Tempat Wisata Bersepeda / Cycling Di Ubud Di Mana?

Eh, tempat wisata bersepeda atau cycling tour di daerah Ubud enaknya di mana ya? Nah, untuk menjawab itu, saya mau berbagi pengalaman dan tips di travel blog Indonesia catperku.com ini deh!

Jadi setelah sekian lama akhirnya saya menyambangi juga salah satu kota di Bali yang dikenal nama Ubud.

Ini adalah kali pertama saya mengunjungi Ubud secara khusus.

Biasanya sih saya cuma numpang lewat ketika iseng mau menyegarkan diri di Kintamani.

Bukannya saya tidak tahu tentang kota ini, atau tidak tertarik dengan Ubud lho.

Cuma karena kota kecil di bali tengah ini begitu spesial, jadi saya sengaja menyimpannya untuk salah satu moment yang spesial juga.

Buat honeymoon misalnya… Err… Kapan ya saya bisa honeymoon? *toyor kepala sendiri*

Sayangnya kemarin saya menginjakkan kaki di Ubud bukan karena HONEYMOON!

Pengalaman Seru Bersepeda Dari Sanur Sampai Ubud Bali

Tetapi karena sedang mengikuti perlombaan The Extreme Journey, dimana saya harus naik sepeda dari sekitar Pantai Sanur hingga Air terjun Git Git sebagai tempat finish.

Tentu saja perjalanan ini melewati kota kecil Ubud karena harus menyelesaikan beberapa tantangan.

Lumayan bikin capek deh pokoknya, tapi seru! ^^

Bukan honeymoon, tapi... kompetisi... *hiks* Tapi ya sekalian mengunjungi beberapa tempat wisata di Ubud sambil bersepeda / cycling tour gitu lah!
Bukan honeymoon, tapi… kompetisi… *hiks* Tapi ya sekalian mengunjungi beberapa tempat wisata di Ubud sambil bersepeda / cycling tour gitu lah!

Wow! Jauh ya? Sanur – Ubud – Git Git…. Enggak kurang jauh lagi itu?

Iya, lumayan bikin capek, tapi saya sangat bersemangat karena akan melewati Ubud dengan sepeda.

Sebelumnya saya sudah banyak mendengar kalau Ubud itu mempunyai banyak jalur yang bikin mata dan hati adem jika dijelajahi dengan bersepeda.

Nah! Sekarang saya akan membuktikan cerita yang banyak saya dengar sebelumnya itu.

Tapi, apakah benar sih, Ubud itu surganya para pecinta gowes?

*Semoga, enggak dinyiyirin karena pake kata surga di tulisan saya~~ Lanjut!*

Beberapa Tempat Di Ubud Memang Sempurna Untuk Bersepeda!

Dari pengalaman singkat saya, Ubud cakepnya memang bukan cuma isapan jempol saja teman – teman!

Udara segarnya, sawah menghijau yang berada di kanan kiri jalan tidak berhenti menghibur pikiran saya sejak memasuki kota kecil ini.

Rasa capek enggak begitu terasa kalau sepanjang jalan disuguhi lansekap ubud yang begitu menggoda hati, hampir di semua rute yang saya lewati.

 

Ubud Bali Asik Buat Jalan Kaki! Sama Trotoar Jakarta Keren Mana!? [ Wisata Bali ]

Kalau tidak salah saya memasuki Ubud dari Lodtunduh, setelah mampir sebentar ke desa pengrajin atap dari alang – alang.

Melewati Lodtunduh yang bukan jalur utama adalah salah satu pilihan tepat jika bersepeda di Ubud sambil menikmati jalur dengan pemandangan sawah di kanan – kirinya.

Pun sebenarnya ada banyak jalur yang bisa dilewati untuk menuju ubud, yang tentunya semua jalur ramah untuk pengendara sepeda.

Pembedanya adalah jalur utama biasanya lebih ramai dilewati oleh bus pariwisata.

Jadi level kenyamanan bersepeda dan pemandangan yang bisa dilihat bakal sedikit berbeda.

Luden House, yang seperti ini mungkin cuma ada di Ubud?
Luden House, yang seperti ini mungkin cuma ada di Ubud?

Semua jalur yang ada di Ubud pun tipikal lansekapnya mirip satu sama lain.

Lansekap ubud kebanyakan adalah berbukit, dengan tanjakan yang kadang bikin saya bingung…

Iya, membuat saya bingung antara saya bakal kuat mengahyuh setiap tanjakan yang ada sampai ujung, atau turun dan kemudian mendorong sepeda sambil berjalan kaki. Hehee!

Di Ubud ada juga Monkey Forest destinasi yang tidak bisa dilewatkan ketika bersepeda ke Ubud.

Saran saya, usahakan datang lewat jalur belakang Monkey Forest, berfoto sebentar dengan patung monyet besar yang ada di pintu masuk bagian belakang atau monyet aslinya yang selalu pecicilan enggak bisa diam.

Baru kemudian bisa dilanjutkan menyusuri jalur melewati hutan kecil yang berada di samping Monkey Forest.

Ujung jalur tadi adalah bagian depan dari Monkey Forest yang terlihat lebih “turis”.

Karena disitulah sebenarnya pintu masuk yang umum ketika datang ke tempat ini. Disana saya juga sempat ditanya seorang turis,

Disangka Tukang Sewa Sepeda Di Ubud Sama Turis Asing

“Hey man, dimana saya bisa menyewa sepeda? Apakah sepedamu bisa disewa?”

Kata seorang turis, yang kemungkinan dari India itu.

……

Saya ada tampang orang yang biasa nyewain sepeda kah? Apa karena saya selalu mengalungkan sarung di leher selama kompetisi The Extreme Journey?

Baiklah, Pengalaman lucu ini mungkin tidak bisa saya dapatkan kalau tidak nyasar ke Monkey Forest dari jalur belakang.

Iya, jadi bisa dibilang sebenarnya saya itu nyasar, karena datang dari pintu belakang yang tidak umum buat turis.

Memang ini adalah kali pertama saya mengunjungi Monkey Forest.

Jadi mohon dimaklumi kalau saya datangnya nyasar.

Yang penting saya tahu arah kemana saya harus pulang~~

Ini dia gerbang Monkey Forest bagian belakang :D
Ini dia gerbang Monkey Forest bagian belakang :D

Ubud sendiri enggak cuma Monkey Forest saja, masih ada bagian tengah kota yang juga asik untuk dijelajahi dengan bersepeda.

Namun sepertinya sore hari ubud bagian kota agak kurang nyaman untuk dijelajahi dengan sepeda.

Kemacetan sepertinya juga sudah menginfeksi sebagian dari kota ini. Meskipun belum terlalu parah jika dibandingkan dengan kota lainnya.

Lagipula, pemandangan kota selalu sedikit berbeda dengan pinggirannya yang cenderung lebih sepi.

Tidak bisa dibandingkan memang, jalanan kota dengan yang ada di pinggiran.

Apalagi kenikmatan bersepeda di Ubud adalah ketika mengayuh sepeda dengan santai sambil menikmati pemandangan segar dikiri kanan jalan.

Misalnya, coba bersepeda ke arah Desa Petulu kalau ingin menikmati pemandangan khas pedesaan Bali, sambil mengamati burung berwarna putih yang belakangan saya ketahui bernama “Burung Kokokan”.

Saya siap untuk naik sepeda keliling ubud lagi! Hayuuk! Ada yang mau ajakin saya!?
Saya siap untuk naik sepeda keliling ubud lagi! Hayuuk! Ada yang mau ajakin saya!?

Seharusnya berfoto dengan burung tadi adalah tantangan bonus, tapi kata penduduk setempat burung tersebut akan muncul menjelang sore hari saja.

Jadi, jangan datang ketika pagi hari seperti saya kalau tidak mau pulang dengan tangan hampa.

Bisa juga menyusuri jalan Tegallalang untuk melihat suasana bali yang masih sepi dan asri.

Tapi ingat, mencari makanan disana akan begitu susah.

Selain jarang orang yang menjual makanan, ketika ada hari besar di Bali seperti Galungan atau Kuningan, akan lebih banyak yang meliburkan diri.

Anyway, melewati jalan manapun, yang jelas Ubud ini memang salah satu tempat di Bali yang paling pas untuk di jelajahi dengan sepeda.

Entahlah Ubud memang menyenangkan.

Sampai – sampai dua hari bersepeda menyusuri Ubud, dengan beban menyelesaikan beberapa tugas tantangan lomba itu sangat kurang sekali!

Untuk selanjutnya saya pasti akan menyediakan waktu khusus untuk menyusuri jalanan Ubud yang menyenangkan dari ujung ke ujung.

Nah ada yang mau ikutan saya keliling Ubud dengan Sepeda? :D

Rekomendasi Rute Ber-Sepeda Di Ubud Sekaligus Keliling Tempat Wisata Yang Ada Disana!

Mengunjungi Bali tanpa ke Ubud, Gianyar, rasanya seperti ada yang kurang. Ubud dikenal sebagai salah satu area populer di Bali dengan banyak potensi wisata.

Ubud terkenal dengan keseniannya, tari, dan kerajinan tradisional khas Bali. Diselubungi oleh hutan lindung, tempat ini menjadi habitat kera yang jinak.

Salah satu cara menikmati pesona Ubud adalah dengan bersepeda. Kamu bisa mengayuh sepeda sambil menikmati kehijauan sawah yang luas.

Bahkan, sesekali mampir ke tempat wisata atau tempat makan di tengah sawah. Berikut ini beberapa rute bersepeda menarik di Ubud yang patut dicoba.

Desa Wisata Batuan – Monkey Forest – Desa Nyuh Kuning

Jika ingin memulai perjalanan dari luar Ubud, alternatif rute yang bisa diambil adalah Desa Wisata Batuan.

Desa ini menjadi rumah bagi maestro seni budaya Bali.

Selain wisata budaya, ada juga wisata alam seperti Air Terjun Bembengan dan Hutan Alas Arum.

Kamu bisa mulai dari Pura Puseh Desa Batuan untuk menempuh perjalanan sekitar sembilan kilometer menuju Monkey Forest.

Kamu bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan bersepeda melalui Desa Nyuh Kuning.

Di desa wisata ini, kamu akan melihat keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Pemandangan sawah yang hijau terbentang di antara jalan-jalan desa.

Begitu juga dengan rumah-rumah khas Bali yang tertata rapi.

Ubud – Kintamani PP

Rute sepeda Ubud ke Kintamani PP sering dipilih para wisatawan yang ingin bersepeda jarak jauh.

Rute ini sering digunakan untuk eksplorasi berbagai acara dengan sepeda.

Untuk rute yang menantang, kamu bisa mulai dari ubud sampai ke Kintamani yang menanjak.

Meski memerlukan usaha ekstra, pemandangan indah dan banyak destinasi wisata akan membuatmu tak menyesal.

Atau rute lebih mudah dari Danau Batur atau Museum Geopark Batur, menuju Pura Tirta Empul hingga ke Tegallalang Rice Terrace terus ke Lembah Bidadari dengan banyak turunan.

Kamu bisa istirahat sejenak di beberapa tempat wisata untuk menghilangkan kelelahan.

Central Parkir Ubud – Kemenuh Butterfly Park

Selain dari Ubud, wisatawan bisa memilih rute bersepeda ke arah selatan menuju Desa Kemenuh di Kecamatan Sukawati.

Ada beberapa destinasi wisata yang bisa jadi tempat beristirahat jika merasa lelah mengayuh sepeda dari Ubud.

Mulai dari Central Parkir Ubud, menuju arah Pasar Seni Ubud lalu ke arah Goa Gajah hingga ke Kemenuh Butterfly Park.

Rute ini cukup panjang, jika memutar melalui arah timur Kemenuh Butterfly Park.

Ceking Tegallalang – Pura Dalem Puri Ubud

Ceking Tegallalang ke Pura Dalem Puri Ubud menjadi salah satu rute populer di kalangan wisatawan.

Rute ini juga kerap ditawarkan oleh sejumlah penyedia jasa tur sepeda.

Tak heran, sebab Tegallalang menjadi ikon terasering dengan tanaman padi.

Setelah dari Pura Dalem Puri Ubud, kamu bisa kembali ke titik awal melalui Pasar Seni Ubud dan Jalan Suweta.

Di sekitar jalan tersebut juga terdapat hamparan sawah yang cukup luas.

Sekali lagi, kamu bisa menikmati pemandangan khas pedesaan di Ubud.

Untuk menyelesaikan rute tersebut, kamu membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Taro Tegallalang – Bukit Campuhan

Taro, salah satu desa di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

Lokasinya berdekatan dengan Desa Tegallalang yang terkenal dengan terasering sawahnya.

Sedangkan tujuan akhir adalah Bukit Campuhan yang ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Kamu bisa melalui Jalan Raya Sanggingan – Jalan Raya Campuan.

Kemudian, melalui jalan kecil berpaving yang sudah tertata rapi di Bukit Campuhan.

Kamu bisa menikmati pemandangan dari atas bukit tersebut.

Meski cukup melelahkan karena jalannya menanjak, namun akan terbayar dengan udara sejuk, suasana asri, dan panorama alam yang mempesona.

Waktu ini bisa lebih lama atau lebih cepat, tergantung kemampuan dan kecepatan dalam mengayuh sepeda.

***

Nah, sekarang terjawab sudah rekomendas jalur, tempat wisata bersepeda atau cycling tour di daerah Ubud enaknya di mana saja.

Dengan mencoba berbagai rute bersepeda di Ubud, kamu akan merasakan sensasi berbeda dan menikmati keindahan alam Bali yang memukau.

Jadi, jangan ragu untuk mencoba bersepeda saat berkunjung ke Ubud!

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. mawi wijna says:

    Beneran itu nyepeda dari Sanut ke Git-Git? Jaraknya kan hampir 70-an km dengan rute Sanur – Ubud – Bedugul – Git-git kan tanjakan semua?

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      Iya, rutenya itu, tapi pas udah sampe kintamani disuruh balik ke ubud lagi sama panitia -.-

  2. muhammad Akbar says:

    Keren tuh keliling Ubud naik sepeda.
    Betul-betul extreme journey

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      Capek mas huahaha, sumpah, baru pertama kali itu sepedaan sampe 50 an km lebih :D

      1. Gila… sampe 50 km sepedaan? gak bengkak betisnya mas?
        Btw, aku pengen deh diajak ke bali. :D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *