Berburu Gudeg Jogja Di Yogyakarta Yang Enak Luar Biasa!

Gudeg Jogja ini adalah makanan khas yang selalu membuat saya kangen dengan Kota Yogyakarta deh!

Jika dihitung, dari kecil sudah puluhan kali saya menyambangi Kota Yogyakarta.

Tetapi tetap saja kelezatan dan keunikan rasa dari Gudeg Yogyakarta selalu membuat saya kangen dengan kota ini.

Gudeg sendiri adalah kuliner khas seperti halnya Es Pleret-nya Blitar, Ayam Betutu-nya Bali, namun makanan ini banyak ditemukan di Kota Yogyakarta saja.

Apa Itu Makanan Khas Yogyakarta Yang Dikenal Dengan Nama Gudeg?

Gudeg berasal dari kata Bahasa Jawa yaitu gudheg, merupakan makanan asli dari daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, terbuat dari bahan utama nangka muda yang dimasak dengan santan.

Memasaknya pun memerlukan waktu yang tidak sebentar, diperlukan waktu berjam-jam untuk membuat Gudeg hingga benar – benar matang.

Setelah matang warna makanan ini akan cenderung berwarna kecoklatan.

Warna kecoklatan ini diakibatkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan.

Penyajian Gudeg yang umum selalu dimakan dengan nasi, kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Gudeg Yogyakarta rasanya sedikit manis, dengan warna kecoklatannya yang khas
Gudeg Yogyakarta rasanya sedikit manis, dengan warna kecoklatannya yang khas

(Baca Juga : Kuliner Yogyakarta Yang Enak Ini Bikin Saya Pengen Kesana Lagi! Dan… Lagi!)

Kuliner Khas Jogja Yang Gak Bikin Bosan!

Nah lho, keliatan enak bukan? Si masakan khas Yogyakarta yang bernama gudeg ini.

Terakhir kali saya makan makanan ini adalah bulan januari 2013 lalu ketika saya punya tiket hasil perburuan kursi gratis Air Asia pada tahun lalu.

Dan Gudeg adalah salah satu alasan saya betah melek hingga tengah malam untuk sekedar mendapatkan tiket gratis Air Asia dari Denpasar  ke Yogyakarta :D

Kebetulan bin tidak sengaja, tiket promo dari Air Asia ini adalah penerbangan pertama.

Jadi saya bisa sarapan pagi dengan gudeg sebelum melanjutkan kunjungan ke beberapa destinasi bersejarah seperti Museum Benteng Vredeburg atau Keraton Yogyakarta.

Hemm, *nyaem*

Menemukan Gudeg di Kota Yogyakarta pun tidak sesulit menemukan jarum di tumpukan jerami.

Karena banyak sekali warung yang menjual masakan berbahan dasar nangka, dengan rasa yang sedikit manis ini.

Mulai dari yang terkenal, sampai yang dijual di tepi jalan sekalipun.

Jenis Dan Bisa Ditemukan Dimana Saja Makanan Gudeg Khas Yogyakarta Ini?

Yang dijual di tepi jalan pun rasanya tetap enak
Yang dijual di tepi jalan pun rasanya tetap enak

(Baca Juga : 3 Cafe Favorit Saya Di Jalan Prawirotaman, Yogyakarta)

Kemarin waktu traveling di Yogyakarta, kebetulan saya secara random mencoba salah satu Gudeg yang dijual di tepi jalan, yaitu di jalan Pangeran Mangkubumi, yang berada di dekat Tugu Yogyakarta.

Ternyata, meskipun saya mencoba secara random rasanya tetap enak, tidak berbeda dengan Gudeg yang dijual di tempat sekelas resto.

Ditambah lagi, bisa makan sambil menikmati pagi harinya Kota Yogyakarta, siapa yang tidak mau?

Gudeg Yogyakarta ini ternyata juga terdiri dari beberapa macam varian lho, beberapa diantaranya adalah :

  • Gudeg Kering, penyajiannya dengan areh kental, jauh lebih kental dari pada santan yang ada pada masakan padang.
  • Gudeg Basah, umumnya disajikan dengan areh yang lebih encer.
  • Gudeg Solo, yang memiliki areh berwarna putih.

Banyak bukan pilihan Gudeg yang bisa dicoba ketika berburu kuliner di Yogyakarta?

Nah, apapun pilihannya, yang penting jangan sampai melewatkan untuk mencoba merasakan masakan khas dari Yogyakarta yang satu ini!

Jadi, kapan terakhir kali kalian makan Gudeg Yogyakarta?

Sejarah Gudeg Jogja

Gudeg merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang terkenal akan kelezatannya.

Makanan ini merupakan masakan tradisional yang berasal dari Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Karena keterkenalannya, Yogyakarta sering disebut sebagai Kota Gudeg.

Sejarah Gudeg di Yogyakarta dimulai bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Mataram Islam di Alas Mentaok, Kotagede pada sekitar tahun 1500-an.

Awalnya Gudeg berasal dari masyarakat bukan dari kerajaan. Pada abad ke-19, belum banyak yang berjualan Gudeg.

Namun, pada tahun 1940-an, Gudeg mulai populer dan banyak diperdagangkan saat Presiden Sukarno membangun Universitas Gajah Mada (UGM).

Gudeg terbuat dari nangka muda mentah (Jawa: gori) dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasaknya.

Gudeg dimasak dengan gula aren, santan, dan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, dan daun jati yang memberikan warna kemerahan pada masakan.

Dengan bumbu yang beragam, Gudeg memiliki rasa yang khas dan enak sesuai dengan selera masyarakat Jawa pada umumnya.

Biasanya disajikan dengan nasi, kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek.

Gudeg memiliki beberapa jenis, yaitu kering dan basah. Gudeg kering hanya sedikit memiliki saus karena sedikit santan yang digunakan, sementara gudeg basah mempunyai banyak santan.

Gudeg khas Yogyakarta biasanya lebih manis, lebih kering dan berwarna kemerahan karena penambahan daun jati sebagai pewarna.

Sementara itu, Gudeg Solo dari kota Surakarta lebih berair dan pekat, dengan banyak santan, dan berwarna keputihan karena daun jati umumnya tidak ditambahkan.

Gudeg khas Jawa Timur memiliki rasa lebih pedas dan lebih panas dibandingkan dengan Gudeg Yogyakarta yang manis.

Cara Membuat Gudeg Jogja

Proses pembuatan Gudeg menggunakan daging buah nangka yang masih mentah.

Nangka mentah memiliki konsistensi padat dan agak kering, bergetah, berwarna keputihan atau krem ringan, dan tidak bisa dimakan mentah, berbeda dengan daging buah nangka yang matang yang lembut, kuning cerah, berminyak, dan sangat manis.

Setelah kulitnya dikupas, nangka muda dipotong kecil-kecil dan direbus terlebih dahulu dalam air mendidih sampai lunak.

Kemudian, potongan nangka dituangkan dengan santan – sering dicampur dengan air kelapa, dibumbui dengan bumbu tertentu, dan direbus lama, biasanya selama 4-6 jam.

Warna gudeg dihasilkan terutama oleh bumbu rempah-rempah yang digunakan.

Rempah-rempah ini juga memberikan cita rasa utama pada gudeg, karena daging mentah nangka muda sebenarnya tidak memiliki rasa khusus.

Gudeg hadir dalam berbagai warna, mulai dari hampir putih atau krem muda hingga merah tua atau coklat.

Variasi warna hidangan ini menjadi julukan jenis gudeg tersebut, yaitu gudeg putih dan gudeg merah.

Gudeg putih disiapkan dengan rempah-rempah yang tidak terlalu mengubah warna produk asli, seperti lumbang, ketumbar, lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, dan lada hitam.

Pada gudeg merah, rempah-rempah dan bumbu lain ditambahkan, seperti daun jati dan Moringa oleifera yang memberikan warna lebih gelap pada bubur nangka yang dihasilkan.

Terasi juga ditambahkan untuk memberi nuansa warna merah-kecoklatan.

Selain itu, di Indonesia modern, teh celup terkadang dimasukkan ke dalam hidangan selama proses perebusan untuk memberikan warna gelap dan rasa asam yang lebih pekat pada gudeg.

Teh ini kemudian diangkat setelah hidangan matang.

Dalam semua jenis gudeg baik yang kering maupun basah, atau yang merah maupun putih, biasanya ditambahkan gula aren sebagai pemanis.

Rasa manis inilah yang menjadi cita rasa khas gudeg.

Daftar Tempat Beli Gudeg Jogja Terkenal Untuk Dicoba

Jogja merupakan kota yang terkenal dengan hidangan khasnya, yaitu gudeg. Bagi Anda yang ingin mencoba gudeg Jogja yang terkenal, berikut beberapa rekomendasi yang bisa Anda coba:

Gudeg Yogyakarta Yu Djum

Gudeg Yu Djum adalah salah satu warung gudeg legendaris yang telah berdiri sejak tahun 1958.

Hidangan gudeg yang disajikan di sini memiliki cita rasa khas dengan bumbu yang lezat dan daging nangka yang empuk.

Selain itu, suasana warung yang sederhana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Gudeg Pawon Khas Jogja

Gudeg Pawon juga merupakan warung gudeg yang terkenal di Jogja.

Hidangan gudeg yang disajikan di sini terkenal dengan citarasa yang lezat dan empuk.

Selain itu, konsep tempat makan yang unik, yaitu makan di dalam dapur yang besar (pawon), membuat pengalaman makan di sini menjadi berbeda dan menyenangkan.

Gudeg Bu Tjitro

Gudeg Bu Tjitro adalah warung gudeg yang terkenal dengan hidangan gudeg basah yang lezat dan disajikan dengan banyak lauk pendamping.

Hidangan gudeg di sini terkenal dengan cita rasa yang enak dan daging nangka yang empuk.

Selain itu, warung yang legendaris ini telah berdiri sejak tahun 1925 dan menjadi salah satu warung gudeg tertua di Jogja.

Gudeg Mbah Lindu

Gudeg Mbah Lindu merupakan salah satu warung gudeg yang terkenal dengan hidangan gudeg keringnya yang lezat dan pedas.

Hidangan gudeg di sini disajikan dengan banyak lauk pendamping, seperti telur, ayam, dan sambal goreng krecek.

Selain itu, suasana warung yang sederhana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Gudeg Permata Bu Narti Yogyakarta

Gudeg Permata Bu Narti adalah salah satu warung Gudeg legendaris di Jogja yang berdiri di dekat bekas bioskop permata.

Gudeg Bu Narti terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan manis serta bumbu rempah yang pas.

Salah satu ciri khas dari Gudeg Bu Narti adalah penggunaan daging ayam kampung dan telur asin sebagai lauk pelengkap.

Gudeg Mercon Bu Tinah Jogja

Gudeg Mercon Bu Tinah adalah salah satu warung Gudeg yang cukup terkenal di Jogja.

Gudeg Bu Tinah terkenal dengan cita rasa yang pedas dan menyengat di lidah, sehingga cocok untuk para pecinta makanan pedas.

Meskipun pedas, rasa manis dari Gudeg Bu Tinah tetap terasa khas.

Gudeg Sagan Yogyakarta

Gudeg Sagan terletak di Jalan Sagan, dan terkenal dengan Gudegnya yang enak dan lezat.

Salah satu ciri khas dari Gudeg Sagan adalah penggunaan santan yang cukup banyak, sehingga tekstur dan rasa Gudegnya menjadi lebih kental dan nikmat.

Gudeg Bu Hj. Ahmad

Gudeg Bu Hj. Ahmad adalah salah satu warung Gudeg legendaris di Jogja yang telah berdiri sejak tahun 1960-an.

Gudeg Bu Hj. Ahmad terkenal dengan cita rasa yang autentik dan bumbu rempah yang pas.

Salah satu ciri khas dari Gudeg Bu Hj. Ahmad adalah penggunaan daging sapi sebagai lauk pelengkap, yang memberikan rasa gurih yang khas.

Gudeg Song Dji Bu Atmo Godean Yogyakarta


Gudeg Song Dji Bu Atmo Godean adalah salah satu warung Gudeg yang cukup terkenal di Jogja.

Gudeg Bu Atmo terkenal dengan cita rasa yang lezat dan bumbu rempah yang pas.

Salah satu ciri khas dari Gudeg Bu Atmo adalah penggunaan daging ayam kampung sebagai lauk pelengkap.

Gudeg Bu Djuminten Jogja

Gudeg Bu Djuminten terkenal sebagai spesialis Gudeg Kendil di Yogyakarta dengan cita rasa yang khas dan bumbu rempah yang pas.

Salah satu ciri khas dari Gudeg Bu Djuminten adalah penggunaan gula aren yang banyak, sehingga memberikan rasa manis yang khas pada Gudegnya.

Gudeg Yu Narni

Gudeg Yu Narni terletak di Gg. Cokrowolo, Kocoran, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan terkenal dengan Gudegnya yang enak dan lezat.

Salah satu ciri khas dari Gudeg Yu Narni adalah penggunaan nangka muda yang berkualitas dan bumbu rempah yang pas, sehingga memberikan cita rasa yang khas pada Gudegnya.

***

Itulah beberapa rekomendasi warung gudeg terkenal di Jogja yang bisa Anda coba.

Selamat menikmati hidangan khas Jogja yang lezat dan nikmati pengalaman kuliner yang berbeda di setiap warung.

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog indonesia catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. WIDHIYANTI ASTITI says:

    nah ini ! bang, aku lahir djogja,gedhe djogja, tulen jogja, pencinta gudeg, dan gara-gara tulisan ini aku penasaran sama gudegnya ini! hahahahaa
    aku lupa, sekitar tiga atau empat harian setelah baca aku hunting ini gudeg, awalnya aku kirain harganya mahal kaya didaerah wijilan,tapi ternyata sama kaya harga gudeg di deket rumahku, murah B-)enak juga.

    by: @widhiprabowo

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      iya, gudeg itu ikonik kalau di jogja! Selalu sukses bikin ngiler pengen makan kalau lagi disana hehee :D

  2. Pagi..
    Seneng nemu tulisannya mas nih.. Dan jd pengen nginep di area Prawirotaman. Oya mas,waktu di Yogya,utk ke area malioboro atopun jalan2 sekitar Yogya mas e naik apa dr Prawirotaman??sewa mobil ato motor?? Trus jg bpk sopir yg nganterin ke Puthuk Setumbu..itu rekomendasi hotel ato cari sendiri??
    Sebelumnya sy suka nginep daerah Malioboro ato Sosrowijayan..dan ini rencana mau ke Yogya lg sama tmn orang Laos. Jd pengen dpt bener pengalaman ttg Yogya bukan hanya belanja spt slma ini..hehe…
    Eits…ada lg..kafe dan bakery di prawirotaman yg bikin mas ngefans itu…cocok ga ya buat kasih kejutan ulang taun?? Mhn info nya..
    Makasih ya mas

    Mia

  3. Avant Garde says:

    Pernah iseng bikin gudeg jogja, sampe kuali gosong belum mateng juga gudegnya, betul2 perlu perjuangan bikin gudeg ini :-)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *