Macau Day 1 : Menjejak Kaki Di Macau Pertama Kali

Pengen rasanya berteriak sekencang – kencangnya begitu sadar kalau saya sedang antri di imigrasi yang merupakan pintu masuk ke Macau.

Sayang kesadaran saya mengatakan kalau sebaiknya hal itu urung saya lakukan. Dari pada nanti saya malah ditahan dan langsung di deportasi.

Bisa berabe, nggak jadi traveling jelajah tempat wisata di Macau mak! Heheee!

Yeaay! Sampai Juga Di Macau!

Selamat datang di Macau, silahkan ambil informasi untuk turis secara gratis disini
Selamat datang di Macau, silahkan ambil informasi untuk turis secara gratis disini

Jujur, Macau memang tidak pernah tercatat dalam list destinasi yang ingin saya kunjungi dalam waktu dekat.

Tetapi sepertinya takdir menuliskan kalau stempel dari Macao Special Administrative Region of the People’s Republic of China akan menghiasi passport saya sebagai negara ke 5.

Eh? Entah sekarang Macau bisa disebut sebagai negara atau tidak, karena sudah diserahkan kembali ke Tiongkok setelah “disewa” oleh Portugis.

Apapun itu, saya tetap berharap koleksi stempel di passport saya bertambah, setelah sebelumnya dihiasi oleh stempel dari negara sahabat Filipina.

Begitu di ujung antrian, saya segera menuju petugas Immigrasi, dengan senyum khas Indonesia yang ramah, berharap enggak dijutekin sama petugas immigrasi Macau.

Passport Tidak Di Stempel Ketika Masuk Imigrasi Macau

Masuk Macau gak dapat stempel passport, tapi dapat secarik kertas ini :(
Masuk Macau gak dapat stempel passport, tapi dapat secarik kertas ini :(

Oke, sepertinya usaha saya gagal~ Petugas tadi tetap jutek sambil mengembalikan passport saya ditambah dengan secarik kertas.

Langsung saja saya ambil deh, sebelum dijutekin lebih lama lagi yang bisa bikin males.

“Loh, eh, dimana ya dia kasih cap di passport saya?”.

Setelah beberapa kali saya membalik halaman demi halaman, saya tidak menemukan tambahan apapun selain stempel Malaysia beberapa hari yang lalu.

Saya hanya menemukan secarik kertas berisi nama saya, semacam QR code dan tulisan dalam bahasa China juga Portugis.

Saya tebak, kertas itu adalah pengganti stempel untuk menandai izin masuk ke Macau.

Karena takut si petugas kelupaan memberi stempel di pasport saya, saya pun mencoba meyakinkan kalau ini bukan kesalahan si petugas dengan bertanya ke seorang teman famtrip Macau ini.

Jeng – jeng… ternyata benar, setelah saya cek dengan teman – teman yang lain, semuanya sama.

Masuk ke Macau sekarang ternyata tidak perlu stempel passport lagi…

Hiks, saya enggak bisa koleksi stempelnya dong :(.

Ya sudahlah, paling tidak saya masih bisa koleksi kertas yang menunjukkan kalau saya sudah pernah menginjakkan kaki di Macau.

Bahasa Mandarin dan Bahasa Portugis banyak ditemui di Macau.
Bahasa Mandarin dan Bahasa Portugis banyak ditemui di Macau.

Dipandu Seorang Guide Yang Fasih Berbahasa Indonesia

Begitu keluar dari Immigrasi saya dijemput Mr Alan, seorang guide lokal yang fasih berbahasa Indonesia.

Selama saya berada di Macau dia banyak bercerita tentang Macau.

Seperti sebelum dipegang kembali oleh China, Macau sebelumnya “disewa” tanpa dibayar oleh Portugis selama kurang lebih 400 tahun.

Bahwa Egg Tart adalah salah satu kudapan lokal yang terkenal di Macau dan wajib dicoba, hingga banyak TKI Indonesia yang sekarang sedang bekerja di Macau.

Bahkan selama disana saya sempat bertemu seorang staff hotel yang asalnya dari Indonesia.

O iya, di Macau saya menginap di Sheraton Macao Cotai Sentral salah satu hotel berbintang 5 kawasan kota Taipa.

Ini adalah kali kedua saya menginap di hotel bintang lima setelah sebelumnya saya merasakan empuknya kasur hotel bintang 5 The Peninsula Hotel Manila.

Bedanya, di Sheraton Macao ini ada casino yang berada di dekat lobi.

Saran saya sih kalau bisa, ketika berkunjung ke negeri orang itu minimal cobain hostel juga hotel bintang lima-nya.

Minimal, kalau enggak bisa bayar sendiri, coba cari gratisan deh. Hehee!

Menginap Di Hotel Bintang 5 Sheraton Macau

Asik~ Dapat boneka dari sheraton macao cotai central. Lumayan buat oleh - oleh :D
Asik~ Dapat boneka dari Sheraton Macao Cotai Central. Lumayan buat oleh – oleh :D

Tidak bisa tidur di pesawat semalaman ternyata bisa membuat perut saya kelaparan.

Padahal perbedaan waktu di Indonesia dengan Macau hanya satu jam saja.

Seharusnya itu tidak terlalu memberi efek “jet lag” pada saya.

Mungkin ini efek kecapekan di perjalanan.

Untung jam sampai di Sheraton adalah jam makan siang, jadi saya dan teman yang lain langsung diajak makan siang buffet lunch di The Feast, restauran kepunyaan Hotel Sheraton.

Pun antrian terlihat begitu mengular didepan restoran, guide saya Mr Alan punya kalimat sakti yang membuat saya dan teman – teman enggak perlu antri.

“Kita diundang oleh MGTO Kata Mr Alan, yang secara ajaib kita bisa melewati antrean dan segera mendapatkan tempat duduk.

Dimanapun, sepertinya instansi pemerintahan mempunyai kekuatan untuk menjadi VIP.

Baca Juga : Mengenal Sejarah Macau Di Museum Of Macau (Museu De Macau)

Ternyata Seru Ya Jalan Jalan Di Macau

Antrian sepanjang ini bisa di bypass karena kata "MGTO"
Antrian sepanjang ini bisa di bypass karena kata “MGTO”

Itinerary hari pertama di Macau tidak terlalu banyak.

Setelah makan siang dan beristirahat yang cukup, sore hingga malam adalah makan malam di  Cafe 360 dan jalan – jalan santai malam hari berkeliling Macau.

Yang paling mendebarkan buat saya adalah makan malam di Cafe 360 yang berada di Macau Tower lantai 62.

Bukan hanya menu makanannya yang mebuat saya bersemangat, tetapi juga suasana makan malam sambil menikmati pemandangan Macau malam hari juga tidak bisa dilewatkan.

Menyenangkannya lagi, Cafe 360 ini meja tempat makannya bisa berputar 360 derajat.

Jadi kurang lebih saya bisa menikmati pemandangan Macau yang penuh gemerlap lampu tanpa meninggalkan tempat duduk sejengkal pun.

Saya tinggal mengenyangkan perut, sambil memandang keluar dengan takjub.

Selfie dulu sebelum naik ke Lantai 62 Macau Tower untuk makan malam.
Selfie dulu sebelum naik ke Lantai 62 Macau Tower untuk makan malam.
Mulai dari 248 MOP (setara 248 HKD) untuk buffet dinner di Cafe 360 lantai 62 Macau Tower
Mulai dari 248 MOP (setara 248 HKD) untuk buffet dinner di Cafe 360 lantai 62 Macau Tower
Pemandangan Macau malam hari dari atas Macau Tower
Pemandangan Macau malam hari dari atas Macau Tower

Kesenangan hari pertama di Macau tidak cuma makan disini dan makan disitu saja.

Setelah makan, destinasi selanjutnya adalah wisata melihat tiap hotel yang ada di Macau.

Weits, di Macau sepertinya tidak ada yang namanya hotel biasa loh!

Malah sepertinya tiap hotel di Macau mempunyai atraksi unik dan menarik seperti misalnya pertunjukan Pohon Kemakmuran dan pertunjukan tarian air di Hotel Wyn.

Disini saya merasa kagum, karena meskipun mereka tidak punya destinasi alam yang cantik, mereka mempunya ide yang brilian untuk membuat pertunjukan yang bisa menarik decak kagum para pengunjungnya.

Salah satu atraksi menarik dari hotel Wyn yang ada di Macau.
Salah satu atraksi menarik dari hotel Wyn yang ada di Macau.

Menyenangkannya lagi, menonton pertunjukan di hotel tadi adalah gratis.

Tinggal datang saja ke hotel pada jam – jam pertunjukan, seperti Pohon kemakmuran dipertunjukkan pada tiap hari mulai dari jam 10.00 PM – 02:00 AM waktu Macau.

Yang seperti ini biasanya menjadi favorit para backpacker nih! hehee!

Terus sekarang ada yang jadi mau backpacking ke Macau?

Baca Juga :

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Fahmi Catperku

Fahmi Catperku

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. Adie Riyanto says:

    Issssshh, paling ngiri kalau ada yang foto di Macau Tower. Dari dulu udah kesengsem, tapi belum kesampaian aja ke sana. :'(

    1. Rijal Fahmi says:

      make a wish, pikirkan selalu dan kemudian perjuangkan kak ^^ semoga alam semesta mendukung selalu :D

  2. Uwooh, pengalaman yang mengesankan. Pemandangan kotanya menakjubkan, dancing water-nya dazzling, terus Macau Towernya surely splendid.
    Yang unik adalah bahwa di sana tulisannya masih pakai bahasa Portugis ya kayaknya itu: apa di sana masih ada orang Portugisnya?

    1. Rijal Fahmi says:

      hehee, lagi beruntung~ biasanya sih nginep di bandara :3

  3. fanny fristhika nila says:

    oh Macauuuu….pgn bgt kesini cuma krn mw bungy jumping dari macau tower…tp blm sempet2 -__-

    oh mrk ga pake chop di pasport ya mas… aku juga koleksi itu pdhal :D

    1. Rijal Fahmi says:

      aku pun nggak sempet bungee jumping :( padahal pengen banget itu~ cuma sempet dinner di macau tower aja :D tapi itu udah lebih dari cukup~ next main ke macau pasti cobain bungee jumpingnya! :D

  4. perjalanana yg sangat menajubkan ya, pengalaman di tower macau, semoga bisa berani bermimpi untuk jalan2 kesana. sebelumnya salam kenal ya ??

  5. Matius Teguh Nugroho says:

    Macau memang bukan negara, mas. Seperti namanya, wilayah administratif di bawah naungan RRT, sama seperti Hong Kong. Tapi emang dulu sempet ada prosedur cap paspor ya?

    Beuh, usaha ke Macau gagal karena kalah lomba. Sepertinya belum takdirku ke sana. Well, I do believe that traveling has its own destiny. Kebalikannya, seperti mas ini, tempat yang belum direncanakan, malah kesampaian :D

    1. Rijal Fahmi says:

      Terus pengen aja, nanti juga dapet :D sama terus berusaha juga~

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *