Terios 7 Wonders : Diary Day 3.5, Apa Pula Itu Kaledo? Jalanan celebes memang susah ditebak, apalagi dengan seribu kelokan yang dimilikinya. Akibatnya tim #Terios7Wonders tidak bisa memacu kecepatan mobil secara maksimal.
Sehingga, dengan sangat terpaksa kali ini tim harus merubah rencana. Dari tujuan awalnya makan malam di daerah Pasang Kayu dan menginap di Mamuju, terpaksa diubah menjadi di Palu.
Oke, itu lebih baik daripada tim yang sudah kepayahan meneruskan perjalanan. Apalagi di Palu ada salah satu masakan yang katanya enak! Sekali mendayung kaledo kudapat! #loh #ranyambungblas~
RM. Kaledo Stereo; Tersedia Kaledo Tanpa Tulang
Tulis sebuah papan tidak jauh dari tempat Terios yang saya tumpangi diparkir. “Apa pula makanan yang bernama cukup unik itu?”, Gumam saya dalam hati, karena ini adalah kali pertama saya melihat kata “Kaledo”.
Pun saya kurang begitu tahu seperti apakah makanan yang akan saya santap malam hari ini, insting kuliner saya mengatakan kalau makan malam hari ini pasti spesial.
Makanan Apa Itu Kaledo?

(Baca Juga : Terios 7 Wonders : Diary Day 4, Narsis Bareng Terios Di Jembatan Kuning Kota Palu )
Dan… ternyata betul!
Begitu sendok pertama menyentuh mulut, saya langsung berucap; “Ini enak! Sedap! Ini toh yang namanya Kaledo”. Menurut wikipedia, kuliner khas Sulawesi ini adalah :
Kaki Lembu Donggala atau yang lebih dikenal dengan nama Kaledo ini adalah makanan khas masyarakat Donggala. Terletak di provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di kota Palu. Makanan ini mirip dengan sup buntut, bedanya tulangnya dari kaki lembu dan disajikan bukan dengan nasi melainkan dengan ubi. Tulangnya itu sendiri adalah ruas tulang lutut yang masih penuh dengan sum-sum. Ada juga yang mengatakan, bahwa Kaledo berasal dari Bahasa Kaili, bahasa penduduk Palu. Ka artinya Keras, dan Ledo artinya Tidak, sehingga dapat diartikan “tidak keras”.
Sementara menurut saya Kaledo ini adalah masakan khas Kota Palu yang sangat berlemak dan berkolesterol tinggi, namun rasanya begitu nikmat. Sampai – sampai saya hiraukan apa kata dokter kalau kebanyakan lemak dan kolesterol itu tidak baik untuk kesehatan.
Eh, kalau satu porsi tidak apa deh, toh saya jarang main ke Kota Palu. Kecuali ada yang ngajak lagi seperti ekspedisi Jelajah Celebes Heritage bareng Daihatsu Indonesia seperti ini :) *kode buat yang mau ngajak*
Kaledo, Kuliner Lezat Khas Donggala

(Baca Juga : Filipina Foodventure! 7 Kuliner Filipina Wajib Coba! )
Masakan khas Kota Palu Kaledo buatan rumah makan Kaledo Stereo yang berada di Jalan Diponegoro No. 40 Palu atau tepatnya di depan Hypermart Kota Palu ini saya beri nilai 9 dari 10!
Kuahnya yang disajikan dalam porsi besar itu sedikit asam dan segar, lemaknya serasa meleleh ketika digigit di mulut dan dagingnya kenyal nan empuk ketika dikunyah.
Saran saya, langsung habiskan ketika masih panas, karena ketika sudah dingin lemak yang ada akan segera menggumpal dan mengurangi kenikmatan rasa dari Kaledo sendiri.
Duh, kuliner Khas Palu ini ada yang jual gak sih di Jakarta? Seporsi besar rasanya masih kurang banget! Atau.. kapan lagi deh ada yang ajakin saya ke Palu untuk mencicipi lagi si Kaledo Khas Palu!
Ps: Tulisan ini adalah catatan perjalanan saya selama mengikuti ekspedisi terios 7 wonders, jelajah celebes heritage. Ikuti terus live tweet saya di #Terios7Wonders @catperku.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
glek…#nelanludah #lapiler :D
Aagghhh…aku jg bertanya, ada di jkt ga sihhhh??
lagi nyari – nyari juga nih, kalau ketemu aku kabarin deh xixixi :D