Dalam sejarah dari dulu hingga sekarang, Taman Sari Jogja ini mungkin banyak yang nggak tahu dengan tempat ini, namun sekarang, ini adalah salah satu tempat wisata Instagramable di Yogyakarta yang cukup populer.
Iya, memang wisata Yogyakarta yang satu ini menjadi ramai dan terkenal karena Instagram.
Makanya bisa dibilang juga kalau Taman Sari ini adalah wisata Yogyakarta hits karena Instagram.
Taman Sari ini juga merupakan tempat wisata dekat Malioboro.
Mungkin karena itu banyak orang yang ingin berkunjung kesini.
Termasuk saya salah satunya. Lalu bagaimana sejarah, hingga video bagian dalam dari Taman sari Jogja?
Baca saja tulisan ini ya.
Daftar Isi
Sejarah Taman Sari Jogja
Tamansari, yang berarti taman yang indah, pada mulanya merupakan sebuah taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta.
Kompleks ini dibangun secara bertahap pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Pembangunan dimulai pada tahun 1758 M, ditandai oleh candra sengkala “Catur Naga Rasa Tunggal” yang menunjuk tahun 1684 Jawa.
Sengkalan yang dapat diartikan sebagai “empat naga satu rasa” ini dapat ditemukan di Gapura Panggung.
Bagian-bagian penting dari kompleks bangunan diselesaikan pada tahun 1765 M, ditandai candra sengkala “Lajering Sekar Sinesep Peksi” yang menunjuk tahun 1691 Jawa.
Sengkalan yang berarti “kuntum bunga dihisap burung” ini dapat ditemui di Gapura Agung dan ornamen beberapa dinding bangunan.
Ternyata Ada Banyak Bagunan Di Dalamnya!
Taman Sari, atau yang biasa disebut dengan Water Kasteel, merupakan sebuah kompleks wisata yang memiliki luas lebih dari 10 hektar dengan total 57 bangunan di dalamnya.
Di antara bangunan-bangunan itu terdapat gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan, pulau buatan, masjid, dan lorong bawah tanah yang semuanya menambah pesona keindahan Taman Sari.
Taman Sari memang dikenal sebagai Water Kasteel karena kolam-kolam dan unsur air yang mengelilinginya.
Tak hanya itu, kompleks Taman Sari juga dijuluki sebagai The Fragrant Garden karena pohon-pohon dan bunga-bunga yang harum ditanam di kebun-kebun sekitar bangunan.
Desain Taman Sari didasarkan pada gagasan dari Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Sedangkan, gambar teknisnya dikerjakan oleh seorang arsitek berkebangsaan Portugis yang diduga berasal dari wilayah Gowa, Sulawesi. Arsitek dari Portugis ini dikenal sebagai Demang Tegis, dan konon nama tersebut berasal dari kebangsaannya.
Tak hanya itu, proyek pembangunan Taman Sari dipimpin oleh Tumenggung Mangundipuro yang kemudian digantikan oleh Pangeran Notokusumo.
Berkat mereka, tempat ini hadir dengan pesona keindahan yang memikat hati para wisatawan.
Kamu harus melihat sendiri keindahan Taman Sari yang menjadi saksi bisu sejarah Keraton Yogyakarta.
Taman Sari memang menjadi destinasi wisata favorit di Yogyakarta.
Selain keindahan alamnya, kompleks Taman Sari juga memiliki sejumlah bangunan yang memukau dan dilengkapi dengan ukiran khas Keraton Yogyakarta.
Ingin tahu lebih lanjut tentang bangunan-bangunan tersebut? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Gerbang Kenari
Gerbang Kenari menjadi pintu gerbang menuju ke kompleks yang menghubungkan Jalan Taman ke dalam kompleks Taman Sari.
Sebenarnya, gerbang ini merupakan gerbang bagian belakang dari kompleks Taman Sari.
Namun, gerbang utama yang ada di sisi barat telah rusak serta menjadi perkampungan penduduk.
Karena itu Gerbang Kenari dipakai sebagai pintu masuk ke dalam area tempat wisata bagi wisatawan.
Gapura Panggung
Gapura Panggung dinamakan demikian karena gapura ini memiliki panggung yang merupakan lantai atas gapura.
Lantai atas atau panggung ini dapat dicapai melalui empat buah tangga yang berada di sisi timur, utara, dan selatan bangunan.
Gedong Sekawan
Setelah melewati Gapura Panggung, kamu akan sampai di halaman berbentuk segi delapan yang dikelilingi tembok.
Di dalam halaman tersebut, ada empat buah bangunan yang disebut Gedong Sekawan sesuai dengan jumlahnya yaitu empat buah.
Keempat bangunan itu berbentuk persegi panjang dan beratap limasan.
Kolam Umbul Winangun
Kolam Umbul Winangun adalah kompleks bangunan yang dilengkapi dengan tiga kolam pemandian.
Seluruh kolam tersebut dikelilingi tembok dan gapura pada sisi timur dan barat.
Lokasi Pasiraman Umbul Winangun dibuat lebih rendah dibandingkan dengan tanah sekitarnya. Jadi, untuk sampai ke kolam, wisatawan harus menuruni anak tangga.
Nah, itulah sejumlah bangunan yang ada di kompleks Taman Sari.
Tak hanya keindahannya saja, bangunan-bangunan ini juga mengandung sejarah yang menarik.
[ Baca Juga: Stasiun Tugu Jogja Yogyakarta: Pintu Gerbang Menuju Keindahan Kota Gudeg ]
Video Bagian Dalam Taman Sari Jogja
Ngomongin tempat wisata di Jogja dekat Keraton Yogyakarta ini, kamu pasti penasaran kan kayak apa sih bagian dalamnya?
Gak usah bingung, yuk nonton video ini sampai habis!
Area Wilayah / Denah Taman Sari Yogyakarta
Tamansari sendiri didirikan di atas sebuah umbul atau mata air yang dikenal dengan nama Umbul Pacethokan.
Di kompleks Tamansari terdapat dua buah danau buatan, disebut sebagai segaran.
Kata segaran berasal dari kata segara yang berarti lautan.
Satu berada di sisi timur dengan pulau buatan di tengahnya yang bernama Pulo Gedhong, dan satu berada di sisi barat dengan pulau buatan di tengahnya yang bernama Pulo Kenanga.
Kedua segaran ini dihubungkan dengan sebuah kanal yang memotong lorong penghubung Plataran Magangan dan Plataran Kamandhungan Kidul.
Kebun berisi aneka tanaman buah tumbuh rimbun mengapit kanal tersebut.
Memiliki Banyak Fungsi
Selain difungsikan sebagai tempat rekreasi, nampaknya Tamansari juga memiliki fungsi pertahanan dan fungsi religi.
Fungsi pertahanan tampak pada tembok keliling yang tebal dan tinggi, gerbang yang dilengkapi tempat penjagaan, dan bastion atau tulak bala sebagai tempat menaruh persenjataan.
Selain itu terdapat beberapa urung-urung atau jalan bawah tanah yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain.
Juga posisi bangunan Pulo Kenanga yang tinggi, diduga difungsikan sebagai tempat peninjauan apabila musuh datang.
Fungsi religi ditunjukkan dari adanya bangunan Sumur Gumuling dan Pulo Panembung.
Sumur Gumuling yang berbentuk melingkar difungsikan sebagai masjid, sedang Pulo Panembung digunakan oleh Sultan sebagai tempat untuk bermeditasi.
Kedua bangunan ini berada di tengah kolam Segaran , tampak menyembul di tengah bentangan air yang luas.
Pada awalnya bangunan Pesanggrahan Tamansari menghadap ke barat, sehingga lorong bagian depan ( gledegan ) terletak di sebelah selatan Plengkung Jagabaya ( Plengkung Tamansari ).
Adapun segarannya memiliki lorong depan lurus ke utara sampai di Plengkung Jagasura ( Plengkung Ngasem ).
Taman Sari Sebagai Tujuan Wisata Jogja, Mengalami Beberapa Kali Renovasi
Sebagai tempat wisata, kini pintu masuk ke kompleks ini berubah ke arah timur menggunakan pintu yang dahulunya merupakan pintu belakang.
Pada tahun 1867, di masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI, terjadi peristiwa gempa besar yang meruntuhkan bangunan-bangunan di Yogyakarta.
Kompleks bangunan Tamansari mengalami kerusakan yang cukup parah dan menjadi terbengkalai.
Hal ini menyebabkan banyak penduduk membangun hunian di antara bekas kebun dan puing bangunan.
Renovasi secara serius dimulai semenjak 1977. Beberapa bangunan yang tertimbun dibongkar.
Namun hanya sedikit sekali bagian dari bangunan Tamansari yang bisa diselamatkan.
Gempa besar terjadi lagi di wilayah Yogyakarta pada tahun 2006.
Gempa tektonik yang berkekuatan 5,9 SR ini sekali lagi membawa kerusakan pada Tamansari.
Proses renovasi dan revitalisasi kembali dilakukan, beberapa bangunan diperbaiki, diperkuat, dan dilapis ulang.
Tamansari yang sempat tinggal reruntuhan kini mulai bersolek.
Walau terhimpit rumah-rumah penduduk, sisa-sisanya menanti dikunjungi wisatawan yang ingin mengintip kemegahan taman raja dari masa lalu.
Misteri Sumur Gumuling Masjid Tersembunyi di Taman Sari
Taman Sari adalah salah satu destinasi wisata dekat Malioboro yang banyak dikunjungi di Yogyakarta karena keindahannya yang memukau.
Jika kamu berkunjung ke tempat ini, jangan lupa untuk menelusuri “jalan rahasia” yang akan membawamu ke sebuah masjid tersembunyi, yakni Sumur Gumuling.
Tersembunyi, karena Sumur Gumuling berada agak dalam dan hanya bisa dijangkau melalui lorong panjang yang dirancang untuk mengelabui pasukan penjajah Belanda pada masa lalu.
Terdapat Lorong Seperti Labirin
Lorong-lorong itu disebut Tajug dan terlihat seperti labirin.
Di ujung lorong, terdapat area melingkar kecil di tengah yang dihubungkan dengan lima tangga dari berbagai sisi.
Dahulu, area tersebut digunakan sebagai mimbar untuk berdakwah oleh para pemuka agama dan tempat imam memimpin shalat.
Lorong ini memiliki desain dua lantai yang kedap suara. Wisatawan bisa mendengar suara dari Sumur Gumuling karena suaranya bisa terdengar jauh.
Dulu, kegiatan keagamaan dilarang oleh pemerintah Belanda. Namun, suara imam dari Sumur Gumuling bisa terdengar hingga ke penjuru lorong, seolah-olah ada pengeras suara.
Lorong ini digunakan oleh raja dan anggota keluarga Sultan untuk shalat atau saat ada acara keagamaan.
Perpaduan Arsitektur Jawa dan Portugis
Bangunan Sumur Gumuling merupakan perpaduan arsitektur Jawa dengan Portugis.
Ada satu pintu masuk ke Sumur Gumuling, yang melambangkan bahwa manusia tercipta dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Ketebalan dinding Sumur Gumuling mencapai 1,25 meter, karena dulu lokasi ini dikelilingi oleh tempat penampungan air.
Udara di dalam Sumur Gumuling sangat sejuk karena faktor ini.
Untuk keluar dari Sumur Gumuling, kamu hanya perlu kembali melewati lorong yang sama saat masuk.
Namun, menurut cerita rakyat, ada satu lorong yang menjadi pintu keluar menuju pantai selatan Pulau Jawa, yakni Pantai Parangtritis.
Sayangnya, lorong tersebut sudah ditutup dan tak ada yang tahu pasti apakah lorong itu benar-benar ada atau tidak.
Jika kamu berencana ke Taman Sari, jangan lewatkan untuk menelusuri Sumur Gumuling.
Lokasinya berada di utara pemandian Taman Sari, atau bisa juga diakses melalui Pasar Ngasem dari arah selatan.
Ayo, jelajahi tempat wisata di Jogja ini hingga ke Sumur Gumuling dan temukan keindahan dan misterinya!
Harga Tiket Masuk, Jam Buka Taman Sari Jogja
Hayo, kamu yang ingin berkunjung ke Taman Sari Jogja, biaya tiket masuk per orang di sana murah kok.
Jangan lupa ya, jika kamu membawa kamera selain smartphone, kamu harus membayar tambahan biaya sebesar IDR 3.000.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa penggunaan kamera drone tidak diperbolehkan di area wisata Taman Sari.
Berikut daftar lengkap harga tiket masuk ke tempat wisata yang penuh sejarah ini.
Jenis Tiket/Foto |
Domestik |
Internasional |
---|---|---|
Tiket Masuk Anak 2-12 Tahun |
IDR 10.000 |
IDR 20.000 |
Tiket Masuk Dewasa |
IDR 15.000 |
IDR 25.000 |
Izin Foto Untuk Pelajar Dan Mahasiswa |
IDR 150.000 |
– |
Izin Foto Prewedding |
IDR 250.000 |
IDR 500.000 |
Izin Foto Sesuai Tema |
IDR 250.000 |
IDR 500.000 |
Izin Foto Produk |
IDR 500.000 |
IDR 1.000.000 |
Kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah Taman Sari, kamu bisa menggunakan jasa pemandu wisata dengan tarif IDR 50.000 per orang.
Pemandu akan menemani dan menjelaskan sejarah serta fungsi bangunan Taman Sari pada zaman dahulu.
Selain biaya tiket masuk, kamu juga perlu menyiapkan biaya untuk parkir sepeda motor, yakni sebesar IDR 2.000.
Taman sejarah ini buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga jam 3 sore.
Jadi, kamu bisa merencanakan kunjunganmu kapan saja sesuai jadwal yang kamu inginkan.
Berikut adalah jam buka Taman Sari Yogyakarta yang bisa kamu catat:
- Jam Buka Taman Sari Yogyakarta Setiap Hari Senin-Minggu 09.00 – 15.00 WIB
Pastikan kamu datang tepat waktu agar bisa menikmati keindahan tempat wisata di Yogya ini dengan leluasa dan tidak keburu tutup.
Selamat menikmati liburanmu di Jogja!
Alamat, Peta Lokasi, Dan Cara Pergi Ke Taman Sari Jogja
Taman Sari Water Castle merupakan sebuah kompleks bangunan istana yang terletak di Jalan Taman, Kota Yogyakarta.
Untuk menuju ke Taman Sari dari pusat kota, kamu bisa naik angkutan umum seperti TransJogja koridor 1A dan turun di halte Kusumanegara.
Selanjutnya, dari halte Kusumanegara, kamu bisa naik becak atau ojek untuk melanjutkan perjalanan ke Taman Sari yang berjarak sekitar 1,5 km dari halte.
Jika kamu membawa kendaraan pribadi, tempat wisata ini juga menyediakan area parkir dengan tarif yang cukup terjangkau.
Alamat lengkap Taman Sari adalah Jalan Taman, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133 atau seperti pada peta di bawah ini.
Fasilitas Wisata
Agar liburanmu makin nyaman, Taman Sari Jogja dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang cukup memadai, seperti:
Area Parkir yang Luas
Liburan ke Taman Sari Jogja tak perlu khawatir dengan tempat parkir.
Pasalnya, kawasan wisata ini memiliki area parkir yang cukup luas.
Kamu bisa memarkir kendaraan dengan nyaman tanpa khawatir kehabisan tempat.
Toilet yang Bersih dan Nyaman
Setelah berkeliling Taman Sari Jogja, pastinya kamu memerlukan toilet yang bersih dan nyaman, kan?
Nah, jangan khawatir, karena di sini tersedia toilet yang cukup memadai.
Selain itu, area toilet juga dirawat dengan baik, sehingga kamu bisa merasa nyaman saat menggunakannya.
Pemandu atau Tour Guide
Untuk menjelajahi tempat ini, tak ada salahnya jika kamu menggunakan jasa pemandu atau tour guide.
Pemandu ini akan membantu menjelaskan setiap detail tentang bangunan dan sejarah Taman Sari Jogja.
Kamu bisa memilih jasa pemandu yang disediakan di lokasi wisata.
Toko Souvenir yang Lengkap
Liburanmu ke Taman Sari Jogja tak akan lengkap jika tak membawa pulang oleh-oleh.
Di sekitar kawasan wisata ini, tersedia beberapa toko souvenir yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jogja, seperti batik, kaos, hingga kerajinan tangan yang cantik dan unik.
Warung Makanan dan Minuman
Jangan khawatir kehabisan makanan dan minuman selama berlibur di Taman Sari Jogja.
Di sekitar kawasan wisata ini, terdapat beberapa warung makanan dan minuman yang siap memanjakan lidahmu.
Kamu bisa mencicipi makanan khas Yogyakarta seperti gudeg, nasi kucing, dan masih banyak lagi.
Jadi, dengan fasilitas yang cukup memadai ini, liburanmu di tempat ini akan semakin menyenangkan.
Daya Tarik Utama Wisata Taman Sari Di Jogja
Keindahan dan sejarah yang ada di Taman Sari Jogja memang tak bisa diragukan lagi.
Banyak daya tarik yang bisa kamu temukan saat berkunjung ke tempat ini.
Berikut beberapa daya tarik yang akan membuatmu betah berlama-lama di tempat wisata di Jogja ini.
Kolam Pemandian Taman Sari
Kolam pemandian di Taman Sari Jogja terdiri dari tiga buah kolam dengan fungsi yang berbeda-beda.
Ada Umbul Pamucar untuk selir raja, Umbul Kawitan untuk putra-putri raja, dan Umbul Panguras untuk raja.
Bangunan kolam dihiasi dengan ornamen air mancur berbentuk kepala naga dengan hiasan pot di sekelilingnya.
Kolam-kolam tersebut memiliki tempat untuk menyalakan dupa atau wewangian sebagai penghormatan kepada para raja dan selir yang mandi di sana.
Bangunan-Bangunan Unik Penuh Cerita Sejarah Taman Sari Jogja
Bangunan-bangunan yang ada di Taman Sari Jogja terlihat kokoh dan memiliki simbol tertentu.
Ada Gapura Panggung, Gapura Agung, Gedung Kenongo, dan terowongan atau lorong bawah tanah.
Meski sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu dan mengalami beberapa kali renovasi, bangunan-bangunan tersebut masih terlihat menawan.
Banyak pengunjung yang mengabadikan diri dengan bangunan-bangunan tersebut.
Masjid Bawah Tanah Sumur Gumuling
Sumur Gumuling adalah masjid bawah tanah yang menjadi tempat favorit pengunjung untuk berfoto.
Selain sebagai masjid, Sumur Gumuling juga berfungsi sebagai bunker perlindungan bagi sultan dan keluarga jika terjadi serangan.
Bangunan masjid ini berbentuk dua tingkat melingkar hingga 360 derajat dengan bagian tengahnya berlubang dan di dalamnya terdapat sumur yang dikelilingi oleh lima buah tangga yang melambangkan jumlah Rukun Islam.
Tempat ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai, seperti area parkir yang luas, toilet, pemandu atau tour guide, toko-toko souvenir, dan warung makanan dan minuman.
Jangan lupa, kunjungi Taman Sari Jogja saat jam operasionalnya buka setiap hari dari pukul 09.00 pagi hingga jam 3 sore.
Siapkan fisikmu dan nikmati setiap detik petualangan di Taman Sari Jogja.