Hari kedua saya di Sulawesi adalah hari keberangkatan ekpedisi #Terios7Wonders jelajah Celebes Heritage dengan salah satu tujuannya Tompaso.
Dan.. akhirnya perjalanan jelajah Celebes yang sebelumnya hanya ada di angan – angan saya, sekarang akan menjadi kenyataan. *nggak sabar banget*
Jelajah Celebes Heritage hari pertama akan menempuh jalur : Manado – Tompaso – Kawangkoan – Bintauna – Isimu – Marissa – Torosiaje.
Dimana Torosiaje adalah salah satu desa tempat tinggal Suku Bajo yang juga tujuan selanjutnya di hari kedua. Estimasinya, total perjalanan ini akan ditempuh selama 18 Jam perjalanan darat dengan Daihatsu Terios.
Dari Manado keberangkatan saya dan tim #Terios7Wonders dimulai dari Kantor Cabang Daihatsu Malalayang. Disitu juga diadakan upacara pembukaan dengan tari – tarian khas Sulawesi sebelum seluruh tim benar benar diberangkatkan.

(Baca Juga : Terios 7 Wonders : The Adventure Of Amazing Celebes Heritage! )
Pertunjukan yang menghibur sebelum mengawali sebuah perjalanan panjang menuju ke Tompaso :D

Selanjutnya untuk Terios yang saya tumpangi selama jelajah Celebes sendiri berkode T2 dan bernomor polisi B 1683 UZW. Dan, saya siap untuk menjejak jalanan Sulawesi!
Dan Tompaso adalah tujuan utama pada hari pertama #Terios7Wonders Celebes Heritage sebelum sampai pada destinasi selanjutnya Torosiaje. Pa’ Dior adalah tujuan kami di Tompaso yang merupakan pusat kebudayaan Sulawesi Utara.

Oke, ini menarik. Karena begitu sampai di Pa’ Dior saya dan tim #Terios7Wonders langsung disambut dengan pertunjukan musik khas Sulawesi. Uniknya beberapa alat musik yang dimainkan adalah terbuat dari bambu.
Ada juga sebuah museum wale anti narkoba (red : wale artinya rumah) yang didalamnya menjelaskan banyak hal tentang narkoba. Mulai dari sejarahnya, efek buruk terhadap tubuh.
Ada juga cara mengedarkannya di Indonesia dan dunia, hingga ditampilkannya foto – foto mengerikan orang yang kecanduan narkoba dan overdosis. Efek narkoba ini begitu mengerikan! Jangan pernah sekali – kali mencobanya ya!!

(Baca Juga : Terios 7 Wonders : Diary Day 3.5, Apa Pula Itu Kaledo? )
Daya tarik Pa’ Dior di Tompaso tidak hanya museum saja. Malah sebenarnya yang membuat saya tertarik ketika baru saja sampai adalah sebuah terompet yang ada di bagian tengahnya. Eits, ini terompet bukan sekedar terompet teman – teman!
Terompet yang ada di bagian tengah Pa’ Dior adalah sebuah terompet raksasa satu – satunya di Asia. Tidak, bukan cuma di Asia saja, tapi ini adalah terompet terbesar di dunia yang sudah tercatat di Guinness World Records.
Keren sekali bukan? Tunggu, masih ada satu lagi yang sudah memecahkan rekor dunia disini. Disebelahnya ada juga alat musik Kulintang terbesar di dunia yang juga tercatat dalam Guinness World Records.

(Baca Juga : Terios 7 Wonders : Diary Day 3, Gagal Menginap Di Torosiaje )
Oke, siapa yang menyangka kalau Sulawesi Utara punya hal menarik seperti ini. Sebelumnya kalau mendengar Sulawesi Utara, yang saya tahu hanya keagungan nama Bunaken saja. Sampai – sampai banyak yang bilang kalau ke Sulawesi Utara, utamanya Manado harus mencoba 3B.
Bunaken, Bubur, dan B…. Ah, sudahlah yang jelas kalau teman – teman ada kesempatan mengunjungi Sulawesi Utara, haruslah menyempatkan diri datang ke Pa’ Dior yang ada di Tompaso.
Sekarang saya harus menempuh perjalanan panjang melewati jalur darat Sulawesi yang berkelok – kelok untuk menuju desa tempat Suku Bajo tinggal, yaitu Torosiaje.
Ps: Tulisan ini adalah catatan perjalanan saya selama mengikuti ekspedisi terios 7 wonders, jelajah celebes heritage. Ikuti terus live tweet saya di #Terios7Wonders @catperku.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
aku bnr2 penasaran, sekencang apa itu terompet kalo ditiup mas?
ahaha, itu aslinya ndak bisa ditiup, tapi ada tombol untuk membunyikannya. tetep suaranya kenceng banget :D
Bapak-bapaknya lagi mainin klarinet?