Trekking menuju rumah Orang Utan di Kalimantan di Taman Nasional Sebagngau memang menyenangkan, namun tentu saja ekspedisi Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure masih memiliki beberapa wonders sebagai destinasinya. Untuk kali ini saya dan tim Terios 7 Wonders berkendara jauh-jauh dari Palangkaraya, menuju Banjarmasin hanya karena ingin berkunjung ke Pulau Kaget yang ada di Muara Sungai Barito yang juga merupakan salah satu destinasi terbaik di Kalimantan.
Daftar Isi
Pulau Kaget, Suaka Margasatwa Tempat Tinggal Para Bekantan
Buat kalian yang baru dengar nama pulau ini, atua bahkan baru kali ini tahu, Pulau Kaget adalah rumah para Bekantan, salah satu binatang endemik Borneo.
Penasaran seperti apa sih si Bekantan dari pulau yang ada di muara sungai ini?
Nah, untuk yang belum familiar dengan bekantan, coba deh mengingat – ingat maskot salah satu taman hiburan terkenal yang ada di Jakarta.
Iya, kalau kalian pernah pergi ke Dunia Fantasi, Ancol, itulah Bekantan, si monyet berhidung panjang yang menggemaskan.
Tentu kunjungan ke Pulau Kaget kali ini maksudnya adalah untuk bertemu dengan si monyet hidung panjang ini.
Kalau enggak, ngapain susah susah datang kesini dengan menempuh jarak 300-an kilometer dari Palangkaraya?
Pulau Kaget yang berada di muara Sungai Barito ini bisa diakses dari pusat kota Banjarmasin dalam waktu kurang dari satu jam.
( Baca Juga : Tentang Cagar Alam, Dan Etika Jalan Jalan Di Alam )
Bisa Dikunjungi Dari Kota Banjarmasin
Karena malam sebelumnya saya dan tim Terios 7 Wonders sudah sampai di Banjarmasin, jadi nggak terlalu repot lagi untuk menuju Pulau Kaget.
Bahkan saya dan timĀ Terios 7 Wonders juga sempat mencicipi Kuliner Khas Banjarmasin yaitu Lontong Orari yang terkenal enak itu.
Dari pusat Kota Banjarmasin, saya dan tim hanya tinggal bergegas ke Desa Aluh-Aluh yang merupakan tempat memulai berlayar dan mendekat ke Pulau Kaget tempat tinggal si Bekantan.
Kami datang sekitar jam 10 siang, disana Pak Kursani, yang merupakan ketua RT Desa Aluh-Aluh sudah menunggu untuk menjadi pemandu dan mengantarkan kami menuju rumah para Bekantan dengan perahu nelayan.
Iya, ke pulaunya harus naik perahu, karena tentunya Daihatsu New Terios yang tangguh nggak akan bisa mengantarkan hingga Pulau Kaget kan?
Di Dermaga Aluh-Aluh memang banyak terdapat kapal nelayan yang bisa disewa seharga sekitar IDR 250.000 per perahu untuk mengantarkan mendekati Pulau Kaget, untuk pulang dan pergi.
Perjalanan dari Dermaga Aluh-Aluh hingga Pulau Kaget sendiri hanya akan memakan waktu sekitar 40 menitan jika kondisi angin sedang tenang.
Perjalanan akan memakan waktu lebih lama jika gelombang dan angin sedang kencang seperti ketika yang saya alami ketika kembali dari pulauĀ (Peta Lokasi Dermaga Aluh-Aluh bisa ditemukan disini).
Menyeberang Ke Pulau Kaget Dari Dermaga Aluh-Aluh
Bekantan ini memang salah satu spesies langka yang agak berbeda dengan jenis monyet yang lain.
Cirinya yang paling khas adalah hidungnya yang besar, jauh lebih besar dari hidung saya, perutnya juga jauh lebih buncit daripada saya, dan mukan si bekantan ini berwarna merah.
Saya sih… cokelat. Weits, bukan maksud saya membandingkan diri sendiri dengan Bekantan, karena kami jelas berbeda.
Dia Bekantan saya manusia, dia suka makan saya…. ahh sudahlah!
Sementara itu, mengenai tempat tinggalnya si Bekantan, tidak ada sejarah atau data resmi yang mencatatkan kenapa tempat ini dinamakan dengan Pulau Kaget.
Namun yang jelas Pulau Kaget ini sebenarnya adalah sebuah delta sungai yang terbentuk secara alami dari endapan lumpur di muara Sungai Barito.
Akibat endapan yang berlangsung dalam waktu yang lama, makanya menjadi sebuah pulau.
Nggak heran kalau tepian pulau ini terlihat begitu berlumpur meski tidak terlalu dalam.
Wajar jika Pulau Kaget ini dijadikan sebagai rumah oleh para bekantan, karena tanahnya memang terlihat subur, tidak ada yang mendiami dan pulau ini juga dipenuhi oleh pepohonan yang rimbun hingga mendekati lebat.
Yah, paling enggak mereka bisa dengan bebas bergelantungan.
Coba kalau mereka tinggal di jakarta?
Mana tahan, sudah macet, apa-apa mahal, mending tinggal di Pulau Kaget saja toh? #sedikitcurcol
( Baca Juga: Ke Aceh? Ya Liburan Ke Pulau Banyak Saja! )
Banyak Pohon Rambai Penyokong Kehidupan Bekantan Di Pulau Kaget
Selain itu, di Pulau Kaget ini ada sebuah pohon yang sangat diperlukan si Bekantan.
Disana ada Pohon Rambai yang selain mereka gunakan sebagai rumah untuk bertenger dan bergelantungan, disitulah mereka mencari nafkah dan makan.
Kadang juga ibu-ibu bekantan ngerumpi sambil momong bekantan kecil disini loh!
Selain perutnya yang buncit, dan hidungnya yang panjang, si Bekantan juga punya kelebihan lain.
Mereka adalah para peloncat ulung, mungkin juga mereka adalah salah satu pesaing spiderman kalau saja spiderman juga tinggal di hutan.
Atau jangan-jangan bekantan ini yang melatih tarzan ya?
Pantas saja para fotografer di tim Terios 7 Wonders kesusahan untuk mendapatkan foto yang bagus dari si Bekantan.
Disebutkan juga, kalau meloncat dari ketinggian hingga sekitar 15 meter adalah hal yang biasa untuk Bekantan.
Meloncat dari ranting ke ranting Pohon Rambai seperti tarzan, atau meloncat menuju air dan daratan adalah hal kecil buat si Bekantan.
Kalau saya, si cuma bisa loncat-loncat di hati kamu… iya kamu… hehee!
Kehebatan dari loncatan Bekantan ini tentu merepotkan para fotografer yang ingin mengabadikan dong?
Apalagi ketika datang di jam yang salah. Iya, jadi kali ini saya dan tim Terios 7 Wonders datang agak terlalu siang, jadinya para bekantan sudah selesai sarapan, dan nggak muncul di tepian Pulau Kaget seperti biasanya.
( Baca Juga : Pantai Pulau Merah Banyuwangi : Daya Tarik Wisata, Rute )
Datang Pagi Hari Jika Mau Melihat Banyak Bekantan Bergelantungan
Padahal, kata Pak Kursani, ketika pagi hari, puluhan dari Bekantan ini banyak yang bergelantungan di tepi pulau untuk sarapan Pohon Rumbai.
Kali ini, akhirnya hanya terlihat satu dua Bekantan yang terlihat berloncatan di pepohonan yang berada agak di tengah pulau.
Saya pun tidak berbuat apa-apa, karena saya bukan tarzan teman makhluk hutan, atau spiderman yang suka bergelantungan.
Akhirnya, yang saya lakukan hanya mengamati mereka yang sesekali berloncatan dari kejauhan, di atas goyangan perahu yang terkena hembusan angin.
Yah, mau bagaimana lagi, mungkin ada kesempatan lain kali, karena Pulau Kaget juga nggak akan pergi kemana bukan?
Yang jelas, saya sudah sangat senang bisa memandang mereka dari kejauhan.
Saya juga nggak bisa seharian di dekat Pulau Kaget, karena nampaknya angin semakin kencang, dan ombak di muara Sungai Barito semakin menggoyang perahu.
Akhirnya, kembali ke dermaga dan melanjutkan perjalanan adalah pilihan yang tidak bisa dihindarkan.
Tips Berkunjung Ke Pulau Kaget, Rumah Para Bekantan
- Lebih baik datang pagi hari, sekitar jam 7-an pagi, dan sudah sampai di dekat Pulau Kaget. Karena selain karena kesempatan melihat Bekantan lebih besar, pulangnya akan aman dari angin besar dengan ombak yang cukup mengkhawatirkan.
- Pilih perahu yang besar agar lebih aman dan nyaman ketika berlayar menuju pulau. Pun Pulau Kaget berada di Muara Sungai, tetapi efek gelombang dari lautan masih cukup terasa seperti yang saya alami kemarin.
- Hindari musim angin tenggara, karena ombak akan semakin kencang ketika musim ini.
- Peta lokasi Pulau Kaget di Google Maps bisa ditemukan disini.
Sejarah dan Gambaran Kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget
Suaka Margasatwa (SM) Pulau Kaget, dalam aspek administratif pemerintahan, terletak di wilayah Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis, kawasan ini terletak di antara koordinat 3Ā°25’03” ā 3Ā°26’05” Lintang Selatan dan 114Ā°33’56” ā 114Ā°34’25” Bujur Timur.
Pengelolaan kawasan ini masuk dalam wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kalimantan Selatan.
Di lokasi, kawasan SM Pulau Kaget terintegrasi dengan pengelolaan resort KSDA Suaka Margasatwa Pulau Kaget dan Kuala Lupak.
Kantor resort KSDA berlokasi di Desa Tabunganen Kecil, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala.
Administrasi dan Geografi Kawasan
Secara administratif, kawasan SM Pulau Kaget termasuk dalam Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala.
Desa Tabunganen Muara memiliki luas wilayah 15 km2 atau 6,25% dari total luas Kecamatan Tabunganen yang mencapai 240 km2.
Suaka Margasatwa Pulau Kaget adalah bagian dari Kawasan Suaka Alam yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kalimantan Selatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK. 435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Selatan, kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget memiliki luas sekitar 292,437 hektar sesuai dengan peta lampiran dalam keputusan tersebut.
Jejak Sejarah Kawasan
Sejarah kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget memiliki awal yang berasal dari Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 701/Kpts/Um/II/1976 tanggal 6 November 1976 dengan luas Ā±85 hektar. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan (Menhutbun) Nomor: 337/Kpts-II/1999, fungsi kawasan berubah menjadi Cagar Alam dengan luas Ā±63,60 hektar.
Kemudian, melalui Perubahan Fungsi SK Menhutbun Nomor: 772/Kpts-II/199 tanggal 27 September 1999, kawasan ini diubah menjadi Suaka Margasatwa.
Pada tahun 2009, melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juni 2009, luas kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget diperluas menjadi 292,437 hektar.
Namun, hingga saat ini, kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget belum memiliki penataan batas yang jelas. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, tahapan pengukuhan kawasan hutan melibatkan Penunjukan Kawasan Hutan, Penataan Batas Kawasan Hutan, dan Penetapan Kawasan Hutan.
Mengingat status kawasan ini masih bersifat penunjukan dari Menteri Kehutanan, dibutuhkan Berita Acara Tata Batas dari Badan Pengelola Keuangan Hutan (BPKH) Wilayah V sebagai pihak yang berwenang dalam menetapkan batas kawasan.
Langkah ini diperlukan agar kawasan konservasi ini dapat mengikuti proses penetapan dan pengukuhan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sehingga batas kawasan menjadi sah secara formal.
Posisi Kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Kuala tahun 2012-2031 menegaskan dalam Pasal 21 ayat (1) a dan ayat (2) b bahwa kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget dan wilayah perluasannya, termasuk Pulau Tempurung, masuk dalam kategori kawasan lindung yang berupa kawasan suaka alam.
Kawasan ini terletak di Kecamatan Tabunganen dengan luas kurang lebih 354 hektar.
Deskripsi Topografi dan Iklim Kawasan
Kawasan Suaka Margasatwa Pulau Kaget memiliki topografi datar dengan elevasi 0 meter di atas permukaan laut, dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Tanah di kawasan ini termasuk jenis alluvial dengan tekstur umum yang halus, yakni liat. Terdapat satu sungai utama yang membelah Pulau Kaget, yaitu Sungai Saka Tengah, serta anak-anak sungai yang bermuara ke sungai ini.
Dalam klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, kawasan ini masuk dalam tipe iklim C dengan curah hujan tahunan rata-rata sekitar 2.185 mm. Suhu rata-rata di kawasan ini adalah 27Ā°C dengan tingkat kelembaban rata-rata mencapai 83%.
( Baca Juga : Wisata Pemandian Air Panas Grojokan Sewu Rejang Lebong Bengkulu )
Potensi Alam yang Menghampar
Melalui keragaman flora dan fauna yang tak terhitung jumlahnya, Suaka Margasatwa Pulau Kaget membawa kita ke dalam lingkungan yang mempesona.
Setiap sentuhan alam menunjukkan harmoni dan kompleksitas kehidupan yang beriringan dalam ekosistem hutan rawa mangrove yang unik ini.
Keanekaragaman Flora yang Memukau
Suaka Margasatwa Pulau Kaget memamerkan salah satu varian ekosistem hutan rawa mangrove yang menakjubkan.
Kawasan ini menjadi rumah bagi beragam jenis flora yang hidup dan tumbuh dengan subur.
Di antara kekayaan alamnya, beberapa jenis flora menarik mencakup rambai (Sonneratia alba), panggang (Ficus sp), jambu (Eugenia sp), tancang (Bruguiera sp), rengas (Gluta renghas), nipah (Nypa fructicans), pandan (Pandanus sp), bakung (Crinum asiaticum), jeruju (Acanthus ilicifolius), dungun (Heritiera littoralis), dan beragam jenis lain yang semakin melengkapi keragaman ekosistem.
Keberagaman Fauna yang Menawan
Kehidupan fauna di kawasan ini memukau dengan berbagai jenis yang menjamur. Di antara hutan rawa mangrove yang indah ini, berbagai spesies fauna membuat rumah mereka.
Bekantan (Nasalislarvatus), seekor primata unik dengan hidung besar, menjulangkan kehadirannya. Sementara itu, elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), elang bondol (Haliastur indus), elang hitam (Ictinaetus malayensis), elang tikus (Elanus caeruleus), elang (Spilornis sheela), dan raja udang biru (Halcyon chloris) adalah beberapa dari sekian banyak burung yang melintasi langit kawasan ini.
Tidak hanya itu, juga terdapat burung madu (Anthreptes malaccensis) dan burung madu (Nectarinia jugularis) serta banyak fauna lainnya yang menambah keragaman hayati kawasan ini.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
IkutiĀ travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakanĀ kerjasama.
Kaget lihat bekantan yang hidungnya super mancung gitu. Jadi mupeng mas, pengen lihat langsung di alamnya :D
kalau liat langsung, jangan lupa bawa kamera dengan lensa telephoto ya biar nggak rugi XD
alam sih ya, susah ditebak:-)
iya, namanya juga alam ????????????????
Bekantan itu gak galak ya?
Asik juga nih mancing disana, hehe…
kayaknya pemalu deh mas :D nggak mao dideketin euy, kabur mulu. Coba bawa kail kemarin, pasti deh sekalian mancing :D
Saya dulu terpesona banget sama Bekantan. Aslinya keren banget ternyata mas kalo lihat fotonya di sini.
nah! iya, mereka ini memang keren! Loncatannya itu apalagi :D
Semoga mereka selalu lestari sampai nanti-nanti ya Mas :hehe. Mungkin namanya Pulau Kaget karena munculnya kagetan, e.g. karena terbentuk dari endapan lumpur dan bukan sesuatu yang sudah ada sejak lampau :hehe. Tapi seru banget bisa bertemu dengan keluarga bekantan itu, dengan mobil tangguh yang bisa dipakai untuk hampir semua situasi :hehe. Sip!
hahaa, bisa jadi seperti itu mas gara. Karena memang terbentuknya nggak sengaja, bida dibilang juga “kaget”. :D Kemarin sayang cuma bisa liat dikit euy, karena mereka pada di dalam hutan semua. kalau di lombok ada banyak monyet juga kalau nggak salah? iya kan?
sebuah delta sungai yang terbentuk secara alami dari endapan lumpur di muara Sungai Barito. >> mungkin karena inilah di sebut pulau kaget kali bang :)
mungkin juga, tapi bahkan penduduk setempat pun nggak tahu kenapa namanya disebut pulau kaget. Karena memang mereka dari dulu tahunya ya dipanggil gitu :)
Aku manggilnya monyet Syahrukh Khan, abis mancung bangeet hahahaa
Masak syahrukh khan disamain sama bekatan -_-
Wah dekat ya dari Banjarmasin? Siip siip, selama ini kepikiran seandainya ke Banjarmasih mau lihat apa lagi ,, jadi ini bisa dijadikan referensi.
Yoii! Deket sama Banjarmasin nih, selain pasar apung sama kuliner lontong orari, bisa deh main-main kesini :D
Seru banget perjalanannya! Soalnya buatku Kalimantan itu masih misterius, belum sempat nginjakkin kaki ke sana soalnya hehe
iya, bener, kalimantan ini memang misterius. ada banyak yang bisa dilihat disini. semoga bisa cepet mwnginjakkan kaki di kalimantan ya :D eh, selain banjar masin pengen ke yang mana aja nih?
Wah banyak bangeet pengennya. Pengen diving di Derawan. Pengen main air di Labuan Cermin. Pengen ke Tanjung Puting liat orang utan. Pengen ke Bulungan. Asiiik mau diajakkin ya kak? #eeaa #ngarep
waa, diving di derawan pasti seru sih!! Labuan cermin juga oke! Kalau orang utan di tanjung puting dah bener :D sayang belom pernah kesana. ada rencana kapan ke tanjung puting nggak? pengen kesana euy XD
Belum tahu nih kak Fahmi, masih cari-cari waktu. Kalau ada barengan boleh juga. Yang keliling Kalimantan ini gak ada rencana ke sana ya?
Mungkin tahun depan pengen ke kalimantan lagi :D masih kelewatan labuan cermin nih! tahu labuan cermin kan?
Duh Fahmi, tau siih tapi belum sampai sana heheheheh
jauh banget soalnya XD kemarin hampir mau ekstend, tapi ya itu, gagal karena masih dikepung asap :D next year dah!
Wah jauh juga ya jangkauan asap itu sampainya. Semoga tahun depan bisa ikutan. Amiiin #ngarep
Kemaren hampir seluruh borneo kena asap itu :| kesian orang kalimantan euy! amiin :D semoga masih berjodoh!
Amiiiin
Aku juga pemalu yaaaa #kedip2Mata
masak sih kamu pemalu mz :3
Waaah seru banget petualangan kali ini. Sayangnya datangnya kurang pagi. Siapa nih yg bangun kesiangan?
hahah, enggak ada yang bangun kesiangan sih, tapi emang terhambat jalanan, jadi datangnya kesiangan :D
Yg jadi pertanyaan, saat berperahu ke pulau mobilnya di parkir dimana? Aman ga?
diparkir deket dermaga, aman kok :)
yang saya suka adalah ini perjalanan bener2 adventure, untuk menempuh pulau kaget aja rasanya bikin deg-degan kalau buat saya soalnya takut air haha, tapi kalau Bekantan bukan hewan endemis kan ya?
iya, seru banget, cuma ya itu harus nyeberang dikit, dan mau basah-basahan :D kalau bekantan harusnya hewan endemik yang dilindungi~
Pantesan malu, telanjang bulet gitu… heheee
Ntar coba disuruh pake baju deh :p
Kalau lihat monyet ini ingetnya ya tempat hiburan di jakarta itu doang mas. :D
Tadi tuh saya kirain dia ini kagetan dan pemalu ternyata di pulau kaget itu pemalu. Malu sama dirimu yang bawa tongsis kali mas. :D
Emang bekantan ini kan logonya dufan mas :D
Huwaaaa keren banget! Aku juga mau jalan-jalan liat Bekantan >.<
Ayoo, tinggal main ke banjarmasin kok :D nanti disini bisa liat bekantan :D
Ah… seru sekali ya.. 300-an Km ituuu… *elus-elus pinggang*
Oh ya, 250.000 untuk 40 menit perjalanan laut itu lumayan murah lho… kemarin saya nyebrang 20 menitan bayarnya 250.000 juga, tapi mending sih, dari pada disuruh mengayuh sendiri kan? Hehe…
cuma 300 km kok :P pinggang nggak bakal copot :D btw, nyeberang kemana 20 menit itu? :D
bekantannya mungkin renkarnasi pinokio, hidungnya mancung baget :D
atau mungkin pinokio itu terinspirasi sama bekantan? :D
Perjalanan yang melelahkan ya. harus menempuh jarak 300km, gg kebayang tuh capeknya kayak apa. Tapi mungkin rasa capeknya akan langsung hilang ketika melihat bekantan secara langsung
Iya, langsung ilang capeknya begitu sampai disana :D
aku baru pernah liat langsung orang utan, bekantan belum pernah, ke banjar masin juga numpang landing doang
next time ke banjarmasin, coba main ke rumah bekantan ini ya :D
Dufaaaaannnn
logonya dufaaan! hehe :D
Berati ini ceritanya kirang sukses ya kak. Baiklah yang penting sudah emnikmati naik perahu di sungai yang aduhai..
iya hahah, datengnya kesiangan mas ndop :D jadi mereka udah pada bobok di bagian tengah pulau~~~ tapi yang penting udah dateng deh :D
wah bagus banget tempatnya. masih alami
iya, ini lokasinya di hulu sungai barito :D
iya, masih alami :D
ya ampuuunnnnn, aku ga PD kalo hrs lomba hidung nih..mancungan idung tuh bekantan hahahah ;p.
kayaknya sih lebih mancung si bekantan ya :p pasti itu~ #eh :D
Saya pernah berkunjung ke Banjarmasin dan ketemu Bekantan. Semoga tetap lestari.
waaah! beruntungnya bisa ketemu bekantan :O datangnya pas kapan itu kang? saya kemarin cuma lihat 1 dua ekor saja :|
Salamin buat Bekatannya dong, mas :-D
Ajak selfie harusnya, mas :-D
Mau disalamin apaa? Hahaaa XD difoto dari jauh aja susah ini, apalagi selfie~~ XD
kalo seperti ini bener2 berpetualang nih jadinya aku..maklum nggak pernah kelayapan macam begini :)
Hayoo, sesekali coba kelayapan juga nggak apa loh :D kalau piknik pasti udah pernah kan?
Kamu nggak uyel-uyel?
boro-boro di uyel-uyel kak~ difoto aja mereka malu -.-” eh atau memang bekantan ini lagi malas keluar ya? udah lewat jam sarapan sih pas kesitu~ :p
petualangan di kalimantan seru ya. tapi ga kebayang kalo cewek ke sana gimana. hehe :D btw, fotonya pake apa kak? gopro ya?
Cewek aman saja kok kalau ke kalimantan :D kalau ke kalimantan pengen ke daerah mana nih? Ini fotonya pake go pro sama mirrorles aja :D
Perjalanan menuju ke Pulau Kagetnya sudah menantang dan seru ya, Mas, dan ga rugi tentunya setelah sampe lokasi :)
Seru banget, apalagi pulangnya~ serasa rafting karena ombaknya lagi besar XD
saya malah baru tahu kalau ada pulau kaget
hahah, iyaa pulau kaget ini ada di Banjarmasin. di hulu sungai barito :D
Udah kebingungan takut gak bisa komen karena liat diatas mesti log in fb, pas liat kebawah ooooh bisa deng hahahaha. Maklum gak mainan fb soalnya :p
Bekantan nya lucuk, sayang fotonya sedikit. Malah banyak foto mas nya #eh
huahaha, itu ada komentar fb buat yang nggak punya blog :D *dulu banyak yang komplen* Pas kesana kemarin, bekantannya lagi pada ngumpet, jadi aku menyamar jadi bekantan saja deh :P mirip gak? xixixi
Kalau mas fahmi pemalu juga tidak? hehehe
Kadang pemalu sih :)
widiih, pasti seru banget nih bisa ketemu langsung sama bekantan. :D
Sayang ketemunya cuma satu ekor~~ hiks, lagi kurang beruntung kemaren :|
Wah entah kenapa dari kemarin2 bekantan terus. Udah nulis tentang bekantan, terus liat talkshow yang ada bekantan2-nya. Sekarang juga… baca artikel tentang bekantan. :D
mungkin sekarang ngebahas bekantan lagi trending :P
Bekantannya cakep banget yiaaa… huaaa kapan ya ke Kalimantan :((
nunggu kabut asap reda saja, baru main ke kalimantan :D
Seriusan deh sekali-kali pengin gitu jalan jauh dari rumah dan nikmatin perjalanan alam kayak gini, lalu diabadikan kayak gini. Pengin banget huft.
lha, tinggal jalan keluar rumah kan :D pilih destinasi, kalau masih ragu, coba main ke yang umum-umum dulu. Bali atau yogyakarta :D yuk, dicoba!
waaa bekantan hidungnya mancung gitu ya
iya, mirip kayak pinokio kan ya? hahaha~
idung Bekantanya mancung ,,
kalah tampan gue wekaweka .
hahah, masak sih? yang bener :D
Waaah masuk tim Terios 7 Wonders itu ya, kereeen.
Pengalaman keren. BLog keren. Foto2 keren.
Baru tahu nama Pulau Kaget. Daaan ternyata bekantannya “berwarna” gitu ya?
Iyaa, kebetulan diajak sama daihatsu~ btw, thanks yak uda mampir~ XD moga betah baca tulisannya :D Kalau pulau kaget, juga baru tahu karena ke banjarmasin kali ini sih :D
Hi there! Duh, blogger macam apa aku baru bisa main kesini. Rame juga ya. Dan kerennya ternyata traveler juga. Huuuh selalu ngiri sama yang punya hobi keren itu. :(( Mau dong diajak kesiniiii :((
ayoo, semangat terus ngeblognyaa, siapa tau nanti ada yang ajakin jugaa :D
Seru mas perjalanan ke Pulau Kagetnya. Btw, ga masuk kedalam pulaunya ya kemarin?
sayang cuma ketemu satu dua ekor bekatan kemarin mas andre. Beberapa orang turun, dan ke pulaunya, tapi saya enggak, karena lagi nggak pengen berbecek-becek ria XD
Setuju, ternyata kalau dilihat dari dekat, bekantan tuh cakep baget. Mancung ya…
hahaa, iyaa. hidung bekantan emang mancung banget sih :D
Jadi ingat maskot Dufan. :D
hahaa, ini kan emang maskot dufan kakaa XD
bekantannya lucu banget itu yaaa, maskotnya dufan bukan?
yoi, itu bekantan emang dipake buat maskotnya dufan kok :D
Penasaran pengen lihat hidung Bekantan yang besar, bulat, dan merah!
ayo main ke pulau kaget lah :)
Seumur-umur, belum pernah liat binatang Bekantan sama sekali, hhee..
pemandangannya bagus banget alamnya ^_^
Salam KEnal