Sesering-seringnya saya merencanakan traveling rame-rame, paling mentok ya cuma 4 – 6 orang saja maksimal.
Kalau nemenin traveling 13 orang dengan karakter dan kepribadian yang berbeda melintasi 3 negara? Hemm, sepertinya ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan!
Pernah sih jalan bareng 50 orang, tapi posisinya saya sebagai yang ditemenin bukan nemenin. Untung saja kali ini nggak banyak halangan berarti.
Traveling melewati tiga negara bareng 13 orang pun lancar jaya, pulang dengan selamat.
Lantas, gimana ceritanya kok saya bisa jalan bareng mereka tadi?
Jadi begini, entah darimana ceritanya pokoknya saya dapat kesempatan buat jadi travel buddy/tour leader dari salah satu trip organizer baru yang memiliki konsep trip budget.
Nah, kebetulan tanggalnya pas sama jadwal saya yang lagi kosong.
Jadilah saya niatin buat traveling lintas batas 3 Negara (Singapura – Malaysia – Thailand) dengan 13 orang yang belum saya kenal sebelumnya.
Awalnya sih dibilang cuma bakal ada 10 peserta saja, namun waktu briefing last minute, ternyata nambah sampai 13 orang!
Ditambah saya berarti jadi 14 orang! Sempet khawatir sih awalnya, gimana caranya bawa orang sebanyak itu, ditambah lagi harus traveling lintas 3 negara Asia Tenggara.
Yang bikin paling khawatir waktu lintas immigrasi sih. Takut ada yang kecantol saja, terus diinterogasi.
Bisa merubah jadwal yang sudah ada deh.
Tapi untungnya sampai akhir perjalanan, nggak ada satu masalah sedikitpun.
Malah saya juga dapat insight baru, plus bisa mengenalkan banyak pengalaman traveling yang baru kepada 13 orang tadi.
Yah, semoga sih ada banyak manfaat buat mereka juga ya.
Minimal abis ini berani jalan ke Luar Negeri sendiri.
Nah, sudah penasaran belum bagaimana pengalaman saya traveling bareng mereka?
Baca sampai selesai!
Daftar Isi
Janjian Di Bandara CGK, Terbang Dengan Pesawat Berbeda
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, tempat meeting point keberangkatan traveling 3 negara (Singapura-Malaysia-Thailand) ini berada di Soekarno–Hatta International Airport terminal 2.
Tantangan pertama saya bawa 13 orang ternyata berawal sejak disini.
Karena ternyata kita berangkat dengan pesawat yang berbeda.
Nah lho! Awalnya sempet bingung gimana kumpulin ini orang-orang nantinya.
Untungnya jadwal keberangkatan gak jauh beda. Jadi target saya kemarin yang penting semua lolos immigrasi, dan sampe ke boarding gate dengan aman.
Disini saya sangat berterimakasih dengan yang namanya kemajuan teknologi komunikasi yang bernama whatsapp.
Jadi meski harus berangkat dengan pesawat yang berbeda, semuanya tetap aman dengan koordinasi dan monitoring melalui whatsapp.
Thankyou Zuck!
Entah bagaimana kalau yang namanya whatsapp ini belum ditemukan.
Mungkin mengkoordinasikan 13 orang akan ruwet dan kalang kabut.
Singkatnya, akhirnya semua berangkat ke Singapura sebagai negara tujuan pertama dengan lancar tanpa ada ada halangan satu apapun.
Penerbangan Jakarta – Singapura tak terasa lama.
Dan seperti biasanya, saya tak lupa memensan makanan favorit saya ketika naik Air Asia, Nasi Lemak!
Ada yang juga suka makan ini?
Negara Pertama: Singapura
Tantangan kedua saya adalah, mengumpulkan 13 orang dimana setengahnya mendarat di terminal berbeda di bandara super besar punya singapura, Changi International Airport.
Dalam kondisi seperti ini, prioritas saya adalah mengeluarkan 13 orang tadi melewati imigrasi dengan aman.
Baru setelahnya mencari tempat untuk bertemu. Meski agak lama karena imigrasi singapura berada pada jam sibuk, dan sempet nyasar, akhirnya berhasil juga mengumpulkan semuanya.
Langkah selanjutnya tentu langsung menuju hostel yang sudah dipesan sebelumnya.
Lokasi hostel kebetulan berada di area Bugis, berjarak sekitar 30 menit perjalanan yang bisa diakses dengan gampang menggunakan MRT.
Yang paling menyenangkan ketika traveling di Singapura adalah keluwesan naik transportasi umum.
Bisa dibilang ini juga salah satu atraksi tersendiri untuk yang baru pertama kali berkunjung ke Singapura.
Kebetulan beberapa peserta trip traveling 3 negara ini memang ada yang baru pertama kali ke Singapura.
Pada perjalanan kali ini, saya dan peserta trip hanya akan berada selama satu malam.
Jadi begitu sampai di hostel, langsung menaruh barang bawaan, dilanjutkan dengan makan malam di food court terdekat, lalu kemudian country tour, mengunjungi beberapa tempat wisata di Singapura.
Perlu dicatat, salah satu tips makan murah dan banyak pilihan di Singapura adalah dengan makan di food court.
Harga makanan di food court yang ada di Singapura ini biasanya mulai dari SGD 2.
Meski biasanya ada yang bilang city tour, saya tetap nggak nyaman memakainya kalau di Singapura.
Mengingat ini adalah sebuah negara meski ukurannya tak lebih besar dari Jakarta. Jadilah saya menyebutnya dengan country tour saja.
Yang sudah pasti nggak bisa dilewatkan ketika di Singapura tentu mengunjungi Merlion Park!
Terutama untuk yang pertama kali datang ke sini.
Lainnya baru mengunjungi tempat yang hits buat foto seperti Haj Lane, Botanical Garden kebun raya punya Singapura dan menghabiskan uang dengan berbelanja di Mustafa Center.
Tapi jangan salahkan saya kalau nyasar di Mustafa Center, karena saya yang sudah beberapa kali kesana aja masih bisa nyasar :P
Lintas Batas Jalur Darat Singapura – Malaysia
Selesai menghabiskan shutter count kamera di Merlion Park dan Singapore Dollar di Mustafa Center, tujuan selanjutnya adalah lintas perbatasaan Singapura – Malaysia.
Ini adalah pengalaman yang menyenangkan untuk setiap traveler penyuka traveling jalur darat, termasuk saya.
Apalagi melewati salah satu perbatasan paling sibuk di Asia Tengara.
Perbatasan ini berada di Woodlands pada sisi Singapura, dan Johor Bahru pada sisi Malaysia.
Meski antrian imigrasi perbatasan ini selalu panjang, apalagi pada jam sibuk.
Tak sulit untuk melewatinya dengan niatan yang baik, dan dokumen yang lengkap.
Selain itu pilihan moda transportasi untuk lintas batas dari semua area di Singapura juga banyak.
Kebetulan rute saya kemarin adalah dengan cara naik MRT menuju Woodlands MRT Station – Naik Bus SMRT 950 – Jalan Kaki dari Imigrasi Johor Baru ke JB Sentral.
Kenapa ke JB Sentral? Soalnya kota tujuan selanjutnya adalah Kuala Lumpur.
Sementara itu untuk menuju ke Kuala Lumpur dari Singapura rute paling ekonomis adalah dari Johor Bahru, dari Terminal Larkin.
Terminal Larkin sendiri bisa dicapai dengan mudah dari JB Sentral tadi.
Sebenarnya bisa saja naik bus ke Kuala Lumpur langsung dari Singapura.
Namun perbedaan harganya terlalu jauh ( SGD 30++ dan MYR 35), dan ada resiko terhambat di imigrasi jika mungkin terjadi masalah.
Apalagi untuk yang bawa 13 orang seperti saya, lebih baik semuanya sudah lewat perbatasan dulu deh.
Negara Kedua, Kota Kedua: Kuala Lumpur, Malaysia
Sebenarnya moda transportasi favorit saya dari Johor Bahru menuju Kuala Lumpur adalah dengan kereta sleeper seperti yang pernah saya coba sebelumnya.
Sayangya, sekarang kereta sleeper dengan jadwal yang menyenangkan itu sudah tidak ada lagi sekarang.
Perjalanan dengan kereta dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur sekarang harus transit, dan itu agak sedikit merepotkan.
Karena itu pilihan paling menyenangkan dan cepat sekarang ini ya cuma naik Bus dari Terminal Larkin di Johor Bahru dengan tujuan Terminal Bersepadu Selatan yang berada di tepi Kota Kuala Lumpur.
Nantinya dari Terminal Bersepadu Selatan baru dilanjutkan dengan naik kereta ke KL Sentral.
Setelah sekian lama tidak mengunjungi KL Sentral ternyata ada banyak perubahan disini.
Seperti sekarang ini sudah ada loker seperti yang ada di stasiun Kyoto atau Tokyo di Jepang.
Sehingga untuk yang datang kepagian dan masih belum bisa cek in hotel, bisa taruh tas di loker yang ada di KL Sentral tadi.
Loker kecil RM 20, loker besar RM40.
Tapi tenang saja, loker kecil ini bisa muat sampe 3 daypack, dan loker besar bahkan bisa muat sampai 4 backpack 50 liter.
Jadi bisa patungan sewa lokernya deh.
Namun sedihnya, sekarang sudah tidak bisa lagi mandi di KL Sentral, karena kamar mandi yang bisa dimanfaatkan untuk mandi sudah di bongkar.
Jadi ya, skip mandi dulu sampe bisa cek in di hotel deh.
Tujuan pertama di Kuala Lumpur adalah mengunjungi Batu Caves.
Tempat ini adalah salah satu bukit kapur yang juga merupakan sebuah kuil umat hindu.
Tempat ini paling ramai dikunjungi ketika ada festival Thaipusam, namun jika main ke Kuala Lumpur, ini adalah salah satu tempat wisata yang di rekomendasikan dikunjungi.
Paling asik sih foto sama ratusan merpati yang memenuhi Batu Caves ini. Apalagi cara menuju ke tempat ini gampang banget.
Tinggal naik komuter dari KL Sentral menuju Stasiun Batu Caves yang merupakan salah satu stasiun pemberhentian terakhir.
Selain mengunjungi Batu Caves, Pasar Seni di Kuala Lumpur juga tak luput dari kunjungan.
Terus yang tak boleh ketinggalan adalah berfoto di depan Petronas Twin Tower yang terkenal itu.
Untungnya, meski siang harinya hujan, malam hari cukup cerah untuk sekedar berburu foto keren.
Sebenarnya ada banyak hal seru di Genting Highland yang juga tak jauh dari Kuala Lumpur.
Tapi karena waktunya mepet, kita nggak pergi kesana.
O iya, cobain kuliner di Jalan Alor Bukit Bintang gak boleh banget dilewatkan.
Karena itu adalah salah satu pusat kuliner 24 jam di Kuala Lumpur.
Kebetulan kemarin hotel tempat menginap hanya berjarak 5 menit jalan kaki saja.
Jadi gak pake repot cari transportasi untuk ke Bukit Bintang.
Jalan kaki juga bikin makin sehat!
Bangkok, Thailand! Kota Terakhir Di Negara Ketiga!
Seharusnya sampai akhir perjalanan, semuanya adalah perjalanan lewat jalur darat.
Namun mengingat waktu tempuh dari Kuala Lumpur ke Bangkok lewat jalur darat itu hampir 24 jam, dan biayanya tak jauh beda dengan harga tiket pesawat Kuala Lumpur – Bangkok, jadilah diputuskan menuju ke Bangkok dengan terbang saja.
Menghemat waktu dan tenaga. Sayang kan capek duluan?
Padahal liburan ke Bangkok itu seru banget!
Jadi setelah juga menghabiskan semalam di Kuala Lumpur, akhirnya saya dan 13 orang peserta trip mendarat mulus di Bandara Don Mueang, di Bangkok.
Ibukota Thailand ini adalah kota yang kemacetannya tak jauh berbeda dengan Jakarta.
Meskipun pengendara di Bangkok ini sedikit lebih sopan.
Minimal, saya tidak pernah mendengar bunyi klakson kendaraan meski jalanan macet parah.
Paling parah, ketika pulang saya diantarkan driver lokal sana dengan melawan arus.
Gila sih itu, tapi seru! Hahaa!
Meski semrawut, Bangkok ini adalah salah satu favorit saya dan tentunya buat sebagian besar wisatawan dari Indonesia.
Kalau buat saya, Bangkok ini jadi favorit karena street food dan street photography.
Kalau buat 13 peserta yang saya temani ke Bangkok kemarin, kayaknya belanja jadi yang paling favorit.
Terlihat jelas ketika pulang tas yang awalnya hanya satu buah sudah beranak pinak.
Namun kalau dilihat lebih dekat lagi, Bangkok ini nggak cuma yang saya sebutkan diatas.
Buat walking tour berkeliling kota dan mengunjungi kuil dengan arsitektur unik seperti Wat Pho, Wat Suthat dan Wat arun seperti kali ini juga asik.
Jangan lupa juga untuk menyusuri sunga Chao Phraya, dan mencicipi Durian Monthong disana.
Murah, dan lezat!
Asyik banget perjalanannya neh
lumayan lah :)
Pengen lagi bang hahahaha..
ayok lagi! :D
wah enaknya travelling gini
jadi semangat nabung biar bisa jalan juga
:D
ayo semangat nabungnyaaa :D
Per orangnya berapa om totalnya? Saya lagi planning open trip juga sama temen2 dan temen2nya temen2 saya.
Kalo waktunya lebih lama kayaknya lebih seru yak :P
berapa ya kemaren, sekitar 3 jutaan biaya selama di jalan :D
Brother. Sy plan beberapa bulan deoan melintasi ke 3 negara ini. Cuman karena baru pertama. Sebaiknya saya ikut travel or gimana? Bantuiin beother. Tks in advance
“Ceritanya” mana mas? Drama-dramanya gitu? Hehehehehe.
Nggak ada dramaa, travelingnya ala hepi-hepi aja :D
bang, mau tanya, mungkin rada oot, masuk ke singapura itu masih kena VISA sejuta rupiah perorang lagi nggak sih?
Udah enggak kali bang, itu cuma hoaxlah itu supaya orang2 bikin NPWP. Sesama ASEAN masih free visa 30 hari.
sial, gw kena tipu kalau gitu ya bang bob..
makanya cross cek di google bang :D
Yes, itu dulu akal-akalan doang kayaknya ahaha~
udah nggak kena sekarang, tinggal melenggang masuk pake passport aja :D
Saatnya jalan2 ke singaparna!!
Seruuuyaaaaa. BTW, kalo di bandara gitu ada khusus shower room gak sih mas ?
beberapa bandara negara maju ada kok. Pernah tahu ada shower room di bandara Haneda, Tokyo. Tapi kalau pake bayar 1000 YEN :D
Kayaknya seru ya, bisa dilanjutin yang kyk gini nih mi
Yok cuss!
wahh serunya jalan2 lintas negara..
belum pernah jadi tour leader sih..
paling banyak juga ber 4 tuh..
hehehe
Sengaja pengen cobain jadi tour leader :D pengen ngerasain traveling yang beda aja sih~
Mas ada rekomendasi hotel ato hostel terjangkau ga di thailand. Kira2 budget utk trip 3 negara brp ya? Makasih sebelumnya
, klo perjalanan malaysia ke singapore balik ke malaysia lagi, dari pihak imigrasi bermasalah nggak ya? rencana aku sama tmn2 mau jalan-jalan ke 2 negara tersebut, karena penerbangan air asia lombok udah ada( direct lop-klia2 ). menghemat budget tiket pesawat karena harus beli tiket pp ntar..
Wah asyik… mau dong jalan-jalan bareng mas Fahmi…
Buka trip ke Papua dong bang… jangan raja ampat tapi hehehe
Ke Raja Ampat sih affordable, yg mahal ke Wayagnya. Di Waisai aja udah oke kok klo mau snorkeling sama diving, cm bagusnya pas akhir tahun klo mau ke Papua.
Menarik sekali,jadi pengen ikutan bang
Mas bagi itinerarynya donk, rencana mau ngetrip juga nih 3 negara. Atau klo mas mau jd tour leader lg tp dibln agustus ikutan donk.
Ikutan dunk. Juli or agustus
hallo , apakah anda bisa mengantar rombongan kecil ( keluarga) ke singapore dan malaysia , tentunya ala backpackeran
Boleh minta no kontaknya mas..? Sy ada rcn famtrip akhir Mei ini.. bharap m’Fahmy bs nge-lead..
bisa email aja ke [email protected] ya :)
Berapa hari untuk ke-3 nya Mas?
Bang boleh minta itinerary nya?
Makasih sblm nya ..?
Hello saya tertarik untuk jalan2 kesana setelah baca postingan ini nih, boleh minta contactnya ngga? Ada beberapa hal yg mau di tanyakan. Terimakasih sebelumnya.
Plan kapan?sy bs ikut?