahulu. Baru ketika turun saya membayar yang hitungannya saya tetap tidak mengerti sampai sekarang ==”.
Biasanya saya hanya menyodorkan beberapa recehan Yen, baru kemudian driver Tram membantu memilihkan recehan tadi untuk dimasukkan ke dalam sebuah mesin. Maaf, tapi saya memang bingung dengan cara membayarnya. Karena itu saya membeli one day pass untuk hari selanjutnya :p

Meskipun letaknya di dekat laut, landsekap Kota Hakodate tidak begitu landai. Cenderung miring, semakin menjauh dari laut semakin tinggi. Agak mirip kota San Fransisko yang ingin sekali saya kunjungi, minus cable car nya saja. Lansekap yang unik seperti ini malah membuat saya senang untuk mengeksplorasinya dengan jalan kaki. Meskipun sebenarnya tenaga sudah mulai habis dipakai banyak jalan sejak landing di Haneda.
Ngomongin Jalan kaki di Hakodate, saya tidak lupa menyempatkan diri mengunjungi pasar ikan, dan pelabuhan-nya. Percaya deh, ada banyak kejutan disana! Mulai dari kepitin merah yang harganya bisa bikin gila, atau cumi – cumi raksasa yang entah siapa yang mau memakannya. Adalagi sebuah museum yang terbuat dari kapal penumpang yang dulu digunakan sebagai transportasi utama menuju ke Pulau Honshu. Sekarang sih perahunya sudah tidak dipakai lagi, karena sudah ada kereta ekspress dan terowongan bawah laut seikan (Seikan Tunnel). Hakodate – Aomori dan sebaliknya bisa ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih dua jam saja.

Kota pelabuhan seperti Hakodate adalah kota impian saya. Sepertinya saya selalu cocok dengan kota yang berada di dekat laut dan tidak terlalu ramai ya? Entah kapan saya bisa kembali ke kota itu atau malah menemukannya di Indonesia. Entah, namun saya selalu berharap, saya akan berjodoh lagi dengan kota impian saya, dimanapun di muka bumi ini.
















Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
IkutiĀ travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakanĀ kerjasama.
Saya juga suka banget kota-kota semacam ini di Jepang. Charming banget!!
Seru banget udah sampai Hokkaido! Saya cuma sampai Aomori, itu pun gak kuat sama dinginnya pas akhir November lalu :p
ahaha, musim dingin ya? pasti dinging banget! persiapan baju dingin jangan lupa :D. Aku kesana musim semi itu, tapi dinginnya masih tetep menusuk! :D
Seandainya Muara Angke sebersih itu..
iyaa, seandainya :| sayang aslinya gak ya?
Gak banget :(
Btw Mas Fahmi, boleh gak sy dikirimin itinerary per day backpacking ke Jepang nya?:-)
ndak pake itinerary dulu, tapi nanti kalau ada waktu mau sharing itinerynya juga sih. di publish di blog ini :))
Hahaha baiklah..ditunggu.
semoga cepet punya banyak waktu luang ini :D ada rencana bikin e-book tentang jepang juga ;)
hi rizal mau tanya dong klo ke hokaido naik apa yaa? apa bs masuk JR Pass jd bs free jg atau gmn? thanks yaa
Kalau pegang JR Pass bisa kok gratis sampe Hokkaido. Misal dari tokyo bisa ambil Shinkansen Sampe Shin-Aomori, terus pindah ke JR Aomori, baru ambil kereta ke Hakodate pake kereta cepat. Dari Hakodate itu bisa kemana – mana, di Hokkaido :)
Mase, aku insyaallah mau ke sapporo tar maret. Aku nggak ngerti nih kok pas liat2 peta ada subway station ama jr station. Bedanya apa ya?
Trus kalo cuman sekitaran sapporo, mending beli tiket langsung per tujuan apa jr pass hokkaido sekalian (kemahalan kali yak?)
Makasih ya, mas..
pokoknya, beli JR pass itu kalau banyak berpindah-pindah pake kereta shinkansen, baru nggak rugi :D