Fushimi Inari: Harga Tiket Masuk, Lokasi, Panduan Wisata 2024

Fushimi Inari-taisha (伏見稲荷大社) merupakan kuil utama bagi dewa Inari, terletak di Fushimi-ku, Kyoto, Prefektur Kyoto, Jepang. Kuil ini berdiri di kaki gunung bernama Inari yang memiliki ketinggian 233 meter (764 kaki) di atas permukaan laut, dan mencakup jalur-jalur menuju berbagai kuil kecil lainnya yang membentang sepanjang 4 kilometer (2,5 mil) dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk berjalan ke puncak.

Inari awalnya dan tetap menjadi dewa utama bagi padi dan pertanian, namun pedagang juga memuja Inari sebagai pelindung bisnis. Setiap dari sekitar 10.000 gerbang torii di Fushimi Inari-taisha disumbangkan oleh sebuah bisnis Jepang, dan sekitar 800 di antaranya dipasang dalam barisan yang memberikan kesan seolah-olah masuk ke dalam terowongan.

Karena popularitas pembagian dan pengabaran kembali Inari, kuil ini dikatakan memiliki hingga 32.000 sub-kuil (分社 bunsha) di seluruh Jepang ( website resmi ).

Sejarah Fushimi Inari-taisha

Fushimi Inari-taisha menjadi objek perlindungan kekaisaran selama awal periode Heian.

Pada tahun 965, Kaisar Murakami memerintahkan para utusan untuk membawa catatan tertulis tentang peristiwa penting kepada dewa pelindung Jepang.

Heihaku ini awalnya diberikan kepada 16 kuil, termasuk Kuil Inari.

Dari tahun 1871 hingga 1946, Fushimi Inari-taisha secara resmi ditunjuk sebagai salah satu Kanpei-taisha (官幣大社), yang berarti berada di peringkat pertama dari kuil-kuil yang didukung pemerintah.

Di ujung Fuhsimi Inari Taisha ada tempat seperti ini untuk berdoa.
Di ujung Fuhsimi Inari Taisha ada tempat seperti ini untuk berdoa.

Bangunan-bangunan

Struktur-struktur awal dibangun pada tahun 711 di bukit Inariyama di bagian barat daya Kyoto, namun kuil ini dipindahkan pada tahun 816 atas permintaan biksu Kūkai.

Struktur utama kuil ini dibangun pada tahun 1499.

Di bagian bawah bukit terdapat gerbang utama (楼門, rōmon, “gerbang menara”) dan kuil utama (御本殿, go-honden).

Di belakangnya, di tengah-tengah gunung, terdapat kuil dalam (奥宮, okumiya) yang bisa dijangkau melalui jalur berbaris ribuan gerbang torii.

Di puncak gunung terdapat puluhan ribu gundukan (塚, tsuka) untuk ibadah pribadi.

Yang paling mahal adalah Torii Gate berukuran besar seperti ini.
Yang paling mahal adalah Torii Gate berukuran besar seperti ini.

Senbon Torii

Daya tarik utama kuil ini adalah deretan gerbang torii yang dikenal sebagai Senbon Torii.

Kebiasaan untuk menyumbangkan torii mulai menyebar sejak periode Edo (1603–1868).

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan keinginan atau sebagai ungkapan terima kasih atas keinginan yang terkabul, dengan gerbang-gerbang berturut-turut ditambahkan hingga hari ini oleh para donatur sebagai ungkapan rasa syukur.

Di sepanjang jalur utama terdapat sekitar 800 gerbang torii.

Fushimi Inari-taisha merupakan kuil yang tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga menawarkan pemandangan spektakuler dari ribuan gerbang torii yang mempesona.

Jelajahi keindahan dan makna spiritual di balik deretan gerbang torii terpanjang di Jepang ini, dan rasakan keajaiban kuil suci yang telah memikat hati banyak orang selama berabad-abad.

Ada juga kertas doa seperti ini. Mungkin bisa menuliskan suatu keinginan disini.
Ada juga kertas doa seperti ini. Mungkin bisa menuliskan suatu keinginan disini.

Baca Juga : Rekomendasi Tempat Wisata Di Kansai Area (Kyoto, Osaka, Himeji, Nara dan Sekitarnya )

Pengalaman Berkunjung, Jalan Kaki Sampai Keki Di Fushimi Inari

“Kyoto Station” Tulis di sebuah papan informasi elektronik yang terpasang di gerbong kereta cepat Shinkansen.

Saya memang baru saja melakukan perjalanan jauh, mulai dari Hakodate dengan perhentian singkat di Aomori dan Tokyo.

Shinkansen yang saya tumpangi sekarang ini berasal dari Tokyo dengan tujuan selanjutnya yaitu Kyoto.

Melihat informasi tadi, itu berarti saya harus segera turun di stasiun berikutnya, kalau tidak ingin terbawa Shinkansen hingga Osaka.

Saya sengaja tidak mengunjungi Osaka, karena Kota Kyoto harus ada di dalam list itinerary saya.

Bukan karena apa, tetapi di kota ini ada sebuah tempat ikonik yang harus dikunjungi siapapun yang sedang mampir ke Kyoto.

Yang saya maksud bukan Nishiki Market, tetpi sebuah destinasi yang didalamnya ada jalan menanjak ke atas bukit dengan ribuan gerbang yang dicat merah yang harus saya lewati.

Saya tidak pernah tahu ada apa di ujungnya, tetapi karena itulah saya malah tertarik untuk mengunjunginya.

Sudah terpikirkan dong destinasi ini apa?

Terpukau di Gerbang Masuk Fushimi Inari Taisha
Terpukau di Gerbang Masuk Fushimi Inari Taisha

Iya, Fushimi Inari Taisha (伏見稲荷大社) itulah destinasi di Kyoto yang saya maksud.

Itu adalah sebuah kuil Shinto yang merupakan kuil pusat bagi puluhan ribu kuil Inari lain yang memuliakan Inari.

Sementara Inari (稲荷) adalah salah satu Kami atau dewa dalam kepercayaan Jepang.

Inari mempunyai nama kehormatan Inari no kami, Oinari-sama, Oinari-san, atau Inari Daimyōjin (稲荷大明神).

Dalam bahasa Jepang, Ine (稲) berarti “tanaman padi”, dan kuil yang memuliakan Inari disebut kuil Inari (稲荷神社/Inari jinja).

Semoga tidak ada yang bingung dari penjelasan singkat yang saya dapatkan dari berbagai sumber diatas.

Singkatnya, yang namanya Fushimi Inari ini adalah sebuah kuil Shinto penting dan bersejarah yang ada di Kyoto selatan.

Tentunya berkunjung kesini akan menyenangkan sekali buat orang seperti saya yang suka dengan bangunan bersejarah.

Baca Juga : Itinerary Liburan Musim Gugur Di Jepang – Kuliner, Wisata Alam!

Eksplorasi Gunung Di Belakang Kuil Adalah Kegiatan Favorit Para Turis

Tujuan utama sebagian besar pengunjung dan turis yang datang ke Fushimi Inari Shrine adalah untuk mengeksplorasi jalur gunung yang ada dibelakang kuil, juga beberapa bangunan suci yang unik nan menarik yang juga patut dikunjungi.

Selain itu ada banyak benda bersejarah bertebaran di sekitar Fushimi Inari.

Seperti di bagian depan pintu masuk kuilnya sendiri, berdiri sebuah Gerbang Romon, yang disumbangkan oleh pemimpin terkenal yaitu Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1589.

Sementara di bagian belakang berdiri bangunan kuil utama (Honden) dan berbagai bangunan tambahan lainnya.

Orang Jepang yang datang ke Fushimi Inari yang ada di Kyoto ini untuk berdoa.
Orang Jepang yang datang ke Fushimi Inari yang ada di Kyoto ini untuk berdoa.

Terkenal Dengan Senbon Torii

Gerbang Torii (torii gate) akan banyak ditemukan pada bagian paling belakang kuil.

Bangunan yang disebut Torii ini menarik.

Hingga ketika pertama melihat banyak gerbang tori, langsung terbesit sebuah pertanyaan di pikiran saya.

Siapa sih yang mau iseng pasang gerbang unik di sepanjang jalur ini?

Setelah sedikit mencari tahu, ternyata gerbang Torii yang ada di sepanjang jalur hingga puncak adalah sumbangan oleh individu dan atau perusahaan.

Entah siapa, dan atau perusahaan siapa?

Saya enggak tahu karena saya enggak bisa bahasa Jepang :)

Yang jelas, tulisan yang ada di gerbang Torii ternyata adalah nama – nama donatur dan tanggal sumbangan.

Semuanya bisa ditemui dibagian belakang setiap gerbang.

Untuk biayanya sendiri konon lumayan mahal.

Dimulai sekitar 400.000 Yen untuk sebuah gerbang berukuran kecil dan meningkat menjadi lebih dari satu juta yen untuk sebuah gerbang besar.

Berapa rupiah? Silahkan dikalikan dengan kurs rupiah sekarang ya :)

Torii Gate yang kecil seperti ini pun harganya lumayan mahal.
Torii Gate yang kecil seperti ini pun harganya lumayan mahal.

Selama mengunjungi Fushimi Inari Shrine, saya juga banyak menemukan patung rubah, dan beberapa ornamen kayu yang mirip wajah rubah.

Kalau patung rubahnya terkesan seram, tidak dengan ornament kayu yang berbentuk rubah.

Di kayu berbentuk rubah tadi malah digambari dengan wajah yang lucu.

Kesan seram dari seekor rubah menjadi tidak terlihat lagi.

Ornamen seperti ini sepertinya bisa dibeli di sekitar kuil, untuk kemudian digambari dan ditulis dengan nama pembeli dibelakangnya.

Entah, mungkin salah satu perantara untuk berdoa di kuil?

Entah ini apa, tetapi banyak orang membeli dan menuliskan sesuatu disini.
Entah ini apa, tetapi banyak orang membeli dan menuliskan sesuatu disini.

Saya tidak heran kenapa banyak menemukan ornamen berbentuk Rubah di Fushimi Inari.

Menurut kepercayaan mereka, Rubah memang dianggap sebagai utusan Inari yang dianggap sakral.

Akibatnya banyak patung rubah di lapangan kuil. Untung saja tidak ada Rubah beneran yang menjaga kuil ini.

Kalau ada pasti seram sekali, dan saya tidak akan mau menelusuri jalanan yang ada di belakang hingga sampai ujung.

Memang ada apa sih di ujung?

Baca Juga : Berkunjung Ke Kyoto Tower – Menara Kyoto Di Jepang

Bisa Menikmati Pemandangan Kyoto Dari Ketinggian

Lihat apa yang saya temukan di Fushimi Inari.
Lihat apa yang saya temukan di Fushimi Inari.

Dibagian ujung Fushimi Inari yang pasti ada sebuah kuil yang digunakan untuk berdoa para penganut kepercayaan Shinto.

Sementara tujuan turis seperti saya pastilah persimpangan Yotsutsuji yang berada agak diatas bukit, sebelum ujung jalur gerbang Torii.

Di dekat persimpangan Yotsuji ini saya bisa menikmati pemandangan kota Kyoto dari ketinggian.

Meskipun tidak terlalu tinggi, mendaki ke puncak Gunung Inari hingga turun kembali mungkin akan memakan waktu sekitar 2-3 jam untuk orang normal dan tidak kebanyakan mengambil foto seperti saya.

Bisa juga melihat lansekap Kota Kyoto dari persimpangan Yotsutsuji, Fushimi Inari.
Bisa juga melihat lansekap Kota Kyoto dari persimpangan Yotsutsuji, Fushimi Inari.

Kecuali ingin berdoa di kuil yang paling atas, pengunjung bebas untuk berjalan sejauh yang mereka inginkan sebelum akhirnya berbalik kembali.

Tapi sayang sekali kalau tidak mencoba sampai puncak, karena di sepanjang jalan akan ada banyak hal menarik seperti beberapa kuil kecil dengan tumpukan miniatur gerbang Torii.

Mungkin miniatur tadi disumbangkan oleh pengunjung yang mempunyai anggaran lebih kecil.

Namun kalau ingin mengkesplore Fushimi Inari lebih lama jangan sampai lupa membawa bekal.

Ada Banyak Kuliner Enak Disini

Pun jangan khawatir kelaparan di perjalanan kalau lupa membawa bekal, ada beberapa restoran di sepanjang jalan, yang menawarkan hidangan lokal.

Seperti Inari Sushi dan Kitsune Udon (“Udon Rubah”), keduanya menyajikan potongan Aburage (tahu goreng), dikatakan makanan favorit rubah.

Entahlah, karena harga menunya diluar budget, saya hanya membeli minuman dengan harga 100-an Yen yang dijual di beberapa vending machine yang ada disana.

Selain itu saya sudah membawa beberapa bungkus yang saya beli sebelumnya.

Selesai melepas lelah dan dahaga karena mendaki selama kurang lebih 45 menit hingga 1 jam perjalanan akhirnya saya mencapai persimpangan Yotsutsuji, atau sekitar setengah jalan ke atas Gunung Inari.

Disini lah tempat favorit saya selama di Kyoto.

Karena dari sini saya bisa menikmati sebagian besar pemandangan Kota Kyoto dari ketinggian.

Apalagi kalau tidak melanjutkan untuk berfoto sebelum akhirnya turun kembali?

Pun masih ada jalur menanjak, saya lebih memilih turun karena hari sudah menjelang sore.

Baca Juga : Enjoy Hida Beef! Jalan-Jalan Kulineran Di Takayama Jepang! [Vlog Wisata Jepang]

Peta Lokasi dan Cara Pergi Ke Fushimi Inari Di Kyoto

Kuil ini terletak tepat di luar Stasiun Inari pada Jalur Nara dari Perusahaan Kereta Api Jepang Barat (West Japan Railway Company), hanya berjarak lima menit dari Stasiun Kyoto.

Selain itu, kuil ini juga mudah dijangkau dengan berjalan kaki dari Stasiun Fushimi-Inari pada Jalur Utama Kereta Listrik Keihan.

Fushimi Inari Taisha buka selama 24 jam dengan pendekatan menuju kuil dan bangunan utama (Honden) yang diterangi sepanjang malam.

Yang menarik, tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi kuil ini.

Jadi, kamu bebas datang kapan saja tanpa perlu khawatir tentang jam buka dan biaya tiket.

O iya, akses menuju Fushimi Inari ini gampang banget, saya sendiri menuju ke tempat ini dari Stasiun Kyoto.

Pintu masuk Fushimi Inari Shrine terletak tepat di luar stasiun JR Inari, atau stasiun kedua dari stasiun Kyoto sepanjang Jalur Nara.

Hanya perlu waktu sekitar 5 menit dengan kereta lokal dan bisa gratis jika menggunakan Japan Rail Pass.

Dari stasiun JR Inari Kuil dapat dicapai dengan berjalan kaki sebentar.

Baca Juga : Japan Train : Cab Ride Video Akashi City To Himeji City [Kereta Api Di Jepang]

Tips Asik Mengunjungi Fushimi Inari Di Kyoto 

  • Siapkan fisik sebelum ke Fushimi Inari, karena dipastikan akan bertemu dengan banyak tanjakan.
  • Berkunjung ke Fushimi Inari selama golden week dipastikan tempat ini akan ramai dipenuhi turis dari seluruh jepang dan luar jepang yang lagi liburan.
  • Fushimi Inari terletak tepat di luar stasiun JR Inari, stasiun kedua dari stasiun Kyoto sepanjang Jalur JR (5 menit, 140 Yen). Kuil juga dapat dengan dalam berjalan kaki singkat dari Fushimi Inari Station di sepanjang jalur utama Keihan.
Kalau beruntung, di Fushimi Inari bisa ketemu dewa kucing juga :p
Kalau beruntung, di Fushimi Inari bisa ketemu dewa kucing juga :p

Pesan-pesan Misteri, Romansa, dan Humor dari Patung Rubah Di Fushimi Inari-taisha

Di kuil Inari, seringkali kita akan menemukan kehadiran rubah (kitsune) yang dianggap sebagai utusan suci.

Rubah ini memiliki ciri khas dengan membawa kunci (untuk gudang beras) di mulutnya.

Rubah dianggap sosok yang suci dan sakral di Fushimi Inari Taisha.
Rubah dianggap sosok yang suci dan sakral di Fushimi Inari Taisha.

Berbeda dengan kebanyakan kuil Shinto, Fushimi Inari-taisha, sesuai dengan kuil Inari pada umumnya, memiliki pemandangan terbuka terhadap objek utama persembahan (sebuah cermin).

Dalam gambar di buku Kiyoshi Nozaki yang berjudul “Kitsune: Rubah Misteri, Romansa, dan Humor di Jepang” tahun 1786, terlihat bahwa gerbang masuk berlantai dua dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi.

Vlog Jalan-Jalan Ke Fushimi Inari

Totalnya 4X Main Ke Fushimi Inari Di Kyoto! Gak Bosen!? [ Travel Vlog Jalan Jalan Di Jepang ]

Kuil ini menarik jutaan peziarah selama Tahun Baru Jepang, seperti yang dilaporkan oleh kepolisian pada tahun 2006 sebanyak 2,69 juta pengunjung dalam 3 hari, jumlah terbanyak di Jepang bagian barat.

Rubah, dengan pesan-pesannya yang misterius dan humoris, melengkapi suasana magis di Fushimi Inari-taisha.

Sebagai utusan suci, rubah memancarkan kehadiran yang mistis dan merangkul banyak cerita legenda yang menarik hati.

Jelajahi kisah-kisah mengagumkan dari si Rubah di kuil suci yang indah ini, dan rasakan keajaiban spiritualnya yang telah mempesona hati para pengunjung selama berabad-abad.

Baca Juga : 21+ Tempat Wisata Di Bali Populer Terbaik Hits Terbaru!

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. Kalo ngak mau jalan kaki, kira2 ojek gitu ada kan ??? atau mesti pesen pake gojek ???? #laludikeplak
    Btw mmg kalo ketemu dewa kucing, kita mau ngapain ?????

  2. Foto yang paling atas itu di bagian mananya Fushimi Inari Taisha, mas? Ikonik Kyoto banget itu tempatnya. Wah, destinasi wajib kalo ke Kyoto *tengok dompet, hiks

    1. Hahah kagak, udah capek bangeeet, jalan dari bawah ke atas, kebawah lagi. Cuma sempet main – main sama kucing lokal di Fushimi Inari taisha. ahahah~ Emang hasilnya apaan sih? Kalau ada kesempatan balik kesana lagi mau coba ambil ramalan deh :D

  3. Muhammad Akbar says:

    Foto gerbangnnya mengingatkan saya film “Assalamu ALaikum Beijing” mirip yah!!!
    Motornya mirip dengan motor tetanggaku. hahahha *gak penting*

    1. Rijal Fahmi says:

      Huahaha, aku malah belum nonton yang assalamualaikum beijing mas akbar :D E kalau motor kayak gitu aku sering nemu selama di jepang, motor – motor matic sama bebek lain malah nggak keliatan sama sekali. :D

  4. Warna orange sangat mendominasi. Tampak begitu ngejreng. Liat gerbang masuk Fushimi Iewat foto saja aku sudah terpukau :)

  5. Inari itu kalau sampai ke Indonesia, akan temanan dengan Dewi Sri ya, Mas…
    Aih cantiknya Fushimi Inari ini. Foto-fotonya juga cakep, Mas Fahmi :)

  6. Rachmat Amienullah says:

    sering lihat pemandangan seperti di atas di laptop teman :D

    1. Rijal Fahmi says:

      Oh iya? Temannya pasti udah pernah kesana juga ya? :D

  7. Sepertinya Kyoto cukup menyenangkan~! Kalau ke Jepang lagi bakal jadi kota yang wajib saya kunjungi :D

    1. Rijal Fahmi says:

      Harus! Kyoto itu salah satu kota yang menyenangkan di jepang, buat kuliner, buat jalan kaki atau buat liburan~ hehe :D

  8. Whoaa.. Persiapan fisiknya atuh lah harus jogging tiap hari macen persiapan naik gunung ini yaa kayaknya. :D

    eum, tp klo soal Kyoto, aku kok malah fikiran lgsung nyambungnya ke Kenshin samurai X ya, wkwkwk… *emak alay ngefabs sm kenshin*

    1. Rijal Fahmi says:

      Hahah, nggak nanjak – nanjak amat si ke fushimi inari, tetapi biasain olah raga aja ringan sebelumnya. Eh, kalau nggak salah salah satu film kenshin aka samurai x ada yang judulnya kyoto inferno. nggak salah kalau pasti kepikiran film itu juga :D

  9. Hidayah Sulistyowati says:

    Harus siap fisik kalo jalan-jalan kesini, naik-naik ke puncak bukit gitu :)
    Salam kenal mas :)

  10. Alris Sutan Palito says:

    Foto nomor satu emezing banget. Aku berdoa bisa kesana.
    Sepedamotor kenangan ya, asik kalo punya tuh.

    1. Rijal Fahmi says:

      Semoga bisa kesana :D Eh, itu sepeda motor disana masih umum dipake, kalau di indonesia kayaknya udah jadi koleksi atau masuk museum malahan :D

  11. Emakmbolang says:

    Siapain kaki buat kesini. tapi meski capek terbayarlah dengan pesona kuil kayak gitu. kira kira Fahmi pasang doa apa ya disana? :)

    1. Rijal Fahmi says:

      Hahah, mayan terbayarlah capeknya, soalnya Fuhsimi Inari sendiri memang keren :D Apa ya dulu~ kayaknya pasang doa enteng jodoh :P

  12. Bhahhahah.. sepeda motor klasik malah dipakek ya. Kalau yg baru2 malah diekspor ke Indonesia. Orang sana malah seneng jalan kaki. Maklum transportasi umumnya sudah sangat amat memadai pastinya ya. PR buat Indonesia banget nih..

    Btw, dirimu sendirian mple ndik kono? Bahasa Inggrisan terus berati ya?

    1. Rijal Fahmi says:

      iya, motor – motor jadul masih banyak ketemu di jalanan jepang, kalau yang baru – baru biasanya yang motor gede itu, 500 cc lebih. Wajar sih, sistem publik transport mereka sudah jalan dengan baik. Iyo, hahaa ke jepang kemarin sendirian, pake bahasa inggris sedikit, tapi lebih sering pake bahasa tubuh atau bahasa tarsan. Orang jepang yo pada nggak bisa bahasa inggris soalnya :|

  13. Wow, lansekap yang menakjubkan dengan berkas sinar matahari yang agung. Benar-benar ada banyak kucing di tugu pemujaan Dewa Kucing ya Mas. Unik sekali :hehe. Kita di Indonesia agaknya harus mencontoh cara Jepang memperlakukan peninggalan sejarah mereka yang begitu baik ini :)). Ulasan yang bagus, Mas! Dua jempol :hehe.

    1. Rijal Fahmi says:

      Yang perlu di contoh dari jepang adalah bagaiman menjadi modern tanpa membuang dan melupakan sejarah mereka :)

  14. Widiih, Jepang selalu me-mupeng-kan mata! Pengen nih suatu hari bisa ke sana juga. Mungkin di sana tempat asalnya Naruto kali ya, si bocah rubah hehehe…

    1. Rijal Fahmi says:

      Hahah, bisa jadi, ada banyak patung rubah disini~ tapi nggak ngeliat yang ekor 9 sih, si kyubi :P

  15. Alvi Kamal Fikri says:

    keren tempatnya naik-turun 2-3 jam ya… harus siap fisik…

    1. Rijal Fahmi says:

      sekitar 2 jam sih naik turun fushimi inari, tapi itu karena pelan – pelan dan banyak berenti buat ambil foto :D

  16. Kertas doa biasanya diiket karena isinya kurang baik.. Yang lagi beruntung dibawa pulang.. :D *kata Bung Tomo*

    1. Rijal Fahmi says:

      Emang ada yang kek gitu ckckck, aku nggak nyobain sih kemarin, jadi nggak tau :D

  17. fanny fristhika nila says:

    Kucingnyaaaa lucuuuuk ^o^!!! Gendut bgt, pgn diculik ;p

    btw mas, jujur aja aku baca postingan ini saat laper.. dan pas baca judulnya, nth kenapa yg ada dlm pikiranku ini ttg makanan :D… Fushimi inari… mirip2 ama sashimi hahahahaha…

    1. Rijal Fahmi says:

      Fushimi inari beda jauh sama sashimi :| kalau si empus aku juga pengen bawa pulang~ culik satu gitu XD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *