Rekomendasi Kuliner Khas Di Jakarta Yang Enak Wajib Dicoba!

Pengalaman berburu kuliner di Jakarta, mencoba beberapa makanan khas betawi yang unik dan jarang saya temui setiap hari.

Apa saja? Simak dan baca dengan baik di travel blog Indonesia catperku.com ini ya!

Jadi ceritanya kali ini saya memenangkan lomba nge-tweet #EnjoyJakarta.

Kaget juga tweet saya yang sebenarnya cuma iseng pengen ngeramein hashtag #EnjoyJakarta bisa memenangkan lomba nge-tweet tadi.

Karena iseng, saya pun enggak pernah tahu hadiahnya apa sebelumnya.

Ternyata hadiahnya lumayan menarik teman – teman :D.

Salah satunya adalah kulineran keliling Jakarta mencoba beberapa masakan khas betawi yang ada di ibu kota.

Yay! Asik kan!? Cocok buat travel blogger yang doyan makan seperti saya XD

Lumayan, Dapat Hadiah Berburu Kuliner Di Jakarta

Kapan lagi Pak Bondan mau bikinin Kerak Telor? Penasaran enggak, sama Kerak Telor bikinan Pak Bondan? Enak lhoo~~
Kapan lagi Pak Bondan mau bikinin Kerak Telor? Penasaran enggak, sama Kerak Telor bikinan Pak Bondan? Enak lhoo~~

Seperti yang sudah ditentukan panitia, saya harus datang ke meeting point yaitu di Hotel Atlet Century yang ada di Senayan.

Bukan masalah besar, karena lokasinya di tengah ibu kota :D.

Disana sudah menunggu penanggung jawab acara kulineran #EnjoyJakarta untuk membantu saya checkin di Hotel Century.

Ya! Selain berburu kuliner di Jakarta, pemenang memang harus nginep di hotel itu :D. Asiik~~

Kali ini saya akan dipandu oleh Pak Bondan, untuk berburu kuliner di Jakarta terutama makanan khas Betawi.
Kali ini saya akan dipandu oleh Pak Bondan, untuk berburu kuliner di Jakarta terutama makanan khas Betawi.

Sebagai travel blogger yang doyan makan, saya memang sudah cukup sering berburu kuliner di Jakarta misalnya di pusat kuliner Jalan Sabang.

Jadi saya cukup senang dengan acara kulineran #EnjoyJakarta ini :D, paling enggak bisa menambah pengetahuan kuliner saya di Jakarta.

Menyenangkannya lagi, ternyata kulineran kali ini di guide langsung oleh Pak Bondan lho!

Iya, Pak Bondan dengan ungakapannya yang terkenal “Pokoe maknyus!”.

Jakarta memang macet, tetapi kulinernya enak banget! – Saya, Travel Blogger doyan kulineran.

Itulah ungkapan perasaan saya sambil sedikit menahan bosan karena terkena macet ketika menuju tujuan kuliner pertama masakan betawi yang disebut “Pecak”.

Mencoba Kuliner Pecak Ikan Gurame

Pecak khas betawi adalah makanan pertama yang akan diicip dalam trip kuliner di Jakarta pada kali ini.

Pecak sendiri adalah makanan khas betawi yang kata Pak Bondan tergolong pedas, dengan banyak cabe dan bawang melengkapi.

Protein utama di masakan “Pecak” ini biasanya Ikan Gurame, Lele atau Ayam yang ditemani dengan kuah yang sedikit bening.

Ada yang bilang kalau kuah tadi mirip dengan kuah bumbu rujak.

Pecak Gurame, salah satu makanan kuliner di Jakarta yang rasanya gurih ditambah bumbunya yang sedap. Melihatnya saja bisa bikin ngiler, apalagi memakannya :D
Pecak Gurame, salah satu makanan kuliner di Jakarta yang rasanya gurih ditambah bumbunya yang sedap. Melihatnya saja bisa bikin ngiler, apalagi memakannya :D

Karena sudah lapar plus pusing liat Jakarta yang macet sepanjang jalan, saya langsung saja melahap Pecak Gurame yang disajikan di depan saya.

Memang enak, ikan gurame digoreng sampai kering terlebih dahulu, baru dimandikan dengan bumbu kuah beningnya, plus taburan cabe dan bawang yang melimpah.

Lumayan pedas, namun pedasnya belum bisa mengalahkan Ayam Taliwang :D.

Saking lahapnya, sampai – sampai saya kurang memperhatikan apa yang diomongkan oleh Pak Bondan.

“Masakan khas betawi seperti pecak ini kebanyakan hanya dipinggiran saja, jarang di temukan di tengah kota Jakarta”

Ujar Pak Bondan menjelaskan kepada peserta trip kuliner di Jakarta.

Ada juga Pecak Lele dengan bumbu yang sama, tetapi proteinnya menggunakan Ikan Lele.
Ada juga Pecak Lele dengan bumbu yang sama, tetapi proteinnya menggunakan Ikan Lele.

Hemm, pantesan enggak pernah nemuin di pusat kota makanan seenak ini :|. Eh, lupakan… Di kota kan biasanya cuma nemu mall sama fastfood~ :D

Belum kenyang perut saya, tim pemburu kuliner #EnjoyJakarta harus segera beranjak menuju tujuan berikutnya.

Sop Kaki Kambing Khas Jakarta Memang Tiada Duanya

Kami harus menuju Jakarta Pusat untuk mencoba masakan khas betawi lain, Sop Kaki Kambing.

Tentunya dengan sedikit bersabar menembus kemacetan Jakarta yang membabi buta. *terus bersabar sambil elus dada*

Karena lokasi warung yang menjual makanan kuliner di Jakarta khas betawi ini terpencar – pencar, memburunya pun sangat menghabiskan waktu.

Bayangkan, dari Jakarta ujung selatan kami harus menuju pusat kota dengan menembus kemacetan Jakarta yang semakin kejam ketika jam pulang kerja tiba.

Tetapi semua itu bukan masalah karena ingin mengicip Sop Kaki Kambing khas betawi rekomendasi Pak Bondan. *nyam… nyam…*

Kuahnya mirip Soto Betawi kesukaan saya, ketika saya melihat Sop Kaki Kambing yang sedang disajikan.

Bedanya daging yang digunakan adalah daging kambing, bukan sapi seperti soto betawi biasanya.

Hemm, biasanya saya jarang memakan daging kambing kecuali dimasak menjadi sate loh!

Jadinya kali ini saya agak bersemangat ingin mencoba ketika disuguhi makanan ini.

Apalagi kuliner Sop Kaki Kambing ini rekomendasi Pak Bondan gitu :D

Sop Kaki Kambing yang kuahnya mirip dengan soto betawi. Rasanya enak ternyata, kalau ke Jakarta, wajiblah nyobain makanan ini :D
Sop Kaki Kambing yang kuahnya mirip dengan soto betawi. Rasanya enak ternyata, kalau ke Jakarta, wajiblah nyobain makanan ini :D

Rasanya enak! Baru kali ini saya doyan makan masakan berbahan daging kambing yang enggak disate.

Padahal biasanya saya menghindari, karena tidak tahan dengan bau khas daging kambing yang cukup menyengat.

Lebih enaknya lagi, saya bisa menikmati Sop Kaki Kambing sambil sedikit bergoyang, karena letak warung yang jualan makanan ini persis berada disebelah Stasiun Commuter Line Sudirman.

Gak perlu banyak dipikirin, yang penting hajaaar~~~

Habis kenyang, terbitlah ngantuk! Itulah ungkapan yang bisa saya bagikan setelah mencoba dua kuliner di Jakarta khas betawi berturut – turut dalam waktu berdekatan.

Namun culinary run bersama Pak Bondan ini belum selesai, bahkan baru saja dimulai :D.

Karena kata Pak Bondan masih ada beberapa masakan khas betawi lain yang harus diicip.

Lirik perut yang semaking penuh… *perut… yang sabar yaaa*

Masih Harus Mencoba Nasi Ulam Khas Jakarta

Nasi Ulam khas Betawi, kuliner di Jakarta yang penyajiannya mirip nasi campur, tetapi komposisinya beda jauh :D Rasanya.... enaaak, tapi saya kurang begitu suka sih :)
Nasi Ulam khas Betawi yang penyajiannya mirip nasi campur, tetapi komposisinya beda jauh :D Rasanya…. enaaak, tapi saya kurang begitu suka sih :)

Sebutlah Nasi Ulam makanan khas betawi yang mati – matian saya habiskan.

Memang setelah dua makanan sebelumnya perut saya semakin kenyang, namun nasi ulam yang  mirip nasi campur ini berhasil menggoda iman perut saya.

Makanan yang isinya aneka macam lauk seperti cumi kering manis, telor, kerupuk dan teman – temannya ini berhasil saya habiskan dalam hitungan menit.

Hebat ya saya?

Tunggu! Jangan bilang hebat dulu, Nasi Ulam di Petak Sembilan bukan akhir dari perburuan kuliner khas betawi ini.

Karena setelahnya, Pak Bondan masih mengajak kami melanjutkan perjalanan ke Kota Tua Jakarta.

Cobain Minuman Es Selendang Mayang

Es Selendang Mayang, baru pertama kali saya makan. Bahan utamanya dari sagu, rasanya manis dan segar :D
Es Selendang Mayang, baru pertama kali saya makan. Bahan utamanya dari sagu, rasanya manis dan segar :D

Saya masih harus mengicip Kerak Telor dan dan Es Selendang Mayang.

Oke, saya anggap dua makanan tadi adalah dessert, dan harus saya coba karena Kerak Telor-nya sendiri akan dibuatkan oleh Pak Bondan Sendiri :D.

Kuat ya perut… kuaaat! Nah, Ada yang mau cobain culinary run berburu kuliner di Jakarta bersama Pak Bondan?

Yang beruntung nanti bakal dibikinin Kerak Telor sama Pak Bondan sendiri lho? XD

9 Makanan Kuliner Khas Jakarta Terenak Yang Wajib Kamu Coba!

Selain yang saya coba diatas, sebenarnya ada beberapa kuliner lain yang harus dicoba seperti:

1. Soto Betawi, Wajib Banget Buat Dicoba Nih!

Soto Betawi adalah salah satu kuliner khas di Indonesia yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Jakarta.

Makanan ini terbuat dari kuah kaldu sapi yang kaya rasa, daging sapi, dan sayuran, serta bumbu-bumbu rempah yang khas.

Soto Betawi biasanya disajikan dengan nasi putih, kerupuk, dan irisan tomat dan jeruk nipis sebagai pelengkap.

Sejarah Soto Betawi

Soto Betawi berasal dari daerah Betawi di Jakarta, Indonesia.

Awalnya, makanan ini hanya disajikan di acara-acara pernikahan dan acara keluarga besar.

Namun, seiring dengan waktu, Soto Betawi mulai dikenal secara luas dan menjadi salah satu kuliner yang sangat populer di Indonesia.

Bahan-bahan Soto Betawi

Soto Betawi terbuat dari bahan-bahan utama seperti daging sapi, santan, dan rempah-rempah khas seperti ketumbar, kunyit, bawang putih, dan jahe.

Selain itu, sayuran seperti kentang, tomat, dan daun bawang juga digunakan untuk menambahkan rasa dan aroma yang khas pada Soto Betawi.

Cara membuat Soto Betawi

Untuk membuat Soto Betawi, pertama-tama daging sapi direbus dengan rempah-rempah seperti ketumbar, kunyit, dan jahe hingga empuk.

Kemudian, santan dan sayuran seperti kentang, tomat, dan daun bawang ditambahkan ke dalam kaldu daging.

Setelah itu, kuah Soto Betawi yang gurih dan kaya rasa disajikan dengan nasi putih, kerupuk, dan irisan tomat dan jeruk nipis.

Variasi Soto Betawi

Ada beberapa variasi Soto Betawi yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti Soto Betawi Sapi, Soto Betawi Babat, dan Soto Betawi Kikil.

Soto Betawi Sapi merupakan jenis Soto Betawi yang terbuat dari daging sapi.

Soto Betawi Babat terbuat dari babat sapi, dan Soto Betawi Kikil terbuat dari kikil sapi.

Selain itu, ada juga variasi Soto Betawi yang menggunakan daging kambing atau jeroan sapi sebagai bahan utamanya.

Soto Betawi merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang sangat terkenal dan populer.

Makanan ini terbuat dari kuah kaldu sapi yang kaya rasa, daging sapi, dan sayuran, serta bumbu-bumbu rempah yang khas.

Soto Betawi biasanya disajikan dengan nasi putih, kerupuk, dan irisan tomat dan jeruk nipis sebagai pelengkap.

Ada beberapa variasi Soto Betawi yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti Soto Betawi Sapi, Soto Betawi Babat, dan Soto Betawi Kikil.

2. Nasi Uduk, Gurih, Mengenyangkan!

Nasi uduk adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat terutama di Jakarta

Nasi uduk adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat terutama di Jakarta.

Makanan ini terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan kelapa dan rempah-rempah seperti serai, daun salam, dan kayu manis.

Nasi uduk biasanya disajikan dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, tempe, tahu, dan telur, serta kerupuk dan acar sebagai pelengkap.

Sejarah Nasi Uduk

Nasi uduk merupakan kuliner khas yang berasal dari Jakarta, Indonesia.

Awalnya, makanan ini hanya disajikan di acara-acara tertentu seperti pernikahan atau acara keluarga besar.

Namun, seiring dengan waktu, nasi uduk menjadi salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia.

Bahan-bahan Nasi Uduk

Nasi uduk terbuat dari bahan-bahan utama seperti beras, santan kelapa, serai, daun salam, dan kayu manis.

Bahan-bahan ini dicampur dan dimasak bersama sehingga memberikan rasa dan aroma yang khas pada nasi uduk.

Cara membuat Nasi Uduk

Untuk membuat nasi uduk, beras dicuci bersih dan direndam dalam air selama 30 menit.

Kemudian, santan kelapa, serai, daun salam, dan kayu manis dicampurkan ke dalam panci yang sama dan dimasak hingga mendidih.

Setelah itu, beras yang telah direndam dicampur dengan campuran santan dan rempah-rempah, lalu dimasak dengan api kecil hingga matang.

Variasi Nasi Uduk

Nasi uduk memiliki beberapa variasi yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti nasi uduk ayam, nasi uduk kambing, dan nasi uduk jengkol.

Nasi uduk ayam merupakan jenis nasi uduk yang disajikan dengan ayam goreng.

Nasi uduk kambing terbuat dari daging kambing yang dimasak dengan rempah-rempah, sedangkan nasi uduk jengkol terbuat dari jengkol yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah.

Nasi uduk adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer.

Makanan ini terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan kelapa dan rempah-rempah seperti serai, daun salam, dan kayu manis.

Nasi uduk biasanya disajikan dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, tempe, tahu, dan telur, serta kerupuk dan acar sebagai pelengkap.

Ada beberapa variasi nasi uduk yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti nasi uduk ayam, nasi uduk kambing, dan nasi uduk jengkol.

3. Lontong Sayur, Pas Buat Menu Sarapan Pagi

Lontong sayur merupakan salah satu kuliner tradisional khas Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat terutama di Jakarta.

Makanan ini terdiri dari lontong, sayur bening, dan aneka lauk seperti telur, tempe, tahu, dan sambal.

Lontong sayur sering dijadikan sebagai sarapan atau makan siang yang lezat dan mengenyangkan.

Sejarah Lontong Sayur

Lontong sayur merupakan makanan tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Awalnya, makanan ini hanya disajikan sebagai makanan sehari-hari oleh masyarakat Jawa.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lontong sayur semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia dan menjadi salah satu kuliner yang populer.

Bahan-bahan Lontong Sayur

Lontong sayur terbuat dari bahan-bahan utama seperti lontong, sayur bening, dan aneka lauk seperti telur, tempe, tahu, dan sambal.

Lontong adalah nasi ketupat yang dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dalam air mendidih.

Sayur bening biasanya terbuat dari sayuran seperti bayam, kacang panjang, atau daun singkong yang dimasak dengan kaldu ayam atau ikan.

Cara Membuat Lontong Sayur

Untuk membuat lontong sayur, pertama-tama lontong dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan disajikan di dalam mangkuk.

Kemudian, sayur bening dicampurkan dengan aneka lauk seperti telur, tempe, tahu, dan sambal, lalu dituangkan ke dalam mangkuk yang sama dengan lontong.

Lontong sayur biasanya disajikan dengan kerupuk atau emping sebagai pelengkap.

Variasi Lontong Sayur

Lontong sayur memiliki beberapa variasi yang dapat ditemukan di Indonesia, tergantung dari daerahnya.

Beberapa variasi tersebut antara lain adalah lontong sayur Jakarta, lontong sayur Betawi kuliner khas Jakarta, lontong sayur Padang, dan lontong sayur Jawa Tengah.

Setiap daerah memiliki cara sendiri dalam membuat lontong sayur, baik dari segi bahan, lauk, maupun rasa.

Lontong sayur merupakan salah satu kuliner tradisional Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat.

Makanan ini terdiri dari lontong, sayur bening, dan aneka lauk seperti telur, tempe, tahu, dan sambal.

Lontong sayur sering dijadikan sebagai sarapan atau makan siang yang lezat dan mengenyangkan.

Ada beberapa variasi lontong sayur yang dapat ditemukan di Indonesia, tergantung dari daerahnya seperti lontong sayur Jakarta, lontong sayur Betawi, lontong sayur Padang, dan lontong sayur Jawa Tengah.

4. Soto Tangkar, Cobain Juga Ya Kalau Lagi Di Jakarta

Soto tangkar adalah salah satu kuliner khas di Indonesia yang berasal dari daerah Betawi, Jakarta.

Soto tangkar terkenal dengan daging iga sapi yang lembut dan empuk, serta bumbu kuahnya yang kaya akan rempah-rempah.

Nama tangkar sendiri adalah sebutan untuk iga sapi dalam bahasa Betawi

Soto tangkar sering dihidangkan sebagai menu makan siang atau malam, dan juga menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Sejarah Soto Tangkar

Soto tangkar awalnya berasal dari daerah Betawi, Jakarta yang sudah ada sejak zaman belanda.

Awalnya, soto tangkar hanya dijual pada malam hari sebagai makanan malam, namun seiring waktu, soto tangkar semakin dikenal dan populer.

Sehingga sekarang bisa ditemukan di banyak warung makan dan restoran di Jakarta dan sekitarnya.

Bahan-bahan Soto Tangkar

Bahan utama soto tangkar adalah bagian iga daging sapi yang dipotong kecil-kecil, dan direbus dalam waktu yang lama hingga dagingnya menjadi empuk dan lembut.

Selain daging sapi, bahan-bahan lainnya seperti kentang, daun bawang, dan tomat juga dimasukkan ke dalam kuah soto.

Kuah soto tangkar dibuat dari bumbu-bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, lada, dan serai, yang dihaluskan dan dimasak bersama dengan daging sapi.

Soto tangkar juga biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi putih.

Cara Membuat Soto Tangkar

Untuk membuat soto tangkar, daging sapi dipotong kecil-kecil, lalu direbus dalam waktu yang lama hingga empuk dan lembut.

Bumbu-bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, lada, dan serai dihaluskan, lalu dimasukkan ke dalam kuah bersama dengan daging kambing.

Kentang, daun bawang, dan tomat juga dimasukkan ke dalam kuah, lalu direbus hingga matang.

Soto tangkar biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi putih, serta kerupuk sebagai pelengkap.

Variasi Soto Tangkar

Meskipun soto tangkar berasal dari daerah Betawi, kuliner ini juga banyak ditemukan di daerah lain di Indonesia.

Beberapa daerah seperti Bogor dan Bandung memiliki variasi soto tangkar yang berbeda-beda, tergantung dari bahan dan bumbu yang digunakan.

Ada juga variasi soto tangkar yang menggunakan daging  ayam, meskipun varian dengan daging sapi tetap menjadi yang paling populer.

Soto tangkar adalah salah satu kuliner khas di Indonesia yang berasal dari daerah Betawi, Jakarta.

Soto tangkar terkenal dengan daging yang lembut dan empuk, serta bumbu kuahnya yang kaya akan rempah-rempah.

Soto tangkar sering dihidangkan sebagai menu makan siang atau malam, dan menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Soto tangkar biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi putih, serta kerupuk sebagai pelengkap.

Meskipun soto tangkar berasal dari daerah Betawi, kuliner ini juga banyak ditemukan di daerah lain di Indonesia, dan memiliki variasi yang berbeda-beda tergantung dari bahan dan bumbu yang digunakan.

Jika Kamu ingin mencoba soto tangkar, tidak perlu khawatir, karena banyak warung makan dan restoran yang menyediakan kuliner ini.

Kamu juga dapat mencoba membuat soto tangkar di rumah dengan resep yang banyak tersedia di internet.

Jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Indonesia yang satu ini ketika Anda berkunjung ke Jakarta atau daerah lain yang menyajikan soto tangkar. Selamat menikmati!

5. Kerak Telor, Jajanan Kuliner Khas Yang Banyak Ditemui Di Kota Tua Jakarta

Kedua kalinya saya makan Kerak Telor salah satu kuliner di Jakarta terfavorit. Yang ini dibuatin langsung sama Pak Bondan :D
Kedua kalinya saya makan Kerak Telor, yang ini dibuatin langsung sama Pak Bondan :D

Kerak telor adalah salah satu kuliner khas di Betawi, Jakarta.

Kuliner ini terbuat dari campuran telur ayam, beras ketan, bawang merah, cabai merah, ebi atau udang kering, dan kelapa parut yang digoreng.

Kerak telor biasanya dijual di kawasan wisata Jakarta seperti di Monas, Kota Tua, dan Glodok.

Sejarah Kerak Telor

Kerak telor adalah kuliner tradisional yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda.

Awalnya, kerak telor dibuat oleh para pelayan Belanda yang bekerja di gedung-gedung pemerintahan di Jakarta.

Para pelayan tersebut biasanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat seperti beras ketan, telur ayam, dan kelapa parut yang diolah dengan cara digoreng.

Kemudian, kerak telor dijadikan sebagai makanan ringan atau camilan yang disajikan di tengah-tengah acara pesta dan perayaan.

Bahan-bahan Kerak Telor

Bahan utama kerak telor adalah campuran beras ketan dan telur ayam yang sudah dikocok lepas.

Bahan-bahan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, ebi atau udang kering, dan kelapa parut juga digunakan untuk memberikan rasa dan aroma yang khas pada kerak telor.

Cara Membuat Kerak Telor

Untuk membuat kerak telor, bahan-bahan utama seperti beras ketan dan telur ayam dikocok lepas.

Lalu dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, ebi atau udang kering, dan kelapa parut.

Campuran tersebut kemudian digoreng di atas wajan dengan api kecil hingga matang.

Setelah matang, kerak telor biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan irisan cabai rawit.

Variasi Kerak Telor

Meskipun kerak telor biasanya memiliki rasa dan aroma yang khas, terdapat beberapa variasi kerak telor yang bisa ditemukan di Jakarta dan sekitarnya.

Ada kerak telor dengan tambahan bahan seperti keju, sosis, atau daging ayam yang dicincang halus.

Beberapa penjual kerak telor juga menawarkan varian dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda sesuai dengan selera pengunjung.

Kerak telor adalah kuliner khas Betawi, di Jakarta yang terbuat dari campuran telur ayam, beras ketan, bawang merah, cabai merah, ebi atau udang kering, dan kelapa parut yang digoreng.

Kuliner ini biasanya dijual di kawasan wisata Jakarta seperti di Monas, Kota Tua, dan Glodok.

Meskipun kerak telor sudah ada sejak jaman kolonial Belanda, kuliner ini masih tetap populer dan menjadi favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Jika Anda berkunjung ke Jakarta, jangan lupa untuk mencicipi kerak telor yang lezat dan nikmat ini!

6. Roti Buaya

Roti buaya adalah salah satu kuliner khas Betawi yang terkenal di Jakarta.

Roti ini terbuat dari adonan roti yang dibentuk seperti buaya kecil dan dilengkapi dengan isian kacang hijau yang manis.

Roti buaya biasanya dijual di toko roti khas Betawi atau di beberapa pasar tradisional di Jakarta.

Sejarah Roti Buaya

Roti buaya merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda di Jakarta.

Roti ini dulunya disajikan di tengah-tengah acara perayaan dan pesta, seperti pernikahan atau ulang tahun.

Nama roti buaya sendiri diambil dari bentuk roti yang menyerupai binatang buaya kecil.

Bahan-bahan Roti Buaya

Bahan-bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat roti buaya adalah tepung terigu, telur, margarin, gula, susu, ragi, kacang hijau, dan air.

Selain itu, bahan-bahan seperti pewarna makanan dan bahan penghias seperti coklat cair juga bisa ditambahkan untuk membuat roti buaya lebih menarik dan menawan.

Cara Membuat Roti Buaya

Untuk membuat roti buaya, pertama-tama adonan roti dibuat dari campuran tepung terigu, ragi, telur, gula, susu, dan margarin.

Adonan tersebut kemudian diuleni hingga kalis dan elastis. Setelah itu, adonan dibiarkan selama beberapa jam hingga mengembang.

Setelah adonan roti mengembang, langkah selanjutnya adalah membentuk adonan menjadi bentuk buaya kecil menggunakan tangan.

Setelah itu, isian kacang hijau yang manis dimasukkan ke dalam adonan buaya dan kemudian di-oven hingga matang.

Setelah matang, roti buaya kemudian diberi hiasan menggunakan pewarna makanan dan coklat cair untuk menambahkan kesan menarik pada roti tersebut.

Variasi Roti Buaya

Roti buaya memiliki berbagai macam variasi yang bisa ditemukan di Jakarta dan sekitarnya.

Beberapa penjual roti buaya menambahkan isian berbeda seperti selai kacang atau coklat ke dalam adonan roti.

Selain itu, ada juga roti buaya yang dibuat menggunakan bahan-bahan organik atau bahan-bahan sehat seperti gandum atau tepung ubi jalar.

Roti buaya adalah salah satu kuliner khas Betawi yang terkenal di Jakarta. Roti ini terbuat dari adonan roti yang dibentuk seperti buaya kecil dan dilengkapi dengan isian kacang hijau yang manis.

Roti buaya biasanya dijual di toko roti khas Betawi atau di beberapa pasar tradisional di Jakarta.

Meskipun sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, roti buaya masih tetap populer dan menjadi favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Jika Anda berkunjung ke Jakarta, jangan lupa untuk mencicipi roti buaya yang lezat dan nikmat ini!

7. Semur Jengkol, Kuliner Khas Makanan Di Jakarta Yang Unik Rasanya

Semur jengkol adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terkenal dengan rasa khasnya yang gurih dan sedikit pedas.

Makanan ini terbuat dari jengkol yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan kecap manis, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan khas.

Semur jengkol biasanya dihidangkan bersama nasi putih dan sayuran seperti sayur lodeh atau tumis kangkung.

Sejarah Semur Jengkol

Semur jengkol adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang sudah ada sejak lama.

Makanan ini berasal dari daerah Jawa dan awalnya merupakan hidangan istimewa yang disajikan pada acara-acara perayaan seperti pernikahan atau ulang tahun.

Namun, seiring dengan perkembangan waktu, semur jengkol kini sudah bisa ditemukan di berbagai tempat di Indonesia dan bahkan menjadi salah satu makanan favorit di beberapa daerah.

Bahan-bahan Semur Jengkol

Bahan-bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat semur jengkol adalah jengkol, bawang putih, bawang merah, cabai merah, kecap manis, gula merah, garam, dan minyak goreng.

Selain itu, beberapa bumbu rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga juga bisa ditambahkan untuk memberikan cita rasa yang lebih kaya dan lezat.

Cara Membuat Semur Jengkol

Untuk membuat semur jengkol, jengkol yang sudah dibersihkan dan direbus terlebih dahulu hingga empuk.

Setelah itu, jengkol diiris-iris dan kemudian ditumis bersama bawang putih, bawang merah, dan cabai merah hingga harum.

Setelah itu, tambahkan kecap manis, gula merah, garam, dan air secukupnya ke dalam tumisan jengkol dan aduk hingga bumbu merata.

Setelah bumbu merata, masukkan bumbu rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga ke dalam tumisan jengkol dan masak hingga bumbu meresap dan jengkol matang.

Semur jengkol siap disajikan bersama nasi putih dan sayuran seperti sayur lodeh atau tumis kangkung.

Variasi Semur Jengkol

Semur jengkol memiliki berbagai macam variasi yang bisa ditemukan di Indonesia.

Beberapa penjual semur jengkol menambahkan bahan-bahan tambahan seperti kentang, telur, atau daging sapi untuk memberikan cita rasa yang lebih kaya dan lezat.

Selain itu, ada juga semur jengkol vegetarian yang dibuat tanpa menggunakan bahan-bahan hewani.

Semur jengkol adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terkenal dengan rasa khasnya yang gurih dan sedikit pedas.

Makanan ini terbuat dari jengkol yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan kecap manis, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan khas.

8. Tape Uli Kuliner Khas Yang Biasa Untuk Sarapan Pagi Di Jakarta

Tape Uli adalah salah satu kuliner jajanan khas yang terkenal di kalangan Masyarakat betawi.

Berupa tape ketan hitam dengan rasa manis yang dipadu dengan ketan kukus yang kenyal dikenal dengan nama uli.

Kuliner jajanan sekaligus makanan ini biasanya menjadi menu sarapan pagi.

Tape Uli ini banyak ditemukan di pasar tradisional atau dijual oleh pedagang kaki lima dengan harga dari IDR 2.500 – 10.000.

Tape Uli adalah makanan khas Betawi yang terbuat dari ketan hitam yang difermentasi menggunakan ragi tape.

Makanan ini memiliki rasa yang manis dan aroma yang khas, sehingga sangat populer sebagai camilan atau hidangan penutup di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Sejarah Tape Uli

Tape Uli berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya, yang dikenal sebagai daerah Betawi.

Makanan ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Betawi sejak lama dan sering kali disajikan pada acara-acara adat seperti pernikahan atau selamatan.

Tape Uli juga terkenal di daerah-daerah lain di Indonesia seperti Sulawesi Selatan.

Cara membuat Tape Uli

Untuk membuat Tape Uli, ketan hitam yang sudah dicuci bersih direndam selama beberapa jam hingga lunak.

Setelah itu, ketan hitam ditiriskan dan dicampur dengan ragi tape.

Kemudian, ketan hitam yang sudah dicampur dengan ragi tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

Setelah matang, tape uli akan memiliki aroma yang khas dan rasa manis yang lezat.

Biasanya, tape uli disajikan dalam bentuk kecil-kecil dan disajikan bersama kopi atau teh sebagai camilan atau hidangan penutup.

Tape Uli juga bisa dibuat dengan variasi rasa seperti Tape Uli coklat, Tape Uli pandan, dan lain sebagainya.

Variasi rasa ini memberikan pilihan yang lebih banyak bagi penikmat Tape Uli.

Tape Uli biasanya dijual di pasar tradisional Betawi seperti Pasar Baru, Pasar Santa, dan Pasar Senen.

Selain itu, Tape Uli juga bisa ditemukan di beberapa toko kue atau oleh-oleh khas Betawi

9. Dodol Betawi, Jajanan Unik Yang Perlu Kamu Coba

Dodol Betawi adalah salah satu makanan khas dari daerah Betawi, Jakarta.

Makanan ini biasanya disajikan pada acara-acara khusus seperti Hari Raya Idul Fitri, pernikahan, atau acara-acara adat Betawi lainnya.

Dodol Betawi terbuat dari ketan, gula kelapa, santan, dan bahan-bahan alami lainnya seperti pandan dan kayu manis.

Dodol Betawi memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang khas.

Dodol Betawi dibuat dengan cara yang cukup rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama.

Pertama-tama, ketan direndam dalam air selama beberapa jam. Setelah itu, ketan ditumbuk hingga halus dan dicampur dengan santan.

Bahan-bahan lain seperti gula kelapa dan pandan juga ditambahkan ke dalam adonan ketan dan santan.

Campuran ini kemudian dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk selama beberapa jam hingga mengental.

Setelah mengental, adonan dodol Betawi dipindahkan ke dalam loyang atau wadah dan dibentuk sesuai dengan selera.

Dodol Betawi dapat dihias dengan berbagai macam bahan seperti kacang, wijen, atau keju.

Selain itu, beberapa varian dodol Betawi juga menggunakan bahan tambahan seperti cokelat, durian, atau kacang hijau.

Dodol Betawi memiliki rasa yang unik dan berbeda dari dodol-dodol lainnya yang berasal dari daerah lain di Indonesia.

Dodol Betawi memiliki rasa manis yang khas dari gula kelapa dan aroma pandan yang wangi.

Teksturnya yang kenyal juga menjadi daya tarik utama bagi penggemarnya.

Dodol Betawi dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Jakarta yang dapat dibeli di toko-toko oleh-oleh atau pasar tradisional di Jakarta.

Selain itu, beberapa toko online juga menyediakan dodol Betawi dengan berbagai varian rasa dan ukuran kemasan yang berbeda.

Secara keseluruhan, dodol Betawi adalah salah satu makanan khas Jakarta yang memiliki sejarah dan rasa yang unik.

Dodol Betawi dapat dijadikan sebagai oleh-oleh atau hidangan yang spesial pada acara-acara khusus.

Bagi pecinta kuliner, dodol Betawi juga dapat menjadi salah satu makanan yang harus dicoba saat berkunjung ke Jakarta.

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      hahaa, jadi laper ;3 udah jam makan siang padahal :D

  1. Muh. Akbar (@kadabrakbar121) says:

    manyoossss
    yang pernah saya coba cuma kerak telor dan es selendang mayang.

  2. Caderabdulpacker.com says:

    hummmm..mau dunk dibiikin maknyos juga..ayo pak bondan dan catperku maen ke Lombok..ada banyak kuliner disini

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      sabar – sabar, belum ada sponsor ke lombok ini hahaaa :D

  3. Maheswara Tour n Travel says:

    Wisata belum lengkap tanpa kuliner.. nyaaaammyyyy

    Salam kendal dari Maheswara Tour n Travel

  4. Aku kan juga suka makan, ikut donkkkkk *tarik tarik Fahami ama pak Bondan* :p

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      ayuuuk, perut masih mampu ini makan lagii :D

  5. Itu ngg.. anu Nasi Ulamnya dan Pecak Gurame menggoda banget, mas. Waktu tinggal di Bintaro masih banyak orang Betawi yang jualan makanan khasnya di daerah Pondok Betung, tapi ya kadang gak tentu harinya.

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      Paling doyan pecak guramenya. Tapi nggak nemu yang di kota nih. Mau coba lagi :D

  6. Nahhh ternyata Jakarta juga punya buanyakk kuliner khas ya, nggak melulu harus makan di moll buat kulineran Jakarta hehe… Dari semuanya cuma baru nyicipin es selendang mayang aja hiks…
    Next time kudu fokus keliling kulineran makanan Betawi di Jakarta…titik… :-D

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      hahaa, iyaaa, kuliner jakarta sebenernya ada banyaak. kata pak bondan sih begitu, cuma rata – rata ada di pinggiran, jadi rada ribet kalau nyobain satu – satu. apalagi jakarta kan raja macet :|

  7. Lombok Wander says:

    Pak Bondan & tim Catperku ke Lombok aja..
    Disini ada Nasi Puyung, Ayam Kampung khas Praya, Ayam Rarang..
    .. Kalo Ayam Taliwang udah terlalu mainstream kayaknya :D …

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      di jakarta selatan tuh, jalan apa lupa tapi XD pokoknya searah ke ragunan :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *