Ini adalah guest post dari Putri Normalita (putrinyanormal.com), yang percaya bahwa traveling bukan hanya cara untuk bersenang-senang, mengumpulkan foto dan rekor. But travelling is about finding new experiences and more inspire new, merevitalisasikan kembali hidup yang kadang berisi kejenuhan dan kekosongan. Salam penjelajah !!;). Anda dapat berbagi dengannya di akun twitter @puteriih
Berkunjung ke Malaysia, rasanya sudah terlalu mainstream kalau cuma selfie narsis di Twin Tower, mencoba banyak hal seru di Genting Highlands atau kulineran saja di Bukit Bintang.
Sudahkah kalian tau bahwa di Pasar Seni atau Central Market Malaysia terdapat beberapa cafe dan restaurant yang sangat patut untuk dicoba?!
Terdapat di lantai dua, Precious Old China Restaurant adalah salah satunya.
Selain rasanya yang sudah tentu enak, restaurant ini juga terkenal karena menyajikan menu Peranakan Chinese (Baba-Nyonya).
Bagi yang belum paham Baba dan Nyonya adalah segolongan keturunan kaum Cina yang terdapat di Negeri-negeri Selat, Tanah Melayu.
Nah, saya yang kebetulan makan siang di restaurant unik ini sangat nggak sabar untuk membagikan ceritanya.
Belum sempat mencicip saya sudah dibuat kagum sama furniture-furniture tua yang memenuhi ruangan, mulai dari pintu/sekat, meja-kursi kayu, jendela antik, lampu kristal gantung, lemari obat kuno dan lukisan-lukisan klasik yang terpajang.
Semuanya terlihat begitu vintage, alunan musik yang diputarpun bertemakan old China, semakin tenggelamlah saya dalam suasana restoran Peranakan ini.
Beralih ke menu masakan yang disajikan, menu yang saya santap kala itu adalah : Menu pembukanya terdapat Pei Tee/ Top Hat, yang berupa acar parutan lobak dan wortel yang dimakan dalam pastry berbentuk topi yang renyah, Chicken Lobak atau lumpia isi daging ayam dan sayur.
Lalu menu utamanya ada Nasi Bunga Telang, Kari Kapitan Chicken, Pucuk Paku with prawn atau tumis pakis, Terong Goreng Tepung dan Gulai Kepala Ikan Kerapu.
Belum juga selesai karena masih ada menu penutup yakni Kolak Pisang dan air mineral yang bentuknya lucu. Hahahaa *penting*
Saya sendiri bingung untuk memilih yang mana yang menjadi favorit karena semuanya Endeeuuusss alias lezat!
Tipikal rasanya mempunyai kombinasi rasa gurih rempah khas bumbu masakan Melayu dan sensasi segar khas masakan China, andai bisa lebih pedas sesuai dengan lidah orang Indonesia pasti makin Petjaaaaah…!, enaknya :))))
Lepas makan siang saya mulai berkeliling Pasar Seni atau Central Market untuk menemukan hal menarik lainnya.
Seperti yang sudah saya post sebelumnya disini, Central Market merupakan salah satu tempat yang sangat cocok untuk mengenal budaya Malaysia.
Selain tentunya dari segi kegiatan yang berbeda, bisa juga dengan SHOPING!
Yap, sambil berbelanja oleh-oleh, di sini kita juga dapat menemukan berbagai karya, budaya dan kesenian khas yang dibuat langsung oleh masyarakat Malaysia yang ternyata juga beragam.
Bukti keberagaman tersebut dapat kita saksikan secara bersamaan dengan mengunjungi beberapa lorong atau zona berbeda di Pasar Seni ini, diantaranya : Lorong Melayu, Lorong Cina dan Lorong India, Lorong Kelapa dan Malacca Jonker Street yang memiliki desain bangunan berupa benteng-benteng buatan yang dijadikan sebagai kedai.
Ketika asik berkeliling saya menemukan wanita paruh baya yang sedang asik mengukir sesuatu dengan sangat cermat, Sudah tau dong kalau saya anaknya kepo abis?!
Maka saya tanyalah tentang apa yang dikerjakannya. Disebut Chinese Seal Engraving, atau seni stempel ukiran, yang merupakan salah satu dari landasan seni rupa Cina.
Stempel dahulu digunakan sebagai tanda tangan atau tanda otoritas yang digunakan oleh semua kelas sosial di dataran Asia.
Dan saya baru tau kalau buatnya serumit itu. *hiks*
Masih di kedai yang sama, disana terdapat selembar kertas lebar yang katanya berfungsi untuk melatih seni Chinese Calligraphy.
Karena menggunakan kertas khusus, jadi kuasnya hanya butuh dibasahkan dengan air (bukan tinta hitam) aja langsung bisa digunakan untuk menulis.
Karena terasa seperti magic/sulap saya jadi ketagihan berlatih mengikuti petunjuk diatas kertas, kenapa kok kayak sulap?!
Well, tunggu beberapa menit, maka semua coretan hitam tadi akan segera kembali bersih dan terhapus. *dan akhirnya saya bawa pulang buat dirumah~ Xoxooxo*
Lepas tuh, kami hendak menuju KWC Fashion Mall di Kenanga Wholesale City (Jalan Gelugor, 55200 Kuala Lumpur) yang kabarnya menyediakan berbagai kebutuhan fashion.
Hanya butuh 8 menit atau 2,5 Km dari Central Market, kabarnya KWC mall ini juga merupakan Pusat Hijab Fashion terbesar yang bisa ditemukan di Malaysia, jadi sebagai hijab traveler yang modis manalah boleh saya melewatkannya :p
Seperti yang kita tau bahwa tahun-tahun belakangan ini adalah tahunnya hijab fashion atau busana muslim di Indonesia, dan ternyata demam inipun merembet hingga ke negara tetangga kita Malaysia.
Nggak heran karena Malaysia juga memiliki mayoritas penduduk muslim, Kha Seng Gruplah yang menjadi salah satu perusahaan developer mal grosir terbesar dan nyaman di Kuala Lumpur ini. Melalui anak perusahaannya Kenanga Wholesale City Sdn Bhd, mereka membangun KWC Fashion Mall di tahun 2011.
Inisih namanya surganya para wanita, ayoook kita belanjaaaaaa!!!
Nggak hanya butik pakaian, KWC Fashion Mall juga dilengkapi dengan foodcourt, beberapa restaurant dan café, gerai ATM, dan ruang untuk eksibisi dan promosi.
Mungkin kalau di Jakarta ini adalah Pasar Tanah Abang versi mall, karena menggunakan 2 opsi penjualan yakni satuan atau grosiran.
Jadi, bagi kalian yang tertarik untuk belanja busana muslim dengan ciri khas Malaysia plus harga murah, sangat bisa berburu di mall satu ini. Kan kebetulan juga sebentar lagi Lebaran :)))
Kaki saya rasanya mau lepas karena keasikan keliling 2 pasar meriah sekaligus, andai tiket pulang saya ada bagasi pasti pulang-pulang bawa banyak tentengan deh.
Saya pokonya mau balik lagi untuk membeli sepatu-sepatu lucu yang semua harganya cuma 22 MYR *murah sangat*, bagaimanapun shooping memang kudu harus sama suami, supaya perbelanjaan nyaman dan lancar karena dibayarin. ehhehe
Menjelang sore saya dan teman-teman segera menuju Vivatel Hotel tempat kami menginap yang berada di jalan Loke Yew, 55200 Kuala Lumpur, cuma 5 menit aja kok dari KWC Fashion Mall.
Apa alasannya untuk menginap di hotel ini?!
Tentu karena saya nggak punya alasan untuk nggak menginap di sini.
Hotel yang dibuka pada 15 Desember 2012 ini very~ very unique, kalau kita menginap di hotel lain tidak akan mendapatkan surprise di hotel ini beda, pengunjung bisa mendapatkanya setelah diberikan nomer kamarnya.
Karena diseluruh kamar tidur di hotel ini memiliki beberapa unsur elemen yang berbeda-beda sebagai tema arsitekturnya, elemen tersebut diantaranya: Air, Api, Tumbuhan, Tanah dan Logam. Dan senangnya ketika saya mendapatkan bagian kamar yang berelemen Air di lantai 9.
Nyatanya saya anaknya memang mudah terbawa ‘arus’ makanya dapetnya air.
Seru banget kan?! Konsep hotel yang menarik kayak gini sayang sekali untuk dilewatkan, saya jadi sempet mikir, mungkin aja pemilik Vivatel Hotel ini sangat percaya dengan Feng-Shui, apapun pokoknya saya suka! (Karena wifi-nya super kenceeeeng :p)
Untuk menuju Vivatel Kuala Lumpur bisa dicapai selama 45 menit menggunakan taxi dari KLIA 2, dan 40 menit dari kawasan Putra Jaya. Atau menggunakan LRT ke stasiun Star Light Rail Transit (LRT) darisana hanya cukup berjalan kaki selama 5 menit.
Vivatel juga hanya berjarak 10 menit dari kawasan Bukit Bintang jika ditempuh dengan angkutan umum.
Asiknya lagi hotel ini punya akses langsung menuju mall, jadi kalau bosen istirahat atau butuh tukar uang untuk beli cokelat saya tinggal naik eskalator saja.
Vivatel Kuala Lumpur memiliki 302 ruang kamar dengan tipe standard room, deluxe room, supreme deluxe room, junior suites, executive suites, grand suites, dan duplex suites.
Nggak hanya itu hotel ini juga dilengkapi dengan ruangan convention multi size, ballroom untuk 1.000-an kursi, spa, gym, kolam renang, dan 24 jam room service.
Saya paling suka dengan dengan VIP atau private room yang mempunyai design sangat mewah dan cozy, kapan ya bisa santai disana sama keluarga?!
Gampang sih, tinggal booking kamar saja deh di Vivatel Kuala Lumpur~ Ehehehe
Bagi tamu yang suka bersantai di cafe, kalian beruntung karena Vivatel Kuala Lumpur menyediakan tiga outlet F & B, yakni Retro Café, Retro Lounge, and Club 7.
Staycation di hotel ini akan semakin nyaman karena terdapat fasilitas karaoke di Club 7. Clubnya sendiri memiliki beberapa ruangan yang besar dan designnya bervariasi.
Beralih ke harga menginapnya, untuk standard room berkisar RM 380, untuk ukuran harga hotel bintang 4 di Malaysia sih cukup murah yaa, apalagi size kamarnya besar dan lega.
Ditambah menu sarapan yang bervariasi setiap pagi di Retro Cafenya, cihuuy!
Kabar baiknya, untuk menyambut bulan Ramadhan tahun ini Vivatel Kuala Lumpur memberikan diskon harga khusus sebesar RM 188/night.
Huwaaaa bikin mau balik lagi, sekalian nyobain menu buka puasanya.
Kalau kalian butuh review ketiga tempat ini secara exclusive bisa dicek di blog saya langsung ya, udah tau dong putrinyanormal.com?!
Ehehe Yakin gak penasaran sama elemen yang kamu banget?! Buruan cobain, mumpung lagi Diskon!!
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
hiasan dinding layang-layangnya bisa dibawa terbang nggak, kak?
Ngahaha, harusnya sih bisa ya? :D
Wow…wow…wow…bisa jadi rekomendasi nih kalau lagi ke KL. Pengen beli baju Melayu hihihi. Udah belasan tahun tinggal di tanah melayu tapi nggak punya baju melayu. Pengennya beli langsung di KL :D TFS
Bisa jadi alternatif yang berbeda ya~ :D
Bagusss hotelnyaaa… penasaran ama air mineral yang lucu, kok ga ada gambarnya yahhh XD Hmmm, aku agak bingung Mbak Puteri, apa ngga lebih cocok judulnya pake kata ‘Kuala Lumpur’ bukan ‘Malaysia’? Trus itu Central Market Malaysia, kenapa nggak Kuala Lumpur XD Cmiiw
Nah loh~ coba mention langsung sama Putri~ aku kan cuma publish :P
Wekekeke, yang namanya cewek ke mana-mana yg dicari tempat belanja :D. Kalau aku mah ke Malaysia pun yang dicari tetap sama, “itu-itu” doang, hehehe :D
Ngahaha, kalau kamu pasti nyari air terjun ya mawi? :D
wisata malaysia anti mainstream versi aku: menyusup ke kasino di Genting, diam2 ambil foto. asli deg2an kak :D
Ngahaha~ awas ketahuan yaa :D
Aku udah ke Pasar Central. Berarti aku nggak mainstream ya heheee…
Aku malah belom pernah kesini~
Layangan yg dari kertas bisa kak, tapi kalau yg dari batik ini cuma buat hiasan ajah :))
Dan saya belum pernah tandang ke Malaysia *info banget ini :haha*. Di sana ada wisata shopping grosiran juga ya Mbak, hm bisa-bisa jadi kompetitornya Tanah Abang ya ini :hehe. Mesti kita akui di sana lebih bersih dan teratur ya kotanya, tapi kalau dilihat dari segi harga apakah jauh beda dengan di sini?
Malaysia sih sebelas 12 dari Indonesia, malah beberapa tipe barang seperti makanan lebih murah kok. karena memang disubsidi sama negara.
Bisa jadi rekomendasi nih kalo ke KL. Tentu beda rasa masakan peranakan Indonesia dengan masakan peranakan Malaysia.
Yoii! Wajib banget dicoba kayaknya :D
makanan peranakan itu emg enaaakkkk ^o^… di Penang jg ada bnyk bgt resto peranakan, dan smua makanannya sumpah bikin pgn nambah ;) dan asiknya lg, rata2 halal kalo peranakan :D jd tenang makannya…
wuuu keren hotelnya… kacanya dibikin ada percikan air gitu ya… kalo aku elemennya udara :D.. Penasaran gmn bntuknya kalo kamar yg udara
Aku sih kalau ke malaysia yang bikin girang makanannya~~
Hmm..dari fotonya saja sudah kelihatan enaknya.. hehe
bisa jadi referensi bermanfaat nih.
siip :D
makanannya keknya enak bgt itu mbak.