Apa itu cantigi / santigi, pohon atau tumbuhan yang biasa kita temui dalam perjalanan naik gunung? Mari kita bahas di travel blog wisata catperku.com ini.
Asiknya mendaki gunung itu, enggak cuma bisa menghirup udara segar, atau narsis sambil foto – foto pemandangan cakep saja.
Tetapi kadang juga bisa mengenal lebih dekat dengan alam, juga mengetahui apa saja yang bisa dimanfaatkan darinya untuk survival (red : bertahan hidup di alam).
Seperti perkenalan saya pada Cantigi (red: bukan nama orang) ketika hiking ke Gunung Papandayan kemarin.
Ternyata tumbuhan yang kelihatannya tidak terlalu menarik ini mempunyai banyak sekali manfaat.
Berkenalan Dengan Si Pohon Cantigi Di Gunung Papandayan
“Buah yang warnanya hitam ini bisa dimakan lho, daunnya juga bisa, mau coba?”
Kata teteh Ajeng, seorang ranger Gunung Papandayan yang kebetulan saya temui di Tegal Alun.
Sebelumnya saya enggak tahu sama sekali, kalau tumbuhan yang bernama Santigi ini ternyata bisa di konsumsi, terutama untuk tujuan survival selama di gunung.
Sebagai pendaki pemula abal – abal, selama ini kalau naik gunung saya cuma tertarik dengan yang namanya Edelweis atau yang juga dikenal sebagai bunga abadi.
Sekilas memang Edelweis lebih menarik dari pada Cantigi, terutama untuk yang belum tahu manfaatnya.
Populasi pohon Cantigi sebenarnya bisa ditemukan di hampir semua gunung di Indonesia, cuma kebetulan saya bertemu pohon ini pertama kali ketika hiking ke Gunung Papandayan kemarin.
Cantigi ( Vaccinium varingiaefolium ) yang memiliki beberapa julukan seperti Manis Rejo (Jawa), Santigi (Sunda), Delima Montak (Kaltim) merupakan tumbuhan yang tahan terhadap asap belerang dan tanah kawah beracun.
Bisa dibilang juga tumbuhan ini bisa hidup dalam kondisi yang ekstrem.
Entah angin kencang, udara dingin ataupun panas.
(Baca Juga : Cerita Papandayan : Malam Terakhir Yang Kacau, Berburu Sunrise Di Hutan Mati)
Karakteristik, Manfaat, dan Kegunaan Pohon Cantigi Di Gunung
Pohon Cantigi (Vaccinium varingifolium) merupakan salah satu spesies tanaman yang termasuk dalam famili Ericaceae.
Pohon ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dan tersebar luas di wilayah Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Tanaman ini juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti cantigi, kantigi, kantigi gunung, dan lain sebagainya.
Karakteristik Pohon
Pohon Cantigi memiliki ciri-ciri fisik seperti tumbuh tegak dan dapat mencapai ketinggian 20 meter dengan diameter batang mencapai 60 cm.
Batang pohon ini lurus, berwarna coklat keabu-abuan dan permukaannya kasar.
Daun pohon Cantigi berbentuk lonjong dengan ujung meruncing, berwarna hijau kebiruan dan tersusun secara spiral.
Buah dari pohon ini berbentuk bulat kecil, berwarna merah kehitaman, dan rasanya asam manis.
Manfaat Utama
Pohon Cantigi memiliki manfaat yang banyak bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Berikut adalah beberapa manfaat dari pohon santigi:
- Keanekaragaman hayati. Pohon Cantigi merupakan salah satu spesies tanaman penting yang menopang keanekaragaman hayati di Indonesia. Pohon ini menyediakan tempat tinggal dan sumber makanan bagi berbagai jenis hewan seperti burung dan mamalia kecil.
- Kegunaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Pohon Cantigi memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Akar pohon ini dapat membantu menjaga kestabilan tanah dan menghindari erosi, serta mencegah tanah longsor dan banjir.
- Manfaat obat Beberapa bagian dari pohon Cantigi digunakan dalam pengobatan tradisional. Daun dari pohon ini bisa dijadikan sebagai obat untuk mengatasi sakit gigi dan demam. Sedangkan buah Cantigi dipercaya dapat mengobati diare, batuk, dan flu.
- Kegunaan sebagai bahan pangan. Daun Cantigi bisa dikonsumsi secara langsung untuk tujuan survival di alam bebas.
Kesimpulan Pohon Cantigi memiliki manfaat yang sangat penting bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Selain memberikan kontribusi dalam menjaga keanekaragaman hayati, pohon santigi juga memiliki berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
Pendaki Gunung Harus Tahu Tumbuhan Cantigi / Santigi Ini
Menurut saya seorang pendaki harus mengenal dekat dengan tumbuhan yang satu ini, karena bisa digunakan untuk bertahan hidup jika kebetulan kehabisan perbekalan selama pendakian.
Saya sendiri kemarin sempat mencoba memakan buah dan daun Cantigi.
Yah, dalam kondisi survival, rasanya masih lumayan bisa diterimalah.
Buah pohon ini yang berwarna hitam rasanya sedikit manis, ada rasa pahit sedikit dan berserat.
Sedangkan daunnya berasa sedikit asam dan berserat.
Selain untuk tujuan survival, buah dan daun muda pohon ini bisa dimakan untuk menambah stamina serta nutrisi bagi para pendaki.
Ada juga yang bilang kalau santigi juga berkhasiat sebagai obat demam dan penyegar badan.
Hemm… Saking banyaknya manfaat dari tumbuhan ini, boleh dong kalau saya menyebut si Cantigi ini adalah pelindung para pecinta alam? Menurut kalian bagaimana?
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
OOOhhh…bisa dimakan toh…
iyaa, aku juga baru tau kemarin :D dikasi tau sama rangernya papandayan. *maklum pendaki pemula abal – abal sih* hehee
Sepertinya hampir di semua gunung terdapat tumbuhan semacam itu deh mas,
iya, ternyata cantigi ini emang tumbuh di pegunungan :D