Macau Day 2 : Macau Nggak Cuma Punya Casino

Empuknya kasur Hotel Sheraton macau membuat saya malas bangun pagi. Ditambah lagi badan yang kurang fit akibat kurang tidur membuat saya makin lengket dengan kasur.

Sayangnya saya tidak mau membuat teman – teman lain menunggu di loby hotel.

Dengan persiapan yang singkat, dan mandi alakadarnya, saya langsung menuju lobi hotel.

Ternyata teman – teman juga sudah siap untuk berangkat, begitu juga Mr Alan sang guide selama liburan di Macau.

Kasur empuk kadang bisa bikin lengket. Padahal sendirian lho~ Apalagi kalau gak sendiri ya :p
Kasur empuk kadang bisa bikin lengket. Padahal sendirian lho~ Apalagi kalau gak sendiri ya :p

Hari kedua di Macau rencananya akan dihabiskan dengan perburuan kuliner khas di Macau, juga kunjungan ke beberapa museum di Macau dan beberapa tempat bersejarah.

Sebenarnya sih saya sudah enggak sabar ingin mencoba yang namanya Egg Tart ala Portugis.

Konon katanya si Egg Tart ini salah satu makanan yang wajib dicoba ketika mengunjungi Macau.

Tetapi, sebelum mencoba Egg Tart, kami diajak mengunjungi Panda Pavilion terlebih dahulu.

Sekilas, lokasi Panda Pavilion ini sebenarnya lebih mirip dengan taman kota yang tertata rapi.

Namun uniknya disini saya bisa melihat langsung Panda unyu yang masih hidup dari jarak dekat.

Jadi gak perlu lagi harus berburu panda ke negeri China deh :3

Duta besar negara lain nggak perlu bayar~ Ngarep banget jadi duta besar XP
Duta besar negara lain nggak perlu bayar~ Ngarep banget jadi duta besar XP

Untuk turis normal, bertemu dengan si panda ini harus membayar tiket seharga 10 MOP, tetapi karena saya bukan turis biasa yang diundang oleh Macau Tourism jadinya tertulis nol pada tiket saya.

Hehee~ The power of invitation ceritanya :3. Apapun, yang penting saya bisa segera melihat si Panda!

Sssh! Don't be noisy!
Sssh! Don’t be noisy!
Hello Mr Panda!
Hello Mr Panda!

“Loh~ Eh, kok panda-nya cuma satu ya?” Gumam saya dengan penasaran ketika hanya melihat seekor panda terlindung di seberang kaca.

Padahal seharusnya saya bisa melihat sepasang panda disini.

Namun nyatanya hanya satu panda yang sedang makan dengan lahapnya terlihat. Usut punya usut, katanya sih yang satunya sudah meninggal :( *RIP mr panda*

Selfie dulu bareng Panda unyu~
Selfie dulu bareng Panda unyu~

Pun hanya bertemu satu panda, saya sudah cukup senang.

Saya bisa menyapa panda yang sedang sarapan juga selfie dengan satu panda deh.

Selain itu, ada banyak hal lain yang bisa dilakukan di Panda Pavilion.

Karena seperti saya bilang sebelumnya, memang Panda Pavilion ini adalah sebuah taman kota yang agak besar.

Misalnya mencoba stempel passport saya dengan stempel khusus yang ada disana.

Harusnya sih ada passport khusus yang bisa dibeli untuk distempel.

Cuma karena saya sedang iseng, jadinya saya stempel passport Indonesia saya di bagian belakang.

Yang satu ini jangan dicontoh ya untuk yang sering traveling ke luar negeri.

Karena tiap halaman passport kalian pasti sangat berharga :p

Jangan pernah coba ini kecuali kamu memang sedang iseng :p
Jangan pernah coba ini kecuali kamu memang sedang iseng :p

Beranjak dari Panda Pavilion, jalan – jalan dengan Mr Alan dilanjutkan menuju Pulau Coloane yang merupakan salah satu pulau dari Macau.

Nah, di pulau inilah berdiri sebuah toko Lord Stow’s Bakery yang menjual Egg Tart khas portugis yang terkenal itu.

Dari kaca bagian depan tertulis kalau toko ini sudah berdiri selama 25 tahun, beda tipis dengan umur saya.

Ke Macau jangan lupa cobain Egg Tart khas Portugisnya :D
Ke Macau jangan lupa cobain Egg Tart khas Portugisnya :D

Dan, kalau sudah sampai disini, sebisa mungkin wajib banget beli Egg Tart-nya.

Kecuali buat orang seperti saya yang ke Macau malah bawa uang Ringgit Malaysia.

Iya, saya baru dari Selangor Malaysia dan enggak sempat tuker ke HKD atau MOP.

Untungnya masih bisa mengicip Egg Tart khas Portugis karena ada yang beli~ Lucky me! :D

O iya, berburu Egg Tart bukan satu – satunya aktifitas yang bisa dilakukan di Pulau Coloane lho.

Terus sekalian mampir ke St Augustine's Square yang ada di dekatnya :)
Terus sekalian mampir ke St Augustine’s Square yang ada di dekatnya :)

Ada beberapa tempat historis seperti St Augustine’s Square yang menghubungkan beberapa bangunan bersejarah seperti Gereja St Augustine, Teater Dom Pedro V, dan perpustakaan Sir Robert Ho Tung.

Kebetulan kemarin saya hanya sempat masuk untuk melihat bangunan bersejarah gereja St Augustine.

Sebuah gereja yang masih mempertahankan penyelenggaraan tradisi Easter Procession.

Saya memang tidak mendapati tradisi itu ketika disana, tetapi mengagumi aristekturnya saja sudah lebih dari cukup buat saya.

Buat para penyuka arsitektur unik, berlama – lama mengeliling area sekitar St Augustine’s Square bisa menjadi aktifitas menyenangkan.

Namun buat grup famtrip yang itinerarynya sudah diatur dari A-Z seperti saya waktu bebas itu adalah barang yang mahal.

Dari sini saya langsung diajak menuju Pantai Ha-Sa. Memang tidak ada yang spesial di pantai ini ketika musim dingin seperti ini.

Bahkan guide saya Mr Alan mengatakan kalau pantai di Bali jauh lebih menarik.

Katanya waktu terbaik mengunjungi pantai Ha-Sa adalah di musim panas.

Meskipun tidak bisa menikmati pantainya, paling tidak bisa cuci mata untuk menikmati bikini yang bertebaran dimana – mana. Tertarik?

Karena itu saya bersyukur, kunjungan ke Pantai Ha-Sa tidak begitu lama.

Rasanya sudah enggak sabar mengunjungi tempat – tempat bersejarah di Macau, juga mengenal lebih dekat sejarahnya.

Ratusan tahun Portugis mempertahankan Macau dari Mount Of Fortress ini.
Ratusan tahun Portugis mempertahankan Macau dari Mount Of Fortress ini.

Selama ini saya memang suka mengikuti perkembangan sejarah dunia seperti sejarah perang dunia kedua.

Jadinya sejarah kolonialisme yang terjadi di Macau tentu tidak bisa saya lewatkan dong?

Membicarakan tentang sejarah macau, berarti tidak bisa melewatkan yang namanya Mount Of Fortress yang disana sekaligus terdapat Museum Of Macau (Museu de Macau).

Mount Of Fortress ini dulunya adalah sebuah benteng kokoh yang dibangun pada tahun 1622.

Merupakan pertahanan kuat bangsa Portugis dari saingannya yaitu Belanda ketika masih menguasai Macau.

Well, sekali lihat memang lokasinya sangat strategis.

Mount Of Fortess memang tempat yang strategis untuk mengamati seluruh Macau dari ketinggian
Mount Of Fortess memang tempat yang strategis untuk mengamati seluruh Macau dari ketinggian

Dari bagian atas benteng saya bisa melihat dengan bebas area macau ke segala arah.

Beberapa meriam canon peninggalan Portugis yang terbuat dari besi juga masih ada di beberapa sudutnya.

Dari sini saya jadi sedikit tahu, kenapa Portugis bisa mempertahankan kekuasaannya di Macau hingga 400 tahun.

Kini, di era sekarang Portugis sudah tidak menguasai Macau lagi.

Mount Of Fortress pun beralih fungsi sebagai Museum.

Mau tahu tentang detail sejarah Macau? jangan lupa mampir ke Museu De Macau :)
Mau tahu tentang detail sejarah Macau? jangan lupa mampir ke Museu De Macau :)

Namanya Museum De Macau, sebuah museum yang didalamnya mengenalkan hampir semua detail tentang Macau.

Untuk para traveler yang menyukai sejarah, tidak ada tempat di Macau yang lebih menarik selain museum ini.

Disini terdapat informasi tentang budaya, sejarah dan bagaimana kehidupan Macau dimulai dari sejak adanya peradaban disini.

Budaya, sejarah dan keseharian orang Macau bisa ditemukan di Museu De Macau (Museum Of Macau).
Budaya, sejarah dan keseharian orang Macau bisa ditemukan di Museu De Macau (Museum Of Macau).

O iya, kalau boleh saya kasih saran, mengunjungi Museum Of Macau sebaiknya dilakukan setelah tengah hari seperti itinerary famtrip ini.

Karena sebenarnya lokasi museum berada tidak jauh dari reruntuhan Gereja St Paul dan Senado Square.

Yap, kalau bosan belajar sejarah, bisa langsung capcus jalan santai menuju Senado Square. Alun – alun Macau ini memang terlihat seksi dan begitu hidup menjelang sore.

Dipenuhi oleh para pejalan yang hanya ingin cuci mata, atau beberapa yang lebih tertarik untuk berbelanja hingga bosan.

Pun untuk traveler yang kurang suka berbelanja seperti saya, sepertinya pilihan satu – satunya hanya menjelajah tiap sudut Senado Square.

Mengagumi tiap detil arsitektur bangunan yang dulunya didesain oleh para arsitektur hebat dari Portugis hingga menjelang malam tiba.

Minimal, saya bisa menikmati cita rasa eropa sebelum kaki ini benar – benar menginjak benua biru yang sebenarnya.

Doakan saja, setelah Macau ini ada yang mengajak saya jalan – jalan ke Eropa! Amin!

Yap! Ke Senado Square tinggal jalan lurus kebawah!
Yap! Ke Senado Square tinggal jalan lurus kebawah!
Melewati lautan manusia~
Melewati lautan manusia~
Sampai deh di Senado Square! Bebas mau lanjut belanja atau mau cuci mata ;3
Sampai deh di Senado Square! Bebas mau lanjut belanja atau mau cuci mata ;3

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Fahmi Catperku

Fahmi Catperku

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. Ngeliat meriam Macau saya jadi ingat Meriam Si Jagur :hihi.
    Semoga impian ke Eropanya tercapai ya, Mas.

    1. Rijal Fahmi says:

      Yep, tipikal meriam yang dipunyai sama kompeni atau bangsa – bangsa penjajah jaman dulu :P Amin amin~ semog abisa menginjakkan kaki di benua biru ^^

  2. Amiiinnn.

    Membaca paragraf pertama tulisan mas ini (juga beberapa paragraf setelahnya), aku kok jadi bersyukur ya menjadi traveler swadaya swasembada *halah* Mau bangun jam berapa, mau mandi berapa lama, mau ke mana aja, terserah gue! Hihihi.
    Yah, tapi nanti mudah-mudahan merasakan juga apa yg mas rasakan ini :)

    1. Rijal Fahmi says:

      Iyes, dibalik sebuah famtrip itu ada banyak jadwal ketat dan tanggung jawab. E tapi kadang ada beberapa yang nggak bisa didapat dari jalan biasa sih. Jadi kalau emang ada kesempatan ikut famtrip hajar saja :D

  3. Kmrn ke Macau….ga sempat ke panda….ga tau…n cuma bentar aja….Dr hk-macau….PP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *