Panduan Lengkap Bandara Juanda Surabaya Di Tahun 2025

Bandara Internasional Juanda di Surabaya adalah cerminan dari kerja keras, kerjasama, dan keteguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dari awalnya sebagai proyek untuk mendukung operasi militer hingga menjadi salah satu bandara tersibuk di Indonesia, perjalanan bandara ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur penerbangan dalam menghubungkan wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dengan terus mengembangkan fasilitas dan layanan, bandara di dekat Surabaya ini tetap menjadi salah satu pintu gerbang utama bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang datang ke Jawa Timur.

Sejarah Bandar Udara Internasional Juanda (BUIJ)

Sejarah Bandar Udara Internasional Juanda (BUIJ)

Bandar Udara Internasional Juanda (BUIJ) merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia dan menjadi pintu gerbang utama menuju Jawa Timur, baik dari penerbangan domestik maupun internasional.

Namun, sebelum menjadi bandara internasional yang megah seperti sekarang, Juanda memiliki sejarah panjang yang menarik.

Perencanaan dan Pembangunan

Rencana untuk membangun bandara internasional di sekitar Surabaya telah digagas sejak tahun 1956 oleh Biro Penerbangan Angkatan Laut RI.

Agenda politik, termasuk perjuangan pembebasan Irian Barat, menjadi pendorong utama realisasi proyek ini.

Setelah survei yang cermat, dipilihlah Kecamatan Sedati, Sidoarjo, sebagai lokasi pembangunan bandara baru ini karena dekat dengan Surabaya dan memiliki lahan yang luas serta datar untuk dikembangkan.

Proyek pembangunan, yang kemudian dikenal sebagai “Proyek Waru,” dimulai pada tahun 1960 dengan melibatkan beberapa pihak, termasuk Tim Pengawas Proyek Waru (TPPW), Compagnie d’Ingenieurs et Techniciens (CITE) sebagai konsultan, dan Societe de Construction des Batinolles (Batignolles) sebagai kontraktor.

Proyek ini bertujuan untuk menggantikan lapangan udara peninggalan Belanda di Morokrembangan yang sudah tidak memadai untuk dikembangkan lebih lanjut.

Tantangan dalam Pembangunan

Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan Bandara Juanda adalah pembebasan lahan yang luas, mencapai sekitar 2400 hektar, termasuk tanah, sawah, dan rawa.

Diperlukan juga pasir dan batu dalam jumlah besar, yang sebagian besar diperoleh dari Kali Porong dan Bukit Pandaan.

Proyek ini membutuhkan kerjasama yang solid dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Surabaya, Komando Resor Militer (Korem) Surabaya, dan masyarakat setempat.

Penyelesaian Proyek

Meskipun mengalami beberapa kendala, proyek pembangunan Bandara Juanda berhasil diselesaikan lebih cepat dari yang diperkirakan.

Pada tanggal 22 September 1963, landasan pacu bandara sudah siap untuk digunakan, dan satu hari kemudian, penerbangan uji coba pertama dilakukan dengan sukses.

Namun, dalam prosesnya, terjadi krisis keuangan yang mengancam kelangsungan proyek ini. Intervensi dari Presiden Sukarno, terutama melalui Waperdam I Ir. Djuanda, membantu menyelesaikan masalah ini.

Pembukaan dan Pengembangan Selanjutnya

Pada tanggal 12 Agustus 1964, Bandara Juanda resmi dibuka oleh Presiden Sukarno dan diberi nama Pangkalan Udara Angkatan Laut (LANUDAL) Djuanda untuk mengenang jasa-jasa Ir. Djuanda dalam menyelesaikan proyek ini.

Meskipun awalnya digunakan sebagai pangkalan udara militer, bandara ini kemudian berkembang menjadi bandara komersial dengan diresmikannya terminal penerbangan internasional pada tanggal 24 Desember 1990.

Transformasi Menjadi Bandara Internasional

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan penerbangan sipil di Indonesia, Bandara Juanda terus mengalami transformasi dan pengembangan.

Pada tahun 1985, pengelolaan bandara komersial ini dialihkan kepada Perum Angkasa Pura I, dan kemudian dibangunlah terminal khusus untuk melayani penerbangan sipil dan internasional.

Dengan terus bertambahnya frekuensi penerbangan dan peningkatan layanan, Bandara Juanda akhirnya resmi ditetapkan sebagai bandara internasional pada tahun 1990.

[ Baca Juga: Pengalaman Terbang dengan Singapore Airlines dari Surabaya ke Singapura ]

Video Plane Spotting Di Bandara Juanda Surabaya Terminal 2

Ini adalah salah satu kebiasaan saya kalau sedang menunggu boarding. Yak, lakukan Plane Spotting, dari Bandara Juanda Surabaya Terminal 2, pas mau berangkat liburan ke Kuala Lumpur.

 

Bandara Juanda Surabaya Terminal 2 Plane Spotting

My Instagram : instagram.com/catperku
My Youtube : youtube.com/@catperku

Terminal 1 Bandara Juanda: Sejarah dan Pengembangan

Terminal 1 Bandara Juanda merupakan salah satu fasilitas utama di Bandara Internasional Juanda yang telah mengalami sejumlah perubahan dan pengembangan sejak dibuka pada tahun 2006.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan terminal ini.

Awal Mula Pendirian Terminal 1

Terminal 1 Bandara Juanda pertama kali dibuka pada tahun 2006.

Terletak di sebelah utara landasan pacu, terminal ini dirancang untuk menangani semua keberangkatan domestik.

Pada awalnya, terminal ini terbagi menjadi tiga pintu keberangkatan: Terminal 1A, 1B, dan 1C.

Pembagian Maskapai dan Kapasitas

Terminal 1A digunakan untuk maskapai Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air Service.

Sementara itu, Terminal 1B menangani maskapai Indonesia AirAsia, Sriwijaya Air, NAM Air, Wings Air, Super Air Jet, Airfast Indonesia, Susi Air, dan maskapai charter lainnya.

Terminal 1C, pada sisi lain, melayani maskapai Lion Air dan Batik Air.

Tantangan Kapasitas dan Pembangunan Terminal 2

Dalam beberapa tahun setelah dibuka, jumlah rute penerbangan dari dan ke Surabaya terus bertambah, baik domestik maupun internasional.

Hal ini menyebabkan overload pada Terminal 1, yang sebenarnya hanya memiliki kapasitas untuk menampung 6 juta penumpang per tahun.

Namun, pada tahun 2013, jumlah penumpang yang berangkat dan tiba meningkat menjadi 17 juta per tahun.

Akibatnya, pemerintah memutuskan untuk membangun Terminal 2.

Terminal baru ini dibangun di lokasi terminal lama Bandara Juanda, dengan terminal lama dirobohkan untuk memberi tempat bagi pengembangan ini.

Pembangunan Terminal 2 dimulai pada tahun 2011 dengan harapan dapat mengurangi kepadatan penumpang di Terminal 1.

Renovasi dan Perluasan Terminal 1

Sementara pembangunan Terminal 2 berlangsung, Terminal 1 juga mengalami renovasi dan perluasan.

Pada tahun 2019, renovasi dilakukan untuk memperluas terminal ke arah timur guna menampung jumlah penumpang yang terus meningkat.

Luas terminal diperbesar dari 67.000 meter persegi menjadi 91.700 meter persegi.

Selain itu, ruang tunggu juga diperluas menjadi 19.940 meter persegi, dan jumlah gate keberangkatan bertambah menjadi 15, dari sebelumnya 12.

Tidak hanya itu, Terminal 1 juga dilengkapi dengan dua area playground untuk anak-anak.

Dengan perluasan ini, Terminal 1 dapat menampung sekitar 13,6 juta penumpang.

Terminal 2 Bandara Juanda: Transformasi dan Peranannya

Terminal 2 Bandara Juanda adalah langkah strategis untuk mengatasi kepadatan penumpang di Terminal 1 dan mengakomodasi pertumbuhan penerbangan internasional.

Mari kita lihat lebih dekat bagaimana terminal ini mengalami transformasi dan berperan dalam mengelola arus penumpang.

Pembangunan Terminal 2

Pembangunan Terminal 2 dimulai pada tahun 2011 dan berlokasi di terminal lama Bandara Juanda, di sebelah selatan landasan pacu.

Proyek ini merupakan upaya untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi penerbangan internasional, termasuk umroh dan haji.

Terminal 2 dibangun dengan tujuan utama untuk menampung penumpang internasional dan memisahkan mereka dari penumpang domestik di Terminal 1.

Dengan sembilan gate keberangkatan, Terminal 2 memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 6 juta penumpang per tahun.

Tantangan dan Penundaan Operasional

Meskipun direncanakan untuk mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2014, pembukaan Terminal 2 tertunda beberapa hari karena letusan Gunung Kelud yang menyebabkan gangguan dalam penerbangan.

Namun, setelah beberapa hari penundaan, Terminal 2 akhirnya beroperasi dan melayani penumpang internasional dengan baik.

Dampak Pandemi dan Pengembalian Operasional

Seperti banyak infrastruktur penerbangan lainnya di seluruh dunia, Terminal 2 Bandara ini juga mengalami dampak pandemi COVID-19.

Pada tahun 2020-2021, terminal ini ditutup untuk sementara waktu karena penurunan tajam dalam jumlah penerbangan internasional.

Namun, pada akhir tahun 2021, Terminal 2 kembali beroperasi untuk melayani penumpang internasional setelah situasi mulai membaik.

[ Baca Juga: Traveling? Terbang Pakai Maskapai Apa? ]

Maskapai Penerbangan Yang Terbang dari Bandara Juanda Surabaya Di 2025

Bandara Juanda Surabaya menjadi salah satu pusat transportasi udara terpenting di Indonesia, melayani berbagai tujuan domestik dan internasional.

Berikut adalah daftar maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Juanda Surabaya beserta tujuan mereka:

Garuda Indonesia

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang memiliki jaringan penerbangan luas ke berbagai kota di dalam dan luar negeri. Dari Bandara Juanda, Garuda Indonesia melayani penerbangan ke Denpasar, Jakarta—Soekarno—Hatta, Kupang, dan Singapura. Selain itu, Garuda Indonesia juga memiliki penerbangan musiman ke Jeddah dan Madinah.

Citilink

Citilink merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier) yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia. Dari Bandara Juanda, Citilink menawarkan penerbangan ke berbagai destinasi di Indonesia, termasuk Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Kupang, Lombok, Makassar, Pontianak, dan Samarinda.

Lion Air

Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia dengan jaringan penerbangan yang luas. Dari Bandara Juanda, Lion Air melayani penerbangan ke banyak kota di dalam dan luar negeri, termasuk Ambon, Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Jakarta—Soekarno—Hatta, Kuala Lumpur—Internasional, Kupang, Kendari, Lombok, Makassar, Manado, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Tarakan, dan Ternate. Lion Air juga memiliki penerbangan musiman ke Jeddah dan Madinah.

Indonesia AirAsia

Indonesia AirAsia merupakan bagian dari jaringan AirAsia, maskapai penerbangan bertarif rendah terkemuka di Asia. Dari Bandara Juanda, Indonesia AirAsia melayani penerbangan ke Denpasar, Johor Bahru, Kuala Lumpur—Internasional, dan Penang.

Batik Air

Batik Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang menawarkan layanan kelas atas dan beroperasi sebagai bagian dari Lion Air Group. Dari Bandara Juanda, Batik Air melayani penerbangan ke Berau, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar, dan Pangkalan Bun.

Sriwijaya Air

Sriwijaya Air adalah maskapai penerbangan swasta Indonesia yang telah lama beroperasi di Indonesia. Dari Bandara Juanda, Sriwijaya Air melayani penerbangan ke Makassar.

Wings Air

Wings Air merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah yang menjadi anak perusahaan dari Lion Air Group. Dari Bandara Juanda, Wings Air melayani penerbangan ke Banyuwangi, Pangkalan Bun, dan Sampit.

Maskapai Lainnya

Selain maskapai di atas, Bandara Juanda juga melayani penerbangan dari maskapai lain seperti Airfast Indonesia, Cathay Pacific, Jetstar Asia, Malaysia Airlines, NAM Air, Pelita Air, Royal Brunei Airlines, Saudia, Scoot, Singapore Airlines, Super Air Jet, dan Susi Air, dengan tujuan yang beragam dari dan ke Surabaya.

Dengan berbagai pilihan maskapai dan tujuan penerbangan, Bandara Surabaya ini menjadi salah satu pusat penting dalam konektivitas udara di Indonesia, memberikan akses yang luas bagi para penumpang untuk menjelajahi berbagai destinasi di dalam dan luar negeri.

Pilihan Transportasi Darat dan Umum untuk Menuju Bandara Juanda

Saat hendak pergi dari atau menuju Bandara Internasional Juanda, ada beberapa pilihan transportasi darat dan umum yang dapat dipilih untuk memudahkan perjalanan.

Mulai dari jalan raya dan tol, bus, taksi, hingga kereta bandara, setiap opsi memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Berikut adalah beberapa opsi tersebut:

1. Jalan Raya dan Tol

Bandara Juanda memiliki akses yang baik melalui jalan raya dan tol.

Terkoneksi dengan Jalan Tol Waru-Juanda, bandara ini dapat diakses dari berbagai arah, termasuk Surabaya, Gresik, Malang, dan Mojokerto.

Jalan tol ini memudahkan perjalanan dengan menghubungkan Juanda dengan sistem jalan tol utama di sekitarnya.

Selain itu, Bandara Juanda juga terhubung dengan Jalan Raya Waru menuju Surabaya dan Jalan Letjen S. Parman menuju Sidoarjo.

2. Bus

Pemerintah setempat menyediakan layanan bus DAMRI untuk mengantarkan penumpang dari Terminal Purabaya ke Surabaya dan sekitarnya.

Layanan bus ini telah beroperasi sejak November 2006 dan menjadi pilihan yang cukup populer bagi wisatawan yang mencari transportasi umum yang terjangkau.

3. Taksi

Taksi Primkopal Juanda merupakan pilihan transportasi yang nyaman dan praktis untuk pergi dari atau menuju Bandara Juanda.

Mereka memberlakukan tarif tetap ke berbagai tujuan di Surabaya dan daerah sekitarnya, termasuk Malang, Blitar, Jember, dan Tulungagung.

Tiket taksi dapat dibeli di loket yang tersedia di pintu keluar bandara.

4. Sewa Mobil

Bagi yang menginginkan fleksibilitas dalam perjalanan, menyewa mobil bisa menjadi pilihan yang baik.

Bandara Juanda menyediakan layanan penyewaan mobil beserta sopir dengan harga yang relatif terjangkau.

Kios-kios penyewaan mobil terletak di area pengambilan bagasi dan telah disertifikasi untuk memberikan layanan yang handal.

5. Kereta Bandara

Meskipun masih dalam rencana, pembangunan jalur kereta menuju Bandara Internasional Juanda telah dibahas sejak tahun 2019.

Rencana ini memperoleh tanggapan dari pihak terkait, termasuk Walikota Surabaya, namun hingga saat ini belum terealisasi.

Saat ini, stasiun kereta api terdekat dengan Bandara Juanda adalah Halte Sawotratap di Kecamatan Gedangan dan Stasiun Waru di Kecamatan Waru.

Setiap opsi transportasi darat dan umum memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri, tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing penumpang.

Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu, biaya, dan kenyamanan saat memilih transportasi untuk perjalanan ke atau dari Bandara Juanda.


Fahmi Catperku

Fahmi Catperku

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *