Sudah pernah dengar tentang Christchurch di Selandia Baru? Kalau belum, jangan khawatir, aku akan ceritain semuanya buat kamu.
Jadi, Christchurch adalah kota yang terletak di pesisir timur Pulau Selatan Selandia Baru.
Ini adalah kota terbesar di Pulau Selatan dan nomor tiga dalam hal jumlah penduduk di seluruh negara Selandia Baru, setelah Auckland dan Wellington.
Jadi, ini bukanlah kota kecil yang bisa diabaikan.
Tapi, sebelum kita masuk ke dalam detail lebih lanjut tentang apa yang bisa kamu lakukan di Christchurch, aku punya sedikit fakta menarik untuk kamu.
Nama Māori untuk Christchurch adalah Ōtautahi. Nama-nama Māori selalu punya arti dan sejarah yang dalam, tapi kita akan bahas itu nanti.
Daftar Isi
Mengenal Christchurch
Sekarang, mengapa kamu harus peduli dengan Christchurch? Pertama-tama, letaknya yang strategis.
Kota ini berada di tengah-tengah Pulau Selatan, jadi kamu bisa dibilang berada di jalur tengah menuju pesisir timur.
Ini menjadikannya pintu gerbang yang sempurna untuk menjelajahi pulau ini dan semua keindahan alamnya.
Sekarang, meskipun Christchurch adalah kota besar, namun ia juga punya pesona tersendiri.
Di sini, kamu bisa menemukan segalanya mulai dari hutan hingga pegunungan, danau hingga pantai.
Ada begitu banyak tempat yang menunggu untuk kamu jelajahi.
Jadi, mari kita lihat beberapa hal yang bisa kamu lakukan di Christchurch.
1. Berkunjung Ke International Antarctic Centre, Pusat Antariksa Antar Benua
Sekarang, ini pasti yang paling unik.
Kamu bisa mengunjungi International Antarctic Centre di Christchurch, dan yang terbaiknya adalah kamu bisa menjelajahi Antartika tanpa harus pergi jauh-jauh.
Pusat ini memiliki Antarctic Attraction Centre yang menampilkan penguin biru kecil yang sedang dalam pemulihan.
Kamu bisa melihat mereka dan belajar lebih banyak tentang kehidupan di Antartika.
Itu pasti akan menjadi pengalaman yang seru, terutama jika kamu belum pernah ke Antartika!
2. Katedral Kardus (Cathedral Square)
Cathedral Square adalah salah satu pusat bersejarah di Christchurch.
Ini adalah tempat yang penting bagi penduduk setempat dan juga pengunjung.
Sayangnya, katedral Anglican yang berdiri di sana mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi.
Tapi jangan khawatir, ada sesuatu yang menggantikannya, yaitu Cardboard Cathedral.
Ini adalah gereja yang dibangun menggunakan kardus dan merupakan salah satu inovasi terbaik Christchurch.
Jadi, kamu bisa mengunjunginya dan melihat betapa kreatifnya manusia ketika menghadapi tantangan.
3. Akaroa dan Lumba-Lumba
Akaroa adalah destinasi yang wajib kamu kunjungi jika kamu berada di Christchurch.
Ini adalah pemukiman yang penuh sejarah kolonial Inggris dan Prancis.
Lokasinya sekitar 84 kilometer ke timur Christchurch, di Banks Peninsula.
Di sini, kamu bisa menjumpai tur berenang bersama lumba-lumba yang sangat menarik minat wisatawan.
Jadi, jika kamu suka lumba-lumba, ini adalah tempat yang sempurna untukmu.
4. Bermain Salju di Mt Hutt
Jika kamu datang ke Christchurch selama musim dingin, jangan lupa untuk pergi bermain salju di Mt Hutt.
Ini adalah resor ski yang terletak hanya satu jam di pedalaman dari pusat kota.
Mt Hutt memiliki lereng seluas 365 hektar yang cocok untuk penggemar salju segala usia dan tingkat kemampuan.
Musim ski biasanya dimulai pertengahan Juni dan berlangsung beberapa bulan.
Jadi, jika kamu suka bermain salju, jangan lewatkan kesempatan ini.
[ Baca Juga: Berburu Aurora Australis Di Kota Glenorchy ]
Cuaca di Christchurch
Nah, sekarang kita akan sedikit membahas cuaca di Christchurch.
Kota ini memiliki iklim yang cukup hangat dengan banyak sinar matahari.
Meskipun begitu, suhu bisa turun hingga di bawah 0°C selama musim dingin.
Musim dingin di sini jatuh di pertengahan tahun dan kadang-kadang bisa turun salju.
Musim panas dimulai sekitar Natal dengan suhu yang cukup hangat dan bisa mencapai lebih dari 30°C.
Jadi, jika kamu suka cuaca hangat, musim panas adalah saat yang tepat untuk berkunjung ke Christchurch.
Transportasi di Christchurch
Sekarang, mari kita bicarakan tentang bagaimana cara berkeliling di Christchurch.
Ada beberapa pilihan yang bisa kamu pertimbangkan.
Ada dua perusahaan bus utama di kota ini, yaitu Red Bus dan Go Bus Christchurch.
Mereka menyediakan layanan bus dalam dan ke pinggiran kota. Jadi, kamu bisa dengan mudah menjelajahi kota ini dengan bus.
Selain itu, Christchurch juga punya layanan feri yang menghubungkan Lyttleton dengan Diamond Harbour.
Ini adalah cara yang unik untuk melihat kota ini dari sudut pandang yang berbeda.
Dan tentu saja, bersepeda adalah pilihan yang bagus jika kamu suka berolahraga dan ingin menjelajahi kota ini dengan cara yang lebih aktif.
Saat Terbaik untuk Berkunjung
Terakhir, mari kita bicarakan tentang kapan waktu yang terbaik untuk berkunjung ke Christchurch.
Jika kamu suka cuaca hangat dan banyak sinar matahari, maka musim panas adalah waktu yang tepat.
Musim panas dimulai sekitar Natal dan kamu bisa menikmati suhu yang nyaman.
Namun, jika kamu suka bermain salju, maka musim dingin adalah waktu yang tepat untuk berkunjung.
Selain itu, Christchurch juga punya beberapa acara menarik sepanjang tahun.
World Buskers Festival adalah festival yang diadakan tiap pertengahan hingga akhir Januari.
Festival ini menghadirkan seniman jalanan dari seluruh dunia yang tampil di berbagai lokasi di kota ini. Jadi, jika kamu suka seni jalanan, ini adalah waktu yang tepat untuk berkunjung.
Itu dia sedikit cerita tentang Christchurch. Jangan lupa untuk menjadwalkan kunjungan ke kota ini jika kamu berencana liburan ke Selandia Baru.
Christchurch memiliki banyak hal menarik untuk ditawarkan kepada para pengunjungnya, dan kamu pasti akan menikmati waktu yang kamu habiskan di sini. Jadi, selamat berlibur!
Pengalaman Road Trip Di New Zealand, Berangkat Dari Christchurch
Touchdown! Sekitar jam 5 pagi waktu setempat, pesawat yang saya tumpangi akhirnya mendarat di Christurch International Airport.
Itu artinya, setelah setahun menghabiskan waktu di Australia, saya akan menghabiskan waktu selama sebulan penuh untuk bertualang di New Zealand.
Dan, Christurch adalah kota pertama yang saya kunjungi di negara yang berada di ujung lautan pasifik ini.
Kurang lebih tiga jam terbang dari Melbourne ke Christurch tak begitu terasa, kecuali perbedaan waktu 6 jam dengan Jakarta membuat saya benar-benar merasakan jet lag yang sesungguhnya. Badan terasa lebih capek, ngantuk tetapi nggak bisa tidur.
Meskipun sebenarnya ketika di Sydney ada perbedaan waktu 4 jam dengan jakarta, namun disini lebih terasa lagi perbedaannya.
Selepas mendarat, saya tak mau membuang waktu lagi.
Saya segera menuju bagian imigrasi untuk menyelesaikan urusan imigrasi, mengambil bagasi dan ingin segera mengisi perut yang sudah keroncongan.
Meskipun saya naik Qantas yang notabene adalah maskapai full board, namun makanan yang mereka sediakan jauh dari imaginasi saya. Terus terang, saya lebih suka nasi lemak Air Asia daripada menu mereka.
Proses Imigrasi Berjalan Lancar
“Hello! Good Morning :)” Saya mencoba ramah sambil menyerahkan passport dan print out keterangan approval visa New Zealand yang saya dapatkan.
Petugas imigrasi New Zealand yang menghandle saya kemudian membaca dengan seksama print out keterangan approval visa dan memindai passport saya.
“How long you will be here?” Tanya petugas tadi.
“My visa allow me to stay up to 90 days, but I’m going to stay about a month” Saya menjelaskannya lebih detail durasi saya tinggal disini.
Memang saya mendapatkan ijin tinggal selama 90 hari, namun karena alasan keamanan keuangan, saya hanya akan menghabiskan waktu di New Zealand selama 30 hari saja.
Negara ini masih terlalu mahal, bahkan untuk saya yang baru saja bekerja di Australia selama satu tahun.
“Where you’ll be staying in New Zealand? Do you already book an accomodation?” Dia bertanya lagi.
“Nope, I don’t have any accomodation book yet in Christchurch. I’ll do road trip with my friends, but they are on a different flights. I have the booking on my friends name here”
Saya pun menyerahkan bukti booking mobil yang sudah saya cetak sebelumnya.
“With your friends? Where are they? Why are you not going together?” Tanya dia sambil sedikit menginterogasi.
Saya memang akan melakukan road trip dengan dua orang teman, tetapi memang berangkat dari tempat dan waktu berbeda.
Mungkin hal ini membuat petugas imigrasi New Zealand tadi sedikit curiga.
Jadinya saya perlu menjelaskan lebih detail mengenai hal ini. Belum selesai saya menjelaskan, tiba-tiba ada yang memanggil saya dari belakang.
“Fahmi!” Seseorang yang saya memanggil nama saya dari belakang.
“Ah, that’s one of my friends. The other one will be landing in the afternoon” Kata saya kepada si petugas.
“Ah, okay then, Enjoy New Zealand!” Dok, cap kedatangan di New Zealand pun menghiasi passport saya.
Selepas imigrasi, saya pun langsung menuju ke bagian pengambilan bagasi.
Disana saya mengambil bagasi, sambil menunggu teman saya Velyz yang masih berkutat dengan petugas imigrasi yang menghandle saya tadi.
Mungkin saja dia juga sedang ditanya-tanya untuk klarifikasi, apakah yang saya bilang sebelumnya itu benar.
Sebelumnya, saya sudah bertemu Velyz ketika transit di Melbourne. Dia berangkat dari Bali, sementara saya terbang dari Sydney.
Satu lagi yang akan meramaikan road trip di New Zealand kali ini adalah Vivi, yang mungkin masih terlelap di Sydney.
Dia baru terbang pagi hari, dan baru sampai di Christchurch sekitar tengah hari.
Summer Rasa Winter
Karena tidak membawa barang yang perlu di-declare, saya lolos bagian custom dengan mudah dan segera keluar menuju bagian kedatangan untuk mencari ATM dan membeli sim card lokal. Bandara internasional Christchurch ini memang tidak terlalu besar.
Kira-kira hanya sebesar Bandara Juanda di Surabaya. Jadinya menemukan lokasi ATM atau membeli sim card bisa dilakukan dengan mudah.
Enaknya jaman sekarang, nggak perlu bawa cash lagi ketika traveling ke Luar Negeri.
Asal punya kartu ATM yang ada uagnya, sudah bisa mengambil cash di mesin ATM yang ada di sebagian besar negara yang ada.
Kemarin saya langsung mengambil NZD 1500 dari total budget liburan di New Zealand sebesar NZD 2000.
Setelah uang cash di tangan, baru kemudian kami mencari makan dan beli sim card lokal untuk dipakai selama di NZ.
Seperti di Sydney, New Zealand bulan-bulan seperti ini seharusnya adalah musim panas.
Namun entah kenapa, bukannya suasana hangat musim panas, begitu keluar dari bandara yang terasa adalah hawa dingin yang menusuk tulang.
Ditambah lagi cuaca begitu berawan dan hujan ringan.
Buat saya, Ini lebih mirip Sydney ketika musim dingin dari pada musim panas.
“Ini sih namanya summer rasa winter!” pikir saya waktu itu.
Karena itu lebih baik segera mengambil mobil sewaan yang sudah dipesan sebelumnya.
Tempat sewa mobil ini nggak terlalu jauh dari Bandara Christurch. Dari saya tinggal naik free shuttle yang mengantarkan dari bandara ke tempat sewaan.
Belakangan saya tahu, ternyata memang hampir setiap penyewaan mobil disana menyediakan shuttle dari bandara.
Sesampainya di tempat persewaan mobil, ternyata sudah cukup banyak pelanggan yang mengantri. Wajar sih, kami datang di penghujung tahun, musimnya orang liburan.
Karena saya nggak ingin membuang waktu, masalah sewa-menyewa pun segera diselesaikan.
Harga sewa mobil untuk sebulan adalah NZD 1700 an. Mahal memang, tapi itu masih jauh lebih murah daripada menyewa campervan.
Mobil Sewaan Bermasalah
Sebenarnya saya ingin segera mendapatkan mobil kami, lalu segera pergi ke pusat kota untuk berburu peralatan camping dan perbekalan.
Namun ternyata mobil yang seharusnya kami dapatkan masih bermasalah.
Pihak penyewa mengatakan kalau ada masalah pada bagian rem.
Solusinya adalah kami diberi mobil pengganti tapi beda tipenya, atau mau menunggu rem diperbaiki.
Karena alasan ruang bagasi yang lebih luas, dari awal kami memang memesan mobil berjenis Nissan Wing Road.
Jadi setelah melihat beberapa mobil pengganti yang ditawarkan, keputusannya adalah tetap pada mobil semula.
Soalnya, dari semua mobil pengganti yang ditawarkan tadi bagasinya terlalu kecil.
Jadinya kami lebih memilih menunggu 2 jam agar mobil diperbaiki terlebih dahulu.
Toh kami masih perlu menunggu Vivi yang bakal landing di Christchurch tengah hari.
Kalau sudah begini, lain kali harus dipastikan kalau mobilnya sudah siap, baru diambil deh.
Setelah penantian selama dua jam, Nissan Wing Road yang kami pesan baru benar-benar siap.
Mobilnya berwarna abu abu, terlihat cukup tua, dengan interior yang biasa.
Untungnya rem diganti dengan yang baru, jadinya nggak perlu takut ada masalah dengan rem nantinya.
Sedihnya, tidak ada audio yang bisa terkoneksi lewat bluetooth, itu berarti tidak akan ada alunan musik dari smartphone selama road trip.
Untungnya masih ada fitur radio AM-FM untuk menangkap siaran radio lokal.
Namun dari suara mesinnya, mobil ini tampak bisa diandalkan untuk jarak tempuh sekitar 4000-5000 KM kedepan.
Meski nanti saya selalu memanggilnya dengan “mobil jelek”, Nissan Wing Road ini berhasil menemani dari Christchurch sampai ujung road trip tanpa satu pun masalah.
Berburu Perbekalan Dan Peralatan Camping Di Christurch
Road trip di New Zealand itu sebenarnya paling enak dengan motorhome atau campervan.
Namun karena harga sewanya selangit, sewa mobil adalah pilihan termurah.
Namun dengan begitu, harus diluangkan waktu tersendiri untuk berburu peralatan camping.
Sebenarnya bisa saja gak usah mencari peralatan camping kalau selalu menginap di hotel atau hostel.
Namun, karena negara ini adalah salah satu yang paling oke untuk camping, jadinya rugi kalau nggak mencoba camping selama disini.
Apalagi tidur di camping ground atau holiday park adalah salah satu cara berhemat selama liburan di New Zealand.
Setelah mencari informasi dari Internet, K-Mart dan The Warehouse adalah pilihan utama untuk membeli perlengkapan camping Di Christurch.
Tenda, matras, kompor portable, gas, meja dan kursi piknik semuanya bisa dibeli dari kedua tempat itu. Iya, jadi nggak perlu repot-repot beli atau bawa dari Indonesia.
Untuk semua perlengkapan piknik ini kami menghabiskan sekitar NZD 200.
Sementara itu, untuk perbekalan makanan semuanya bisa dibeli di supermarket bernama Countdown, FourSquare atau New World.
Sayang sekali sih di New Zealand nggak ada Indomaret atau Alfamart~
Baru setelah semuanya persiapan selesai, kami menuju 219 on John Holiday Park, campsite pertama yang akan diinapi selama di New Zealand di luar kota Christchurch.
Buat saya, ini juga pengalaman pertama camping New Zealand. Nah, bagaimana rasanya?
Tentu saja, saya kedinginan dimalam pertama karena masih adaptasi! XD
ternyata emank bener ya bang fahmi kalo new zealand itu tempat yg cakep buat kemping, eeh padahal itu kan negara yg dilingkari ama laut bang, kok bisa dingin bgt yah..?
soalnya lokasinya di selatan banget, jadi udah kayak di eropa. gunungnya aja ketutup es, meski gak tinggi dan lagi musim panas :D
Pengen banget ke NZ… ??
Pulang indo tendanya dibawa pulang apa gimana bang??
Wuuiiihhh jd pengen ke NZ… ??
Tenda dkk trus diapain itu bang? dibawa pulang ato gimana?
ayoo, kesanaa~ Tendanya dikasih ke orang sih kemaren, ada yang mau traveling disana juga :D bawanya ribet, terus bagasi kan mahal~
Woohhh ternyata mas Fahmi ini Travel Blogger yang kayanya udah Pro nih. Duh kontras banget sama saya. Pengalaman Travelling saya nggak ada apa-apanya… levelnya masih seputaran pulau Jawa doang, Tapi semoga suatu saat bisa ke luar negeri kayak mas Fahmi. Amin,
New Zealand keliatannya nyaman ya untuk di singgahi.Udara sejuk dan lalu lintasnya tertib ya kayaknya. Di Banding Australia mendingan New Zealand, iya nggak ?
hehee, nggak apa, semoga suatu saat bisa makin kemana-mana juga :D kalau menurutuku, new zealand lebih kece sih emang. dibandingin australia~
eh ini masih ada lanjutannya kan mas? ahahaha. setia nunggu kelanjutan cerita NZ. wkwk
masih dong! hahaa, nyari waktu nulisnya ini loh yang susah~ sering jadi sopir kalau lagi di rumah blitar XD
saya pengen juga liburan pake campervan mas, hehe..
btw, apakah kalo sewa mobil harus kembali ke tempat semula juga ?
misal sewa di christchurch bisa kembali di auckland ?
Bisaa, kemarin saya begitu, sewa mobil di christchurch, tapi balikin di Auckland :)