Pekerjaan Saya Sebagai Pejuang WHV Dan Pengalaman Mencari Pekerjaan Di Australia!

Kerja di Australia? Rasanya tak terbayangkan sebelumnya! Namun ternyata ketika mulai menulis tulisan ini, tepat sebulan lebih dua hari saya berada di Sydney.

Memecahkan rekor terlama saya traveling jangka panjang di luar negeri, yang sebelumnya dipegang oleh perjalanan backpacking saya selama 13 hari di Jepang pada tahun 2013 lalu.

Nggak nyangka, saya bisa bertahan selama ini, dan semoga akan bertahan sampai masa berlaku Working Holiday Visa saya habis. *Amin!*

Traveling sekaligus kerja di Australia dengan Working Holiday Visa itu berarti memungkinkan saya untuk traveling sambil bekerja secara legal di Australia.

Teorinya, saya bisa traveling tanpa perlu memikirkan kehabisan uang, karena saya bisa bekerja dari hari Senin-Jumat, lalu kemudian traveling ketika weekend tiba.

Pun ketika pada awal-awal ketika sampai di Sydney, saya sempat sedikit takut karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang sesuai disini.

Memang, di belahan dunia manapun, mencari pekerjaan itu bagaikan mencari jodoh. Udah ketemu sekalipun, kalau belum berjodoh, ya nggak bakal dapet.

Meskipun dengan sedikit perasaan takut tidak mendapatkan pekerjaan di Sydney, saya pun akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap dengan rate per jam yang lumayan.

Tentunya, setelah beberapa kali melakoni pekerjaan freelance dan… beberapa kali trial pekerjaan :)

Nah, sekarang saya mau berbagi mengenai pengalaman mencari kerja dan beberapa pekerjaan yang sudah saya lakoni selama sebulan lebih di Sydney!

Sebenarnya cara kerja di Australia itu gimana sih? Simple, lamar pekerjaan di australia dulu ya!

Pekerjaan Freelance, Pengalaman Kerja Di Australia Yang Paling Menyenangkan

Hasil dari pekerjaan serabutan atau freelancer dengan Airtasker cukup lumayan untuk survival di awal kedatangan di Australia!
Hasil dari pekerjaan serabutan atau freelancer dengan Airtasker cukup lumayan untuk survival di awal kedatangan di Australia! Freelance adalah cara kerja di australia yang cukup menjanjikan!

Selama di Sydney, sambil mencari-cari pekerjaan tetap, saya bertahan hidup dengan bekerja serabutan. Apa saja, asal halal dan saya bisa mengerjakannya pasti saya ambil.

Mulai dari bersihin rumah orang, bersihin gudang, hingga yang paling saya sukai adalah… berkebun! Iya, di Australia, cabutin rumput dan bersihin kebun orang bisa dibayar cukup lumayan.

Kebetulan, pekerjaan pertama yang saya dapatkan di Australia adalah berkebun. Kerja di Australia pertama kali dapet job berkebun asik juga sih!

Pekerjaan ini saya dapatkan dari aplikasi yang bernama Air Tasker, sebuah aplikasi yang sangat memudahkan untuk mencari pekerjaan serabutan di seantero Australia. Asal gak milih-milih, sebenarnya ada banyak cara bekerja di Australia.

Pekerjaan pertama saya cukup mudah, saya hanya harus membersihkan kebun yang sudah “cukup” bersih, merapikan gudang yang tidak terlalu besar.

Lokasi pekerjaannya pun nggak terlalu jauh, lokasinya ada di salah satu Sub-Urban Sydney yaitu di East Hills.

Saya diharuskan bekerja selama 3 jam, dan dibayar AUD 165.75 plus diberi buah dan cokelat. Saya memang sedang beruntung, karena saya mendapatkan employer yang baik hati dan cakep. #eh!

Sebagai freelancer, kalau lagi beruntung ya dapet employer yang baik, kerjaan gampang, gaji besar, plus dikasih makan! Sayangnya, itu nggak terjadi setiap hari :D
Sebagai freelancer, kalau lagi beruntung ya dapet employer yang baik, kerjaan gampang, gaji besar, plus dikasih makan! Sayangnya, itu nggak terjadi setiap hari :D

Terlihat mudah sekali kan mendapatkan kerja di Australia itu? Padahal, enggak juga~ Namanya juga manusia, kadang sial kadang beruntung.

Saya baru merasakan kerasnya bekerja di Australia pada pekerjaan freelance saya yang kedua.

Pekerjaan kedua saya masih berupa pekerjaan freelance, yaitu membersihkan sebuah gudang di Waterloo. Bisa dibilang ini kerja di Australia terberat yang pernah saya lakukan.

Dalam pikiran saya, yang namanya gudang paling ya nggak terlalu besar, seperti gudang pada pekerjaan saya yang pertama.

Namun ternyata saya salah. Gudang yang saya bersihkan ternyata adalah gudang berantakan yang berukuran sangat besar, kira-kira hampir sebesar hangar pesawat deh.

Jadi jangan di pikir kerja di Australia itu selalu gampang dan gajinya besar! Ada beberapa jenis pekerjaan di Australia yang penuh perjuangan!

Sedihnya, saya harus bekerja selama 4 jam, lebih lama dari seharusnya yaitu 3 jam, dibawah guyuran hujan.

Pada pekerjaan ini saya hanya mendapatkan AUD 50.15 saja. Hanya sepertiga dari pekerjaan pertama, dengan beban kerja 3 kali lipat.

Well, this is Australia mate, weird things happen here :D

Enaknya menjadi freelancer di Australia, saya bisa kerja sambil traveling
Enaknya menjadi freelancer di Australia, saya bisa kerja sambil traveling

Pada akhirnya, saya hanya bertahan selama 3 minggu bekerja serabutan di Sydney.

Bukan karena menyerah untuk bekerja di Australia, tapi saya sudah mendapatkan pekerjaan tetap di salah satu Sub-Urban Sydney dengan gaji yang lumayan.

Selama 3 minggu, totalnya saya mendapatkan AUD 679.15 dari enam kali bekerja serabutan.

Entah banyak atau sedikit, paling enggak itu membantu saya untuk bertahan tanpa banyak mengambil uang di tabungan.

Yang penting dengan adanya suntikan dana dalam bentuk AUD, rekening di Indonesia tetap aman dari konversi IDR ke AUD yang menyedihkan itu.

Iya, konversi dari 3 digit ke satu digit itu memang menyedihkan :( Itulah kenapa saya bersikeras untuk buru-buru cari kerja di Australia yang gajinya tetap!

Pengalaman Pekerjaan Tetap Di Australia, Cari Kerja Di Australia Itu Gampang-Gampang Susah Euy!

Sebenarnya, mau bertahan hidup dengan bekerja secara freelance pun bisa.

Karena, selain saya bisa sekalian keliling sekitar Sydney, pekerjaan yang tidak monoton, saya juga memiliki waktu yang fleksibel.

Namun sayangnya, saya masih memiliki beberapa pekerjaan dan project dari Indonesia yang waktunya tidak bisa fleksibel.

Jadinya, mau tidak mau saya harus mencari pekerjaan tetap agar pekerjaan dari Indonesia bisa berjalan dengan lancar.

Mencari pekerjaan tetap atau part-time di Sydney sebenarnya cukup mudah. Yang susah itu mencari pekerjaan yang cocok.

Karena bisa jadi, saya sudah cocok, employer tidak sreg. Atau, saya diterima setelah trial, ternyata gaji dan suasana pekerjaan tidak cocok buat saya.

Yah, kalau pesan dari seorang teman sih, pekerjaaan yang cocok dengan gaji yang lumayan itu pasti ada.

Cuma, tahan enggak menunggu hingga mendapatkan pekerjaan itu?

Salah satu tips mencari pekerjaan di Australia, rajin keliling kota dan masukin resume kalau liat iklan seperti ini. Tapi harus liat ya, mereka perlu cowok atau cewek. Mau kerja di Australia harus rajin cari info lowongan pekerjaan di Australia
Salah satu tips mencari pekerjaan di Australia, rajin keliling kota dan masukin resume kalau liat iklan seperti ini. Tapi harus liat ya, mereka perlu cowok atau cewek. Mau kerja di Australia harus rajin cari info lowongan pekerjaan di Australia

Kalau saya sendiri, selama gaji yang ditawarkan ngak terlalu jauh dari penghasilan freelance tiap minggu, pasti nggak saya ambil.

Ngapain, saya kan statusnya Working Holiday Visa, bukan Working Hard Visa? Iya toh?

Beruntung, penantian pekerjaan tetap itu datangnya tidak lama, setelah saya melakoni 2 kali trial yang gagal, saya mendapatkan pekerjaan yang cocok buat saya.

Trial pekerjaan tetap pertama, saya dapatkan setelah memasukkan resume dengan datang langsung.

Posisinya adalah Kitchen Hand, dengan pekerjaan utama adalah mencuci piring.

Sementara itu pekerjaan sampingannya adalah, memasak nasi, meletakkan piring yang dicuci di tempat masing-masing yang cukup terpencar, sampai stok ulang bahan masakan dari freezer.

Sejujurnya, saya cukup menikmati pengalaman terbaru saya menjadi seorang Kitchend Hand disini.

Trial pekerjaan selama 3 jam, saya kemudian ditanya kapan saya bisa bekerja.

Namun, kalau saya pikir lagi, seharusnya itu adalah pekerjaan 2 orang yang harus saya kerjakan sendirian.

Ditambah lagi, gajinya hanya AUD 11/jam, membuat saya mundur teratur, menunggu pekerjaan lain yang lebih pas untuk saya.

Tidak Boleh Menyerah Meskipun Belum Dapat Kerja!

Pekerjaan tetap memang lebih bikin tenang. Tapi karena pernah menjadi freelancer, jadi sempat ketemu burung Kakatua liar ketika lagi ada kerjaan cleaning. Pemandangan yang nggak mungkin bisa saya lihat di Jakarta!
Pekerjaan tetap memang lebih bikin tenang. Tapi karena pernah menjadi freelancer, jadi sempat ketemu burung Kakatua liar ketika lagi ada kerjaan cleaning. Pemandangan yang nggak mungkin bisa saya lihat di Jakarta!

Pekerjaan mengirimkan resume pada info lowongan kerja di Gumtree pun berlanjut, hingga saya mendapat pesan di Gumtree ada yang menawari trial pekerjaan sebagai tukang cuci mobil.

Mencuci mobil saya pikir adalah pekerjaan yang tidak terlalu susah.

Namun yang membuat saya agak ragu adalah lokasi tempat kerja yang cukup jauh, yaitu sekitar 1 jam naik bus, dan tidak terjangkau stasiun kereta.

Namun, karena saya penasaran, saya tetap datang ke tempat cuci mobil tersebut. Kerja di Australia tidak boleh malas!

Benar dugaan saya, tempatnya memang jauh banget! Sesampainya disana, saya langsung mencari mr anu, yang mengirimkan pesan ke saya lewat Gumtree.

“Okay, you know how to wash a car?” Tanya si Mr Anu.

“Yes, I do. I have experince washing my dad’s car in my hometown” Jawab saya dengan tegas.

“Well, that won’t work. This is very different with washing your dad’s car” Kata Mr Anu dengan sedikit mengintimidasi.

“I’t doesn’t matter, I’ll teach you, and your trial for car washing would be 6 hours” Tambahnya.

What? Sejak kapan trial bisa selama itu? Normalnya, trial yang tidak dibayar itu 2-3 jam saja.

Ini trial selama 6 jam, tidak dibayar pula? Ini sih namanya romusha! Pun begitu, saya tetap melakoni pekerjaan yang sebenarnya tidak saya inginkan ini.

Alasannya, saya sedang nganggur ketika itu, jadinya sedikit beramal bantuin orang kerja nggak ada salahnya kan?

Namun pada akhirnya, saya hanya bertahan hingga 5 jam trial saja.

Dan setelah tahu kalau gaji perjamnya hanya 15 AUD per jam gross atau sekitar 13 AUD setelah pajak, saya makin yakin kalau tidak akan mengambil pekerjaan ini.

Ditambah lagi, saya diharuskan untuk melakukan trial tambahan selama 2-3 jam tanpa dibayar sepeserpun!

Oke fix! Yang punya ini pasti bekas pekerja VOC! Saya pun kemudian melengos pulang, berjalan ke halte bus sambil terus memandangi aplikasi gumtree di smartphone saya.

Siapa tahu, ada pesan tawaran interview atau ada pekerjaan yang bisa saya lamar berikutnya.

Kerja Keras Akhirnya Menghasilkan

Kalau belum dapat pekerjaan, jangan stress, banyakin piknik aja~ Sydney itu kota yang sangat piknik-able kok!
Kalau belum dapat pekerjaan, jangan stress, banyakin piknik aja~ Sydney itu kota yang sangat piknik-able kok!

Dari dulu, saya selalu percaya kalau yang namanya keberuntungan itu adalah akumulasi dari kerja keras.

Jadi, meski saya gagal mendapatkan pekerjaan selama beberapa kali, saya tetap pantang menyerah, dan rajin mengirimkan resume lewat gumtree, atau dengan datang langsung.

Yes, cari kerja di Australia itu harus militan dan pantang menyerah.

Setelah mengirimkan hampir puluhan resume, akhirnya ada satu employer yang menghubungi saya untuk datang interview.

Feeling saya, kali ini saya akan mendapatkan pekerjaan ini, dan dari dulu biasanya feeling saya mengenai pekerjaan itu benar.

Saya pun juga berharap masa tak tentu cari kerja di Australia segera berakhir.

Pekerjaannya pun ternyata cukup menarik, membantu chef sebagai all rounder di sebuah pabrik kue (Wholesale Bakery).

Pekerjaan sehari-harinya adalah menyiapkan cetakan untuk diisi adonan, packing kue yang sudah jadi, menyiapkan adonan kue, dan sesekali membantu menghias kue.

Menyenangkannya, kadang saya bisa mencicipi kue tersebut sesekali.

Kata si empus, mungkin banyak pekerjaan dengan gaji kecil di Australia, tapi pekerjaan dengan gaji besar itu juga banyak. Asal betah aja carinya~ Good luck! :3
Kata si empus, mungkin banyak pekerjaan dengan gaji kecil di Australia, tapi pekerjaan dengan gaji besar itu juga banyak. Asal betah aja carinya~ Good luck! :3

Mungkin memang pada dasarnya saya sudah berjodoh dengan pekerjaan ini.

Interview pekerjaan hanya berlangsung selama 5 menit, lalu saya langsung disuruh bekerja sampai pabrik tutup.

Bedanya, kali ini saya bekerja dan langsung dibayar, bukan trial tak berbayar ala romusha lagi! Eh, apakah semudah ini kah mendapatkan pekerjaan di Australia?

Tentu tidak, saya harus melakoni berbagai cobaan dan berbagai pekerjaan berat dulu sebelum akhirnya saya mendapatken pekerjaan ini.

Saya langsung klop dengan pekerjaan di pabrik kue ini, apalagi gaji per jam yang sesuai harapan saya, AUD 20++ per jam, plus Superannuation yang bisa saya klaim ketika pergi dari Australia for good nanti!

Kalau sudah begini, saya pun sepertinya rela, mengubah status visa saya dari Working Holiday Visa ke Working Everyday Visa!

Hehee! Travelingnya nanti saja, pulang dulu, balik lagi ke Australia pake visa turis! Sekarang, mau cobain beberapa pekerjaan yang nggak bisa saya coba di Indonesia dulu~

Nah loh! Abis ini WHV kepanjangannya jadi Working Hard Visa deh, bukan Working Holiday Visa lagi~

Nah, jadi buat yang penasaran gimana cari kerja di Australia, atau pengalaman kerja di Australia itu seperti apa, semoga tulisan saya ini sedikit mencerahkan ya!


Fahmi (catperku.com)

Fahmi (catperku.com)

Travel Blogger Indonesia, Travel Enthusiast, Backpacker, Geek Travel Blogger penulis catperku.com, Banyak ya? Satu lagi! Sekarang sedang belajar menulis. Punya mimpi keliling dunia dan pensiun menjadi seorang penulis. So sekarang lagi cari dana buat keliling dunia nih! Berminat membantu mewujudkan mimpi saya? Cepetan hubungi di [email protected] Cepetan Ga pake lama ya!
http://catperku.com


Comments

  1. seruuuu baca pengalaman2 nya mas ^o^.. yg ptg dapet kerjaan yg halal ya… pulang2 dr sana dapat bnyk pengalaman.. BTW, itu majikan yg cuci mobil beneran ih tega dan sadis bener :D

  2. Duhh.. berliku juga ya sampai dapet perkerjaan yang cocok. Dan emang kaya gitu sih kehidupan. Kalau sabar dan terus usaha, pasti dapet yang dimau. Seruu banget baca pengalaman nyari kerjanya. Sampe ngga bisa berhenti baca dan jadi pengen kerja di Ausie juga.

  3. hati hati kepincut jadi koki, jadi inget pengalaman teman mungkin sekitar 10 tahun . iseng ikutan whv lalu kok tiba2 kepincut jadi koki, karena konon bidang kerja ini ngga diminati dengan warga lokal tapi sangat diminati. akhirnya sempet sekolah masak formal dan sampai sekarang menetap di sana jadi koki

  4. berarti bisa masakin kue buat si istri dong ya kaaakkk.. :p
    aku selalu penasaran dengan kerja chef, kow mereka bisa cepat ngambil keputusan ini itu, tangannya kayak mengalir begitu saja, masakannya cantik dan enak.
    sementara kalau aku masak, wuihh, bisa berantakan sana sini..

  5. pengalaman yg keren bgt mas fahmi. bulan juli lalu aku liburan ke Australia tapi dapet sponsor Dari saudara yg tinggal disana. semoga setelah lulus kuliah nanti saya bisa mengikuti jejak mas fahmi berlibur dan bekerja Australia. pergi ke new castle mas 2 jam Dari Sydney disana pemandangan pantainya indah bgt banyak gurun pasir juga kalau gasalah namanya birubi beach.

  6. Fahmi, aku penasaran di resume itu kamu tulis pengalaman kerja resmi di Indonesia ga sih? macam jago IT gitu tapi kerjanya jauh bgt kan bidangnya :D ya emang sih ya, WHV ga bisa buat kerja ‘serius’ gitu, ya kan? cmiiw

  7. Mas, mau nanya nih. Aku di ausie gak ada kenalan. Jd kalo uda sampe di ausie biasa minta agen siapa yah yg jmput? Ada tau info ttg agen gak mas? Makasih yaaa

  8. Mas, mau nanya nih.. Bagusnya milih tempat tinggal di Sydney yg biayanya dibilang terjangkau apa ya? Trus itu kisaran harganya brp? Mungkin ada web yang sediakan info mengenai tempat tinggal?
    Makasih sebelumnya.

  9. Makasih atas jawabannya. Mau nanya lagi nih Mas, kl shared apartment itu skitar berapaan? Tempat tinggal di Australia semuanya hitungnya per orang per minggu ya? Trus itu udah termasuk biaya listrik, air, gas, dan internet ga? Maaf ya banyak nanya.. Hehe

  10. Halo mas fahmi, kenalin saya kartini, mahasiswa semester akhir dari lampung. Terimakasih ya mas atas infonya, sangat bermanfaat. Insyaallah setelah wisuda mau coba daftar WHV. Share trs pengalamannya slm WHV ya. Good luck ?

    1. Siaaap! Terimakasih udah mampir di travel blog saya yaa :D Semangat kuliahnya dan skripsinya, abis selesai kuliah, cari pengalaman kehidupan di Australia. WHV itu moment yang bagus buat anakmuda berkembang dan belajar kerja keras :D

  11. 100-200 shares room per person, itu per bulan?
    Berarti kalo sendiri bisa sampe 800an per bulanny ya?

    Oya, untuk uang yg 5000 di rekening indo emg ngga dibawa semuanya ke ostrali mas?

  12. Halo, blog Mas Fahmi inspiratif sekali! Utk short term employment di Aussie berarti bisa langsung daftar WHV ini dulu ya mas tanpa dapet tawaran kerja terlebih dulu dr employer di sana via email? Kmd yg ditnykn wkt interview saat dftr WHV apa ya mas? Terima kasih & sukses selalu Mas Fahmi!

  13. Your story is very inspiring, Fahmi. Gw baru mulai WHV 12 Nov 2016 ini di Sydney, hampir merasakan romusha seperti yg diceritakan.

    Seminggu di sini, akhirnya w dapat kerjaan kitchen hand sebagai awal. Nyoba AirTasker kalah bid mulu sama yg peminat yang lain, haha.

    Kalau masih di Sydney, let’s chit chat sometime. :)

  14. huaaaa sayang banget saya nya telat info buat ke Australia dgn visa sakti ini, dan sekarang khatam saya baca postingannya, saya masih dalam visitor visa di NZ (itu juga karna have sponsor here) nanti balik Indonesia have to try WHV for Australia, doaken yak

  15. Salam kenal mas Fahmi…saya mau tanya nih. Saya sangat ingin punya kesempatan bs bekerja ke australia. Saya seorang ibu rumah tangga umur 39 thn. Tamatan SMA. Apakah masih bisa mencari pekerjaan di australia? Keahlian saya bisa urus anak..membersihkan rumah dan memasak

  16. Salam kenal, kalo cari kerja kantoran apakah lulusan s1 marketing manajemen indonesia ada harapan bisa diterima disana? Poin apa yg penting bg orang aussie? Nilai/epxerience..?

    1. Kalau kerja kantoran di OZ biasanya harus ada sertifikasi yang relevan dan diakui disana. tapi tiap orang casenya pasti beda sih :) kebetulan saya memang sengaja gak cari kerjaan kantoran selama disana, karena memang ingin cobain pengalaman yang berbeda.

  17. Halo Mas Fahmi,
    Salam kenal yah, kebetulan saya juga berminat untuk ambil via WHV Ausi.
    I have so many question to you, if u have time, please help me answer 1 by 1 :
    1. Income Part Time
    Kalau dari cerita di atas, sekitar Januari 2016, income per jam nya sekitar AUD 15 to 20.
    Kira2 berapa yah income saat ini ?
    Apakah ada lokasi tertentu yang memiliki bayaran yang lebih di bandingkan lokasi yang lain ?

    2. Biaya Hidup
    Kira2 berapa pengeluaran per bulan untuk biaya hidup di AUD, meliputi : Kost, Makan & Minum, dan kebutuhan pokok lainnya (tidak termasuk liburan)
    *Kebutuhan di atas dalam konteks normal/standart (tidak mewah2).

    3. Peraturan kerja part time
    Apakah di batasi jam kerja per part time ?
    Karena info yang saya dapat, setiap part time hanya maksimal 20jam/minggu saja.

    4. Test IELTS.
    Apakah sulit test nya ? :D

    Thanks in advance Mas Fahmi

  18. assalamu’alaikum kak. ga sabar pengen komen ini, tapi masih asik baca tulisan blog kk. nuhun kak, cerita yang bagus. aku jadi pengen nanya banyak kak. gini, aku lulusan teknik arsitek dan barusan aja kepikiran buat kerja di australia hehe. kalo semisalnya aku daftar online dlu gmn kak? harus stay disana dlu ya? kalo pengalaman kerja aku cuma magang gmn? terus, aku hijab kak, mereka welcome or not with? gimana cara bedaian panggilan kerja yg aman atau enggak? thanks kak

  19. untuk cari kerja yang pas dengan gaji juga cocok gimana kak? apakah tidak apa apa kalau berganti ganti tempat kerja? secara kita belum bisa langsung tau kalau kerja bisa cocok atau tidak di suatu tempat sebelum diterima

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *