Puri Agung Ubud, juga dikenal sebagai Istana Ubud atau Puri Saren Agung, adalah salah satu tempat bersejarah yang ikonik di Ubud, Bali. Istana ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan kerajaan Ubud di masa lampau, tetapi juga merupakan kediaman resmi keluarga kerajaan. Mengunjungi istana ini bisa menjadi pengalaman wisata budaya yang mendalam dan penuh nilai sejarah. Di bawah ini adalah ulasan terperinci tentang sejarah, arsitektur, serta kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama berkunjung ke Puri Agung Ubud.
Daftar Isi
Sejarah Puri Agung Ubud
Mengutip dari Wikipedia, Puri Agung Ubud memiliki akar sejarah yang sangat dalam, dimulai dari masa sebelum abad ke-8. Dalam legenda, disebutkan bahwa seorang resi bernama Rsi Markaneya menerima petunjuk ilahi untuk membangun tempat suci di lereng Gunung Agung, yang saat ini dikenal sebagai Pura Besakih. Ketika ia melakukan ekspedisi spiritual, Rsi Markaneya tertarik secara magnetis ke wilayah Campuhan di Ubud, tempat pertemuan dua sungai, Sungai Wos. Di sana, ia mendirikan Pura Gunung Lebah, yang kemudian menjadi salah satu pura penting di Bali.
Di kemudian hari, Ubud menjadi pusat spiritual dan agama yang dihormati, terutama karena pengaruh agama Hindu Bali yang disebut Agama Tirta (agama air suci). Campuhan, yang saat itu adalah titik pusat spiritual, berkembang menjadi wilayah dengan kekuatan energi yang besar. Nama Ubud sendiri berasal dari kata “ubad” yang berarti obat, merujuk pada tanaman obat tradisional yang tumbuh di sana. Masyarakat Bali telah lama menjadikan wilayah ini sebagai tempat ziarah untuk ritual keagamaan dan upacara penyucian.
Pada abad ke-17, Ubud mulai berkembang menjadi pusat kekuasaan kerajaan di Bali. Puri Agung Ubud didirikan oleh salah satu keluarga kerajaan, di bawah pengaruh kerajaan Sukawati. Puri ini menjadi pusat kebudayaan, seni, dan pemerintahan. Hingga saat ini, Puri Agung Ubud masih berfungsi sebagai kediaman keluarga kerajaan Ubud dan menjadi salah satu situs bersejarah yang paling dihormati di Bali.
[ Baca Juga: Alasan Liburan Ke Ubud, Dan Tempat Wisata di Ubud Bali Wajib Kunjung!! ]
Arsitektur Puri Agung Ubud
Puri Agung Ubud dikenal dengan arsitektur Bali tradisionalnya yang kental dengan unsur-unsur spiritual dan simbolisme budaya. Gaya arsitektur Puri Saren Agung disebut sebagai Arsitektur Tradisional Bali (ATB), dengan penekanan pada makna spiritual dalam setiap elemen bangunannya.
Bahan utama bangunan ini adalah batu bata merah, kayu, dan granit merah, yang dihiasi dengan ukiran dan relief berwarna emas. Setiap pintu masuk puri diapit oleh patung-patung besar, yang memberikan kesan megah dan berwibawa. Atap puri berbentuk limasan dengan ornamen tradisional Bali di bagian puncak dan sisi-sisinya.
Kompleks puri ini dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri, sesuai dengan pola Sanga Mandala dan konsep Hulu-Teben, yang membagi wilayah puri menjadi sembilan palebahan. Setiap palebahan digunakan untuk keperluan yang berbeda, mulai dari tempat tinggal keluarga kerajaan hingga tempat upacara keagamaan dan kegiatan pemerintahan.
Beberapa palebahan yang paling penting adalah Palebahan Ancak Saji, Palebahan Semangen, dan Palebahan Rangki. Wisatawan hanya diizinkan mengakses beberapa bagian dari puri, sementara area lain tetap digunakan oleh keluarga kerajaan untuk kegiatan pribadi.
[ Baca Juga: Monkey Forest Ubud Bali : Harga Tiket, Aktivitas, Info Wisata ]
Apa Saja Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Puri Agung Ubud?
Mengunjungi Puri Agung Ubud bukan hanya tentang melihat bangunan bersejarah, tetapi juga menikmati berbagai kegiatan menarik yang bisa dilakukan di kompleks istana ini. Beberapa kegiatan yang paling direkomendasikan antara lain:
Menjelajahi Arsitektur dan Sejarah
Salah satu daya tarik utama dari Puri Agung Ubud adalah arsitekturnya yang unik dan sarat makna. Kamu bisa berjalan-jalan di sekitar puri untuk menikmati keindahan ukiran, relief, serta patung-patung yang menghiasi setiap sudut bangunan. Tidak hanya itu, arsitektur puri ini juga bisa menjadi objek penelitian bagi kamu yang tertarik mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan budaya Bali.
Menonton Pertunjukan Tari Khas Bali
Setiap malam, di Puri Agung Ubud diadakan pertunjukan tari tradisional Bali, seperti tari Legong, Ramayana Ballet, dan Barong. Pertunjukan ini biasanya dimulai pada pukul 19.30 dan berlangsung selama sekitar 1,5 jam. Menonton pertunjukan tari di puri ini memberikan kesempatan untuk merasakan budaya Bali secara langsung, di tempat yang otentik dan bersejarah.
Berfoto di Spot Menarik
Puri Agung Ubud memiliki banyak spot menarik untuk berfoto. Ukiran-ukiran tradisional, pintu gerbang megah, dan taman hijau di sekitarnya menciptakan latar belakang yang sempurna untuk mengabadikan momen. Jangan lupa untuk membawa kamera dengan memori yang cukup, karena setiap sudut puri ini memiliki keunikan tersendiri.
Mengunjungi Museum Puri Lukisan
Di dalam kompleks Puri Agung Ubud terdapat Museum Puri Lukisan yang menampilkan koleksi seni rupa Bali. Museum ini menampilkan karya seniman terkenal Bali dan memberikan wawasan tentang perkembangan seni rupa di Bali dari masa ke masa. Jika kamu menyukai seni, museum ini adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Lokasi dan Akses Menuju Puri Agung Ubud
Puri Agung Ubud terletak di Jalan Raya Ubud No. 8, Ubud, Gianyar, Bali. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau, hanya beberapa langkah dari Pasar Seni Ubud dan pusat keramaian di Ubud. Jika kamu berangkat dari Denpasar, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus atau taksi untuk mencapai Ubud. Alternatif lainnya adalah menyewa mobil atau motor untuk perjalanan yang lebih fleksibel.
Berikut rute yang bisa kamu tempuh jika berangkat dari Denpasar:
Dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar:
- Bandara Ngurah Rai – Naik Trans Sarbagita rute Nusa Dua ke Batubulan – Lanjut dengan bus kecil (bus kura-kura) – terminal Ubud – Naik ojek atau taksi menuju Puri Saren Agung.
- Bandara Ngurah Rai – Naik Bus Kura-kura ke DFS T Galleria – Naik ojek atau taksi menuju Puri Saren Agung.
Dari Terminal Ubung, Denpasar:
Dari Terminal Ubung ke Puri Saren Agung di Ubud berjarak sekitar 22 km. Kamu bisa menggunakan transportasi seperti ojek, sewa mobil atau motor, hingga bus wisata (hanya beroperasi pada musim tertentu). Alternatif lainnya, kamu bisa memilih Trans Metro Dewata sebagai opsi baru.
[ Baca Juga: Tempat Wisata Bersepeda / Cycling Di Ubud Di Mana? ]
Jam Buka dan Tiket Masuk Ke Istana Puri Agung Ubud Di 2024
Puri Agung Ubud buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Kabar baiknya, masuk ke kompleks Puri Agung Ubud tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun, jika kamu ingin menonton pertunjukan tari, kamu perlu membayar tiket sebesar Rp100.000 per orang.
Bukan Hanya Istana Megah, Tapi Simbol Sejarah dan Budaya Bali
Puri Agung Ubud bukan hanya sebuah istana megah, tetapi juga simbol sejarah dan budaya Bali yang kaya. Dengan arsitektur tradisional yang indah, sejarah panjang yang menarik, dan berbagai kegiatan budaya yang bisa dinikmati, Puri Agung Ubud adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Ubud. Baik kamu pecinta sejarah, seni, atau hanya ingin menikmati suasana Bali yang otentik, istana ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Jangan lupa untuk mematuhi aturan yang berlaku selama berada di puri dan selalu menjaga kebersihan. Selamat menikmati keindahan dan keunikan Puri Agung Ubud!