Siapa sangka kalau di dekat area pertambangan aktif seperti Batu Hijau ini ada sumber mata air yang bening dan begitu segar. Ada air terjun pula! Namanya Air Terjun Perpas atau dikenal juga dengan nama Air Terjun Sekongkang.
Kabarnya sih air di sekitar pertambangan itu lebih sering tercemar.
Tetapi, mata air ini malah mengalir sepanjang tahun dan ditampung untuk kebutuhan air bersih warga sekitar Batu Hijau, terutama di Kecamatan Sekongkang.
Daftar Isi
Menembus Hutan Belantara Sumbawa, Demi Air Terjun Perpas!

Namun saya tidak percaya begitu saja, kalau cuma mendengar rumor atau dari sekedar “cerita”.
Sekalipun itu cerita dari peserta Newmont Bootcamp sebelumnya.
Saya harus melihat langsung, baru percaya dengan keberadaan mata air ini.
Cerita bisa dibuat, tetapi fakta bisa dibuktikan dengan panca indera.

O iya, menyenangkannya lagi, di mata air yang saya sebutkan ini juga terdapat sebuah air terjun.
Orang lokal banyak mengenalnya dengan nama Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang), dan beberapa orang juga mengenal dengan Air Terjun Sekongkang karena lokasinya yang berada di Kecamatan Sekongkang.
Tetapi apalah arti sebuah nama, kalau mata air ini sudah begitu bermakna.

Perjalanan Seru Menuju Air Terjun Perpas
“Kira – kira perlu jalan kaki sekitar 30 menit”
Kata seorang teman bootcamp yang sudah pergi ke Air Terjun Perpas lebih dulu.
Memang setelah kegiatan di area mining selesai, peserta Newmont Bootcamp IV dipisah menjadi dua.
Satu grup bercengkrama dengan warga Maluk terlebih dahulu, sementara yang lainnya langsung menuju sekongkang.
Grup saya sendiri medapatkan area Maluk lebih dahulu, jadi grup yang lainnya bisa menikmati segarnya salah satu air terjun indah di Sumbawa ini terlebih dahulu.
Harus Trekking masuk Hutan
Jalan kaki tiga puluh menit tidak menjadi masalah buat saya, apalagi melewati hutan yang masih hijau.
Toh saya sudah terbiasa jalan kaki dari kost di Setiabudi sampai Semanggi ketika masih di Jakarta.
Ditambah lagi udara Jakarta yang penuh polusi. Kalau di Sumbawa ini kan udaranya segar sekali, jadi semangat terus membara deh, meskipun harus jalan kaki.
Dari rumah penduduk yang saya inapi, kami diantar oleh Karyawan Newmont dengan mobil hingga tempat awal trekking.
Pintu masuk yang berupa jalan setapak menuju Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang) adalah menyeberangi sungai yang mengalir tenang.
Agak kaget juga meskipun katanya di ujung ada air terjun, eh ini sungainya mengalir tenang sekali.
Padahal sedang musim hujan lho.
Apa memang tipikal sungai di Sumbawa seperti ini ya?
Tetapi sepertinya tidak menjadi masalah, karena di ujung terdapat dam untuk menampung air. Saya pun lanjut menyeberang sungai.

“To The Waterfal” Tertulis pada sebuah papan petunjuk.
Berarti saya sudah menuju ke arah yang benar, karena saya melihat pentunjuk arah menuju Air Terjun Perpas.
Kalau traveling rame – rame seperti ini saya memang mempunyai kebiasaan buruk sering tertinggal di belakang, karena keasikan mengambil foto dan video.
Jadi sekecil apapun petunjuk menuju destinasi akan sangat membantu.
Selain ada beberapa petunjuk, ternyata jalur menuju Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang) ini sudah begitu jelas.
Saya tinggal mengikuti petunjuk berupa cat berwarna pink yang terdapat pada pohon atau batuan.
Mungkin juga banyak bule yang sedang nyasar di Sumbawa menyukai air terjun ini.
Soalnya hampir semua petunjuk dan informasi menuju air terjun tertulis dalam Bahasa Inggris.
Jalurnya Seru, Ketemu Banyak Flora Fauna!

Di luar prediksi, saya sampai di air terjun lebih dari 30 menit.
Bukan karena tersesat atau apa, tetapi karena saya terlalu bersemangat mengabadikan pemandangan selama perjalanan menuju air terjun.
Tidak cuma mengabadikan flora yang begitu hijau dan alami, tetapi juga fauna yang unik sempat saya temui selama perjalanan.

Mulai dari kaki seribu loreng bercorak kekuningan hingga seekor Cicada yang suaranya menambah merdu suasana hutan tropis seperti ini.
Andai saja saya seorang ahli biologi, saya pasti lebih menikmati suasana hutan dari pada air terjunnya.
Di tengah perjalanan saya juga menemui sebuah bangunan yang ternyata adalah penampungan air.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, mata air yang ada disini digunakan sebagai sumber air penduduk sekitar.
Jadi bangunan yang ada ditengah hutan inilah yang membantu mendistribusikannya ke penduduk setempat.
Dari informasi yang saya dapatkan, bangunan ini juga salah satu CSR dari PT NNT.

Sampai Juga Akhirnya!
Mendekati air terjun, gemericik mulai terdengar jelas, seakan ada yang menaikkan volume suara air jatuh secara perlahan.
Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang) ini tipenya adalah air terjun bertingkat, air tidak langsung jatuh dari ketinggian.
Secara bertahap air terjun melewati beberapa tingkatan. Yang menarik adalah pada bagian tengahnya, ada kolam alami yang lumayan besar untuk menampung air terjun.

Tanpa ada yang memerintah, saya segera menyelesaikan tugas saya sebagai travel blogger.
Foto sana, foto sini rekam video air terjun sebanyak mungkin.

Segera setelah itu selesai, baju saya lepas, sekonyong – konyong saya melompat ke kolam alami yang ada di Air Terjun Perpas.
“Byurrr!” Suara yang menyenangkan untuk didengar, sembari mulai meresapi segarnya air yang perlahan menyelimuti seluruh kulit saya.
Pemandangan Di Sekitar Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang) Sangat Indah!

Lansekap air terjun ini cukup unik nan menantang.
Selain kolam air alami yang cukup dalam, ditepinya ada beberapa batu yang menjulang tinggi.
Ada yang cuma 2 meter, ada pula yang tingginya hampir 6 atau 7 meter.
Siapapun yang suka memacu adrenalin, pasti mencoba melompat dari atas batu tadi.
Saya pun begitu, karena enggak tahu kapan saya bisa menyapa lagi Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang) ini, dua – duanya saya coba.

Loncat dari 2 meter, dan… loncat dari yang paling tinggi.
Sesekali muncul keraguan ketika akan meloncat dari batu paling tinggi.
Tetapi… hati sudah saya mantapkan, adrenalin akan saya pacu.
Satu… dua… hap!
Berikutnya hanya terdengar deburan air, dibarengi adrenalin tubuh yang makin terpacu.

Pssst… Ada yang mau nonton video perjalanan mencapai Air Terjun Perpas yang ada di Sumbawa ini?
Lokasi Air Terjun
O iya, lokasi Air Terjun Perpas (Air Terjun Sekongkang) agak di tengah hutan, jelasin arahnya nearly impossible~
Koordinat GPS plus peta di bawah ini akan lebih banyak membantu :D
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Aku ikut merasakan sejuknya hutan dan air terjun loh.. Videomu keren! Azolweiz.. Kalian kalian pada bisa renang ya? Pasti lebih bisa menikmati dibanding yg ga bisa renang kayak aku haha.. Paling cuma kungkum. Btw, jeru kah banyune?
Makasii~ Semoga terhibur sama video sederhananya :D Aku udah bisa renang dari SMP, renang itu seru looh~ belajar lhaa~ :D Mayan jeru~ sekitar 3-4 meter ada kali yang didekat batu :D
Baaaaang.. Pengen ke situ jugaaaak.. :’
Terbang ke sumbawa doong~ ;D
Keren Kak! disini kalo mandi ga akan digerayangin kaki seribunya kaaaan?
aga parno soalnya hehe
Hahaa, enggak! Aman kok, seger pula!
tempatnya masih asri banget yaaa, semoga kelak tidak ikut tercemar seperti sumber air yg lain
pemandngan nya indah banget. kalaw dari jakarta aksesnya gimna ya om??
artikel bikin saya pengen kesana juga nih, apa lagi melihat foto2 pemandanganya jadi tambah penasaran, kira2 kalo dari jakarta kendarann gimananya
Suka banget sama cerita-cerita perjalanan abang, menginspirasi buat jalan-jalan dan jadi Travell Blogger