Apa Saja Sih Kuliner Pembawa Keberuntungan Di Tahun Baru Imlek 2024?
Pengalaman Berburu Kuliner Tahun Baru Imlek Di Solo
Saya pernah berkesempatan untuk ikut meramaikan suasana tahun baru Imlek di Solo.
Disana saya bisa menikmati parade Grebeg Sudiro.
Pada acara ini biasanya akan dipertunjukkan atraksi barongsai dan juga gunungan yang disusun dari ribuan kue keranjang yang merupakan kue khas masyarakat tionghoa ketika menyambut Imlek. Konon kue keranjang itu adalah salah satu kuliner pembawa keberuntungan lho!
Dan tentunya kuliner pembawa keberuntungan itu akan bisa dilihat kalau menghabiskan suasana imlek di Kota Solo.
Bisa juga sekalian menjajak kuliner kota Solo yang terkenal enak!
Namun jika menghabiskan Imlek di negara lain, kira-kira apa ya yang bisa dilihat atau pengalaman Imlek menarik apa ya yang bisa dicoba?
Singapura adalah salah satu negara tetangga yang menyenangkan untuk menghabiskan suasana imlek.
Selain di negara ini juga terdapat sebuah chinatown yang menarik untuk dikunjungi, disini kalian juga bisa mencoba 5 kuliner pembawa keberuntungan di tahun baru imlek nanti!
Selain di Indonesia, tentu saja ada kuliner khas pada tahun baru imlek ini, seperti di Singapura.
12 Rekomendasi Makanan Keberuntungan untuk Menyambut Imlek
Makanan selalu memiliki peran penting dalam budaya Tionghoa, terutama selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Hidangan-hidangan yang disajikan tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan harapan dan aspirasi untuk tahun yang lebih baik.
Dari ikan yang melambangkan kelimpahan hingga buah jeruk yang melambangkan kekayaan, makanan-makanan ini menjadi bagian integral dari perayaan Imlek.
Selain itu, momen berkumpul bersama keluarga dan teman-teman sambil menikmati hidangan-hidangan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Jadi, saat Kamu bersiap-siap untuk menyambut Imlek berikutnya, pertimbangkan untuk menyajikan beberapa hidangan keberuntungan ini di meja makanmu.
Siapa tahu, mungkin keberuntungan dan kemakmuran akan menyertai Kamu sepanjang tahun yang baru. Selamat merayakan Imlek!
1. Ikan: Simbol Rezeki yang Melimpah
Dalam budaya Tionghoa, makanan selalu memiliki makna simbolis yang dalam, terutama saat menyambut Tahun Baru Imlek.
Salah satu hidangan penting yang tak boleh absen adalah ikan. Kata “ikan” dalam bahasa Tionghoa, yaitu “yu” memiliki pengucapan yang mirip dengan kata “rejeki melimpah.”
Oleh karena itu, ikan menjadi simbol dari kemakmuran dan kelimpahan.
Selama perayaan Imlek, ikan biasanya disajikan utuh dengan kepala dan ekor, menandakan kesatuan dan kelengkapan.
Ini juga berarti mengakhiri tahun yang baik dengan harapan untuk tahun yang lebih baik lagi.
Ikan yang paling sering digunakan adalah ikan mas dan ikan kakap. Ikan mas melambangkan kemakmuran dan kekayaan, sementara ikan kakap melambangkan kebahagiaan.
Ketika menghidangkan ikan, jangan lupa memilih ikan yang segar dan memiliki warna yang cerah.
Masyarakat Tionghoa juga meyakini bahwa menyisakan sedikit sisa ikan di piring adalah tanda kelebihan dan kelimpahan dalam hidup.
2. Pangsit: Simbol Kekayaan
Pangsit Cina, atau lebih dikenal sebagai Chinese Dumplings, adalah hidangan yang sangat populer selama perayaan Imlek.
Hidangan ini terdiri dari adonan kulit tipis yang diisi dengan campuran daging cincang dan sayuran cincang halus.
Pengisian pangsit dapat bervariasi, termasuk daging babi cincang, udang, ikan, ayam, daging sapi, dan berbagai jenis sayuran.
Pangsit memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Tionghoa.
Legenda mengatakan bahwa semakin banyak pangsit yang Kamu makan selama perayaan Tahun Baru, semakin banyak uang yang dapat Kamu hasilkan di tahun berikutnya.
Bentuk pangsit yang bulat dianggap menyerupai koin kuno, yang merupakan simbol kekayaan dan kemakmuran.
Selain itu, proses membuat pangsit juga dianggap sebagai aktivitas keluarga yang menyatukan orang-orang terdekat.
Biasanya, keluarga akan berkumpul bersama-sama untuk membuat pangsit secara bersamaan, menciptakan momen kebersamaan yang berharga.
3. Ayam Utuh: Simbol Keberuntungan
Ayam utuh adalah hidangan lain yang memiliki makna simbolis yang penting dalam perayaan Imlek.
Dalam bahasa Tionghoa, kata “ayam” (“ji”) memiliki arti keberuntungan dan kemakmuran.
Oleh karena itu, menyajikan ayam utuh, termasuk kepala dan kaki, adalah cara untuk membawa keberuntungan ke dalam rumah.
Ayam utuh yang disajikan dengan utuh melambangkan kesatuan dan keutuhan keluarga.
Ini juga merupakan simbol awal yang baik untuk tahun yang baru.
Orang Tionghoa percaya bahwa dengan memulai tahun dengan ayam utuh, mereka akan menghadirkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Ayam adalah kuliner pembawa keberuntungan yang dapat dihidangkan dalam berbagai gaya, seperti digoreng, dikukus, atau dipanggang.
Selain itu, saus dan bumbu yang digunakan untuk memasak ayam juga memiliki makna tertentu.
Misalnya, saus tiram, arak beras, dan minyak wijen sering digunakan untuk memberikan rasa yang kaya dan menyenangkan.
4. Kue Keranjang: Simbol Peningkatan dalam Hidup
Kue Keranjang, atau dalam bahasa Tionghoa disebut “nian gao,” adalah salah satu makanan keberuntungan yang sangat penting selama perayaan Imlek. Nama “nian gao” terdengar seperti arti “semakin tinggi dari tahun ke tahun” dalam bahasa Tionghoa.
Dalam budaya Tionghoa, makna ini sangat positif, karena masyarakat selalu berharap agar kehidupan mereka semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kue ini terbuat dari beras ketan yang ditekan dan dipotong menjadi bentuk bulat, yang melambangkan kesatuan dan kelengkapan.
Kue Keranjang bisa dimakan dengan cara direbus, dikukus, atau digoreng.
Biasanya, kue ini diiris tipis dan kemudian dimasak bersama dengan sayuran dan daging. Ini adalah hidangan yang sangat lezat dan memiliki makna simbolis yang mendalam.
5. Lumpia: Simbol Kekayaan
Lumpia, atau Spring Roll dalam bahasa Inggris, adalah hidangan yang memiliki makna keberuntungan dalam perayaan Imlek.
Lumpia biasanya memiliki bentuk yang mirip dengan gulungan emas, sehingga sering diibaratkan sebagai simbol kekayaan.
Hidangan ini terbuat dari kulit lumpia yang diisi dengan berbagai bahan seperti daging cincang, sayuran, dan rempah-rempah.
Biasanya, lumpia disajikan bersama dengan kuah yang terbuat dari saus tiram, arak beras, kecap asin, dan minyak wijen.
Kombinasi rasa yang lezat ini membuat lumpia menjadi hidangan yang sangat disukai selama perayaan Imlek.
Lumpia adalah kuliner pembawa keberuntungan yang memiliki warna kuning keemasan yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
Ini adalah hidangan yang sering dihidangkan di berbagai daerah Tiongkok Timur seperti Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, dan Hong Kong.
6. Ronde (Tangyuan): Simbol Reuni dan Kebersamaan
Ronde, atau Tangyuan dalam bahasa Tionghoa, adalah hidangan utama dalam Festival Lampion Tiongkok yang biasanya dirayakan pada malam hari tertentu selama perayaan Imlek.
Hidangan ini memiliki makna simbolis yang mendalam, terutama terkait dengan reuni dan kebersamaan.
Pengucapan dan bentuk bulat dari Tangyuan dikaitkan dengan kesatuan dan kelengkapan keluarga.
Ini adalah saat-saat di mana keluarga berkumpul dan merayakan hubungan yang erat.
Ronde sering diisi dengan berbagai jenis isian, seperti gula merah, kacang, wijen, atau pasta bunga melati.
Setiap varian memiliki makna simbolis tersendiri.
Selama perayaan Imlek, makan ronde bersama-sama dengan keluarga adalah tradisi yang sangat penting.
Ini adalah momen untuk merayakan kasih sayang keluarga dan mengingatkan semua orang tentang pentingnya hubungan antaranggota keluarga.
7. Siu Mie: Harapan akan Umur Panjang
Siu Mie, yang sering disebut Misoa dalam bahasa Indonesia, adalah hidangan yang kerap dimaknai sebagai harapan untuk berumur panjang.
Hidangan ini memiliki makna simbolis yang dalam, terutama terkait dengan kesehatan dan umur panjang.
Misoa adalah kuliner pembawa keberuntungan berupa mi yang lebih panjang dari mi biasa dan tidak dipotong.
Biasanya, misoa digoreng dan disajikan di atas piring, atau direbus dan disajikan dalam mangkuk dengan kaldu mereka. Hidangan ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang lezat.
Dalam budaya Tionghoa, umur panjang dianggap sebagai berkah dan keberuntungan.
Makan Siu Mie selama perayaan Imlek adalah cara untuk menyatakan harapan akan kesehatan yang baik dan umur panjang bagi semua orang yang memakannya.
8. Bakso Kepala Singa: Simbol Kekuatan dan Kesatuan Keluarga
Bakso Kepala Singa adalah hidangan unik yang sangat populer selama perayaan Tahun Baru Imlek di beberapa daerah Tiongkok.
Hidangan ini terbuat dari bakso babi yang empuk dan juicy yang dikukus atau direbus.
Bakso ini kemudian disajikan dengan sayuran dan dicampur dengan saus manis dan lengket.
Nama “Bakso Kepala Singa” diambil dari bentuk bakso yang menyerupai kepala singa, yang melambangkan kekuatan dalam budaya Tionghoa.
Singa adalah simbol kekuatan dan keberanian, sementara bakso, dengan bentuk bulatnya, menandakan kesatuan keluarga.
Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa menyantap Bakso Kepala Singa selama perayaan Imlek membawa keberanian dan kekuatan dalam menghadapi tahun yang baru.
9. Babi Kukus dengan Talas: Harapan akan Kehidupan yang Kaya
Babi Kukus dengan Talas adalah hidangan populer yang sering muncul di meja makan selama perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok Selatan.
Hidangan kuliner pembawa keberuntungan ini memiliki makna simbolis yang mendalam terkait dengan kemakmuran dan kebahagiaan.
Daging babi melambangkan kehidupan yang kaya, sejahtera, kekuatan, dan berkah yang melimpah.
Dalam hidangan ini, irisan daging babi yang lembut dengan profil rasa manis, asin, dan tajam yang harmonis dipasangkan dengan irisan talas yang lembut dan bertepung.
Talas adalah bahan yang sering digunakan dalam hidangan Imlek karena bentuknya yang bulat dan warnanya yang putih.
Ini melambangkan kemurnian, kebersihan, dan kesucian dalam budaya Tionghoa.
Kombinasi antara daging babi yang gurih dan talas yang lembut menciptakan hidangan yang sangat lezat dan bermakna.
10. Udang: Simbol Kebahagiaan dan Keberuntungan
Udang adalah hidangan populer selama perayaan Imlek, terutama di kalangan masyarakat Kanton.
Udang memiliki makna simbolis yang penting dalam budaya Tionghoa, karena pengucapannya yang mirip dengan kata “tawa” dalam bahasa Kanton.
Dalam bahasa Kanton, kata untuk udang adalah “ha,” yang memiliki pengucapan yang mirip dengan kata “tawa.”
Oleh karena itu, menyajikan udang selama Imlek dianggap membawa kebahagiaan dan keberuntungan.
Ini adalah salah satu alasan mengapa hidangan udang sering dihadirkan di meja makan saat merayakan Tahun Baru Imlek.
Udang dapat dihidangkan dalam berbagai gaya masakan, seperti digoreng, dikukus, atau dimasak dalam saus pedas.
Rasanya yang lezat dan teksturnya yang renyah membuat hidangan ini sangat disukai oleh banyak orang.
11. Sayuran: Simbol Kemajuan dan Kekayaan
Sayuran adalah bagian penting dari menu makan malam Imlek, yang juga merupakan bagian dari kuliner pembawa keberuntungan.
Sayuran memiliki makna simbolis yang mendalam dan mencerminkan berbagai aspek kehidupan.
Dalam budaya Tionghoa, sayuran dianggap sebagai simbol musim semi, pembaruan, dan kemajuan.
Sayuran yang segar dan hijau melambangkan energi yang baru, kemakmuran, dan kekayaan.
Selama perayaan Imlek, sayuran sering dihidangkan dalam berbagai hidangan, seperti tumis sayuran, cap cai, atau mi rebus dengan sayuran.
Makan sayuran selama perayaan Imlek juga menjadi cara untuk mengimbangi hidangan-hidangan lain yang mungkin lebih berat atau berlemak.
Ini mencerminkan konsep penting dalam budaya Tionghoa tentang keseimbangan dan harmoni dalam makanan.
12. Buah Jeruk: Simbol Kepenuhan dan Kekayaan
Selama periode Tahun Baru Imlek, beberapa buah khusus menjadi pusat perhatian, terutama buah jeruk keprok atau jeruk mandarin.
Buah-buahan ini dipilih karena memiliki bentuk yang bulat dan berwarna emas, yang melambangkan kepenuhan dan kekayaan.
Buah jeruk juga dipilih karena suara keberuntungan yang mereka bawa saat diucapkan.
Dalam bahasa Tionghoa, kata “jeruk” (“kam”) memiliki pengucapan yang mirip dengan kata “emas” atau “keberuntungan.”
Oleh karena itu, buah jeruk sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.
Selama perayaan Imlek, buah jeruk sering ditempatkan di meja makan atau di dekat pintu masuk rumah sebagai tanda penyambutan dan harapan untuk tahun yang baik.
Orang-orang juga sering memberikan buah jeruk sebagai hadiah kepada teman dan keluarga sebagai tanda kebaikan dan harapan yang baik.
5 Kuliner Pembawa Keberuntungan Di Tahun Baru Imlek Yang Bisa Kamu Coba Di Singapura
1. Ikan
Dalam bahasa mandarin, kata ikan terdengar seperti kata “berlebih”.
Itu berarti, seperti analogi “Semoga kalian bisa mendapatkan lebih banyak, atau serba berkecukupan di tahun 2016 ini”.
Kalau saya sih, cuma berharap di tahun 2016 ini bisa banyak jalan-jalan.
Nggak muluk-muluk sih, saya cuma pengen nabung, dan naik sepeda motor di sepanjang jalur Great Ocean Road Australia!
Mumpung sekarang lagi pegang Working Holiday Visa Australia!
Doain biar banyak rejeki dan tercapai ya! Amin!
2. Mie!
Nah, ini seharusnya menjadi makanan favorit orang Indonesia juga deh!
Dipercaya kuliner pembawa keberuntungan berupa mie ini adalah simbol umur panjang.
Dan pada tahun baru Imlek, mie yang disajikan jauh lebih panjang daripada biasanya.
Mungkin dengan memakan mie ketika tahun baru Imlek, harapannya akan berumur panjang dan bermanfaat.
3. Dumplings
Dumplings ini berbentuk mirip dengan perak dari china yang khas itu.
Jadi dengan memakan ini, diharapkan kalian bisa mendapatkan banyak uang pada tahun itu.
4. Sarang Burung
Saya pengen banget cobain makanan yang satu ini.
Karena konon katanya Sarang burung adalah simbol dari panjang umur dan awet muda.
Siapa yang nggak pengen awet muda?
Biar dipanggil mas terus gitu~ Ahahah!
Pun sebenarnya kalau mau awet muda, tinggal banyakin traveling aja sih katanya. Bener nggak?
5. Nian Gao Atau Kue Keranjang
Kue keranjang (ada yang menyebutnya kue ranjang) yang disebut juga sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian Ti Kwe (甜棵), yang mendapat nama dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang.
Ini sebenarnya adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket.
Kue ini merupakan salah satu kue khas atau wajib perayaan tahun baru Imlek, jadi akan gampang sekali ditemukan ketika tahun baru Imlek tiba.
Nah, kira-kira kalian mau coba yang mana?
O iya, untuk yang mau liburan ke Singapura, kalian bisa mencoba 5 Kuliner Pembawa Keberuntungan Di Tahun Baru Imlek di Mandarin Orchard Singapore’s Restaurant, Shisen Hanten.
Lokasinya dimana? Lha~ Itu loh lokasinya ada di Hotel Mandarin Orchard Singapura!
(Kalau kalian ingin makan di restoran tadi, bisa pesan di mari yak : Telp : 6831 6262/6266 Atau email ke [email protected])
Nanti kalau ada yang makan disitu, jangan lupa ajak-ajak ya! Apalagi kalau dikasih nginep gratis juga~ *ngimpi*
Udah ah, mau lanjut kerja keras di Sydney dulu~
Siapa tahu ada yang beliin tiket Sydney – Singapura PP pas tahun baru Imlek nanti~ ciao~ *ngimpi kuadrat*
jd inget pas msh kuliah di penang… ibu kosku yg org china udh pasti ngerayain imlek.. dan seruuu bgt tiap kali perayaan.. malah bisa dibilang aku lbh ngerayain imlek drpd idul fitri… .. :D dr 5 makanan td, cuma birds nest yg aku blm prnh coba mas… pensaran sih sbnrnya, apalagi manfaatnya jg bnyk bgt… tp mehooong sekali yaa :D
kalau ada yang beliin aja deh baru coba :D
Paling penasaran sama soup dan nian gaonya, sayang banget kalo dimakan kalo tampilannya udah unyu2 gitu hehehe
kalau nggak dimakan kan nggak kenyang~ yang penting udah difoto deh :D
Wah, denger2 sih ya … kl lg CNY di SG, bakalan sepi ya? Blm pernah ngalamin sih * itu katanya dulu haha *
Anyway, ngomong2 kue keranjang … paling suka kalau makan ini caranya digoreng dengan telur … lbh hao che! haha
:D :D :D
wah, mau coba juga yang digoreng deh :D
Aku mau nya diajak kesingapore gratis trus nginep trus makan2
cari sponsor dulu ya mas cumi~~ :D