Oke, seharusnya tulisan review ini saya publish sepulang dari New Zealand, tak lama setelah naik KLM Asia Royal Dutch Airlines. Cuma karena kesibukan (kerjaan) akhirnya saya baru sempat selesai menuliskan pengalaman terbang dengan KLM Royal Dutch Airlines kelas ekonomi dari Kuala Lumpur ke Jakarta sekarang.
Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali bukan?
Saya naik maskapai ini karena tiketnya waktu itu lumayan kompetitif dibandingkan dengan Air Asia ataupun Garuda.
Apalagi sudah termasuk bagasi 1 pcs hingga 23 KG tanpa perlu beli lagi.
Selain itu, untuk penerbangan ke Jakarta dari Kuala lumpur sengaja saya pilih yang agak nyaman, apalagi setelah melakukan long flight dari Auckland – Kuala Lumpur transit di Gold Coast selama lebih dari 10 jam dengan Air Asia.
Naik maskapai full board sesekali nggak ada salahnya dong. Nggak harus selalu naik budget Airlines.
Terutama ketika harga budget airlines ditambah harus beli bagasi lagi cuma beda 100 ribuan saja.
Waktu itu saya dapat harga tiket KLM Royal Dutch Airlines ini dengan harga yang oke, 256 RM atau IDR 800 ribuan.
Sementara Air Asia diangka 700 ribuan kalau sama bagasi, dan garuda di angka 900 ribuan.
Daftar Isi
Tentang KLM Asia Royal Dutch Airlines Yang Akan Saya Review
KLM Royal Dutch Airlines Indonesia, atau secara resmi dikenal sebagai Koninklijke Luchtvaart Maatschappij N.V. (artinya: Perusahaan Penerbangan Kerajaan, Inc.), adalah maskapai penerbangan bendera dari Belanda.
KLM bermarkas di Amstelveen, dengan pusat operasi utamanya di Bandara Amsterdam Schiphol yang berdekatan. KLM termasuk dalam grup Air France-KLM, serta menjadi anggota aliansi maskapai SkyTeam.
Didirikan pada tahun 1919, KLM Royal Dutch Airlines Indonesia adalah maskapai penerbangan tertua di dunia yang masih beroperasi dengan nama aslinya dan memiliki 35.488 karyawan serta armada sebanyak 119 (tidak termasuk anak perusahaan) pada tahun 2015. KLM melayani rute penerbangan penumpang dan kargo ke 145 tujuan.
KLM Asia (dalam bahasa Tionghoa: 荷兰亚洲航空公司; pinyin: Hélán Yàzhōu Hángkōng Gōngsī) adalah anak perusahaan milik sepenuhnya oleh KLM yang terdaftar di Taiwan. Maskapai ini didirikan pada tahun 1995 untuk mengoperasikan penerbangan ke Taipei tanpa mengurangi hak lalu lintas yang dimiliki oleh KLM Royal Dutch Airlines Indonesia untuk tujuan di Republik Rakyat Tiongkok.
Livery KLM Asia menggunakan skema warna dan livery yang sama dengan KLM asli, tetapi perbedaan yang mencolok adalah tidak adanya simbol nasional Belanda, seperti bendera Belanda dan logo Mahkota Belanda yang stilistik milik KLM. Sebagai gantinya, livery KLM Asia memiliki logo KLM Asia yang khusus.
KLM Royal Dutch Airlines Indonesia memiliki tujuh pesawat Boeing 777-200ER dan dua pesawat Boeing 777-300ER. KLM Asia awalnya mengoperasikan rute Amsterdam-Bangkok-Taipei dengan pesawat B747-400 Combi atau pesawat B747-400 non-combi. Sejak Maret 2012, KLM Asia mengoperasikan rute Amsterdam-Taipei-Manila yang direvisi dengan pesawat Boeing 777-200ER/-300ER.
Beberapa pesawat sudah dicat dengan livery KLM Asia yang direvisi pada tahun 2014. Pesawat KLM Asia juga kadang-kadang digunakan untuk melayani tujuan lain di jaringan KLM yang lebih luas.
Merger Air France-KLM
Pada tanggal 30 September 2003, Air France dan KLM setuju untuk melakukan rencana merger di mana Air France dan KLM akan menjadi anak perusahaan dari sebuah perusahaan induk yang disebut Air France-KLM.
Kedua maskapai akan tetap mempertahankan merek mereka sendiri; Bandara Charles de Gaulle dan Bandara Amsterdam Schiphol akan menjadi pusat penting. Pada Februari 2004, Komisi Eropa dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyetujui merger yang diusulkan oleh kedua maskapai.
Pada April 2004, terjadi penawaran pertukaran di mana pemegang saham KLM Royal Dutch Airlines Indonesia menukarkan saham KLM mereka dengan saham Air France. Sejak 5 Mei 2004, Air France-KLM telah terdaftar di bursa saham Euronext di Paris, Amsterdam, dan New York.
Pada September 2004, penggabungan itu selesai dengan pembentukan perusahaan induk Air France-KLM. Penggabungan ini menghasilkan kelompok maskapai terbesar di dunia dan seharusnya mengarah pada penghematan biaya tahunan yang diperkirakan antara €400 juta dan €500 juta.
Tampaknya, kemitraan bersama KLM yang sudah lama dengan Northwest Airlines – yang bergabung dengan Delta Air Lines pada tahun 2008 – tidak terpengaruh oleh penggabungan dengan Air France.
KLM Royal Dutch Airlines Indonesia dan Northwest bergabung dengan aliansi SkyTeam pada September 2004. Juga pada tahun 2004, manajemen senior dikritik karena memberikan bonus yang kontroversial setelah penggabungan dengan Air France, sementara 4.500 pekerjaan hilang di KLM. Setelah tekanan eksternal, manajemen menyerah pada bonus tersebut.
Pada Maret 2007, KLM mulai menggunakan sistem reservasi Amadeus, bersama dengan mitra Kenya Airways. Setelah 10 tahun menjabat sebagai presiden maskapai, Leo van Wijk mundur dari posisinya dan digantikan oleh Peter Hartman.
Review Pengalaman Pertama Terbang Dengan KLM Asia Royal Dutch Airlines Yang Menyenangkan!
Tentu saja saya milih untuk terbang dengan KLM tanpa pikir panjang.
Yah itung itung cobain salah satu maskapai dari eropa sebelum nantinya beneran bisa terbang kesana untuk napak tilas sejarah Perang Dunia ke II.
Singkatnya, setelah saya pindah dari KLIA2 ke KLIA yang tampak ruwet itu, saya bisa naik ke pesawat Boeing 777-300 tanpa halangan yang berarti.
Sebelum masuk ke pesawat saya sempat memperhatikan logo SKYTEAM dan tulisan AIRFRANCE KLM.
Terus terang tulisan itu awalnya membuat saya bingung sih.
Seharusnya KLM ini maskapai nasional atau National Flag Carrier Belanda.
Tapi kenapa ada tulisan Air France nya?
Namun ternyata setelah membaca di wikipedia, maskapai ini memang satu grup dengan Air France dan sama-sama termasuk SkyTeam seperti Garuda Indonesia.
Kalau nggak salah, harusnya bisa dapet GarudaMiles juga. Cuma saya kelupaan klaim :|
Terus setelah membaca-baca informasi di internet, ternyata KLM yang pertama kali didirikan pada tahun 1919 ini adalah salah satu airline tertua di dunia, dan masih beroperasi dengan nama yang sama lho!
Terus saya merasa senang udah nyobain airline tertua di dunia ini.
KLM Asia Royal Dutch Airlines Memang Worth Buat Saya Review deh!
Sekarang kita kembali ke pesawat KLM.
Penerbangan ini sempat delay sekitar setengah jam akibat cuaca buruk di sekitar KLIA, namun setelah pesawatnya siap tak perlu lama kok untuk menaikkan penumpang.
Sebagian dari mereka tampak lelah dan kusut karena memang mereka terbang dari daratan eropa.
Saya juga sih, abis terbang dari Auckland, sampai jam 5 pagi, baru terbang lagi jam 5 sore lebih dikit. Padahal dari Auckland saya terbangnya juga sore.
Itu berarti saya sudah dijalanan selama hampir 24 jam.
Gila gak? *Lakukan apa saja demi hemat budget~*
Pun begitu, pramugari KLM yang terlihat Eropa banget tetap berusaha dengan segar untuk melayani tiap penumpangnya.
Bahkan ada satu pramugari yang tampak ceria ketika melayani tamunya.
Usut punya usut, ternyata mereka adalah kru baru pengganti dari Kuala Lumpur, bukan yang sebelumnya terbang dari eropa.
KLM Asia Royal Dutch Airlines Safety Video Ditunjukkan dengan Animasi
Tidak seperti budget airlines, pramugari KLM ini tidak melakukan demonstrasi prosedur keselamatan penerbangan secara langsung.
Petunjuk cara pemakaian seat belt, menggunakan fasilitas tabung oksigen dan prosedur lainnya cukup dilihat di layar video yang ada di tiap kursi.
Mirip seperti di Garuda Indonesia, tapi ditunjukkan dalam film animasi seperti dibawah ini.
Biasanya saya nggak begitu memperhatikan demonstarsi keselamatan penerbangan ini, kecuali kalau unik seperti ketika terbang dengan KLM ini atau pramugarinya keliatan kece.
Setelah video tersebut selesai dipertunjukkan, tak lama kemudian pesawat Boeing 777-300 ini take off dengan mulus menuju Jakarta.
Meski capek, saya tak bisa tidur sepanjang penerbangan yang cuma memakan waktu 2 jam saja ini.
Selain itu, saya memang ingin iseng utak atik layar video berukuran cukup besar didepan saya.
Iya, itu adalah AVOD yang terpasang di pesawat Boeing 777-300 KLM Royal Dutch Airlines.
Ukuran fasilitas AVOD ini cukup besar, sehingga cukup nyaman untuk menonton film.
Touchscreen juga lebih responsif dibanding dengan yang terpasang di beberapa pesawat yang pernah saya coba seperti Garuda Indonesia.
Terus pilihan film, games dan menu lainnya lebih banyak. Mungkin karena pesawat long haul atau jangkauan terbangnya jauh, jadi fasilita AVOD ini sengaja dibikin bagus biar penumpangnya tidak bosan ketika terbang.
Menyenangkannya, ketika terbang dengan KLM di Asia Tenggara kali inisaya menemukan film yang ingin saya tonton di Indonesia.
Judulnya Ki Mi No Na Wa. Namun waktu itu terlewat karena saya sedang berada di Australia dalam rangka WHV selama setahun.
Sudah pasti, saya tak akan tidur selama penerbangan Kuala Lumpur – Jakarta dengan KLM Royal Dutch Airlines ini.
Sesuai Review, Interior KLM Asia Royal Dutch Airlines Nyaman Sekali!
Sementara itu untuk interior kelas ekonomi yang saya coba tidak berbeda jauh seperti maskapai yang lainnya.
Desainnya tampak minimalis, dilengkapi satu bantal kecil tiap kursi dan cukup nyaman untuk diduduki.
Tapi nggak tau lagi ya kalau buat terbang long haul seperti ke Eropa misalnya.
Saya belom pernah coba sih terbang long haul sampe Eropa.
Untuk bagian First Class atau Kelas Bisnis jangan tanya juga ya, mungkin nanti kalau ada rejeki lebih, saya akan menambahkan review KLM Asia Royal Dutch Airlines disini.
Ya siapa tahu kan tiba-tiba ada rejeki buat beli tiket bisnis, first class atau malah dibeliin?
Penerbangan dari Kuala Lumpur Ke Jakarta Cuma dapat Snack
Awalnya saya mengharap dikasih makanan karena durasi terbang sekitar 2 jam.
Namun ternyata untuk durasi segitu nggak dapet makanan full course.
Namun hanya dikasih semacam snack yang mirip pastel tapi isinya sayuran dan sepertinya ada rasa kejunya sedikit.
Saya nggak tau apa, yang jelas dibungkusnya tertulis “Veggie” atau aman buat vegetarian.Karena saya lagi kelaparan, saya pun menghabiskan snack tadi dengan lahap.
Rasanya lumayan enak, dibanding saya harus menahan lapar selama dua jam penerbangan.
Secara umum, review naik maskapai KLM Royal Dutch Airlines ini nggak terlalu buruk lah.
Apalagi kemarin saya mendapatkan harga yang nggak berbeda jauh dibanding Air Asia dengan bagasi 20KG.
Namun sampai sekarang ini untuk kelas ekonomi, menurut saya yang paling menyenangkan adalah ketika naik Japan Airlines.
Kenapa saya bilang begitu? Tunggu saja di review berikutnya.
Setelah mencoba naik maskapai Japan Airlines sekali lagi pada akhir bulan Agustus ini, nanti saya bakal nulis pengalaman dan reviewnya juga! Ditunggu saja ya~
Pengalaman Naik Pesawat Terbang KLM Asia Jakarta ke Kuala Lumpur [ Review KLM Dutch Airlines ]
Kali ini saya memilih KLM Asia untuk penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur.
KLM Airlines memang terkenal dengan rute Jakarta – Amsterdam, namun biasanya transit dulu di Kuala Lumpur.
Jadi bisa membeli tiket hanya untuk rute ke Kuala Lumpur saja dengan harga sekitar 900 ribuan.
Menurut saya, lebih baik memilih KLM daripada naik dengan maskapai Lion Air.
Biasanya jika tidak naik KLM, aku hanya berani naik dengan Air Asia, Garuda Indonesia atau Malaysia Airlines.
Nah, kali ini aku akan memberikan review tentang pengalamanku naik KLM Asia dari Jakarta ke Kuala Lumpur!
Seru banget mas bisa cobain banyak maskapai penerbangan :)
Ini pas dapet harga tiket yang pas di kantong si :D
Seru ya. Pernah juga naik KLM dari KL ke Jakarta. Flight attendants-nya hampir sebagian besar senior, paling mudah sekitar umur 30-an. Tapi mereka profesional sekali dan benar-benar total melaksanakan tugas. Pas saya naik KLM waktu itu, ada orang yang kehilangan buku catatan–dicarikan sampai ketemu. Mereka juga tak ragu-ragu mengangkat koper ke bagasi kabin, walaupun yang berat. Dan mereka ketat sekali mengatur penumpang, misalnya soal siapa yang duduk di dekat pintu darurat, mereka juga memastikan kalau semua tas besar ditaruh di kabin dan tidak dipangku, juga soal sabuk pengaman. Mereka cukup repot mengatur penumpang saat pesawat mendarat di CGK karena orang-orang sudah mulai membuka bagasi kabin padahal tanda sabuk pengaman belum dimatikan.
Tapi yang paling saya suka dari KLM adalah makanan dan minumannya. Makanannya mengenyangkan dan kita bisa memilih banyak di antara minuman yang tersedia. (Anggur merah dan putih juga disediakan.)
wih iya, jadi karena udah senior pada ramah-ramah. ntar kapan-kapan mau cobain long haul deh!
jejak! nunggu review penerbangan jauh
yoyoyo~
Ekonomi long haul kurang nyaman krn sempit kursinya 3 4 3. Kalo garuda kan 3 3 3.
sama sQ gimana mba?klo ke hk SQ termasuk long haul gk?
wah iya ya, tapi saya suka sama AVOD nya~ garuda AVODnya jeleksss XD
Jujur, dibanding qatar aku suka naik klm. Qatar udah yg terbaik, smcm gak ada celah utk diperbaiki. Tp klm itu, staffnya baik2 mau ngobrol,makanan juga enak. Dan terbang ke amsterdam, byk cemilan biskuit belanda di galley. Yummmm. Sayangnya, masih pesawat tua ya? Naik 3 thn lalu masih 747.
iyaaa, salah satu yang paling berkesan staffnya super friendly, diajak ngobrol nyambung aja gt :D gak judess~
Kyknya aku pernah nulis review naik klm deh.
Yunika Umar wkwkwk, mana-mana, mau baca :D
Sama dgn yg lain.. klm itu service nya oke kok untuk perjalanan jauh..
wah, keren lah berarti KLM :D
Ok…pramugarinya udah rada tua tp helpful…makanan enak
hahaa, iya udah mature, makanya diajak ngobrol enak :D
Pernah nyoba beberapa kali. Jakarta – Amsterdam. Kondisi interior pesawat lbh ok dr Garuda atau JAL. Makanan enak enak dan dijamin halal kata pramugarinya. Mereka juga nyedian cokelat banyak dan juice di dapur. Tinggal ambil. Beda sama penerbangan lain kudu minta dulu (gak enak kalau terus terusan minta). Diantara airlines yg pernah saya naiki KLM paling ok
woo, masak lebih enak dari JAL? udah pernah cobain JAL juga, tapi long haul. berarti harus beneran cobain KLM buat long haul ini :D
Karena kursinya yg minimalis, leg room nya jadi lega banget. Enak, ngga bikin kram kaya AA :)
beda kelas kali AA XD kan budget airline kalau AA~
aku pernah naik ini JKT-KL waktu itu dapat promo. Harganya hanya selisih lebih tinggi 50rb dengan AA tapi maakkk fasilitas & servicenya jauuhhh.. TOP MARKOTOP Bangaadd.. Pramugarinya biar kata senior tapi so far menurutku lebih ramah
makanya, kemarin juga gitu alasannya. gak beda jauh sama AA n Garuda, tapi fasilitas lebih oke. jadilah pilih ini :D
tp utk long haul bagasi KLM agak merepotkan krn hanya boleh 1 item bagasi 23kg , maskapai lain rata2 30kg dan boleh lebih dari 1 item
yesss, mungkin masalah bagasi bakal ribet dikit. tapi kurang tau sih bisa beli bagasi tambahan atau enggak ya?
Bulan april kemaren saya naik KLM rute KL – CGK dapat harga 450rb, baru tau saya KLM salah satu maskapai tertua di dunia
waah, kayaknya dapet lebih murah dari AA ya? berarti kudu sering cek harga maskapai ini kalau ke KL ya :D
Saya waktu itu KUL-AMS-KUL nyaman kok, makanan dapet 2 kali. Makan malam dan sarapan. Inflight entertainmentnya jg oke. Cuma memang pramugarinya sudah cukup berumur ya.
Overall oke sih.
mayan dapet 2 kali makan :D
Barusan kmrn dr Kl.. short trip menurut saya lumayan ok sie.. biar seat 3 4 3 tp spacenya cukup lega (ukuran bule) pesawat boing 777..
Ow yayaya, kalau 777 memang lebih lega ya!
Pernah punya pengalaman naik dari dari Amsterdam-Munich, cukup oke untuk short trip. pelayanan baik, pramugari dan pramugaranya nya ramah-ramah. Dapet snack juga. Bagasi hanya dapat 23kg aja. cuma seatnya kurang nyaman karena keras. Over all sih Oke.
hihi, iya, seatnya kurang oke memang. snacknya sih oke~
Terbang cgk-kul-ams vv lumayan kok, tapi kalo saya prefer ME3 seperti qatar emirates atau etihad karna entertainment systemnya masih limited. Makanannya dapat 2x (3x kalau dari cgk). Pramugari/a senior tapi baik. Gak tau kenapa di leg cgk kul selalu ketus mugara/i nya tapi kalau kul ams baik2 semua. Mereka ganti kru di kul
Setuju. Saya naik klm udah sering bgt tapi utk rute cgk-kul bolak balik. Dan saya memang kurang seneng klm krn pramugara/i judes. Saya jg bingung knp diatas org2 pada bilang ramah ya. Krn pengalaman ini, saya klo ke eropa gak mau pilih klm.
AMS-JKT return naek maskapai ini, duh first and last time aja deh… Long haul utk kelas Ekonomi krg nyaman. Apalagi suami aku bule yg punya kaki panjang bener2 ga comfort selama perjalanan terlebih penumpang di depan kita maunya recline kursinya terus sampe ribut krn ga ada rasa kasian sama penumpang yg di belakangnya. Pesawatnya tua banget kerasa klo pas turbulence. Makanan n servicenya kurang. Kalah jauh sama Garuda deh, better naek Garuda atau maskapai Timur Tengah dr Ams-JKT.
Aku prnh naik dr KL JKT thn baru sm bayi usia 4bln ku.. aku ga dpt seat dpn utk baby cot nya. Pdhl yg duduk org dewasa smua. Aku dtrh pas di dpn wc dan kebetulan bau wc sgt pekat. Krn aku bw bayi yg rentan dgn hygiene aku blg sm stewardess apa blh aku dipindahkan ke seat lain yg kosong. Stewardessnya blg seat penuh. Aku mnta tlg beliau menanyakan apakah ad yg mau tukar seat krn aku bw baby dan bth tmpt hygiene sedikit tdk lsg d dpn toilet. Stewardessnya jutex sm aku dan aku blg aku mau bcara sm Captainnya. Captainnya jg ga ad toleransi dan dgn arogannya memaksa aku utk ttp keep my seat. Aku blg aku menolak utk trbng dan akan give up my flight kl mmg tdk ad seat yg agak jauh dr toilet. Captainya enga peduli dan bodo amat. Beruntung ad 2 pria yg baik hati ddk dpn menyamperi aku dan mnawarkan tukar tmpt duduk dgn aku. Aku pun tdk jd off board dan duduk dgn dijuteki stewardess tsb. Aku merasa flight ini krg toleransi dan krg kasih. Itu adalah prjalanan trkhrku brsama KLM dan smpai skr anakku sdh usia 8th aku sdh say goodbye sm persh penerbangan tsb. Demikian pengalamanku.
Kmrn jg waktu saya naik ada 1 stewardess yg agak “rasis” deh..sebab kl yg masuk tampang asia.. senyum aja nga.. trus kl yg masuk bule ramahnya minta ampyun.. parah..tp sisanya sie cukup baik..
Setuju. Saya naik klm udah sering bgt tapi utk rute cgk-kul bolak balik. Dan saya memang kurang seneng klm krn pramugara/i judes. Saya jg bingung knp diatas org2 pada bilang ramah ya. Krn pengalaman ini, saya klo ke eropa gak mau pilih klm. Saya hanya milih klm karena murah tapi at least jam terbang on time, bagasi gak ada mslh (pernah kehilangan sama lion) jadi klo pny connecting flight di KL gak perlu was2.
Kalo rasis saya rasa nggak.. Karna beberapa pramugara/i bahkan captan atau copilotnya ada yg kulit hitam koq.. Belum pernah sih ngalamin ngga disenyumin ramah2 koq merela mungkin krn sudah berumur
Sul Widjaya saya juga ngalamin yg gini. Nggak semua pramugari nya sih, hanya satu aja
Kalo naik yg bisnis nya dpt miniatur rumah belanda
Enak kok.. Cabin crew ramah bgt.
Pengalaman pake KLM oke koq
Emang pesawatnya agak tua sih
Pramugari/pramugaranya bule tapi ramah2
On time banget juga
30menit sebelum jadwal terbang, pintu pesawat udah ditutup
Jadi saranin mending jangan telat boarding deh kalo naek pesawat begini
Aku pernah delay 30 mnt
Kursinya sempit ya? Berarti coret dari pilihan.. utk yg badannya big size pasti gak nyaman. Sejauh ini yg paling lega pernah saya coba itu JAL. Kursinya lebih lebar daripada garuda.
Pramugari nya tua2..wkwkwk
Bule mukany boros emg. Wkwkwkwkkwww
Pertama kale naek wide body make KLM, boeing 777-300. Pramugarinya mang da emak2, so far nyamanlah. Tp masih bagusan GA
Pernah nyobain CGK – KL lumayan nyaman tapi ga selera sama snacknya doang
KLM makananny nggak enaaaaak. Terkenal udh plg gak enak. Masih jauh lebih enakan yg maskapai Asia ma Timteng. Msh mending All Italia makananny dibanding KLM.. :/
Filmnya Bagus Bagus. Head seat lumayan, bwa plng. Mkn dlu kentang apa gt kyk perkedel blm d goreng. Pramugari OK, meski pd berumur. He
Standard eropa. Flight attendants udah berumur. Kursi keras. Makanan so so aja. Mending garuda
pas terbang sm klm goyang2 anak trauma mungkin malam juga
Naek KLM ke Malaysia di ekonomi, seatnya sempit, ane agak gemuk tapi di seat ekonomi SQ lebih nyaman..
Ya si maz mah seru amat hahahha.. ga kurus ga gemuk smua jg seneng SQ hahahah… mantap..
Iyak, tahun lalu mo nonton motogp, dapet tiket paling murah KLM, pulangnya malah dapet bisnis… lucky me…
Lumayan. At least makanannya lebih enak dari Garuda
Pernah naik KLM short trip juga CGK-KL sept. 2016 Ramah2 kok. Makanannya lumayan. Seatnya juga lumayan sih.
Yg pasti parmugarinya yg jarak dekat antar negara eropa cantik2…, coba yg dr Belanda ke Norwich..
Hi bro. Enak kok yang jarak jauh. Aku pernah dari Amsterdam – Osaka dan baliknya juga pakai KLM lagi Osaka – Amsterdam. Pas Amsterdam – Osaka dapat rejeki pula dipindah ke kelas bisnis gara2 ada orang Israel numpahin cider ke bajuku Yang jarak dekat pernah dari Amsterdam – Bristol dan sebaliknya.
Kalau makanan, aku selalu pesen khusus (muslim food) dan itu enak
KLM dulu sangat bagus, Lufthansa juga , untuk penerbangan jauhhhhh wow nyaan banget,
Wahhh nanti saya juga pake ini ke milan transit schiphol
Pengalaman saya Jakarta Amsterdam by KLM OK banget….nyaman, ramah dan saat itu tepat waktu…saya suka aja lihat pramugari dan pramugaranya sudah di atas 35an…
Di kasih makanan; dari Kuala Lumpur ke Jkt..?
Cgk-ams-CDG lebaran kemarin, oke banget naik KLM.. kursinya kurus2 dan nyaman, selimut lebar, ruang kakinya lapang banget walau ekonomi, pramugari senior2 tapi pelayanannya
Aku suka. Tp bangkunya kurang nyaman menurut saya untuk perjalanan kalo sampe ke Belanda. Kalo cuma sampe KL, its okay lah
yes, itu yang saya liat juga. Kalau bangku Garuda lebih oke :)
Pernah coba cgk-ams-bru, klo menurut saya kurang nyaman, pesawat besar tapi terlalu crowded, 3-4-3 seat, kursinya sempit, tapi makanan dan minuman dikasih terus2an, flight ams-bru pake city hopper klm, pesawat kecil, hand carry musti yg kecil, klo besar ga muat dikabin city hopper, dan klo nabrak awan kerasa banget ngeri. Kalo ke eropa saya lebih milih pesawat yg sedang kayak Turkish airlines, klo ga salah 2-3-2 seat. Makin banyak seats artinya antri masuk ato keluar pesawat Makin lama.
eh ini dapet pesawat tipe apa? Kemarin dapet 777-300, mayan lega sih~
oke kok *pramugari pramugara mmg tampak sudah pada berumur tp sejak awal masuk kabin..spanjang perjalanan rajin2 dan ramah bgt *long haul..makanan, snack, minum melimpah *bangku untuk saya cukup lega…nyaman
yang penting makanan sama snack oke ya, biar gak bosen di jalan *ngemil mulu* :D
Yg jelas lbh bagus daripada Garuda, tapi masih di bawah Lufthansa dan Turkish
eh, belom pernah cobain luftansha sama turkish sih~ tar mau cobain deh :D
Pernah naik klm untuk long haul..enak banyak cemilanya..dan rasanya masuk di lidah..kursi lebih keras dibanding sq tapi terbayar sama makananya
hahaaa, kayaknya banyak komentar bagus tentang cemilan nih :D
Tapi jarak jkt kl cuma dikasih snack makananya kalau MH ,GA Bahkan malindo dapat makan berat
nah, itu! kirain kemaren dapat makanan, padahal terbang lebih dari 2 jam. udah sengaja ga beli makan di KLIA, eh ternyata cuma dapat snack. Sampe CGK langsung makan deh!
Suami naik ini waktu ke korsel. Enakkkkk. Walo pramugarinya senior tp servisnya yahud. Gak nyesel
Servicenya oke…orgnya ramah2 tp kalau u perjalanan jauh..gak deh..cukup sekali nyobain naik klm dr jkt transit kl – amsterdam lanjut london balik dr manchester vka amsterdam-kl baru jkt…duduknya krg lega…thn 2015 -2016 awal nyobain klm
Sekedar saran sih buat klm… Mbok ya pramugarinya disuru diet biar bokongnya agak langsing dikit (pengalaman duduk di pinggir tiap pramugari lewat selalu kesenggol p*nt*t bohay nya )
Pernah pakai KLM, Jkt-Copenhagen..entertainment nya kurang jd lmyn boring selama penerbangan..dan, transit di KL jg lmyn takes time..krn hanya turun, tunggu di ruang tunggu dan abis itu masuk pesawat lagi..kira2 skitar 2 jam transitnya..lbh prefer emirates kalau untk long haul..
Pernah cobain waktu ke amsterdam trus balik jkt nya pake klm lg tp apes…koper nya gak kebawa ama klm akhirnya aku complain trus 2 minggu koper ku balik …langsung di kirim ke rumah… gak ada barang yg hilang
Pernah pake KLM rute Kualalumpur jkt , anak2 dikasi mainan, trus tiap org di kasi earphone, bisa minta wine botol kecil , heineken juga dapat. Sejauh ini sih bagus menurut saya
Dari Schipol amsterdam ke singapore non-stop. Bagus juga. Cuma lebih enakan Qatar airways. Menurut saya
Pramugarinya jutek
Kemaren baru pulang naek KLM dr Kuala Lumpur ke CKG. Ternyata kalo minta red wine di kasih sebotol kecil gni. Kiraen sy di kasih di gelas ky minuman soda ini, kalo tau di botol gtu mending minta red wine aja dh biar bisa di bawa pulang :)
Udah lebih dari 30x naik pesawat ini untuk terbang > 23 jam CGK – AMS – PBM. setahun terakhir lebih sering ganti GA untuk CGK- AMS… untuk kelas Economy GA lebih nyaman dan makanan GA lebih terasa nendang di lidah… pramugari GA juga lebih fresh dari pada Nyonya2 meneer di KLM :-)
pelayanan era jadoel & jutek2
Big NO untuk KLM, saya pake cuma kepaksa aja pas dinas. Pengalam bolak balik jakarta brussels atau jakarta peru (43jam).
Makanan gak enak, kalo pilih moslem meal isinya kari semua tapi rasanya plain (aneh kan?)
Mending pilih kosher meal.
Tempat duduk biasa banget, long haul fligth siap siap tepos.
Inflight entertainment lumayan tapi gak sehebat emirates.
Flight attendant rasis dan jutek. Betul komen diatas kalo bilang ke asia gak ada senyumnya. Walo attendant yang bukan asli belanda sih oke ya, ramah suka ngajak ngobrol. Kuncinya saya tegas aja. Jangan berani usik, saya juga gak ngarep disenyumin.
Pernah karena penumpang gak full, saya minta dibooked kursi di sebelah (seat 2 agak dibelakang) supaya bisa breastpumping. Dan banyak belanda-ers yang dikasih kursi lapang atau minimal sebelahnya kosong. Begitu take off, ada bapak belanda nenteng sepatu dan tasnya mau pindah ke sebelah saya. Saya bilang “siapa yang nyuruh kamu pindah kesini?” Dia jawab pramugari karna dia gak mau duduk di sebelah orang belanda di depan. Saya bilang “no, get back to your seat, i have booked this for particular reason”. Dia lapor pramugari, dateng kesaya malah saya omelin. Trus datanglah senior flight attendant sambil bawa list penumpang, dia buka percakapan dengan kalimat yang sangat gak sopan menurut saya. Habis saya omelin sampe minta minta maaf. Saya bilang saya terima maafnya tapi persoalan akan sampe ke manajemen KLM dengan komplain resmi. Dia trus aja berdiri di sebelah kursi dengan berulang ngomong “please do not miss understanding bla bla. Sampe saya bilang “ada lagi yang mau kamu omongin? Kalo gak silahkan pergi. Saya mau istirahat”
Poin milesnya pun gak bisa kepake, padahal mayan setahun bolak balik jakarta peru, hehehe.
So buat saya KLM NO.
Amsterdam jakarta stop sebentar di KL. Pesawat nya full bgt, masukin koper buat cabin yg diatas rebutan, makanan biasa bgt, ruang kaki kecil, bikin pegel. Plg ok sih qatar emirates lah…
Saya pernah pake KLM rute Amsterdam – Abu Dhabi. Untuk short haul pernah 5 kali utk penerbangan dalam Eropa. Yang paling saya suka dari KLM itu flight attendant-nya. Meskipun udah berumur, keliatan jutek, dll tapi mereka kerjanya benar-benar cekatan. Untuk in flight entertainment KLM menurut saya nggak update seperti Emirates dan Singapore Airlines. Makanan menurut saya enakan Garuda Indonesia/ Emirates/ Etihad.
Kalau makan coba nikmati sensanya Turkey airline.
Naik klm kalo dari belanda na enak na yg skyteam yg bekerja sama dgn garuda. Jadi booking tiket garuda tapi pas terbang saat klm sykteam yg beroperasi .. kenapa? Ga begitu penuh dan bisa dpt bangku sendiri2 jadi bsa tidur rebahan, & pegawai na ramah2 apalagi sama anak2. Makanan na menurut saya biasa aja.. garuda juga ga enak ( inti na makanan di pesawat ga enak ) based on my experienced. Penerbangan jauh sangat amat dan tempat duduk na lebih lega dibanding garuda & fiture lebih modern.
Yang saya maksud itu skyteam klm yah yg bekerja sama dgn klm, jadi bukan KLM airlines na sendiri! Klo KLM airlines na blm pernah naikin dari amsterdam ke jakarta.. cmn dari brussel ke amsterdam. Dari semua yg paling ok menurut saya etihad airlines ( dari segi bawa bagasi, makanan, tmpt duduk, flight attendant na) tapi klo skyteam klm karena org belanda saya lebih comfort jadi bisa ngomong dgn bahasa na… pengalaman terakhir naik garuda pas balik na jakarta- amsterdam tdk menyenangkan! Pegawai na dipanggil berkali2 ga nongol2 padahal anak saya muntah2. Minta teh datang na lama bgt.
KLM is the best..
KLM gak enakkkk. Pramugari ga seramah maskapai asia/timteng, makanan biasa aja, seat ekonomi sempit dsn kalau landing di Schipol, imigrasinya reseh dan antrian panjang cuman satu utk non eropa. Mending Garuda, Qatar, Emirates, SQ kemana2. Jauhhh. Kalau terpaksa harus milih pun mending Etihad.
Udh nyobain Qatar, Emirates, Garuda, KLM, China, ama Oman airlines rute cgk-amsterdam so far yg paling nyaman memang Qatar dan Emirates menurut saya KLM so so lah untuk long haul..kalo untuk makanan hambar standar dutchie banget mmg cuma pake garem dikit sama blackpaper makanya ga cocok ama lidah kita yg sarat akan bumbu ..bulan ini mau flight pake Etihad blm pernah coba mudah2an oke
Pramugara pramugari sepuh tapi good handling … makanan memang not too good…LED waktu itu jg kecil…Tapi yang paling seru saat minta foto bersama mbak Pramugari…Dia bilang..Well sir, am i still good looking enough for u Sir…Wkwkwkkw Penumpang yang denger sampai ketawa….
Seru euy, den
hehe iyes Ochin Vigokichimeluna Purnamasari….mantab…
Waktu pas promo klm aku ngk beli karena temen garuda minded.. Nyesel deh
harga rata rata murah KLM … hehe…cm soal makanan emang good Garuda krn KLM cm dpt roti
Klo flight deket ya, den? Skali2 coba ah
betul…flight deket2 ga ada meals…spt Cathay kalo late night flight meski jauh ga dpt makan…hmm…agak kecewa
Ooj gitu, untung kmaren temen ngk jadi aku cariin cathay ke tokyo
kecewa dr HKG ke NRT dan HKG CGK ga dpt meals…krn late night flight…cm snack dan teh…
Inderdaad zij is nog mooi
hehehe..yes…pretty woman..
Pernah coba dari KL – Jkt promo enak bgt anak aku sampe ketagihan….
Bagus KLM
pramugari2 nya 50 taunan ke atas ehehehe
Nice bulan depan pake KLM ke amsterdam
Dah bikin visa pakdok?
Ya masih enak Garuda lah..
pernah, amsterdam-barcelona, pramugarinya tuir dan gendud namun ramah..
makanan biasa saja, ya maklum standar lidah orang indonesia sudah terbiasa makanan spicy kalo suruh makan makanan dalam pesawat luar ya ga ada yang enak.
makanan selinganya cup noodle dan itu luar biasa menurutku. pas, anget dan ada dikit pedes2nya..
Lumayan sering naik ini..servisnya ok..mama sy suka risoles dan pie nya..haha
Pernah naik dari singapore – bali – Singapore, good service & Delicious food.
Mas mau tanya, fotonya pakai kamera apa ya? Trims
Wah, rata-rata komentar positif tentang KLM. Jadi penasaran pengen naik KLM. ?
bulan depan insyaAllah naik KLM, tiket sudah kebeli. Tiap naik pesawat saya tidak pasang harapan/ekspektasi, kadang full service FA nya jutek/kurang ramah, malah yang low cost lebih ramah. untung2an.