Saya lupa kapan pertama kali melihat brosur tentang Jigokudani Yaen-Koen atau Jigokudani Snow Monkey Park ini.
Tapi semenjak melihat brosurnya, ini adalah salah satu tempat wisata musim dingin di Jepang yang paling ingin saya kunjungi setelah Shirakawa-Go.
Daftar Isi
Saya Mau Ketemu Monyet Yang Suka Berendam Air Panas
Mungkin melihat monyet yang bisa berenang sudah biasa. Di Ubud Monkey Forest juga ada.
Cuma kalau monyet yang suka berendam di Onsen atau mata air panas alami cuma ada di Jigokudani Yaen-Koen saja sepertinya.
Iya, Jigokudani Yaen-Koen atau dikenal juga sebagai Jigokudani Monkey Park ini bisa memberikan pengalaman unik kepada para pengunjungnya.
Disini pengunjung bisa melihat para monyet lucu yang suka berendam di mata air panas atau onsen.
Saya memang suka mengamati gerak-gerik binatang.
Bahkan selain kucing, monyet adalah salah satu hewan fotogenik untuk diabadikan.
Ekspresi mereka, dan gerak-geriknya juga menarik untuk diamati.
Makanya ketika tahu akan diajak ke Jigokudani Monkey Park ini saya langsung bersemangat.
Pengalaman Berkunjung Ke Jigokudani Yaen-Koen, Onsen Pribadi Para Monyet Salju Lucu Dari Nagano
Meski namanya Jigokudani, atau kalau diartikan secara harfiah adalah “Lembah Neraka”, tempat ini nggak ada serem-seremnya kok.
Sebutan “Lembah Neraka” sendiri sebenarnya adalah sebutan umum untuk lembah di Jepang yang memiliki banyak aktifitas vulkanik.

Disekitar sini malah ada banyak onsen yang bisa digunakan untuk berendam.
Bahkan ada beberapa onsen atau pemandian air panas outdoor disini.

Percaya deh, berendam di air panas ketika udara sedang dingin itu seru banget.
Saya pernah mencobanya di Arima Onsen.
Tapi kalau pengalaman berendam di Onsen pertama kali, nanti saya ceritakan di tulisan lainnya saja ya.
Kali ini saya hanya akan membahas tentang si Monyet Salju yang mendiami Jigokudani Yaen-Koen.

Kapan Waktu Terbaik Berkunjung Ke Sini?
O iya, timing itu penting untuk mengunjungi suatu tempat wisata.
Jadi kalau waktu terbaik mengunjungi Jigokudani Yaen-Koen adalah ketika pagi hari, dimana tempat ini belum terlalu ramai.
Datang terlalu siang, bisa bisa malah rebutan untuk mencari tempat nyaman untuk melihat si monyet salju.
( Baca Juga : Tips Wisata Ke Bangkok Untuk Pemula! )

Kalau kemarin sih saya berangkat langsung dari Kota Nagano sekitar jam 7 pagi.
Perjalanan hingga ke tempat parkir dekat Jigokudani Yaen-Koen sekitar 1 jam perjalanan.
Setelah sampai pun masih akan dilanjutkan dengan trekking ringan selama sekitar 30 menit.
Jadi kurang lebih sekitar 1 jam 30 menit lah untuk berkunjung ke sini dari nagano.

Jalur trekkingnya gak susah kok. Cenderung datar, kecuali pada 5 menit terakhir.
Saya harus menaiki tangga curam menuju ke loket pintu masuk.
Setelah mendapatkan tiket dan melewati loket, kolam yang dipenuhi para monyet salju sudah nampak.
Tak memperdulikan udarah dingin dibawah nol derajat, saya pun langsung bersemangat untuk mendekati kolam tadi.
Di Jigokudani Yaen-Koen ini memang terdapat sebuah kolam renang berisi air panas buatan manusia yang di kelilingi para kera.
Bahkan beberapa saat sebelum sampai ke kolam pun saya sudah melihat sekor kera yang sedang berada di atas tumpukan salju.
Mereka tampak penasaran dengan pengunjung yang berusaha memotretnya.
( Baca Juga : Rekomendasi Tempat Wisata Kuala Lumpur Wajib Kunjung! )
Jangan Terlalu Dekat, Berbahaya, Mereka Ini Liar Meski Terlihat Jinak!

Monyet di Jigokudani Yaen-Koen ini memang liar, tapi mereka tak tampak agresif.
Katanya karena tidak ada pengunjung atau siapapun yang memberikan makanan, para kera tersebut tidak agresif meski mereka adalah hewan liar.
Berbeda jauh dengan monyet di monkey forest yang cenderung agresif karena sering diberi makan.
Jangankan memberi makan, menyentuh para monyet salju di Jigokudani Yaen-Koen ini sangat dilarang.
Karena ada kemungkinan akan membuat mereka akan menjadi agresif ketika disentuh.
Buat saya, mengabadikan mereka dengan kamera itu sudah lebih dari cukup.
Bahkan sepertinya mereka ini sadar kamera.
Beberapa kali mereka terlihat sedang bergaya ketika saya mengarahkan moncong lensa kepada mereka.

Yang penting selalu jaga jarak saja.
Jangan terlalu dekat, jangan sampai menggangu mereka.
Mau bagaimanapun, ini adalah habitat mereka dimana setiap harinya mereka berada.
Menariknya, untuk mengambil foto, disini juga disediakan tempat tersendiri lho.
Jadi bisa mengabadikan si monyet salju tanpa harus mengganggu.
Tempat Ini Buka Sepanjang Tahun, Dimana Musim Salju Waktu Paling Tepat Berkunjung

Jigokudani Monkey Park ini sebenarnya buka sepanjang tahun.
Namun selama musim dingin di Jepang adalah waktu terbaik untuk berkunjung.
Musim ini adalah waktu dimana para monyet monyet salju lebih sering mandi untuk menghangatkan diri.
Dan ketika mandi, mereka beberapa kali lebih fotogenik dibanding ketika sedang beraktifitas.
Apalagi sekitar tempat tersebut sedang banyak salju. Makin keren deh pokoknya.

Biasanya salju di wilayah ini tetap ada dari bulan Desember sampai Maret.
Jadi pada rentang tadi kalian bisa mampir kesini untuk bertemu Monyet Salju sekaligus melihat salju.
Sementara itu waktu terbaik untuk berkunjung ke Jigokudani Monkey Park adalah bulan Januari dan Februari.
Jadi, bisa dibilang ini adalah salah satu destinasi wisata musim dingin di Jepang ya!
Peta Lokasi dan Cara Pergi Ke Jigokudani Yaen-Koen Atau Jigokudani Monkey Park
Meski lokasinya cukup jauh dari kota besar, tapi jangan khawatir.
Karena dengan kesiapan infrastrukturnya yang baik, tak ada tempat wisata di Jepang yang tak bisa dijangkau dengan transportasi umum.
Oh, saya begitu iri dengan Jepang kalau masalah transportasi dan infrastruktur yang siap.

Untuk cara pergi ke Jigokudani Yaen-Koen atau Jigokudani Monkey Park adalah dengan naik kereta api di Jepang yang disambung dengan bus, lalu dikombinasikan dengan jalan kaki.
Bahkan tempat wisata di Jepang ini bisa dijangkau untuk one day trip dari kota Toky0, Osaka dan Kanazawa.
Tentunya semua akan melewati Kota Nagano. Jadi paling enak ya menginap semalam dulu di Kota Nagano ya.

Untuk lebih detailnya kira-kira sebagai berikut:
- Dari Tokyo : Rutenya adalah, naik kereta dari dari Tokyo – (Ke Nagano naik Shinkansen selama 79 menit) – Nagano Station – (Naik Nagano Dentetsu Express Selama 38 menit) – Yudanaka Station – (Naik bus 1 menit ke Kanbayashi Onsen Bus Stop) – Jalan kaki 35 menit ke Jigokudani Monkey park.
- Dari Osaka : Rutenya adalah, naik kereta dari dari Shin Osaka – (Ke Nagoya naik Tokaido Shinkansen Nozomi selama 52 menit) – Nagoya – (Naik Chuo Main Line Express selama 2 jam 43 menit ke Nagano Station – Nagano Station – (Naik bus 41 menit ke Kanbayashi Onsen Bus Stop) – Jalan kaki 35 menit ke Jigokudani Monkey park.
- Dari Kanazawa : Rutenya adalah, naik kereta dari Kanazawa – (Ke Toyama naik Hokoriku Shinkansen sekitar 15 menit) – Toyama – (Naik Hokoriku Shinkansen sekitar 48 menit ke Liyama Station) – Liyama Station –
- (Naik bus 34 menit ke Kanbayashi Onsen Bus Stop) – Jalan kaki 35 menit ke Jigokudani Monkey park.
Perlu dicatat, jika naik bus ke Jigokudani Yaen-Koen dari Nagano Station Pintu Keluar Timur atau dari Liyama Station, pastikan turun di “Snow Monkey Park Bus Stop”.
Untuk lokasi Jigokudani Yaen-Koen Atau Jigokudani Monkey Park di google maps bisa kalian temukan disini.
Jam Buka, Harga Tiket Di Jigokudani Yaen-Koen Atau Jigokudani Monkey Park
Tempat wisata ini buka sepanjang tahun, namun dengan jam buka yang berbeda. Jam bukanya adalah sebagai berikut:
- Jam 8:30 sampai Jam 17:00 (Pada bulan April sampai Oktober)
- Jam 9:00 sampai Jam 16:00 (Pada Bulan November sampai Maret)
Sementara itu untuk harga tiket masuk Jigokudani Yaen-Koen Atau Jigokudani Monkey Park ini adalah:
- 800 JPY untuk dewasa perorangan, 680 yen untuk grup 20 orang atau lebih.
- 400 JPY untuk anak-anak, 340 JPY untuk grup 20 orang atau lebih.
Lucu yaaaa.. Ngeliat mereka mandi di onsen gitu. Hahaha
Aduh… Foto fotonya pas salju jadi bikin lebih dramatis.
Waaah, udah sampai sini aja neh Kakak
Emesh onetnya. Mukanya kok merah onet kamu kedinginan ya hehehe
Nampaknya, manusia2 Jepang sudah dibudayakan tertib, beda dengan di Indonesia ya, kebiasaan saking baiknya berbagi makanan, akhirnya kera2 jadi kebiasaan. Ditambah akses makanan kera2 di Indonesia yang sulit, jadi kera di kita sudah dibiasakan “mengemis” ya. Kera Jepang nampak beradab hahaha