Robatayaki ini adalah makanan berupa seafood, daging dan sayuran yang biasanya dimasak di atas panggangan dengan gaya robata ( mirip dengan perapian di lantai ) langsung di hadapan para pengunjung.
Ini adalah pertama kalinya saya mencoba kuliner di restoran unik di Jepang yang dikenal dengan dikenal dengan Robatayaki.
Terus terang saya bingung kalau menjelaskan dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Makanya saya bikinin juga travel vlog / video blog disini biar lebih gampang memahami apa itu Robatayaki.
Yang jelas sih, kalau liburan ke Jepang, wajib banget deh cobain sensasi makan seperti ini.
Apa itu Robatayaki?
Dalam konteks masakan Jepang, robatayaki ( 炉端焼き ), artinya secara harfiah adalah “memasak api unggun”.
Kalau di Indonesia mungkin yang mendekati itu angkringan khas jogja dengan sate usus dan semacamnya lah ya.
Robatayaki ini sering disingkat menjadi robata ( ろばた ) dalam hiragana, yang artinya mengacu pada metode memasak, mirip seperti barbekyu dimana makanan dimasak dengan waktu yang bervariasi di atas arang panas.
Sampai sekarang ini banyak restoran Jepang, baik yang berada di Jepang ataupun yang ada di luar negeri memiliki spesialisasi dalam gaya penyiapan makanan ini.
Secara tradisional, makanan yang ada biasanya terdiri dari kombinasi potongan makanan laut dan sayuran.
Namun tetapi jenis makanan lain seperti daging, ikan yang cocok untuk dipanggang juga dapat ditawarkan.
Gaya memasak robata / robatayaki ini cukup berbeda dari masakan arang Jepang lainnya.
Karena menggunakan perapian terbuka yang lebar dan datar dengan gaya irori, bukan shichirin atau jenis alat memasak arang lainnya.
Sedikit Sejarah Mengenai Robatayaki
Dalam catatan sejarah, Robata ini berasal dari gaya memasak pedesaan berusia berabad-abad oleh nelayan Jepang utara di sekitar perapian komunal.
Perapian komunal tersebut dikenal dengan irori yang berfungsi sebagai area memasak dan sumber panas, yang banyak ditemukan di pulau paling utara Jepang, Hokkaido.
Para nelayan membutuhkan cara untuk memasak di atas perahu, jadi mereka membungkus bara binchōtan di dalam kotak batu untuk melindungi perahu dari panas yang menyengat.
Setelah adanya kampanye pemerintah Jepang yang menggambarkan Hokkaido sebagai daerah pedesaan yang indah, gaya memasak ini menjadi populer di seluruh Jepang.
Restoran robatayaki pertama ( yang bernama “Robata” ) dibuka di Sendai, Prefektur Miyagi.
Membuktikan formula yang sukses, segera lebih banyak lagi restoran robata yang mengikuti, dimulai di Osaka.
Mulai dari tahun 1965 hingga sekarang, terdapat lebih dari 10.000 restoran bergaya robata di seluruh Jepang.
Bahkan di sebuah kota nelayan Kushiro di Hokkaido, ada banyak sekali restoran yang berspesialisasi dalam gaya masakan ini.
Jadi sudah tahu kan kalau mau mencoba makan di restoran bergaya robata ini harus pergi liburan kemana?
Gaya Ini Menjadi Budaya, Terutama Para Pegawai Kantoran / Salary Man Di Jepang
Kalau kamu melihat film dorama Jepang, biasanya para salary man atau pegawa kantoran ini memiliki kebiasaan untuk mengunjungi tempat makan dengan style robata ini bukan?
Ini bukan hanya di film saja, beberapa kali saya pergi liburan ala backpacker ke Jepang menemui hal ini juga.
Untuk restonya sendiri bisa berupa restoran seperti yang sempat saya coba di video blog diatas, ada juga yang konsepnya berupa kedai makan sederhana ( Izakaya )
Memang awalnya gaya memasak robatayaki ini dulunya banyak ditemukan di kedai Izakaya.
Pada kedai bergaya Izakaya, biasanya pengunjung akan mengelilingi penjual makanan yang memangang makanan dengan arang panas.
Disini pengunjung juga bisa melihat langsung proses memangang makanan yang juga dikenal dengan kushiyaki.
Makanan yang dipanggang dengan gaya robatayaki pun juga bermacam macam. Mulai dari seafood, hingga bermacam macam daging.
Pengunjung tinggal memilih saja makanan mana yang ingin mereka makan, penjual nanti akan memberikannya.
Biasanya pengunjung akan makan ditemani dengan minuman beralkohol khas jepang yang dikenal dengan nama Sake.
—–
My Instagram : instagram.com/catperku
My Travel Blog : catperku.com