Puncak Pananjakan Bromo: Menyaksikan Keindahan Sunrise di Tengah Pegunungan Bromo!
Ketika berlibur ke Bromo, salah satu aktivitas yang paling dinantikan oleh para wisatawan adalah menyaksikan keindahan matahari terbit di puncak Pananjakan Bromo.
Puncak ini merupakan bukit tertinggi yang berada di kawasan Bromo dan menjadi lokasi utama untuk melihat sunrise atau matahari terbit yang spektakuler.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala sesuatu yang perlu kamu ketahui tentang Puncak Pananjakan Bromo, termasuk perbedaan antara Pananjakan 1 dan Pananjakan 2 serta aktivitas yang dapat kamu nikmati di sana.
Daftar Isi
Puncak Pananjakan Bromo

Puncak Pananjakan Bromo adalah salah satu lokasi paling terkenal di Indonesia untuk menyaksikan keindahan matahari terbit.
Dengan ketinggian sekitar 2.770 meter di atas permukaan laut, puncak ini menawarkan panorama yang menakjubkan dari sebelah barat daya Gunung Bromo.
Ini adalah tempat yang paling favorit bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan matahari terbit di Bromo.
Perbedaan Puncak Pananjakan 1 Dan 2

Saat kamu berencana untuk menyaksikan matahari terbit di Bromo, kamu akan mendapati bahwa ada dua lokasi utama yang disebut sebagai Puncak Pananjakan, yaitu Pananjakan 1 dan Pananjakan 2 Seruni Point.
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni untuk melihat matahari terbit di Bromo, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya, baik dalam hal ketinggian maupun jalur aksesnya.
Puncak Pananjakan 1

Puncak Pananjakan 1 adalah puncak tertinggi di kawasan Bromo dengan ketinggian sekitar 2.770 meter di atas permukaan laut.
Tempat ini merupakan pilihan utama para wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan sunrise Bromo yang memukau.
Akses menuju Pananjakan 1 paling mudah melalui pintu masuk Bromo dari Wonokitri, Pasuruan.
Meskipun begitu, kamu juga dapat mencapainya melalui pos pintu masuk lainnya, baik dari Probolinggo maupun Malang.
Pananjakan 1 sangat terkenal di kalangan para wisatawan dan sering disebut sebagai “The Famous of Sunrise.”
Puncak Pananjakan 2 Seruni

Puncak Pananjakan 2 Seruni Point Bromo adalah alternatif lain untuk melihat matahari terbit yang memiliki ketinggian sekitar 2.436 meter di atas permukaan laut.
Jalur akses menuju tempat ini lebih dekat melalui kota Probolinggo, kemudian melalui desa Cemara Lawang.
Setelah mencapai desa Cemoro Lawang, kamu harus berbelok kanan sebelum mencapai pos pintu masuk terakhir menuju Bromo, yang terletak di sekitar hotel terdekat di Bromo.
Meskipun ketinggian Puncak Pananjakan 2 lebih rendah daripada Pananjakan 1, pemandangan matahari terbitnya sama spektakulernya.
Selain itu, kamu juga dapat melihat deretan gunung lainnya seperti Gunung Batok dan Gunung Semeru dari tempat ini.
Aktivitas di Puncak Pananjakan Bromo

Selain menyaksikan matahari terbit yang memukau, Puncak Pananjakan Bromo menawarkan berbagai aktivitas menarik untuk para wisatawan.
Salah satu aktivitas yang populer adalah berkemah di Bromo untuk menyaksikan keindahan malam dengan jutaan bintang di langit Bromo, termasuk pemandangan luar biasa dari Jalur Bima Sakti atau Milky Way. I
ni adalah pengalaman luar biasa bagi para pecinta astronomi dan fotografi malam.
Selain itu, Bromo juga telah menjadi tempat yang populer untuk sesi foto prewedding.
Lokasinya yang menakjubkan dan pemandangan alam yang spektakuler menciptakan latar belakang yang sempurna untuk foto-foto yang indah.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak pasangan yang memilih Bromo sebagai lokasi sesi foto prewedding mereka.
Gunung Bromo juga menawarkan berbagai kegiatan petualangan lainnya seperti bersepeda, trekking, dan berkuda.
Jadi, selama kamu berada di Bromo, ada banyak hal yang dapat kamu nikmati selain hanya melihat matahari terbit.
Alternatif Lain untuk Melihat Sunrise di Bromo

Jika Puncak Pananjakan 1 dan 2 penuh sesak karena padatnya wisatawan, masih ada beberapa alternatif lain untuk menyaksikan matahari terbit di Bromo.
Beberapa di antaranya termasuk Bukit Cinta (Love Hill), Bukit Kingkong (Bukit Kadaluh), Puncak Mentigen, Puncak B29, dan Puncak B30.
Bukit Cinta (Love Hill)
Bukit Kingkong (Bukit Kadaluh)
Puncak Mentigen
Puncak B29
Puncak B30
Meskipun tidak sepopuler Pananjakan, lokasi-lokasi ini juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari matahari terbit di tengah pegunungan Bromo.
Dalam kunjunganmu ke Bromo, pastikan untuk memilih tempat yang paling sesuai dengan preferensi dan jadwal perjalananmu.
Apakah kamu lebih suka mengunjungi lokasi yang ramai seperti Pananjakan 1 atau mencari pengalaman yang lebih tenang di lokasi alternatif, Bromo memiliki begitu banyak keindahan alam yang menunggu untuk kamu nikmati.
Baca Juga Tulisan Bromo Yang Lainnya

Kemarin adalah kali ke-enam saya berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Apakah saya bosan? Jelas enggak! Karena masih ada banyak sekali yang bisa di eksplore di taman nasional paling keren se-Jawa Timur ini!
Bahkan, di Pananjakan view point yang selalu penuh sesak sekalipun!
Jika ingin membaca tulisan saya tentang bromo yang lain, bisa coba buka link dibawah ini.
- Going Where The Wind Blow’s : Trekking ke bromo, The beginning
- Once Upon A Time, Bromo Tengger Semeru National Park
- Mengunjungi Pasir Berbisik Gunung Bromo
- Trekking Ke Gunung Bromo Via Cuban Pelangi, Desa Ngadas
- 4 Alasan, Jangan Ke Bromo Ketika Peak Season!
- Kenapa Harus Bertualang Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?
- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Dimata Kamera Ponsel
Well, selalu ada cara untuk menikmati tempat yang biasanya penuh sesak.
Misalnya dengan datang ke Pananjakan viewpoint jauh lebih awal seperti saya.
Dari penginapan, saya dan teman yang lainnya berangkat jam 1 dini hari, dan sampai di Pananjakan jam 2 dini hari.
Ketika saya sampai disana, hanya ada satu warung yang buka, sementara yang lain masih tutup.
Tempat parkirpun masih gelap gulita, smartphone pun akhirnya difungsikan sebagai penerangan.
Setelah mengisi perut yang sedikit kelaparan, saya mulai berjalan menuju view point sunrise di Bromo.
Tidak perlu waktu yang lama dari tempat parkir jeep 4×4 menuju view point.
Dengan gesit saya segera memasang Kamera kesayangan Sony Nex F3 pada tripod, dan mulai mengabadikan kegelapan malam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kira-kira seperti ini lah hasilnya, Taman Nasiona Bromo Tengger Semeru dalam kegelapan malam dengan kamera mirrorless standar dengan lensa ala-ala!
Kesimpulan

Puncak Pananjakan Bromo adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk menyaksikan matahari terbit yang memukau. Dengan dua pilihan utama, yaitu Pananjakan 1 dan Pananjakan 2, kamu dapat memilih lokasi yang paling sesuai dengan preferensimu.
Selain menyaksikan sunrise, Bromo juga menawarkan berbagai aktivitas menarik seperti berkemah, sesi foto prewedding, dan petualangan alam.
Jadi, jika kamu berencana untuk mengunjungi Bromo, pastikan untuk memasukkan Puncak Pananjakan dalam daftar destinasi wajibmu untuk menyaksikan salah satu keajaiban alam terbesar di Indonesia.
Perjalanan ini disponsori penuh oleh Kementerian Pariwisata Indonesia (indonesia.travel). Kalian bisa melihat foto-foto perjalanan ini di akun social media seperti Twitter @catperku dan Instagram @catperku dengan hashtag #PesonaIndonesia #SaptaNusantara #INATopBucketList
Duuuh, selalu ingin ke sana
bromo emang nggak ngebosenin euy~
ala ala aja kayak gituuuu
hahaa, kalau nggak ala-ala kayak mas widhi sama mas yudhi noh~~ XD xixixi
keren sekali mas :) rindu alam bertabur bintang lagi, tapi musim hujan kini telah datang :D
musim hujan bromo juga tetetp keren~ savananya pasti ijo semua :D
Bromo emang gak akan pernah ngebosenin…
setujuu~ bromo itu wisata di jawa timur yang gak bikin bosen meski sering kesana :D
Spot lain yang tidak kalah bagus masih dekat sana katanya itu B29 mas :-) Indah banget :-D
waah, iya B29 keren juga tuh, pernah liat videonya~~ tapi itu dari lumajang kan masuknya?
Iya mas, itu si mas papan pelangi dot co yang menjadi penguasa di sana :-D
hoo, iya ding~ si rifqi kan rumahnya deket-deket situ :D semoga nanti sempat main kesana~
saat saya dan keluarga ke sana, lagi super moon. Gak cuma bintangnya yang indah tapi bulannya juga luar biasa. Sayangnya gak kepikiran buat foto-foto. Jadi pengen ke Bromo lagi :)
wiih, pas supermoon harusnya lebih kece lagi tuh XD tapi pasti susah ngepasin super moon di bromo yaa~
Bintik2 putih tu noise ya mz? Makanya ganti A7S mz… :))
namanya juga kamera ala ala~~ beliin wir mau aA7S :( :(
Saatnya ganti kamera lebih kece tuhh buat foto malam hahaha
nguli dulu ke ostrali makanya~ wwkwkwk
hahaa, kalau nggak ala-ala kayak mas widhi sama mas yudhi noh~~ xixixi
Gila! keren banget bintangnya kak…. mantap!!
next time ke bromo, malem hari aja chocky :D
keren bangeeeeeet, suka bangettttttt
ayoo, main ke bromo lagiii :3
Baru dua kali ke Bromo, itu pun waktu masih motret pake hp. Wajib ke sana lagi dengan bawa kamera ‘beneran’ nih.. Keren foto2nya!
Next time ke bromo bawa gadget yang mumpuni yak ^^
Siappppp! Pasti!
Di Bromo, di gunung, kita bisa melihat bintang-bintang seakan sejajar dengan tempat kita berdiri :)
Iyaa, keren banget! next pengen main ke Puncak B29 dah :D yang di lumajang itu~
Hahaha, mantap!
Deuuuh.. Fotonya keren sekeren sponsornya.. Kapan ya ke aceh pake sponsor? #eh?
bales komentar ini pas di aceh nih, akhirnya bisa main ke aceh juga :D
hahaha.. dan semoga selamat sampai Ausie ya bang hehe
Nggak sia sia kalian keluar malem yah mas dan mbak put.
trus gue sirik sama hasil foto ini. epic :(
*nyezel gak ikutan* hikz.
soalnya belum pernah ke pananjakan dini hari, jadi kemarin pengen coba. Eh, tapi kemaren dingin banget euy~ rasanya kayak membeku :D
Keren kang!!! WOOOW! Btw, untuk berpose diam selama beberapa puluh detik emang susah. Tapi aku bisa sih. Kae pas motret milky way wis tak buktikno. HAHAHAHA.
Senajan untune garing. HAHAHAH
Ngahaha, bener sampe garing tenan! Berdiri selama 30 detik biar dapet foto yang “lumayan”
Bagus banget pemandangan bromo dimalam hari
bromo emang keren, gak cuma pas siang hari saja ;)