
Wajahnya tertutup rapat, kedua tangannya memegang alat untuk memotong bagian ujung pohon teh yang sudah waktunya di panen. Dengan sigap dan cepat dia mulai memotong satu per satu daun teh dari pohonnya dengan terampil. Sebagai seorang pecinta minuman yang dikenal dengan Teh, saya tidak pernah memikirkan darimana asal teh ini dibuat, siapa yang memetik daun – daun Teh tadi. Faktanya, tanpa mereka saya tidak akan pernah bisa menikmati segelas teh hangat tersaji di pagi hari saya yang penuh senyuman.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Tanpa mereka kita ngak bisa ngeteh kak, tapi minum air putih aja juga sehat kok #Dikeplak
welee~ mas cumi emang gak suka sama teh? :v
Ngga gampang ternyata ya, Bang. Aku pikir cumak dipetik-petikin doank.. ._.
errr, nggak gampang emang, asal petik nanti produktifitasnya bisa turun, ada trik tersendiri juga ;D
Memetik daun teh itu ternyata “nyeni”. Tanpa mood yang bagus, teh dengan gula pun akan terasa hambar. Bikin kita mikir saat mereguk satu cangkir :)
iya, benar – benar nggak nyangka ternyata teh yang tiap hari aku seduh itu ternyata rumit juga bikinnya :D
Duh kak, dikit banget postingannya. Gaji buta ini mah. HUAHAHAHAHAHHAHA *guyon yaaaa*
Teh tambi enak ya rasane. Cuman wingi sing disajikan ke kita adalah versi teh celup, penasaran karo teh sing bukan celup, yg katanya kualitas terbaik itu tuh.. Mungkin harus beli kali ya hahaa
ahaha~ udah liat yang videonya juga belom :P ini foto, ada video juga~ eheheh :D