Liburan ke Bali, jangan lupa untuk menyempatkan diri ke Denpasar. Soalnya Denpasar sebagai ibukota dari provinsi Bali ternyata memiliki ruang publik yang asik untuk tempat bersantai. Salah satunya adalah Lapangan Puputan Badung yang selalu ramai dengan berbagai macam aktivitasnya.
Pun tempat ini berbeda dengan kebanyakan destinasi lain yang ada di Bali, tetapi berkunjung ke Lapangan Puputan Badung mungkin bisa menjadi alternatif jika ingin berbaur dengan masyarakat setempat.
Daftar Isi
Bali, Bukan Cuma Wisata Alam, Ada Juga Lapangan Puputan
Bali memang sangat terkenal dengan wisata alamnya, terutama pantai di Bali selatan dan timur, juga dataran tinggi yang adem di bagian tengahnya.
Tetapi tahukah kalau Bali juga punya destinasi berupa ruang publik yang asik untuk sekedar jalan kaki sambil berbaur dengan penduduk lokalnya?
Yak! Denpasar sebagai ibukota provinsi Bali memiliki ruang publik asik.
Salah satunya adalah Lapangan Puputan Badung, yang pas untuk bersantai baik di pagi hari ataupun sore hari.
Apalagi ruang publik ini disediakan secara gratis, hanya perlu membayar retribusi parkir yang besarnya tidak lebih dari Rp. 2000.
Nah, destinasi yang cocok buat para budget traveler nih!
Lapangan Puputan Badung ini adalah ruang hijau terbuka yang berlokasi di tengah – tengah kota Denpasar.
Lokasinya tepat berada di jantung kota Denpasar, didekat titik nol kilometer ibukota provinsi Bali.
Memang di dekat Lapangan Puputan Badung ini terdapat sebuah landmark yang menjadi simbol dari titik tengah Bali, Patung Catur Muka, titk nol kilometernya kota Denpasar.
[ Baca Juga : Info Peta Rute Jadwal Trans Metro Dewata Bali ]
Sejarah Lapangan Puputan Badung, Taman Kota Denpasar
Dulu pada sekitar tahun 1900-an, ditempat ini pernah terjadi pertempuran heroik antara masyarakat Kerajaan Badung dengan belanda.
Pertempuran heroik habis-habisan sampai mati yang kemudian dikenal dengan Puputan.
Dan pada pertempuran Puputan ini berarti pertempuran habis – habisan, sampai titik darah penghabisan.
Nggak ada yang namanya mundur
Lebih dari seratus tahun sesudahnya, peristiwa perang Puputan tadi tetap dikenang dengan dibangun sebuah patung di Lapangan Puputan Badung.
Memang di lapangan ini terdapat tiga buah patung manusia, yang terdiri dari satu orang perempuan dan dua orang laki – laki.
Patung tadi dibuat untuk menggambarkan bahwa di tempat ini pernah terjadi sebuah pertempuran dahsyat sampai titik darah penghabisan.
[ Baca Juga: 25+ Tempat Wisata Di Bali Populer Terbaik Hits Terbaru! ]
Sekarang, Tempat Ini Menjadi Taman Terbuka Untuk Umum
Namun sekarang, suasana pilu perang puputan tadi nyaris tidak terasa.
Adanya, Lapangan Puputan kini telah menjadi ruang publik yang selalu ramai dikunjung oleh penduduk Denpasar.
Mulai dari anak kecil yang asik bermain sepak bola, acara refreshing sekeluarga, atau beberapa komunitas yang memang sengaja menjadikan Lapangan Puputan Badung untuk tempat berkumpul.
Sore hari adalah waktu yang pas untuk berkunjung ke Lapangan Puputan Badung, cuaca sudah tidak terlalu panas, dan suasana lapangan ini terlihat lebih ramai daripada diwaktu siang hari.
Sesekali ditempat ini bisa menyaksikan komunitas seni lukis, tari dan penyuka catur unjuk kebolehan di Lapangan Puputan.
Memang sih, yang namanya ruang publik itu selalu menjadi pilihan tempat berkumpul.
Tidak ketinggalan juga ruang publik yang satu ini.
[ Baca Juga : Tari Kecak, Tarian Sakral Di Atas Bara Api ]
Fasilitas Publik Kota Denpasar Yang Bisa Digunakan Secara Gratis
Di Lapangan Puputan Badung juga tersedia fasilitas publik yang bisa digunakan secara gratis.
Mulai dari tempat duduk untuk bersantai, area untuk pertunjukan yang biasanya digunakan untuk pertunjukan tari hingga tempat khusus untuk penyuka catur.
Ya, siapapun boleh beraktifitas di ruang publik Denpasar ini asal tidak menggangu ketertiban.
Uniknya lagi, di taman kota ini terdapat papan catur raksasa, yang bisa digunakan jika sudah bosan bermain catur dengan papan yang kecil.
Sayang, kondisi biji catur raksasa yang ada di lapangan ini kurang terawat. Beberapa bahkan berada dalam kondisi rusak.
Padahal catur raksasa seperti ini bisa menjadi salah satu daya tarik yang unik.
Harusnya, ruang publik seperti Lapangan Puputan Badung semakin diperbanyak dan dijaga kondisinya.
Apalagi denpasar adalah ibukota provinsi Bali, yang menjadi kiblat pariwisata Indonesia.
Mungkin juga Denpasar bisa banyak belajar dari Singapore yang minim dengan destinasi wisata alam, tetapi bisa memaksimalkan ruang publik untuk dijadikan sebagi destinasi wisata.
Nah! Kalau wisata alam saja sudah begitu banyak, kemudian dilengkapi dengan ruang publik sebagai destinasi city tournya?
Hemm, ada yang tidak mau datang ke Bali? Ruang publik Denpasar khususnya!
[ Baca Juga: Cafe Hits Tempat Nongkrong Asik Di Kuta, Denpasar Bali ]
Alamat Dan Peta Lokasi
Alamat: Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat, Denpasar City, Bali
Tips Wisata Ke Lapangan Puputan Badung
Berikut ini adalah beberapa tips berwisata ke Lapangan Puputan Badung ini agar kunjunganmu lebih menyenangkan.
- Tidak ada tiket masuk yang perlu dibayar untuk berkunjun ke salah satu tempat wisata di Denpasar ini. Soalnya taman kota ini memang salah satu tempat wisata gratis di Bali. Kamu cukup membayar parkir saja disini. Terakhir saya hanya membayar IDR 2000 untuk parkir di dekat lapanan ini.
- Berkunjunglah pada hari libur, karena tempat wisata ini akan lebih rame dan seru pada hari libur. Tidak seperti tempat wisata di Bali yang lainnya, lapangan ini malah lebih asik ketika dikunjungi hari libur. Dengan begitu, kamu bisa berintaraksi langsung dengan masyarakat setempat. Bahkan bisa juga ikut bertanding catur bersama mereka lho!
- Selain itu, pada tiap hari Sabtu atau Minggu sore, biasanya panggung di Lapangan Puputan Badung ini akan diisi dengan berbagai pementasan seni dari siswa TK dan sanggar-sanggar seni yang ada di Denpasar. Kalau beruntung, kamu bisa menyaksikan tari tradisional, permainan musik dan lagu, hingga pertunjukan teater secara gratis.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Nice article mas.
Saya beberapa kali ke Bali tapi belum pernah kesini, next time kalau ke Bali saya akan menjajal tempat ini. thanks infonya
seep sep! bali gak cuman pantai kan? :D
Kapan ya saya bis sampai kesini? Salam blogger ya!