4 Alasan, Jangan Ke Bromo Ketika Peak Season!

Apa alasan untuk tidak mengunjungi Bromo ketika peak season?

Liburan bareng keluarga kemarin adalah kali ke empat saya main ke Bromo. Memang, destinasi yang satu ini enggak pernah membuat saya bosan.

Kalaupun ada yang mengajak saya ke Bromo lagi, pasti saya akan langsung mengiyakan. *kalau dibayarin sih* :D.

Nah, kunjungan saya ke bromo kali ini saya lakukan ketika sedang musim liburan. Musim dimana orang di seantero Indonesia sedang ingin berlibur.

Gara – gara itu juga saya jadi tahu kalau di musim liburan itu Gunung Bromo bakal ramai banget broh~~ Karena itu saya mencoba berbagi kepada teman – teman, agar sebaiknya tidak memaksakan diri berlibur ke Bromo ketika musim liburan atau peak season.

Paling tidak buat teman – teman yang ingin menikmati Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan maksimal.

Jangan Ke Bromo Ketika Peak Season! Ini Alasannya!

Peak season adalah periode waktu ketika tempat wisata atau destinasi tertentu paling ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Periode ini biasanya terjadi pada waktu liburan atau musim liburan, seperti akhir tahun dan musim panas.

Selama peak season, harga akomodasi, tiket masuk objek wisata, dan layanan transportasi dapat lebih mahal karena tingginya permintaan.

Meskipun demikian, peak season juga menawarkan pengalaman liburan yang lebih ramai dan meriah dengan banyaknya kegiatan dan acara yang diadakan di destinasi tersebut.

Nah! Ini dia 4 Alasan, Kenapa Jangan Ke Bromo Ketika Peak Season Versi Catperku :

1. Sewa Jeep / Hard Top Jadi Lebih Mahal

Entah kenapa di Indonesia itu selalu ada harga biasa dan harga tidak biasa (red: harga liburan/peak season). Sewa Hard Top di Gunung Bromo pun tak luput dari itu.
Entah kenapa di Indonesia itu selalu ada harga biasa dan harga tidak biasa (red: harga liburan/peak season). Sewa Hard Top di Gunung Bromo pun tak luput dari itu.

Dulu, paket sewa kendaraan Jeep/Hard Top untuk mengantarkan ke beberapa tempat di TNBTS seperti Puncak Pananjakan, Gunung Bromo, Padang Savana adalah IDR 500.000.

Nah, sekarang ini harganya sudah naik lho teman teman.

Untuk paket lengkap di hari biasa adalah IDR 550.000, dan IDR 650.000 (Data Februari 2014).

Harga tadi tentunya akan terasa mahal dong untuk yang traveling sendiri atau hanya beberapa orang saja?

Terus untuk paket hemat yang berisi 3 destinasi yang ada disekitar Gunung Bromo saja harganya IDR 300.000.

Alternatif yang paling ekonomis sendiri sih, naik sepeda motor ke Bromo dari arah Kota Malang. Seperti yang sering saya lakukan sebelumnya.

2. Pananjakan Pasti Penuh Dengan Manusia!

Seperti inilah kondisi Pananjakan beberapa saat setelah sunrise berakhir. Bahkan masih kelihatan sangat ramai.
Seperti inilah kondisi Pananjakan beberapa saat setelah sunrise berakhir. Bahkan masih kelihatan sangat ramai.

Puncak Pananjakan adalah tempat yang paling baik untuk bisa melihat matahari terbit di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Sialnya, ketika hari libur tempat ini merupakan tempat yang paling banyak diburu orang.

Bahkan ketika saya datang terlambat pun, Pananjakan masih sangat dipenuhi dengan para pemburu sunrise Bromo.

Yakin mau umpel – umpelan bareng ratusan orang untuk menunggu sunrise Bromo yang kadang malu – malu menampakkan diri?

3. Sudah Naiknya Antri, Puncak Bromo Jadi Lebih Ramai Dari Pasar.

Ini yang membuat saya lebih kaget lagi, soalnya baru kali ini melihat yang namanya puncak gunung enggak kalah ramainya dengan pasar.

Baik tangga naik menuju puncak ataupun puncak Gunung Bromo sendiri. Keduanya penuh dengan deretan manusia.

Akhirnya saya harus merambat pelan untuk naik menuju puncak.

Naik dan turun puncak Gunung Bromo padat merayap!
Naik dan turun puncak Gunung Bromo padat merayap!
Membayangkan saja tidak berani, jatuh terguling ke bawah lautan pasir. Buat jalan saja sudah tidak ada lho? Itu puncak kan sempit banget yah?
Membayangkan saja tidak berani, jatuh terguling ke bawah lautan pasir. Buat jalan saja sudah tidak ada lho? Itu puncak kan sempit banget yah?

Selain itu kondisi puncak Gunung Bromo juga bikin ngeri!

Tepian puncak yang lebarnya hanya sekitar satu meter itu penuh dengan lautan manusia.

Hal itu membuat saya urung untuk melanjutkan berlama – lama di puncak.

Saya enggak bisa membayangkan bagaimana jika tiba – tiba saya terpeleset, terguling bebas menuju lautan pasir yang ada di bawah?

4. Cuma Ada Satu Kamar Mandi di Deket Gunung Bromo, Pilih Antri Atau…

Sebenarnya ini yang paling bikin sebel >,<" antri ke kamar mandinya lamaaa~~ Bayar 2000 pulak~
Sebenarnya ini yang paling bikin sebel >,<” antri ke kamar mandinya lamaaa~~ Bayar 2000 pulak~

Untuk kawasan yang didatangi ribuan turis, satu toilet di dekat area gunung terasa sangat kurang!

Apalagi berada di dataran tinggi yang dingin akan membuat sering ingin ke kamar mandi kan?

Sedihnya, toilet yang ada di lautan pasir ini hanya satu. Jadi saya harus rela antri hampir setengah jam ketika ingin ke kamar mandi.

Atau, kalau sudah tidak betah, mungkin bisa cari semak – semak dan membawa botol air mineral sendiri hahaaa.

O iya, jangan lupa sekali masuk kamar mandi bayar IDR 2000 ya! *jadi kepikiran bikin bisnis kamar mandi disana* :D

Naah! Terus…. Masih ada yang mau ke Bromo ketika peak season setelah membaca tulisan saya ini? Okeh!

Kalau masih memaksa atau memang sudah ngebet banget dengan Bromo, masih ada kok dua titik yang masih seru didatangi.

Meskipun destinasi ini dikepung oleh ribuan traveler sekalipun! Nah, Ini dia!

Padang Savana bromo sih enggak peduli. Mau peak season atau enggak, tetep asik buat didatengi :D
Padang Savana bromo sih enggak peduli. Mau peak season atau enggak, tetep asik buat didatengi :D
Begitu juga dengan pasir berbisik yang selalu menyenangkan :D
Begitu juga dengan pasir berbisik yang selalu menyenangkan :D

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
IkutiĀ travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakanĀ kerjasama.


Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. Nindya Prayastika says:

    bener banget mas!! Kapok deh kalo ke bromo pas peak season. belom sampe puncak penanjakan, jalan udah gabisa dipake lagi gegara penuh jeep dan lautan manusia. Pas bela-belain ke puncaknya, ternyata diatas rame banget!! Jangankan foto-foto, bisa ngelian sunrise aja agak mustahil :(

    1. Fahmi (catperku.com) says:

      Ruame banget ya? Kalau ke bromo itu pas low season aja, sepi enak bisa menikmati :D

  2. makasih tips-tips nya gan, paling nggak jadi tau kalo mau ke bromo

  3. Sintia Astarina says:

    Jujur males banget kalo udah desak-desakan sama pengunjung lain kayak gitu huhuhu. Mendingan jangan pergi pas peak season, deh. BIar enak juga foto-fotonya :D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *