Warna-Warni Autumn Di Mount Wilson, Australia

Siapa sangka, suasana Autumn di Mount Wilson itu ternyata keren banget! Sudah beberapa minggu, musim panas secara perlahan tapi pasti meninggalkan Australia bagian New South Wales. Sydney, salah satu kota besar di negara benua ini pun tak luput dari perubahan musim ini. Awalnya, saya kira kalau Sydney akan memasuki musim semi.

Tinggal Di Australia, Jangan Lupa Menikmati Suasana Autumn Juga!

Tetapi saya lupa, kalau matahari sedang berada di belahan bumi utara.

Disini, tak ada musim semi pada bulan-bulan ini (red: April), yang ada tak lama lagi suhu akan turun hingga satu digit.

Iya, sekarang Sydney sedang berada pada musim gugur atau nama kerennya Autumn.

Senin itu, seluruh australia sedang merayakan Anzac Day. Itu artinya, seluruh Australia juga diliburkan.

Tak ketinggalan, tempat kerja saya, Mondo Kitchen tempat meracik kue untuk para pelanggannya juga tutup.

Biasanya, saya sudah punya rencana untuk kabur entah kemana. Namun kali ini saya tak punya rencana.

Kalau tidak tidur atau bermain social media, saya hanya pasrah kemana angin akan membawa.

Sehari sebelumnya, saya trekking sejauh 10 KM ke Manly Beach, sekarang saya nggak punya rencana sama sekali. *bakal ditulis juga catatan perjalanannya, bareng antrian puluhan draft lainnya...*
Sehari sebelumnya, saya trekking sejauh 10 KM ke Manly Beach, sekarang saya nggak punya rencana sama sekali. *bakal ditulis juga catatan perjalanannya, bareng antrian puluhan draft lainnya…*

Namun, tampaknya angin memaksa saya untuk beranjak dari kasur yang nyaman.

Ada sebuah panggilan, masuk ke smartphone saya.

“tuut.. tuut…tuuut…””

Siapa ya telepon pagi-pagi gini? Sambil kemudian saya mengangkatnya.

“Halo…? Halo…?”

Saya mencoba menjawab telepon itu, tapi tak terdengar suara sedikitpun dari seberang.

Saya kira, ada masalah dengan smartphone saya. Tetapi ternyata headphone masih terpasang di smartphone.

Pantas saja, saya nggak bisa mendengar apa-apa dari speaker smartphone.

“Oiy, iya Vel? Ada apa?” Jawab saya, sembari menanyakan maksud panggilan ini.

“Lu jadi mau ikut ke Mount Wilson gak? Ada yang batal seorang nih.”

“Oh, oke! Tapi jemput gw ya, biar gak perlu ke airport. Nanti gw send location deh.”

Jawab saya dengan setengah mengantuk.

Akhirnya Jadi Juga Road Trip ke Mount Wilson

Beberapa hari yang lalu, saya memang diajak untuk road trip ke Mount Wilson.

Namun, saya masih ragu, karena sebenarnya saya pengen ke Anna Bay.

Dan…, ketika saya mengiyakan untuk mau ikutan road trip ke Mount Wilson, ternyata seat saya sudah diambil orang.

Gue paling ganteng di road trip kali ini.
Gue paling ganteng di road trip kali ini. (Searah jarum jam : Saya, Velys, Vivi, Devi, Weni)

Tetapi, kayaknya Mount Wilson ini memang lagi pengen nongol di travel blog catperku. Hingga tiba-tiba saja ada satu orang yang nggak jadi berangkat, jadi akhirnya saya bisa menggantikannya.

Seperti road trip yang lainnya, saya nggak pernah punya ekspektasi berlebihan.

Saya lebih suka unsur kejutan dalam sebuah perjalanan.

Saya cuma tahu, kalau Mount Wilson ini adalah salah satu tempat keren untuk menikmati suasana Autumn di Australia.

Nggak perlu menunggu terlalu lama, teman-teman road trip kali menjemput saya

Untungnya saya mandi nggak pake lama, lagian di Australia juga jarang keringetan kok :P.

Mereka langsung menjemput saya, setelah mengambil dulu mobil sewaan di bandara.

Setelah menghabiskan satu tegukan terakhir kopi di gelas, saya langsung keluar dari kediaman untuk melakukan perjalanan ke Mount Wilson.

Penampakan Mount Wilson versi wikipedia bikin penasaran sih.
Penampakan Mount Wilson versi wikipedia bikin penasaran sih (sumber).

Sebenarnya bisa dibilang ini bukan beneran road trip, karena hanya sehari saja.

Definisi road trip buat saya, minimal jalan ya dua hari. Selain itu, Mount Wilson ini bisa dicapai dari Sydney dengan mobil hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.

Tentunya nggak pakai macet dan ribet, kecuali, nyari jalan keluar kota Sydney itu yang perlu ekstra hati-hati.

Bukan karena apa, tetapi kalau sampai melanggar peraturan lalu-lintas di Sydney, sudah bisa pastikan dendanya bisa buat liburan ke New Zealand.

Jadi, lebih baik tidak melanggar aturan, biar nanti uangnya bisa ditabung buat ke New Zealand kan?

Mount Wilson ini juga nama dari sebuah desa yang juga masih berada di kawasan Blue Mountains, New South Wales, Australia.

Sayangnya, nggak ada transportasi publik untuk menuju kesini.

Cara paling gampang kesini ya nyetir mobil sendiri, entah memakai mobil sendiri atau sewaan seperti saya.

Letak Mount Wilson ini berada sekitar 100 kilometer di arah barat Sydney, dan kata wikipedia, desa ini cuma punya populasi 218 orang!

Kebayang nggak sepinya kayak apa?

Mount Wilson Ini Tempatnya Fotogenik Sekali

Autumn is a second spring when every leaf is a flower. - Albert Camus
Autumn is a second spring when every leaf is a flower. – Albert Camus

Tempat ini juga merupakan formasi pegunungan yang membentang sepanjang sekitar 5 Kilometer di bagian utara Bue Mountains.

Tentu saja, Mount Wilson masih dikelilingi oleh Blue Mountains National Park, salah satu world heritage punya Australia.

Sebenarnya, ini juga yang bikin saya betah disini. Kalau mau trekking ke National Park, tinggal naik kereta atau naik mobil, semudah itu.

Nggak pake bosan, saya pun kemudian sampai di Mount Wilson. Pemandangan langsung jauh berbeda dari Sydney CBD.

Padahal ini hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan loh! Bukan hutan beton lagi memenuhi panca indera saya, tetapi hutan beneran bertebaran di kanan dan kiri jalan.

Plus, warna-warni autumn yang bisa bikin meleleh.

“Breenhold Gardens, Open” Tulis di sebuah papan yang berada ditepi jalan.

Mobil yang saya tumpangi pun kemudian berhenti, lalu menepi karena penasaran dengan keramaian di dekat tulisan.

Memang, di Mount Wilson ini ada banyak kebun menarik yang merupakan daya tariknya.

Mungkin, kebun yang ini juga salah satu tujuan wisata di Mount Wilson.

Ada Tempat Yang Berbayar, Ada Juga Yang Gratis di Mount Wilson Untuk Sekedar Foto Foto

Banyak yang berhenti, kami juga ikutan berhenti karena penasaran.
Banyak yang berhenti, kami juga ikutan berhenti karena penasaran.

“Masuknya bayar berapa ya kira-kira?”

“Kayaknya sih nggak sampe 10 dolar.” celetuk salah seorang dari kami.

“Eh, apa nggak coba jalan dulu? Kali aja ada yang gratis dan lebih bagus”

Emang ya, dasar namanya lagi berjuang di negeri orang, nggak mau keluar duit banyak deh.

Tetapi, bener juga, selama masih ada yang gratis, dan bagus kenapa harus bayar? Bener kan!?

Sekonyong-konyong, kami kembali ke mobil untuk mencari yang gratis dan lebih bagus, meski sudah berada persis di depan pintu masuk Breenhold Garden.

Lihat warna Autumn di Mount Wilson lebih dekat
Lihat warna Autumn di Mount Wilson lebih dekat.

Dan… ternyata, nggak perlu lama untuk membuat mobil yang saya tumpangi berhenti lagi.

Semuanya langsung lupa dengan kata norak, ketika melihat beberapa pohon yang ada di tepi jalan daunnya berwarna merah cerah.

“Serasa di luar negeri aja ya?” celetuk saya sebelum turun dari mobil.

Well, sebenarnya saya memang sedang di luar negeri sih :P.

Memang benar, apa kata orang dan kata om google.

Kalau mau liat Autumn yang cantik di Australia, main-mainlah ke Mount Wilson.

Disini, mata akan dimanjakan dengan merahnya dedaunan, yang nggak bisa ditemukan di negara tropis seperti di kampung halaman saya, Indonesia.

Biarpun di tepi jalan, norak nggak boleh dilewatkan~
Biarpun di tepi jalan, norak nggak boleh dilewatkan~

Nikmati selagi bisa, karena warna merah ini nggak bertahan terlalu lama.

Ketika musim dingin menyapa Australia, dipastikan dedaunan yang cantik ini akan rontok serontok-rontoknya.

Yep, sama seperti Musim Semi atau Spring di Jepang dengan Bunga Sakura cantik yang akhirnya juga berguguran, dedaunan cantik di Mount Wilson ini akan mengalami nasib yang sama.

Selamat datang di Mount Wilson, foto dulu biar nggak dibilang hoax.
Selamat datang di Mount Wilson, foto dulu biar nggak dibilang hoax.

Selain foto dengan latar belakang warna Autumn yang menawan di tepi jalan, tempat menarik di Mount Wilson ini ada banyak.

Satu yang bikin saya mupeng pengen kesini lagi adalah, sebuah gereja dengan kuburan yang dikepung pepohonan khas Autumn, juga sebuah taman besar yang bisa digunakan untuk camping dan bakar-bakar barbeque.

Sayangnya, kami nggak ada persiapan barbeque atau camping. Jadinya, hanya bisa foto-foto ala syahrini dan gigit jari sambil melihat yang lain asik bakar-bakar daging.

*ngunyah daon yang berserakan aja*

Di taman yang ada di Mount Wilson ini bisa kemping, barbeque-an, seru-seruan~
Di taman ini bisa kemping, barbeque-an, seru-seruan~

Jadi, kecuali memang mau camping, Mount Wilson ini lebih cocok untuk one day trip, atau malah half day trip.

Karena kalau cuma buat lihat suasana Autumn, dan foto-foto, 2-3 jam sudah lebih dari cukup.

Sisanya, mungkin bisa dihabiskan untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di dekat Mount Wilson.

Autumn leaves color
Autumn leaves color.

Kemarin kami juga sempat mampir ke Mount Irvine, yang letaknya nggak jauh.

Namun, ternyata nggak ada apa-apa di Mount Irvine.

Kami hanya nyetir sampai ujung jalan, dan akhirnya putar balik karena ternyata tidak ada yang menarik dan perut sudah mulai kelaparan.

Ini padahal foto di kuburan loh, dibelakang gereja
Ini padahal foto di kuburan loh, dibelakang gereja.

Nggak terlihat cafe atau tempat makan di jalanan utama Mt Wilson. Entah memang nggak ada, atau kami yang males nyari.

Waktu sudah menunjukkan lewat jam makan siang, lebih baik turun dari Mount Wilson untuk cari makan, sambil mengunjungi destinasi lain yang nggak kalah menarik.

Mejikuhibiniu~ love this autumn colors at Mount Wilson!
Mejikuhibiniu~ love this autumn colors!

Sepanjang perjalanan pulang, ternyata jalan menuju ke Mount Wilson macet pake banget euy!

Australia juga bisa macet ya, meski, nggak separah macetnya jalur ke Puncak di Bogor sih.

Kami merasa beruntung datang lebih pagi ke sini.

Nggak perlu stress kena macet, bisa foto-foto tanpa terganggu dengan keramaian.

Nah, ada yang mau lihat warna Autumn Australia di Mount Wilson?

“The first condition of understanding a foreign country is to smell it.” – Rudyard Kipling And I smell nice autumn here, in Australia :)
“The first condition of understanding a foreign country is to smell it.” – Rudyard Kipling
And I smell nice autumn here, in Australia :)

Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      Kalau sendirian di Negeri orang, kumpul-kumpul sama teman dari negeri sendiri itu seru :D

  1. fanny fristhika nila says:

    ihh orennya bikin seger mata nih ^o^.. memang cocoklah utk foto2 ;).. Btw di sydney kalo winter, bisa sampe salju ga sih mas? ato cuma dingin aja?

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      Kayaknya sih nggak sampe ada salju di Sydney, kalau mau liat salju harus ke gunung yang deket Canbera kayaknya :D

  2. masya Allah.. Kereeeeeeeeenn ini awesome bang.. tapi tidak include rambutmu ya? :D

      1. rambutmu yang di poto pertama itu berkibar2 bang hahaha

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      Iya, warna autumn itu emang cakep banget sih :D apalagi yang suka sama warna oranye kayak saya~

  3. Cantik banget pemandangannyaaaa! Aku suka banget musim gugur karena warna-warninya kereeeeen! Coba di Indonesia ada ya :))))

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      Sayangnya di Indonesia cuma ada Musim Ujan sama musim kemarau XD

  4. ali shodiqin says:

    foto2nya bagus banget tuh… fotografernya handal ya itu?pakai dslr tuh jelasnya

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      enggak, pake kamera poket kok ini :D beneran :)

  5. cumilebay.com says:

    Kamu sudah mulai pikun yaaa kak, headphone masih di pasang tapi hallo2
    Itu tanda nya kamu kebanyakan piknik hua hua

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      Kayaknya sih gitu mas cum~ wkwkwk, harus banyakin kerja daripada piknik nih :D

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      warna oranye-nya tuh yang bikin demen :D iya nggak?

  6. Mau coba ikutan staun disana. kaya nya seru. nanti aku kontak2 email boleh? eheheh

  7. impian saya pengen banget nikmatin suasana auntum, sambil ngopi bareng anak dan istri, kayaknya enjoy ya

  8. Seruuuu baca semua cerita nya sampe pengen bangettt mau ke sydney….tp taun ini umur 30….masih bisa gak yaa visa whv nya…?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *