Kamu pernah ke Candi Ijo di Yogyakarta? Melihat lansekap suatu kota dari ketinggian selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan ketika traveling.
Seperti ketika saya sedang liburan ke Kota Malang, pasti saya akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Payung untuk melihat suasana malam hari Kota Malang dari ketinggian.
Atau ketika sedang berada di Bandung, sebisa mungkin saya akan menyempatkan diri ke Bukit Moko.
Karena itu saya senang sekali begitu tahu kalau di Yogyakarta juga punya tempat untuk menikmati sebagian besar lansekapnya dari ketinggian apalagi disini saya bisa sekaligus menikmati sisa – sisa peradaban Jawa zaman dahulu.
Iya, Yogyakarta punya Candi Ijo yang merupakan salah satu candi tertinggi disana.
Menikmati Lansekap Yogyakarta Dari Candi Ijo

Di tempat ini saya bisa menikmati lansekap kota Yogyakarta ketika hari sedang cerah, sekaligus bisa menikmati destinasi bersejarah.
Pun tidak seperti Payung atau Bukit Moko yang biasanya lazim didatangi ketika malam hari, berkunjung ke tempat wisata candi di Jogja ini sebaiknya dilakukan ketika siang hari.
Hari itu saya datang ke Candi Ijo ketika Yogyakarta sedang dilanda hujan lebat.
Saya sempat pesimis akan mendapatkan pemandangan cantik seperti yang saya harapkan.
Namun karena sudah berada di Yogyakarta, saya tetap nekat untuk mengunjungi Candi Ijo.
Dan benar, ketika sampai hujan masih turun begitu deras hingga saya harus menunggu beberapa saat sebelum masuk ke area candi.

Berdasarkan sejarahnya, Candi Ijo ini dibangun pada waktu abad ke-9 di bukit yang dikenal sebagai Gumuk Ijo. Gumuk sendiri adalah kata dalam Bahasa Jawa yang dalam Bahasa Indonesia berarti Bukit.
Iya, candi di Jogja ini dibangun pada ketinggian sekitar 410 Mdpl. Dengan posisi berdiri candi yang cukup tinggi, sehingga dengan posisinya yang sekarang sebagian besar lansekap Yogyakarta bisa terlihat.
Setelah sedikit bersabar, hujan pun sedikit reda. Saya dan istri saya segera menuju area Candi Ijo dengan terlebih dahulu melapor ke pos satpam yang ada di pintu masuk candi.
“Dari mana mas? Isi buku tamu dulu ya” Tanya seorang satpam yang sedang berjaga kepada saya, sekaligus memberitahukan kalau harus mengisi buku tamu terlebih dahulu.
“Dari Blitar pak, lagi liburan ini ceritanya” Sahut saya sambil memberi kode kepada istri saya untuk mengisi buku tamu.

Sebenarnya masuk ke Candi Ijo ini gratis, namun pak satpam tadi bilang kalau berkenan bisa menyumbang seikhlasnya. Sebagai traveler yang baik, saya pun menyumbang dengan harapan itu digunakan untuk perawatan candi.
Setelah acara ramah tamah denga satpam selesai, kami pun begegas menuju area candi setelah mengisi buku tamu, dan memberi sumbangan.
Dari informasi yang pernah saya baca, kompleks Candi Ijo ini terdiri dari 17 struktur bangunan yang dibagi dalam 11 teras berundak. Dijelaskan kalau teras pertama adalah merupakan pintu masuk sekaligus halaman candi.
Teras pertama ini berundak yang membujur dari barat ke timur. Sementara pada teras ke-11 berupa pagar, delapan buah lingga patok, empat bangunan candi yang terdiri tiga candi perwara dan satu candi utama.
Seharusnya saya mengajak ahli sejarah deh, saya nggak begitu ngerti ini :|
Dasar- Memang saya ini cuma traveler yang enggak terlalu paham detail sejarah, saya bingung ketika sampai di Candi Ijo. Dimana teras berundaknya, atau saya sedang berada di teras berapa.
Saya baru sadar berada di teras ke-11 setelah melihat 3 candi kecil dan 1 candi besar yang sepertinya itu adalah candi utama. Pada bagian bawah candi ini memang banyak batu – batuan berserakan.
Sepertinya itu adalah sisa – sisa candi yang sudah tidak utuh lagi. Bahkan ketika saya mengamati lebih detail lagi, ada beberapa bagian yang masih terkubur di tanah.

Candi Ijo adalah kompleks candi bercorak hindu, seperti beberapa candi yang ada di dekatnya.
Lokasinya juga tidak jauh dari Candi Ratu Boko yang sudah terkenal.
Berjarak sekitar 18 kilometer dari kota Yogyakarta, untuk menuju ke candi ini bisa ditempuh dengan mobil atau sepeda motor.
Dari pusat kota Yogyakarta bisa langsung menuju kesini, atau mampir ke Candi Ratu Boko terlebih dahulu.
Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Candi Ijo ini adalah pengejar pemandangan matahari terbenam.
Namun karena saya datang kesini ketika hujan deras, bukannya pemandangan matahari terbenam yang saya dapat.

Malah Candi Ijo yang sedang berkabut tebal menghibur saya.
Pun suasana Candi Ijo menjadi sedikit mistis dengan datangnya kabut tadi. Apalagi kabut datang disertai angin yang lumayan kencang.
Pemandangan lansekap Yogyakarta baru terlihat Jelas ketika hujan reda.
Menghadap ke barat, sedikit samar tetapi masih terlihat runway Bandara Internasional Yogyakarta Adi Sucipto.
Sementara disebelah kiri akan terlihat lansekap Yogyakarta yang berbukit dengan banyak persawahan yang menghijau.
Inilah daya tarik dari si Candi Ijo, meskipun pengunjungnya kurang suka dengan sejarah. Mereka masih dimanjakan dengan pemandangan cantik Kota Yogyakarta.

Satu yang membuat saya menyesal berkunjung, karena saya tidak membawa lensa telephoto.
Dengan posisi Candi Ijo yang segaris dengan bandara, seharusnya saya bisa banyak mengabadikan banyak foto pesawat yang sedang take off dan landing.
Buat penyuka pesawat, Candi Ijo ini posisinya sangat strategis untuk berburu foto pesawat. Dengan catatan, kalian harus punya kamera yang mumpuni ya.
Meskipun begitu, saya sudah cukup puas bisa menikmati karya seni dan bangunan bersejarah seperti Candi Ijo.
Saya membayangkan kalau peradaban Jawa jaman dahulu sudah begitu hebat.
Tentu akan lebih menyenangkan lagi kalau generasi muda ikut menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang begitu berharga ini.
Ps: Berlibur di Yogyakarta akan lebih effisien jika menginap di hotel yang berlokasi strategis, nyaman, dan pelayanannya ramah seperti di Hotel Gallery Prawirotaman. Berlokasi di derah Prawirotaman, banyak tempat menarik, kuliner enak dan pusat perbelanjaan berada dekat dengan Hotel Gallery Prawirotaman. Untuk mendapatkan diskon tambahan, pemesanan kamar bisa dilakukan disini.
***
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Kalau Sore dan sedang tidak mendung pemandangan suset bagus banget, jadi kangen Jogja
Reza Fahlevi | Travel Blogger
Iya, harusnya sih seperti itu :( tapi cuaca kurang begitu mendukung kemaren.
candi ijo saat berkabut sekilas kayak candi gedong songo, bangunannya mirip, cuman masih banyak candi yg belum dipugar yaa :(
Eh candi gedong songo dimana? Ini kali pertama main ke candi ijo sih, sebelumnya cuma tahu candi prambanan sana :P ternyata ada candi ijo yang lebih keren.
Keren juga ya candi2 yang lain yang belum setenar candi prambanan dan borobudur ataupun boko , Padahal lokasinya deket2an ya ama Boko, mungkin perlu di ekspose lagi hehehe
Sepertinya karena didekat candi ratu boko, makanya namanya agak tenggelam :D tapi aseli cake pemandangannya dari sini :D
Sayang banget ujan yaaa kak, eh aku mau nginep di hotel nya :-)
iya nih, mau balik lagi kesana kalau nggak ujan, kayak gimana viewnya :D Eh, mau nginep dimanaa? :D
Aku ke situ juga, en kaget karena masuknya gratis. Hahah.. :D Cumak pas dateng kemaren lagi rame banget sama anak alay :(
Wah masak? aku kesana pas sepii banget, kita cuma berdua waktu di candi ijo :| kesannya malah jadi serem n mistis euy~
Liburan di musim hujan memang melatih kesabaran yaaa.. apalagi banyak moment yg gak bisa ketangkep karena kabut mendung atau hujan..
Yah itulah dukanya traveling ketika hujan, tetapi harus bisa menyiasati sih :p apalagi kalau sambil kerja :D Kayak momen berkabut di candi seperti ini malah jarang orang yang punya, karena candi ijo kan lebih terkenal sunsetnya. Tapi jadi makin serem euy, candi ijo waktu berkabut gini :|
Wah, sayang ke sana saat berkabut dan hujan. Kalau mau lihat foto sunset kece dari Candi Ijo, coba mampir ke blog-ku, mas :D *ternyata promosi*
Tapi foto Candi Ijo saat berkabut seperti di atas punya pesonanya sendiri.
Dari info yang kutahu, Candi Ijo memang candi yang tertinggi di Yogyakarta.
Di Jogja banyak spot untuk menikmati kota dari ketinggian. Di utara ada Kaliurang, di Barat ada Puncak Suroloyo, di Timur ada Bukit Bintang. Jogja memang dikelilingi pegunungan, mas. Jadi wajar jika berbukit-bukit :)
huahaha, iyakah? mampir ke blog nugie deh :D Niatnya kemaren emang liat sunset, tapi sampe sana pas ujan gede sih :| mungkin nanti mau balik lagi ke yogya~ masih kurang lama disana :D
Saya baru kali ini dengar nama candi ijo. Dan kalau lihat gambarnya, suatu saat wajib mampir tuh.,
harus mampir ya :)
Aku kalo ngliat candi jg suka bingung mas :D.. Ga ngerti…pdhl aku suka sejarah loh, tp sejarah2 yg kelam hihihi…cthnya kyk sejarah tuol sleng ato ladang pembantaian di kamboja, ato tempat2 pembantaian PKI jman dulu… Kalo candi, kok ya ga masuk gitu ke kepala kalo baca bukunya :D Makanya aku kurang suka wisata candi… Tapi candi ijo ini krn pemandangannya bgs, kliatannya sejuk, kyknya boleh lah didatangin nanti :D… Kalo kyk borobudur yg panasnya ngejambreng bgt udh kapok soalnya ;p
Kalau aku setengah – setengah, kadang bingung kadang nggak ngerti~ hehee :D tapi liatin ukiran – ukiran relief di candi itu bikin seneng, bikin bangga karena kebudayaan jawa bisa semaju itu di jaman dahulu. Apalagi candi ijo ini, dapet bonus pemandangan cakep :D
Ini, mas. Kalau mau lihat sunset cerah di Candi Ijo :D
https://siranselhitam.wordpress.com/2014/09/20/kemegahan-senja-di-atas-candi-ijo-yogyakarta/
Makan apa ya itu orang2 yg dulu buat candi. Udah batu2nya berat, bikinnya di atas bukit pula :D
Tetep makan nasi lah :P kalau enggak nasi jagung~ udah dari dulu makanan pokok indonesia kan itu ehehehe
Sama kaya candi Gedong Songo yg di daerah Bandungan-Semarang. Dari sana bisa liat lansekap Semarang. Harus kesana :)
Cateeet! candi gedong songo ya :D kalau ke semarang pasti mampir!
dulu pas ke candi ratu boko niatnya mau sekalian mampir kesini tapi kelamaan main di candi ratu boko. akhirnya gak jadi liat sunset dari candi tertinggi di jogja :(
Next time ke yogyakarta mampir ke candi ijo ya :D sunsetnya dari sini cakep!
hmmm… Aku belom pernah ke sini. Pengen mampir juga
Mampir kak! sunset di candi ijo ketika sore cakep!
Baru tahu ada Candi Ijo, moga bisa mampir ke sini juga
Aku juga baru pertama kali ini dateng~ Tapi ternyata emang cakep sih pemandangan dari sini :D
Udah ada rencana ke sini kalau mampir Jogja, tp belum kesampaian.
Sekarang udah dibuka tebing breksi deketnya Candi Ijo. Jadi kalau mau ke Candi Ijo sekalian mampir deh :D
eh? tebing breksi? Baru denger dih –” kayaknya harus balik lagi eksplore yogyakarta
rekomen hotel dan tranport dong kak pengen ke jogja tapi awam banget
keren.. bermanfaat