Kota tua Jakarta, adalah sebuah sudut ibu kota dengan luas sekitar 1,3 km persegi, percaya atau tidak diawali dari sinilah Kota Jakarta berkembang menjadi sebuah kota metropolitan. Kota yang seakan tidak pernah tidur, selalu dipenuhi dengan pergerakan ribuan manusia setiap harinya. Apalagi, Jakarta sekarang ini juga makin modern.
Namun siapa yang menyangka, kalau di tengah hiruk pikuk perkembangan kota Jakarta, jejak – jejak sejarah perkembangan Kota Jakarta masih bisa ditemukan dengan menyusuri Kota Tua Jakarta yang berada di bagian utara. Ya, masih terlihat jelas bagaimana sisa kejayaan masa kolonial yang pernah memerintah Batavia, hingga kemudian menjadi Ibukota Indonesia.
Dari Batavia, sekarang Jakarta berubah menjadi kota yang penuh dengan kesibukan. Pusat pemerintahan dan tempat dimana perekonomian negara ini berputar, Otomatis menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota tersibuk di Indonesia. Kota menjadi tujuan banyak masyarakat Indonesia untuk sekedar meraih “mimpi’.
Namun, mari kita lupakan sejenak mengenai keriuhan Jakarta. Di tengah kesibukannya, ada suatu sudut kota ini yang menjadi saksi sejarah bagaimana perubahan sebuah kota kecil bernama Sunda Kelapa bertransformasi menjadi sebuah kota metropolitan bernama Jakarta. Ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dan ketahui dari sana.
Daftar Isi
Kota Tua Jakarta, Kota Dimana Sebuah Peradaban Dari Kota Metropolitan Dimulai
Beberapa waktu lalu ketika saya melakukan perjalanan overland trip dari Bali dengan tujuan akhir Jakarta, Saya berkesempatan untuk menyusuri sudut – sudut kota tua jakarta. Saya ingin mencoba merasakan suasana historik yang hanya dapat ditemui di kota tua. Dengan menyusuri kota tua ini anda akan merasa seakan – akan kembali kemasa lalu, masa kejayaan kota pelabuhan yang bernama Batavia.
Akses menuju kota tua cukup mudah, bisa menggunakan transjakarta dan turun di Halte Stasiun Kota, atau naik kereta dengan tujuan stasiun kota. Turun dari starting point tadi, entah dari halte transjakarta ataupun stasiun kota, tetap akan melewati sebuah lorong bawah tanah dengan pintu keluar persis didekat Museum Bank Mandiri.

Museum Bank Mandiri bisa menjadi pilihan pertama untuk menikmati wisata historik di dekat pusat Kota Jakarta. Letaknya paling dekat dengan akses masuk menuju kawasan kota tua. Di dalam Museum Bank Mandiri bisa ditemukan berbagai macam benda yang berhubungan perbankan. Ini juga merupakan salah satu museum di Jakarta favorit saya ya.
(Baca Juga : Wara Wiri Di Akhir Minggunya Jakarta)
Benda – benda tersebut adalah asset lama Bank Mandiri yang mempunyai nilai sejarah, mulai dari buku besar hingga ATM dengan model jadul. Seumur – umur, baru petama kali ini saya melihat buku besar dengan yang benar – benar besar ukurannya, padahal sudah jaman komputerisasi loh sekarang. Rasanya sudah tidak ada lagi bank yang menggunakannya.
Beranjak dari Museum Bank Mandiri, disebelahnya ada Museum Bank Indonesia. Sayangnya saya datang terlalu sore, jadi belum menyempatkan diri untuk melihat isi dari museum itu. Rencana saya terpaksa berubah karena banyak museum di area Kota Tua Jakarta yang sudah tutup waktu itu. Rencana pun berubah, dari wisata museum menjadi wisata jalan – jalan sore hari. Heheee!

Sore di kota tua yang cukup panas, tidak menyurutkan masyarakat untuk memenuhi area Kota Tua Jakarta. Terbukti semakin sore malah semakin banyak yang berdatangan, entah hanya jalan – jalan sore, hunting foto atau sekedar menghabiskan waktu. Bahkan terlihat beberapa bule yang datang untuk menikmati eksotisme kawasan wisata Jakarta yang bersejarah ini ini.
Kuliner juga bisa menjadi alternatif untuk menikmati kota tua, karena banyak makanan unik yang bisa ditemui di area ini. Mulai dari Kerak Telor, makanan khas Betawi sampai Es Lilin Potong (es kacang hijau yang dipotong) yang sudah lama sekali tidak saya temui . Yah, berjalan – jalan di Kota Tua Jakarta ternyata bisa membawa saya menikmati romantisme masa kecil, dengan menemukan makanan yang menjadi favorit saya di waktu dulu.
Pusat keramaian kota tua berada di depan balai kota atau di depan Museum Fatahillah. Disini mulai dari anak – anak hingga orang tua semuanya berkumpul. Dari sekedar pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya, hingga yang menyewakan sepeda “onthel“. O iya, jangan lupa menyempatkan diri untuk mencoba sepeda “onthel” disini, sebelum sepeda “onthel” benar – benar menghilang dari muka bumi tergantikan dengan mesin.
Mampir Juga Ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia

(Baca Juga : Photo Story : Suatu Ketika Di Pelabuhan Sunda Kelapa Yang Fotogenik!)
Beranjak dari kawasan balai kota, kita dapat menemukan sebuah pelabuhan yang berisi puluhan kapal Pinisi. Pelabuhan itu adalah pelabuhan sunda kelapa di dalamnya berjajar rapi puluhan kapal pinisi yang digunakan untuk mengangkut barang antar pulau. Saya baru tahu, kalau ternyata tempat ini masih sangat aktif. Aktifitas bongkar muat barang dari perahu masih terjadi hingga saat ini.
Kawasan Kota Tua Jakarta sebenarnya berpotensi untuk menjadi kawasan yang bisa digunakan untuk bersantai dikala liburan, wisata bersejarah untuk edukasi, atau sekedar untuk hunting foto. Namun pada beberapa tempat di kota tua terlihat sangat tidak terawat, sampah bertebaran dimana – mana. Saya jadi agak sedih melihatnya.
Mungkin hal tersebut memang masalah klasik, pemerintah yang kurang bisa merawat, atau pengunjung yang masih suka buang sampah sembarangan. Saran saya, paling tidak sebagai pengunjung hendaknya juga ikut menjaganya. Jika tidak ingin kawasan bersejarah di Jakarta ini hancur. Sayang sekali lah kalau sampai rusak, karena kota tua adalah saksi satu satunya perkembangan Ibu Kota Jakarta.
Cara Pergi Ke Kota Tua Jakarta Ini Bagaimana?
Ada beberapa cara untuk pergi kesana. Namun, naik Transjakarta adalah salah satu moda transportasi umum favorit saya untuk bepergian di Jakarta. Karena Busway Transjakarta ini cukup bisa diandalkan untuk menjangkau pelosok Jakarta dan lumayan bisa menembus kemacetan Jakarta. Termasuk untuk pergi kesini.
Nah, karena itu disini saya mau berbagi pengalaman naik Busway Transjakarta ke Kota Tua Jakarta. Mungkin kamu ada yang ingin pergi kesini dengan naik Transjakarta juga. Yang jelas, dari arah manapun, kamu bisa pergi kesini dengan terlebih dahulu menuju Halte Transjakarta Harmoni Centra. Baru bisa lanjut ke Kota Tua. Nah, ada yang suka bepergian naik transjakarta juga disini?
Foto Hitam Putih Kota Tua Jakarta
Disini saya juga berbagi pengalaman melalui foto yang saya abadikan selama berkunjung ke tempat wisata Jakarta yang bersejarah ini. Dibawah adalah koleksi foto yang saya ambil ketika berkunjung ke ibu kota. Ternyata ada sisi romantisme di tepi ibukota, sebuah kota tua, dengan hiruk – pikuknya ditengah dunia serba modern ini.
Taken By : Fahmi
Kamera : Sony A200 + Kit Lens
























Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Desember kemarin saya menyambangi kota tua ini .. bener2 meriah dan banyak pelajaran sejarah yang bisa kita peroleh. :)
Kota tua yang luar biasa :)
saya suka keramaiannya, banyak makanan aneh juga disini, trus uniknya museum. moga pemda DKI ngejadiin area ini kawasan nasional heritage gitu. biar tetep awet kedepannya, bisa dinikmati anak cucu :D
Dulu suka banget explore Kota Tua sendirian. Masuk ke museum satu dan yang lainnya. Ah rindu banget sama tempat ini…