Waktu kecil saya memang penggemar petasan, bahkan dulu pernah saya membuat petasan sendiri untuk dinyalakan pada hari lebaran atau hari raya idul fitri.
Pun pada perkembangannya entah kenapa saya malah jadi sering kaget kalau mendengar suara petasan.
Hingga beberapa kali saya sudah tidak melihat pertunjukan petasan di kampung halaman selesai shalat ied.
Namun kali ini saya menyempatkan diri untuk menikmati suara petasan selesai shalat ied, bahkan mendokumentasikannya juga lho.
Daftar Isi
Suasana Tradisi Menyalakan Petasan Di Hari Raya Lebaran / Idul Fitri Di Desa Tahun 2024
Memang lebaran di kampung halaman saya tidak akan pernah sepi dengan yang namanya suara petasan.
Bahkan di masjid dimana saya melaksanakan shalat ied, tidak pernah ketinggalan untuk mengadakan petasan party.
Dari saya masih kecil hingga sekarang, masjid yang satu ini selalu mengadakan pertunjukan petasan setelah shalat ied.
Sepertinya menyalakan petasan pada hari raya idul fitri di beberapa tempat di Indonesia adalah ritual wajib ya ^^
Sejarah dan Alasan Petasan dan Kembang Api Identik dengan Lebaran
Setiap tahunnya, ketika lebaran tiba, masyarakat Indonesia sering membunyikan petasan atau menyalakan kembang api.
Bahkan sebelum lebaran, aktivitas ini sudah menjadi hal yang biasa. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dalam perayaan lebaran di Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah sekarang justru melarang masyarakat memperjualbelikan hingga membunyikan petasan karena bahaya yang ditimbulkan.
Lantas bagaimana petasan dan kembang api bisa menjadi simbol perayaan lebaran?
Sejarah petasan dan kembang api bisa ditelusuri hingga abad ke-15 ketika bangsa China perantauan datang ke Indonesia untuk berdagang.
Mereka membawa bubuk mesiu untuk membuat petasan dan kembang api.
Pada awalnya, penggunaan petasan dan kembang api oleh bangsa China perantauan adalah untuk mengusir setan.
Namun, tradisi ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia sebagai simbol suka cita.
Meskipun petasan dan kembang api sekarang sudah menjadi bagian dari tradisi lebaran, tidak semua orang menyukainya.
Banyak orang yang merasa terganggu dengan suara ledakan petasan dan kembang api yang sangat keras.
Oleh karena itu, pemerintah sekarang telah melarang masyarakat memperjualbelikan hingga membunyikan petasan, terutama di kota-kota besar.
Pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi pelanggar aturan ini.
Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang tetap menyukai tradisi membunyikan petasan dan menyalakan kembang api.
Mereka merasa bahwa tradisi ini telah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia, khususnya dalam perayaan lebaran.
Namun, sisi negatif dari tradisi ini juga perlu diperhatikan, seperti bahaya kebakaran, ledakan, dan cedera akibat penggunaan yang tidak benar.
Dalam kesimpulannya, petasan dan kembang api memang sudah menjadi bagian dari tradisi lebaran di Indonesia.
Namun, masyarakat perlu memahami bahwa penggunaan petasan dan kembang api haruslah dilakukan dengan bijak dan memperhatikan faktor keamanan.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tetap merayakan lebaran dengan suka cita, namun tanpa harus membunyikan petasan atau menyalakan kembang api yang berbahaya.
Video Pesta Petasan Terbesar Di Hari Lebaran / Hari Raya Idul Fitri
Penasaran bagaimana pertunjukan petasan di kampung halaman saya? Lihat video ini ya :)
Petasan Party Di Hari Yang Fitri ( Part 1)
Petasan Party Di Hari Yang Fitri (Part 2)
Petasan Party Di Hari Yang Fitri (Part 3)
Big Mercon / Petasan Terbesar!
Lebaran pada mudik pulang ke kampung halaman gak?
Apakah di kampung halaman kamu suka ada yang menyalakan petasan?
Kebetulan setiap lebaran di kampung halaman saya selalu menyalakan petasan.
Tidak ketinggalan juga lebaran tahun 2024 ini, selalu ada yang namanya petasan party!
Kenapa Orang Suka Menyalakan Petasan Saat Lebaran?
Saat hari raya Idul Fitri, banyak orang yang menyalakan kembang api atau petasan sebagai bagian dari tradisi.
Namun, sebenarnya apa alasan di balik tradisi ini?
Berdasarkan penelusuran, menyalakan petasan atau kembang api saat Lebaran sebenarnya memiliki simbolis yang cukup dalam.
Setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, umat muslim merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan atas diri sendiri dalam beribadah dan menahan diri dari segala jenis godaan dan hawa nafsu.
Menyalakan kembang api di malam takbiran atau pada hari lebaran menjadi salah satu cara untuk merayakan keberhasilan ini.
Terdapat pula sejarah tentang tradisi menyalakan petasan atau kembang api saat Lebaran.
Tradisi ini awalnya dibawa oleh bangsa China perantauan yang datang ke Indonesia pada abad ke-15 untuk berdagang.
Mereka membawa bubuk mesiu untuk bahan pembuatan petasan dan kembang api.
Kemudian, orang China perantauan mempraktikkan tradisi membunyikan petasan dan menyalakan kembang api untuk mengusir setan.
Tradisi ini kemudian diadopsi oleh bangsa Indonesia sebagai simbol suka cita saat merayakan hari raya.
Namun, perlu diingat bahwa dalam Islam, menyalakan kembang api atau petasan tidaklah disarankan.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa hal ini dapat menyebabkan gangguan dan bahaya pada lingkungan sekitar.
Selain itu, membeli dan menyalakan petasan juga bisa menjadi pemborosan uang, terutama bagi orang yang kurang mampu.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak hanya melihat tradisi menyalakan kembang api dari sisi kesenangan dan kegembiraan semata.
Kita juga perlu memahami nilai-nilai dalam tradisi tersebut dan memperhatikan dampaknya bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Sebagai gantinya, kita bisa merayakan hari raya Idul Fitri dengan cara yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan ajaran agama, seperti saling bermaafan, berkunjung ke sanak saudara, dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.
Semoga artikel ini dapat membantu kita memahami alasan di balik tradisi menyalakan kembang api atau petasan saat Lebaran dan memperkuat rasa syukur dan kebahagiaan atas tercapainya puasa dan ibadah selama sebulan penuh. Selamat merayakan Idul Fitri tahun 2024, mohon maaf lahir dan batin.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
IkutiĀ travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakanĀ kerjasama.
Hahaaa, embuh kenapa XD itu kalau orang amerika atau ada marinir amrik lewat pasti teriak “IED! Fire in the hole!” :p Di kampung udah biasa tiap lebaran pasti ada petasan serentengan itu kakaa~
Wah rame dan seru sepertinya. Meskipun kadang bikin hampir sakit jantung, tapi lebaran di kampung tak akan rame tanpa petasan ya.
Rame banget~ itu sampe ada dua ronde… dua petasan panjang seperti di foto XD dan itu memang yang bikin lebaran di kampung makin asik :)
aku takut sama petasan kak, aku orangnya kagetan.. :)))
hahaa, bahaya kak kalau begitu XD jangan terlalu lama melihat petasan party~~
Waah kita ternyata sama2 cah ndeso kak! Toss! Seru ya masih bisa menikmati momen kebersamaan ala kampung seperti ini di jaman sekarang. So thankful!
Hehee iya kak :D kelamaan di kota besar kadang bisa jadi kangen banget sama aroma kebersamaan di desa yang sederhana :)
Cieee template baru lagi nih ;)
Seumur hidup gue nggak pernah sekali pun main petasan. Korban media sepertinya. Lihat berita-berita di TV, jadi takut main petasan karena takut kena sendiri. Dasar cowok penakut hahaha.
iya :D sesuai masukan pas giveaway kemarin, jadi ganti template dah. dan sebenarnya petasan itu tidak terlalu menakutkan, meski aslinya berbahaya sih ahahah XD
seru banget pesta petasan nya di depan mesjid :-)
rame mas cum :D di gresik ada juga enggak yang kayak gini? :D
baru kali ini liat petasan model begitu… biasanya liat di film si doel hahaha… itupun skilas doang…
anyway itu sampahnya banyak juga ya gegara petasan… >.<
iya, itu cuma pernah nemu yang kayak gitu di desaku aja kayaknya. trus biasanya sampahnya langsung dibersihin setelah selesai :D
hahahaha, kalo inget petasan aku lbh inget pas kuliah di penang dulu, krn tinggal di keluarga chinese, stiap implek mereka sekomplek nyalain petasan dari jam 00.00 sampe 00.15 full nonstop :D.. seru bgt itu suaranya ;p
tp aku jd bingung, ini petasan sbnrnya ilegal ato ga sih? banyak dirazia, tp kalo acara2 lebaran, imlek, kyknya biasa aja dinyalain di mana2..
dulu sih jaman tinggal di sorong tiap abis sholat ied, pasti main ke tetangga nyicipin kue, bahkan punya team dengan sebutan Pasukan Pemburu Kue.
hahahahaha..