“Yok, berangkat sekarang! 5 menit ya!! Kita mau lanjut ke destinasi Kerbau Rawa Danau Panggang nih!”
Kata-kata itu seakan menjadi alarm peringatan terakhir untuk saya di Hotel Lambung Mangkurat di Amuntai.
Meskipun mata seakan sedang diberi beban puluhan ton, saya tetap harus bergegas bangun.
Karena hari ini adalah hari dimana tim Daihatsu Terios 7 Wonders harus menuju wonders ke empat, yaitu mengunjungi rumah Kerbau Rawa Danau Panggang yang unik di Amuntai.
Daftar Isi
Perjalanan ke Danau Panggang Pun Dimulai!
Dengan cekatan dan tanpa berpikir panjang saya segera bangun, mengumpulkan kesadaran yang ada dan segera mengambil gadget yang sedang berceceran.
Kamera, power bank dan Go Pro tidak bisa saya tinggalkan karena itu yang akan membantu saya mengabadikan semua yang bisa saya lihat di wonders ke empat ini.
Kurang dari lima menit, gadget bisa saya kumpulkan. Namun mandi tentu adalah satu hal yang pasti saya lupakan.
Lagi pula, buat apa mandi kalau saya akan mendekat ke Kerbau Rawa Amuntai yang mungkin sedang asik berkubang? Iya kan?
Kerbau Rawa Amuntai yang unik ini bisa ditemukan di tepian Paminggir tepatnya adalah di rawa-rawa Danau Panggang, terdapat kerbau-kerbau yang suka berendam di rawa.
Tidak semuanya sih, karena mungkin puluhan lainnya sedang bergerombol di dekat tumbuhan yang rindang. Iya,
Danau Panggang dengan rawa-rawanya yang berair adalah rumah dan habitat hidup dari Bubalus Bubalis, atau Kerbau Rawa khas Kalimantan Selatan.
Dari penginapan, Dermaga Kecamatan Danau Panggang, Kab Hulu Sungai Utama adalah tempat yang pertama kali dituju tim Terios 7 Wonders.
Karena dari dermaga inilah perjalanan akan dilanjutkan dengan perahu bermotor, menyusuri rawa-rawa Danau Panggang hingga kemudian sampai di peternakan kerbau di tengah danau.
Perjalanannya sendiri akan memakan waktu sekitar satu jam perjalanan.
( Baca Juga: Daftar Tempat Wisata Jawa Tengah Populer Wajib Kunjung! )
Menyusuri Rawa Untuk Ketemu Kerbau Rawa Danau Panggang
Air rawa-rawa terlihat begitu surut ketika kami datang, belum lagi kabut tebal menyelimuti, dengan hawa dingin yang cukup menusuk tulang.
Sebuah kapal bermesin diesel dengan kapasitas sekitar 15 orang sudah menunggu untuk mengantarkan saya dan tim Terios 7 Wonders menuju area peternakan.
Pun normalnya akan memakan waktu hingga satu jam perjalanan, tapi kali ini sepertinya akan memakan lebih dari itu.
Karena kondisi air rawa begitu surut, perahu pun pasti nggak bisa dikebut.
Namun itu berarti juga akan tetap menyenangkan.
Karena saya bisa sambil mengamati kehidupan di sepanjang sungai hingga rawa-rawa Danau Panggang.
Di kiri – kanan sungai hingga rawa-rawa tempat peternakan berada memang dipenuhi oleh rumah penduduk.
( Baca Juga: T7W : Diary Day 9, Mampir Ke Tempat Wisata Goa Londa Toraja )
Mayoritas adalah rumah panggung dengan kayu sebagai penopangnya.
Beberapa adalah jenis rumah yang bisa mengapung diatas air.
Sesekali, perahu yang saya tumpangi berpapasan dengan perahu lainnya.
Jalur sungai hingga rawa-rawa ini bak jalanan yang tak pernah sepi dari lalu lintas kendaraan.
Perkampungan di Danau Panggang ini berjajar cukup rapi. Banyak rumah panggung berdiri tegak dan layak, terhubung satu sama lain dengan jembatan kayu yang panjang.
Bahkan ada juga rumah ibadah dan sekolah disini. Sementara untuk transportasi utamanya, rata-rata mereka menggunakan perahu motor milik pribadi.
Listrik juga sudah masuk ke perkampungan ini, karena ketika disana saya melihat ada banyak tiang-tiang tinggi dengan kabel terpancang memanjang di dekat perkampungan.
“Wah, itu kerbaunya!”
Akhirnya Ketemu Juga Kerbaunya!
Dengan setengah berteriak, tapi kemudian saya tahan, ketika saya mulai melihat beberapa ekor kerbau sedang bersantai di bagian tepi rawa-rawa dan beberapa sedang berendam tak jauh di dekatnya.
Kamera kesayangan pun segera saya bidikkan, agar bisa segera mengabadikan moment langka ini.
Saya takjub! Tak hanya satu, tapi ada puluhan kerbau yang sedang bersantai disini.
Kerbau dengan berbagai ukuran itu terlihat sedang asik berdiri dan bergerombol, mungkinkah mereka sedang mengobrol?
Beberapa dari mereka ada yang sedang duduk santai, ada juga yang sedang makan, sementara beberaa Kerbau sedang asik berkubang di rawa.
Kerbau Rawa ini memang unik, mereka jauh lebih suka berlama-lama menghabiskan waktu di rawa-rawa daripada berdiam diri di kandanganya.
Dari informasi yang saya dapatkan, disebutkan kalau mereka mulai turun ke rawa-rawa ketika matahari terbit, dan baru kembali ke kandangnya yang berupa rumah panggung atau rumah apung ketika senja tiba.
Makanan utama mereka memang gampang ditemukan disini, yaitu Padihiyang.
Padihiyang ini adalah sejenis tanaman yang biasa tumbuh di rawa-rawa ini, selain tanaman lain seperti enceng gondok.
Pantas saja hampir tidak ada kerbau yang kurus disini. Karena makanan dengan gampangnya ditemukan oleh mereka hanya dengan sedikit berjalan dan berenang.
Pun, jika rerumputan yang ada di lokasi mereka nanti habis, para Kerbau Rawa gemuk berwarna cokelat kehitaman dengan berat rata-rata sekitar 100 kilogram ini akan bergeser ke tempat yang lain dengan berenang.
Hal ini akan terus mereka lakukan, bahkan kadang mereka akan berenang ke bagian rawa yang lain kepala dan sebagian punggungnya tampak di permukaan air.
( Baca Juga: Tari Caci, Tarian Para Ksatria Dari Manggarai! )
Selain Ternak Kerbau Rawa, Penduduk Setempat Juga Berprofesi Mencari Ikan
Selain mencari ikan, memelihara Kerbau Rawa menjadi pekerjaan pokok bagi sebagian besar masyarakat di sekitar Danau Panggang.
Usaha memelihara kerbau di daerah sini memang cukup menguntungkan, karena harga satu kilogram daging kerbau bisa mencapai 100 ribu.
Anggap saja satu ekor kerbau dewasa beratnya sekitar 100 Kg, itu berarti satu ekor bisa dijual seharga IDR 14 juta.
Waow! Berarti penduduk sekitar Danau Panggang ini kaya-kaya ya?!
Karena paling tidak ada puluhan hingga ratusan Kerbau Rawa yang diternakkan di sekitar sini.
Namun, sekelompok kerbau tadi tidak dimiliki oleh satu orang saja, melainkan dimiliki oleh satu keluarga.
Saking banyaknya Kerbau Rawa yang diternakkan di Danau Panggang, ada satu metode diterapkan untuk membedakannya.
Salah satu cara membedakan tiap kerbau yang pemiliknya berbeda, adalah dengan cara menandainya, pada bagian telinga.
Disebutkan kalau sebagian dari telinga kerbau tadi akan diberi sayatan khas, sebagai penanda kepemilikan seorang peternak kerbau rawa.
Berkunjung ke Danau Panggang ini memang menyenangkan, pun kemarin ternyata saya sedang kurang beruntung.
Saya belum bisa melihat atraksi Kerbau Rawa yang sedang berenang.
Entah karena mereka sedang malas, atau Kalimantan sedang kering kerontang.
Hal ini menjadikan air rawa-rawa surut cukup parah.
Akhirnya saya harus puas dengan hanya menyaksikan beberapa ekor kerbau yang asik berendam saja.
Pun, itu sudah cukup menyenangkan, paling tidak saya bisa menyaksikan salah satu sudut Indonesia dengan keunikannya yang khas.
Atau, ini adalah pertanda saya harus kembali lagi kesini ketika air rawa-rawa sudah naik?
Ketika itu, merak pasti akan lebih senang berenang di rawa. Nah, siapa coba yang ingin ke Danau Panggang lagi bareng saya?
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Unik benar pengembalaan kerbaunya. Karena tiap hari berenang ditanggung kerbau-kerbau di sini tidak bau :)
hahaa, iya nih, mereka rajin mandi. Sampe amazing dah! Pernah liat kerbau suka mandi n renang di tempat lain gak? Kalu kudanil sih udah pasti suka berendam :D
Haha, ketemu trus gak mau mandi. Kebo aja mandi tiap hari.
Seru ya, tapi kok sebagian fotonya rada gak jelas? Itu asap, ya?
heheee, mandi kok, besoknya tapi :D ini emang lagi dikepung kabut asap euy *sedih* sudah pernah pergi ke borneo mas?
Kalo aku suka nya berenang di hatimu kak :-)
ahh, kamu mz cumi~~ :3
mas fahmi ikutan mandi sama kerbau nggak? hhaha
hahaa, enggak lah -.-” emang kamu mau nyemplung di rawa-rawa? -.-
walah masih berkabut aja bang?
btw, harga sekilo daging kerbaunya mirip2 harga di aceh bagian barat bang. disini lebih mahal 30 ribu dalam sekilonya hehe
masiih, sedih nih langitnya abu-abu mulu. wah, emang kalau harga daging kerbau di aceh berapa mas yudi??
klo di aceh bagian barat selatan (daerah yang mengkonsumsi daging Kerbau) harganya bisa 120rb sampai 140 ribu. apalagi bila menjelang lebaran gini, salah2 bisa lebih tinggi lagi :D
wah wah, mahal juga ya mas yudi. Mending pelihara kerbau aja kali ya? hahaa XD bener nggak mas?
wkwkwkw di aceh memang hampir rata2 mahal Bang. sapi juga segitu, ini hari harganya sudah 140 rb per kilo bang :D
wah wah, apalagi musim lebaran idul adha gini ya, pasti makin mahal! Kok bisa mahal gitu emang kenapa ya bang yudi? Apa stocknya menipis atau gimana?
bukan bukan karena stock. pertenakan di aceh sebenarnya cukup bagus. tapi sayangnya, masyarakat aceh hanya suka mengkonsumsi hewan ternak asli aceh. misalnnya sapi, Sapi bali, sapi ausi, ini kurang di minati. jadi tidak menjadi sapi favorite di aceh. jadilah kami orang aceh hanya memakan sapi2 “asli” aceh. dan sepertinya itu yang membuatnya mahal bang
ooh, begitu toh, masalah preferensi :D wajar sih jadinya, karena stock sapi lokal pasti juga terbatas, jadinya pasti harga naik deh :D
masiih, sedih nih langitnya abu-abu mulu. wah, emang kalau harga daging kerbau di aceh berapa mas yudi?
aku malu sama kebo hkssss
kamu malu kenapa deh -,-
Cakep, kandang kerbau di tengah danau. Kaya nih yang punya kerbau.
pasti kaya mas alris, soalnya satu kerbau bisa 14 an juta harganya, dan ada puluhan?! :O
kerbaunya lucuuuuu, ginuk2 gituuu kaaak :3
hahaa, emang mereka lucuu, rajin mandi pula, nggak kayak kamu males mandi :p bener nggak?
nggg…anu kak, ituuu ada UFOO!! *ngeles* x))))
wkwkwk, mana ufo manaaa? XP
Loh udah musim hujan ya? aku ke sana pas kering. jadi padang savananya luas banget
beloom, ini masih kemarau kok, gegara kabut asap jadi keliatan gelap T-T. Eh, emang ada padang savananya juga ya? Dibagian mananya mas ifan?
kasih hashtag #asalusulkumpulkebo ya @Fahmi
cateet, bisa jadi ide tulisan nih mas ben :D
Didaerah saya kerbaunya berendam di muara pertemuan sungai dan laut. Malah kalau siang , kerbau kerbau tersebut berenang ke daerah seberang, karena diseberang itu lebih teduh banyak pohon-pohonnya, sorenya balik berenang lagi.. Sepertinya sudah teratur sekali.
Tapi view yang ini saya suka sekali.. Boleh saya download ya mas? :)
http://catperku.com/wp-content/uploads/Yak-ini-dia-kalau-Kerbau-Rawa-Danau-Panggang-sedang-berenang.jpg
wah, di daerah mana tempat tinggalnya? Jadi pengen ngeliput juga nih :D silahkan di download dan dipakai :) boleh kok.
Di daerah Sumbar, Khususnya Kabupaten Padang Pariaman, kecamatan Ulakan Tapakis mas.. Saya belum sempat ambil gambarnya.. Nanti kalau ada kesempatan saya upload juga :)
Coba diulas deh. karena kerbau yang bisa berenang itu unik sekali :D Semoga nanti saya bisa main-main ke daerah Sumatera barat!
InsyaAllah.. :)
siip, ditunggu ulasannya ya :D nanti pasti dibaca!
Widihh..kerbau aja suka mandi. Kerbau metropolitan. Tapi kok nggak diikat ya…nggak takut lepas dan kabur atau dicuri orang?
Nggak ada yang berani nyuri disini~ orang sekitar banyak yan punya sendiri kok :D terus ada yang jagain juga deh~
Unik banget heeee, Foto kerbau yang dari atas itu keren haaaa
foto dari atas pake drone nya om barry kusuma itu sih :D
dari dulu tempat ini salah satu yang pengen gw kunjungin, tapi belum kesampaian sampai sekarang….
Hooo, pengen renang bareng kerbaunya ya? xixixi! Semoga bisa segera kesampaian kesana ya :D
btw btw, kolom comment-nya ada yang dari FB dan kolom yang ini, ya, baru ngeh hahaha…
tadi nulisnya di atas yang kolom FB.
hahahah, iya ada dua nih :D soalnya biar yang nggak punya blog tetep bisa komentar asal punya akun facebook :D hari gini siapa sih yang nggak punya akun facebook? :D
iya, mantap deh.kalau untuk urusan digital beginian mas fahmi jagonya. :))
xixixixi~ makasih~ ;D kemarin-kemarin ada yang komplen, mau komentar susah. Ya udah, aku kasih dua aja deh.
Ini foto-fotonya yang selain yang dikasih credit, itu milik pribadi? Dikasih watermark atuh, nanti ada yang kopas trus nggak nyantumin sumber. Atau sampe diakuin miliknya mereka.
hahah, dulu sering dikasih kredit, tapi lama-lama diikhlasin aja, kalau memang bermanfaat buat orang lain ya nggak apa :D alhamdulillah kalau dikasih linkback, kalau enggak pun, nggak apa, nanti pasti ada yang bales kok kalau memang fotonya bermanfaat buat orang lain. :D
Iyak betuuul… Walaupun tempat tinggalnya begitu (((BEGITU))) namun mereka kaya raya. Karena memang mereka mungkin gak begitu kedonyan. Alias gak duniawi banget hahaha..
Makanya aku gak setuju kalau ada survey kekayaan yg dilihat dari rumahnya. Eeeeh… Kurang representative nantiiii..
hahah, rumah nggak melulu memperlihatkan tinggak kekayaan seseorang mas ndop :D bisa jadi memang mereka suka tinggal dengan cara yang sederhana~~ :D
Gile gemuk-gemuk banget tuh keboo…
Kalimantan indah ya, apalagi kalau bisa mandi bareng keboonya..
emang gemuk-gemuk banget :D yakin mau nyebur bareng kebonya? heheee
itu yg bikin foto keren abis sumpah, keliatan bulen jauh kayak mainan jadinya si kerbau
hahah, soalnya takut kalau foto dari dekat. takut diseruduk XD
Sumpah keren banget ambil fotonya…
lagian itu kerbau gak pengen dibilang bau yah hahah..
makanya kerbaunya rajin mandi :p
masnya nggak ikut berenang jugaaa mas???
btw, kabut asapnya bikin sedih deeeeh :'( .
hahaa, enggaak, nanti disangka kerbau bisa gawaaat :p itu kabut pagi campur asap sih emang~
Foto-fotonya bagus. Jadi pengin lihat sendiri, tapi agak ngeri karena nggak bisa berenang hehe
liatin aja dari perahu kalau nggak bisa renang :D
semuanya serba pakai perahu ya. ya berangkat sekolah, ya menggembala kerbau. unik banget :D
Hahah, iya~ karena semua tinggal di dekat sungai dan rawa-rawa :D kalau lagi cerah tempat ini keren banget!
itu kabut asap? sedih banget yah… lumayan pekat asapnya
kabut pagi plus kabut asap sih sebenarnya :)
Wah, di sana anak2 sekolah juga naik perahu ya? salut.
kalau segitu banyaknya kerbau punya keluarga. berarti kaya2 ya di sana?
iyaa :D karena moda transportasi utama mereka ya perahu~~ pasti kayak sih, wong kerbaunya ada puluhan sampe ratusan gitu XD
Keren gan. saya asli bali dan juga traveler.
Jadi kalau ke bali jangan sungkan2 saya akan perkenalkan wisata yang unik yang jarang orang ketahui
saya lagi belajar jadi travel blogger
ditunggu kunjungan baliknya
siaap :) pasti! :D
Gimana rasanya sekolah naik perahu, ya? Pengin! Hahaha.
Itu satu ekornya 14 juta? Wow. Tapi emang enak apa daging kebo? :/
keknya seru sih naik perahu ke sekolah :D enak kok, daging kerbau~ belum pernah cobain ya?
bener2 unik …. kebo amphibi ini
btw .. foto2 kerbau di kandang perahunya .. kerennnn ..
kerbaunya jago renang :D kayaknya cuma disini aja sih, pernah ngelihat kerbau yang doyan berendam sama berenang~
Kangen suasana di Kampung tempo dulu, tepatnya 15 tahun yang lalu. Hehe
Tapi jujur, keindahan berkurang karena Asap! :(
Wah, rumahnya disini yaa? Iya tuh, gegara asap jadi kelabu semua :|
eng ing engg.. komenku tadi ilang..huhu
sebenarnya bisa tuh gak melukai fisik hewan ternak dengan memberi tanda dengan cat.
amazing banget lihat kandangnya di tengah rawa gitu..
lah? kok ilang? kenapa~~? Mau bagaimana lagi, itu cara mereka menandai hewan ternak itu milik siapa :| Bakal lebih amazing lagi kalau liat kerbau rawa ini lagi renang deh :D
Wow .. keren ya si kebo suka berenang, pasti sehat kebonya .
sehat banget! Itu badannya gendut ginuk-ginuk kok~ xixixi
untung nggak ada yg iseng ya, naruh Buaya , kan juga senengnya hidup di Rawa.
kalau ada buaya disitu, kerbau rawanya pasti abis XD aku juga nggak berani main kesitu dah~~
Danau Panggang, Amuntai, Kalimantan Selatan. Kerbau rawa ya. Anyway, mas Fahmi tahu penduduk lokal menyebut kerbau rawa ini sebagai apa? :))
Hadangan! Yup masyarakat kalsel terbiasa menyebut kerbau dengan nama HADANGAN. (apapun jenisnya mau rawa, darat, laut, udara) *loh ngaco
Biasanya orang membeli kerbau ini untuk dihidangkan saat acara nikahan/kawinan. Soalnya dagingnya lebih endeus daripada daging sapi. :D
Hoo, baru ngerti kalau nyebutnya beda :D Hampir kebacanya “Hidangan” tadi~~ ternyata HADANGAN! Emang katanya daging kerbau ini lebih enak sih daripada daging sapi~ tapi aku belom pernah cobain XD
fotonya bagus-bagus….
eh, bener gasih..katanya kalu rawa ada kerbaunya banyak lintah gitu….
makasih :D eh, kurang tau sih, apa benar banyak lintahnya~ tapi kerbau rawa di amuntai ini pada gemuk-gemuk!
Itu fotonya om berry bagus bener ya, yang pake drone.. Kandang kerbaunya dikelilingin air rawa. Cuma ada disana doang nih yang begini :D
om barry lagi beruntung~ pas kesana lagi cerah, nggak ada asap XD
Lokasi kerbau Rawa ini adalah salah satu tempat impian ku dari dulu. Smoga kesampaian segera kak! Entah kenapa, suasana disini slalu dramatis buatku. Mungkin karena rawa yg luas dan sepi. Entahlah, yg pasti suka banget setiap kali ada postingan foto kerbau Rawa ini :))
nanti pasti bisa pergi ke sana bang rico! pasti bisa! :D semoga secepatnya yaa~
Amin *booking ka catperku.com jd guide* :))
Huahaha, ayok aja kak rico XD
Wah ini shio aku! Terus jadi inget pas ke Toraja sempet nyoba daging kebo. Agak alot nyahaha~
Btw itu fotonya mas Barry bagus banget ya warna ijo-nya terang. O_o
hahah, iya, foto stock lama~ doi pas ke Amuntai lagi cerah, jadi dapet foto kerbau rawa yang lagi bagus. Kalau pas kita datang, lagi dikepung kabut asap~ *hiks*
Bagus banget ya pemandangan danaunya, masih alami dan yang paling unik adalaaahhhh kerbaunya hahaha
kerbau sih emang jadi atraksi utana disini. Dimana lagi kerbau bisa renang selain kerbau rawa amuntai? :D
Kerbaunya ngga berenang bareng buaya kan ya?
:-D
huahaha, enggak bang~ kalau renan sama buaya, nanti pada kejar-kejaran dong :3
tumben kerbaunya mau mandi fahmi :D
mereka memang suka mandi winny :D
kebo yg hobi mandi :)))
kabutnya bikin syahdu :D
Kebo aja hobi mandi, kamu? :D
indahnya Indonesiaku..
Indonesia memang indah banget XD
Kerbau aja jago renang, lah saya malah ga bisa : malu
hayoo, belajar renang mas :D biar nggak kalah sama kerbau rawa di amuntai~