Dari Tompaso, saya dan tim #Terios7Wonders melanjutkan perjalanan menuju utara, dengan tujuan selanjutnya desa wisata juga kampung bajo di Torosiaje Gorontalo yang lokasinya berada di atas air.
Jalur yang akan dilewati sendiri adalah membelah lansekap berbukit sulawesi juga menyusuri sebagian besar pesisir Sulawesi Utara.
Daftar Isi
Perjalanan Panjang Menuju Desa Wisata Torosiaje, Kampung Atas Air Di Gorontalo
Prediksinya perjalanan menuju Torosiaje bisa ditempuh dalam waktu 18 Jam saja.
Pun nyatanya perjalanan tim #Terios7Wonders menuju Torosiaje memerlukan waktu jauh lebih lama dari perkiraan.
Bukannya sampai tepat waktu seperti perkiraan yaitu jam 12 malam, malah sampai di Torosiaje pada keesokan harinya. D
ari yang seharusnya bisa menginap di desa bajo, malah menginap di jalanan.
Semua bukan karena tim jalannya lelet bin ngaret. Memang jalanan Sulawesi bagian utara itu menantang, seluruh jalanan adalah jalur sempit yang hanya cukup untuk satu mobil.
Belum lagi ada halangan seperti jalan sedang diperbaiki.
Serta beberapa bagian besar adalah jalanan rusak penuh batu kerikil dan berdebu. Jalanan lurus, hampir tidak bisa ditemukan. Kalaupun ada jalananya pasti tidak terlalu panjang.
(Baca Juga : Terios 7 Wonders : Diary Day 1, Lets Start Discovering Celebes )
Berkenalan Dengan Desa Wisata Torosije Di Gorontalo
Desa Torosiaje, yang juga dikenal sebagai Kampung Bajo, merupakan destinasi wisata yang beradaa di atas air menarik untuk dikunjungi di Provinsi Gorontalo.
Desa ini terletak di atas air laut Teluk Tomini dan dihuni oleh suku Bajo, yang dikenal sebagai suku laut.
Dengan jarak sekitar 600 meter dari daratan, Desa Torosiaje menjadi salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman unik dengan suasana dekat laut.
Di desa ini, terdapat 389 keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan pembudidaya ikan.
Setiap rumah di kampung ini dibangun dari kayu dan terhubung dengan koridor kayu berbentuk huruf “U” dengan panjang sekitar 2,2 kilometer.
Meski dibangun di atas air, Desa Torosiaje dilengkapi dengan fasilitas umum seperti sekolah, masjid, lapangan bulu tangkis, dan warung yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Di Desa Torosiaje, pengunjung bisa melihat kehidupan sehari-hari Suku Bajo yang hidup di atas permukaan air dan mengandalkan genset karena listrik sering padam.
Selain itu, wisatawan dapat menyaksikan interaksi antara Suku Bajo dengan suku lain seperti Gorontalo, Bugis, Mandar, Buton, Minahasa, Jawa, dan Madura yang hidup bersama dengan baik di wilayah tersebut.
Desa wisata ini juga menyediakan penginapan dengan biaya sewa per kamar sekitar Rp 100 ribu per malam.
Jika penginapan penuh, pengunjung bisa menginap di rumah warga. Agar dapat mengunjungi Desa Torosiaje, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo dan kemudian naik perahu dari daratan ke kampung yang menyambut dengan tulisan “Welcome to Bajo” dan deretan rumah panggung.
Bagi yang ingin merasakan pengalaman unik berlibur ke desa dan kampung atas air di Indonesia, Desa Torosiaje merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Dari pantai hingga kawasan perkotaan, Indonesia memiliki banyak tempat wisata menarik yang siap dijelajahi dan memberikan pengalaman berbeda dengan suasana alam yang unik dan beragam.
Jadwal Kedatangan Meleset Jauh
Perkiraan kedatangan yang meleset jauh saya maklumi, meskipun saya harus membuang jauh angan untuk merasakan menginap di perkampungan Suku Bajo karena sampai di sana ketika matahari sudah terbangun.
Yah, paling tidak saya masih bisa mengenal lebih dekat Suku Bajo deh, daripada tidak sama sekali.
Tentunya dengan tetap menyeberang ke Desa Torosiaje yang ditinggali oleh Para Suku Bajo tadi.
Torosiaje ini adalah sebuah desa wisata yang merupakan lokasinya terletak beberapa ratus meter dari daratan atau sekitar 10 – 15 menit naik perahu kecil.
Tidak ada jembatan yang menhubungkan antara desa ini dengan daratan.
Untuk lokasi dan alamat tepatnya sih berada di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato. Sebuah desa yang unik karena tidak semua rumah yang ada disana berada di atas air.
Kampung yang berada di atas air ini sudah berdiri sejak 1900-an ini dihuni suku Bajo yang juga dikenal sebagai pelaut tangguh.
Pasti kalian sudah tau kan kalau Suku Bajo ini memang sehari harinya selalu dekat dengan laut?
O iya, kalau ada yang belum tahu dengan si Suku Bajo, mereka adalah suku pelaut yang awalnya berasal dari kepulauan Sulu, Filipina.
Namun kemudian mereka mulai menyebar kemana – mana karena mereka adalah suku yang Nomaden.
Sehingga tidak heran jika Suku Bajo bisa ditemukan di beberapa tempat di Indonesia.
Kebetulan saya beruntung untuk mengunjungi salah satu kediaman mereka di Torosiaje karena menjadi anggota tim #Terios7Wonders Celebes Heritage.
Seperti Apa Desa Torosiaje Tempat Tinggal Suku Bajo Di Gorontalo?
(Baca Juga : Terios 7 Wonders : Diary Day 2, Sulawesi Utara Tidak Hanya Manado, Ada Juga Tompaso! )
Kalau kamu pernah menonton film waterworld, desa ini kurang lebih seperti yang ada di film itu.
Perkampungan yang beneran berada diatas laut, diatas air. Jadi semua rumahnya sendiri berada diatas air.
Di Desa Torosiaje saya banyak mengetahui dan belajar tentang Suku Bajo langsung dari mereka sendiri.
Seperti ada beberapa dari mereka yang sebelumnya sempat mencoba untuk pindah dan tinggal di daratan, tetapi pada akhirnya kembali lagi tinggal diatas lautan.
Buat mereka yang tinggal di kampung atas air lautan mungkin bisa dibilang sebagian jiwa.
Atau mungkin bisa juga karena satu – satunya kemampuan andalan mereka adalah melaut.
Tidak heran kalau sebagian besar penduduk Torosiaje mata pencahariannya adalah melaut.
Misteri di Balik Kemampuan Suku Bajo
Suku Bajo merupakan salah satu etnis yang mendiami Desa Torosiaje di atas laut Teluk Tomini.
Mereka memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menjelajahi lautan dan terkenal sebagai pengembara laut ulung.
Tak hanya itu, orang-orang Suku Bajo bisa menyelam hingga kedalaman 60 meter di bawah permukaan laut selama 13 menit hanya dengan satu tarikan napas.
Tak heran bila kemampuan ini menjadi misteri dan memukau banyak orang. Padahal, mereka hanya bermodal perahu kuno tanpa peralatan penunjuk arah modern untuk memandu perjalanan.
Bahkan, mereka hanya mengandalkan posisi bintang untuk menentukan arah perjalanan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang Suku Bajo juga hidup berpindah-pindah dan menetap di atas perahu.
Namun, kini banyak dari mereka membangun rumah di atas laut dangkal untuk tempat tinggal.
Masyarakat Suku Bajo tersebar di banyak wilayah di Indonesia, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lain.
Bahkan, ada juga di lautan Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Jadi, tak hanya di Gorontalo, Kamu bisa menemukan kemampuan luar biasa Suku Bajo di berbagai daerah di Indonesia dan negara tetangga.
Gagal Menginap Di Desa Wisata Kampung Atas Air Torosiaje Gorontalo
Sebenarnya saya masih ingin banyak belajar dari mereka, tetapi tim #Terios7Wonders harus segera melanjutkan perjalanan ke Mamuju untuk mengeksplor celebes heritage di Mamuju.
Yaitu akan mengenal lebih dekat tentang sarung tenun sutra mandar.
Oke, sepertinya setengah hari di Torosiaje sangat kurang! Lain kali harus benar benar menginap di desa ini.
Mungkin selanjutnya saya harus benar – benar kembali ke Torosiaje dan kemudian menginap disini untuk merasakan menjadi seorang Bajo yang sebenarnya :)
Teman – teman mungkin ada yang mau ikut?
Ps: Tulisan ini adalah catatan perjalanan saya selama mengikuti ekspedisi terios 7 wonders, jelajah celebes heritage. Ikuti terus live tweet saya di #Terios7Wonders @catperku.
Cara Pergi Ke Desa Torosiaje Dari Gorontalo
Jika ingin merasakan pengalaman yang berbeda dari liburan biasa, cobalah untuk mengunjungi Desa Torosiaje yang terletak di Provinsi Gorontalo.
Sebelum menuju ke desa yang dihuni oleh suku Bajo tersebut, Kamu harus menuju ke Kota Gorontalo terlebih dahulu.
Setelah sampai di Gorontalo, perjalanan berikutnya menuju Desa Torosiaje masih memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar tujuh jam dengan jalur darat.
Namun, jangan khawatir, pengalaman yang akan Kamu dapatkan di desa tersebut pasti akan terbayar dengan semua perjalanan yang dilakukan.
Setelah tiba di Kecamatan Popayato, Kamu dapat memanfaatkan ojek laut atau perahu untuk menuju ke Desa Torosiaje.
Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh dari daratan, hanya sekitar 600 meter, namun pengalaman menyeberangi air laut dan sampai ke perkampungan di atas air tersebut pasti akan membuat liburan Kamu semakin berkesan.
Sesampainya di kampung atas air Desa Torosiaje, pengunjung akan disambut dengan tulisan “Welcome to Bajo” dan deretan rumah panggung yang berdiri kokoh di atas air.
Kamu dapat berjalan-jalan di antara rumah-rumah tersebut dan melihat kehidupan sehari-hari warga suku Bajo yang hidup di atas permukaan air laut Teluk Tomini.
Selain itu, fasilitas umum di Desa Torosiaje juga sangat lengkap, seperti sekolah, masjid, lapangan bulu tangkis, warung-warung, hingga penginapan dengan biaya sewa yang terjangkau.
Dari penginapan tersebut, pengunjung dapat menyaksikan keindahan desa saat matahari terbit atau terbenam.
Meskipun butuh perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke Desa Torosiaje, namun pengalaman unik dan berbeda yang akan Kamu dapatkan di sana akan membuat liburan Kamu semakin berkesan dan tak terlupakan.
7 Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan di Desa Torosiaje, Gorontalo
Desa Torosiaje adalah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan yang ingin merasakan hidup dekat laut.
Dikenal sebagai kampung Bajo, desa ini terletak di atas air laut Teluk Tomini dan berjarak sekitar 600 meter dari daratan.
Selama berlibur di Desa Torosiaje, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan, seperti:
Memancing di Dermaga
Bagi pecinta memancing, Desa Torosiaje adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan hobinya.
Kamu bisa memancing di dermaga dan menangkap ikan segar langsung dari laut.
Berkeliling Desa dengan Sampan
Untuk mengeksplorasi Desa Torosiaje lebih dalam, Kamu bisa menyewa sampan dan berkeliling di sekitar kampung Bajo.
Menjelajah Teluk Tomini
Desa Torosiaje juga memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi Teluk Tomini dan menikmati pemandangan alam yang indah di sekitarnya.
Berenang di Laut
Jangan lewatkan kesempatan untuk berenang di laut yang jernih dan bersih di sekitar kampung atas air Desa Torosiaje.
Bersantai Menikmati Pemandangan Laut
Bagi yang ingin bersantai dan menikmati pemandangan laut yang menakjubkan, Desa Torosiaje bisa menjadi pilihan yang tepat.
Menyaksikan Kehidupan Masyarakat Bajo
Salah satu keunikan Desa Torosiaje adalah kehidupan sehari-hari masyarakatnya yang dilakukan di atas permukaan air.
Wisatawan bisa menyaksikan langsung bagaimana masyarakat mengurus budidaya ikan dan kegiatan lainnya.
Bertemu dengan Beragam Etnis
Tak hanya suku Bajo, Desa Torosiaje juga dihuni oleh warga dari Gorontalo, Bugis, Mandar, Buton, Minahasa, Jawa, dan Madura.
Bertemu dengan beragam etnis ini akan memperkaya pengalaman wisatawan selama berada di desa tersebut.
Untuk menuju Desa Torosiaje, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo menggunakan jalur darat dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek laut atau perahu yang tersedia di darat.
Dengan segala keunikan dan aktivitas seru yang ditawarkannya, Desa Torosiaje layak menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Provinsi Gorontalo.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
slalu ngikutin perjalanan kalian lwt twitter dan blog :) cuma baca aja serunya kerasa ^o^
lanjuuut! bacanya XD