Kaminarimon adalah salah satu ikon terpenting di Asakusa, Tokyo, yang menggabungkan sejarah, budaya, dan spiritualitas dalam satu tempat. Dengan lentera merah raksasa, patung-patung dewa, dan arsitektur yang megah, Kaminarimon menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Baik kamu datang untuk berdoa, menikmati keindahan arsitektur, atau sekadar menikmati suasana, Kaminarimon adalah destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Tokyo. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Kaminarimon dan merasakan keajaiban yang ditawarkannya.
Daftar Isi
Sejarah Kaminarimon
Saat berkunjung ke Asakusa, Tokyo, salah satu tempat wisata yang wajib didatangi adalah Kaminarimon, gerbang besar yang menjadi pintu masuk utama menuju Kuil Senso-ji. Kaminarimon atau “Thunder Gate” adalah gerbang luar dari dua gerbang besar yang akhirnya mengarah ke Kuil Senso-ji (gerbang dalamnya adalah Hōzōmon). Gerbang ini sangat populer di kalangan wisatawan karena lentera merah raksasa yang ikonik dan patung-patung dewa yang mengapitnya. Tingginya mencapai 11,7 meter, lebarnya 11,4 meter, dan mencakup area seluas 69,3 meter persegi.
Pendirian dan Pembaharuan
Kaminarimon pertama kali dibangun pada tahun 941 M oleh Taira no Kinmasa, seorang komandan militer. Awalnya, gerbang ini terletak di dekat Komagata, namun pada tahun 1635, gerbang ini dipindahkan ke lokasi saat ini. Pada waktu itu, patung dewa angin (Fūjin) dan dewa petir (Raijin) ditempatkan di gerbang untuk pertama kalinya.
Seiring waktu, Kaminarimon mengalami banyak kali kerusakan dan kebakaran. Empat tahun setelah dipindahkan, gerbang ini terbakar habis, dan pada tahun 1649, Tokugawa Iemitsu membangun kembali gerbang ini bersama dengan beberapa struktur utama lainnya di kompleks kuil. Gerbang ini terbakar lagi pada tahun 1757 dan 1865. Kaminarimon yang berdiri saat ini didedikasikan pada Desember 1960, setelah dibangun kembali dengan sumbangan dari Kōnosuke Matsushita, pendiri Matsushita Electric Industrial Company (sekarang Panasonic).
Nama Asli Kaminarimon
Meskipun lebih dikenal sebagai Kaminarimon, sebenarnya nama asli dari gerbang ini adalah Fujin Raijinmon. Nama ini diambil dari patung-patung yang ada di kedua sisi gerbang. “Fujin” adalah dewa angin, sementara “Raijin” adalah dewa petir. Diberi nama demikian karena di sebelah kanan gerbang terdapat patung dewa angin dan di sebelah kiri ada patung dewa petir. Namun, untuk memudahkan penyebutannya, orang-orang menyebutnya Kaminarimon, yang berarti “Gerbang Petir”.
Benda Benda Yang Ada Di Kaminarimon
Patung-Patung Dewa
Kaminarimon menampung empat patung dewa, dua di depan dan dua di belakang gerbang. Di depan gerbang, patung-patung dewa Shinto, Fūjin dan Raijin, dipamerkan. Fūjin, dewa angin, terletak di sisi timur gerbang, sementara Raijin, dewa petir, berada di sisi barat. Patung-patung asli rusak parah dalam kebakaran tahun 1865, dan hanya kepalanya yang diselamatkan. Patung-patung tersebut dipulihkan untuk rekonstruksi gerbang tahun 1960.
Di sisi belakang gerbang, terdapat dua patung tambahan: dewa Buddha Tenryū di sisi timur dan dewi Kinryū di sisi barat. Patung-patung ini didonasikan pada tahun 1978 untuk memperingati ulang tahun ke-1350 penampakan pertama bodhisattva Kannon (Avalokiteśvara) di Asakusa, yang menyebabkan pendirian Kuil Senso-ji. Patung-patung ini diukir oleh pematung master Hirakushi Denchū yang saat itu berusia 106 tahun.
Makna dan Simbolisme Patung Dewa Naga
Kinryu dan Tenryu adalah Dewi dan Dewa Naga penjaga air yang menjaga para penganut ajaran Buddha. Di Kuil Sensoji, kedudukan dewa dewi ini sama pentingnya dengan Fujin dan Raijin yang sudah disebutkan sebelumnya. Menurut dokumen yang ada di Kuil Sensoji, Dewa Naga adalah dewa yang menjaga manusia dari bencana laut dan juga dipercaya sebagai dewa yang menjaga dan merawat padi.
Namun, di Kuil Sensoji, Dewa Naga juga dipercaya sebagai dewa yang menjaga umat Buddha dan melindungi Kaminarimon. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran Dewa Naga dalam budaya dan kepercayaan masyarakat setempat. Di Kaminarimon, patung Tenryu dan Kinryu digambarkan sebagai laki-laki dan perempuan. Meskipun patung Dewa Naga ini terlihat seperti manusia, sebenarnya patung tersebut masing-masing memiliki ekor, menandakan sifat naga mereka.
Lentera Merah Raksasa
Di bawah tengah gerbang, tergantung lentera merah raksasa (chōchin). Lentera ini tingginya 3,9 meter, lebarnya 3,3 meter, dan beratnya sekitar 700 kilogram. Iterasi kelima dari lentera ini dibuat oleh Takahashi Chōchin K.K pada tahun 2013 dan memiliki dasar logam yang sama dengan lentera sebelumnya. Iterasi saat ini adalah yang keenam. Dasar lentera memiliki plat nama yang bertuliskan “Matsushita Denki”, bentuk singkatan dari nama lama Panasonic dalam bahasa Jepang, Matsushita Denki Sangyo Kabushiki Gaisha. Bagian depan lentera menampilkan nama gerbang, Kaminarimon (雷門). Di bagian belakang, tertulis nama resmi gerbang, Fūraijinmon (風雷神門). Selama festival seperti Sanja Matsuri, lentera ini dilipat untuk memungkinkan objek tinggi melewati gerbang.
Material dan Proses Pembuatan Lentera
Rangka dalam lentera ini terbuat dari bambu yang diambil dari daerah Tanbo, Kyoto. Bambu ini dipilih karena kekuatannya yang luar biasa serta fleksibilitasnya, yang membuatnya ideal untuk digunakan sebagai rangka lentera. Bagian luar lentera dibungkus dengan 300 lembar kertas Jepang yang 100% terbuat dari pohon murbei hasil produksi Prefektur Fukui. Kertas murbei ini terkenal karena kekuatannya dan ketahanannya terhadap cuaca, membuat lentera ini mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.
Produsen pembuat lentera ini adalah toko pembuat lentera terkenal bernama Takahashi Chochin yang terletak di Shimoku, Kyoto. Toko ini memiliki sejarah panjang dalam pembuatan lentera tradisional dan telah mempertahankan kualitas tinggi dalam setiap produk yang dihasilkan. Setiap 10 tahun sekali, toko ini memperbarui lentera raksasa Kaminarimon untuk memastikan bahwa lentera tetap dalam kondisi terbaik dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Hubungan Unik dengan Panasonic
Lentera besar Kaminarimon dan Panasonic, perusahaan elektronik Jepang, memiliki hubungan yang sangat erat sejak tahun 1960. Pada waktu itu, Matsushita Konosuke, pendiri perusahaan listrik Matsushita (yang kini dikenal sebagai Panasonic), jatuh sakit. Ia datang ke Kuil Asakusa untuk berdoa memohon kesembuhan. Setelah sembuh, sebagai ungkapan terima kasih, ia memberikan donasi kepada kuil berupa gerbang dan lentera besar, yang kemudian menjadi Kaminarimon seperti yang kita kenal sekarang.
Hubungan ini berlanjut hingga saat ini. Nama Matsushita Konosuke terpahat di bawah lentera besar tersebut sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas kontribusinya. Kontribusi ini tidak hanya mencerminkan hubungan antara individu dengan tempat suci, tetapi juga menunjukkan bagaimana sejarah dan tradisi dapat dijaga melalui kolaborasi antara masyarakat dan sektor swasta.
Pahatan Naga di Bagian Bawah Lentera Raksasa
Saat kamu mengunjungi Kaminarimon, pastikan untuk melihat ke bawah lentera raksasa ini. Di sana, kamu akan menemukan pahatan naga yang memiliki arti mendalam. Biasanya, orang-orang hanya fokus pada ukuran dan keindahan lentera, tetapi pahatan naga di bagian bawah lentera ini juga layak mendapat perhatian.
Ada sebuah anekdot yang mengatakan bahwa arti dari pahatan naga ini menggambarkan Dewa Naga yang menyinari kumpulan ikan emas ketika patung Buddha tersangkut jaring di sungai Sumida. Oleh karena itu, Dewa Naga juga dianggap sebagai salah satu dewa yang menjaga Kuil Asakusa. Pahatan naga ini masih ada hingga saat ini dan menambah nilai sejarah serta spiritual pada lentera besar Kaminarimon.
Orang Jepang juga percaya bahwa naga yang tinggal di lautan luas dapat memanggil awan dan menciptakan hujan. Asakusa adalah kota yang penuh dengan bangunan kayu dan rawan kebakaran. Oleh karena itu, naga yang menurunkan hujan dan menolong penduduk dari kebakaran sangat dihormati dan dianggap sebagai Dewa Naga. Hal ini juga dikatakan sebagai arti lain dari pahatan naga di bawah lentera besar Kaminarimon.
Pengalaman Mengunjungi Kaminarimon
Mengunjungi Kaminarimon memberikan pengalaman unik yang menggabungkan sejarah, budaya, dan spiritualitas. Sebelum memasuki Kuil Senso-ji, kamu akan melalui Nakamise-dori, jalan perbelanjaan yang penuh dengan toko-toko suvenir, camilan tradisional, dan berbagai barang khas Jepang. Sensasi berjalan melalui Nakamise-dori menuju Kaminarimon adalah pengalaman yang tak terlupakan. Lentera merah raksasa dan patung-patung dewa di Kaminarimon memberikan kesan megah dan sakral, membuat setiap langkah menuju kuil menjadi lebih berarti.
Menikmati Keindahan Arsitektur
Saat mengunjungi Kaminarimon, luangkan waktu untuk menikmati keindahan arsitektur gerbang ini. Detail ukiran dan patung-patung dewa yang ada di gerbang menunjukkan tingkat keterampilan dan dedikasi para pengrajin zaman dahulu. Gerbang ini bukan hanya sekadar pintu masuk, tetapi juga simbol perlindungan dan keberuntungan bagi para pengunjung yang datang ke Kuil Senso-ji.
Menemukan Makna Spiritual
Bagi banyak pengunjung, Kaminarimon bukan hanya sebuah objek wisata, tetapi juga tempat untuk menemukan makna spiritual. Sebelum memasuki Kuil Senso-ji, banyak yang berhenti sejenak di Kaminarimon untuk berdoa dan mencari berkah. Patung-patung dewa di gerbang ini dipercaya memberikan perlindungan dan keberuntungan, membuat setiap kunjungan ke Kaminarimon menjadi pengalaman yang mendalam secara spiritual.
Acara dan Festival
Kaminarimon menjadi pusat perhatian selama berbagai acara dan festival yang diadakan di Kuil Senso-ji. Salah satu festival terbesar adalah Sanja Matsuri, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Selama festival ini, lentera merah raksasa di Kaminarimon dilipat untuk memungkinkan mikoshi (kuil portabel) dan benda-benda tinggi lainnya melewati gerbang. Festival ini menambah kehidupan dan keceriaan pada area sekitar Kaminarimon, menjadikannya waktu yang tepat untuk mengunjungi dan merasakan budaya lokal.
[ Baca Juga: Berbagai Festival Event Tradisional Di Jepang Bisa Kamu Lihat! ]
Tips Mengunjungi Kaminarimon
- Datang Lebih Awal: Kaminarimon bisa sangat ramai, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Untuk menghindari keramaian, cobalah datang lebih awal di pagi hari.
- Kenakan Pakaian yang Nyaman: Mengingat area Kuil Senso-ji yang luas dan jalan-jalan di sekitarnya, pastikan kamu mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan.
- Bawa Uang Tunai: Banyak toko kecil di sekitar Nakamise-dori yang hanya menerima pembayaran tunai. Jadi, pastikan kamu membawa uang tunai yang cukup.
- Hormati Tradisi Lokal: Saat berkunjung ke Kaminarimon dan Kuil Senso-ji, hormati tradisi dan aturan lokal. Misalnya, jangan berisik di area kuil dan ikuti petunjuk yang ada.
Cara Pergi Ke Kaminarimon
Alamat Kaminarimon
Alamat Kaminarimon adalah 2 Chome-3-1 Asakusa, Taitō-ku, Tōkyō-to 111-0032, Japan. Lokasi ini berada di distrik Asakusa yang terkenal di Tokyo, Jepang. Kaminarimon adalah gerbang luar dari dua gerbang besar yang menuju ke Kuil Sensō-ji, kuil Buddha tertua di Tokyo yang menjadi tujuan wisata yang sangat populer.
Akses ke Kaminarimon
Untuk mencapai Kaminarimon, kamu punya beberapa opsi transportasi yang nyaman dan mudah. Stasiun Asakusa adalah stasiun terdekat dan bisa dicapai dengan beberapa jalur kereta api. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai Kaminarimon:
1. Jalur Tobu Skytree
Kamu bisa naik kereta dari jalur Tobu Skytree dan turun di Stasiun Asakusa. Dari sini, hanya butuh sekitar 5 menit berjalan kaki untuk mencapai Kaminarimon. Jalur ini sangat cocok jika kamu datang dari area Tokyo Skytree atau daerah lain di sepanjang jalur Tobu.
2. Jalur Ginza Tokyo Metro
Naik kereta dari jalur Ginza Tokyo Metro juga merupakan pilihan yang baik. Turun di Stasiun Asakusa dan kamu akan berada sangat dekat dengan Kaminarimon. Jalur Ginza adalah salah satu jalur utama di Tokyo yang menghubungkan banyak area penting, sehingga sangat praktis untuk digunakan.
3. Tsukuba Ekspress
Tsukuba Ekspress adalah jalur kereta cepat yang juga bisa membawamu ke Stasiun Asakusa. Dari sini, perjalanan ke Kaminarimon hanya memakan waktu sekitar 5 menit dengan berjalan kaki. Jalur ini sangat cepat dan efisien, terutama jika kamu datang dari arah Tsukuba atau daerah lain di jalur ini.
4. Tobuisezaki
Jalur Tobuisezaki juga dapat digunakan untuk mencapai Stasiun Asakusa. Seperti jalur lainnya, hanya butuh sekitar 5 menit berjalan kaki untuk mencapai Kaminarimon dari stasiun ini. Pilihan ini cocok bagi kamu yang berada di sepanjang jalur Tobuisezaki.
[ Baca Juga: 12 Jenis Kereta Api Yang Wajib Dinaiki Di Jepang ]
Panduan Perjalanan ke Kaminarimon
1. Dari Bandara Narita
Jika kamu tiba di Tokyo melalui Bandara Narita, kamu bisa menggunakan Narita Express menuju Stasiun Tokyo. Dari Stasiun Tokyo, lanjutkan perjalanan dengan jalur Ginza Tokyo Metro menuju Stasiun Asakusa. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam tergantung pada waktu tunggu kereta.
2. Dari Bandara Haneda
Dari Bandara Haneda, kamu bisa naik Tokyo Monorail menuju Stasiun Hamamatsucho. Dari sini, kamu bisa naik jalur Yamanote menuju Stasiun Ueno. Di Stasiun Ueno, pindah ke jalur Ginza Tokyo Metro dan turun di Stasiun Asakusa. Total waktu perjalanan sekitar 1 jam.
3. Dari Shibuya
Jika kamu berada di Shibuya, kamu bisa naik jalur Ginza Tokyo Metro langsung menuju Stasiun Asakusa. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 30 menit. Jalur Ginza sangat praktis karena langsung menghubungkan Shibuya dan Asakusa tanpa perlu berpindah kereta.
4. Dari Shinjuku
Dari Shinjuku, kamu bisa naik jalur Chuo Line menuju Stasiun Kanda. Di Stasiun Kanda, pindah ke jalur Ginza Tokyo Metro dan turun di Stasiun Asakusa. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 40 menit.
5. Dari Tokyo Skytree
Jika kamu sudah berada di Tokyo Skytree, kamu bisa naik jalur Tobu Skytree langsung menuju Stasiun Asakusa. Perjalanan ini sangat singkat, hanya sekitar 10 menit.
Rute Berjalan Kaki dari Stasiun Asakusa ke Kaminarimon
Setelah kamu tiba di Stasiun Asakusa, perjalanan menuju Kaminarimon sangatlah mudah. Kamu hanya perlu keluar dari stasiun dan berjalan kaki sekitar 5 menit. Berikut adalah panduan berjalan kaki dari Stasiun Asakusa ke Kaminarimon:
- Keluar dari stasiun melalui pintu keluar utama.
- Belok kanan dan berjalan lurus sepanjang jalan utama.
- Kamu akan melewati beberapa toko dan restoran di sepanjang jalan.
- Lanjutkan berjalan hingga kamu melihat gerbang besar dengan lentera merah besar, itulah Kaminarimon.
Jadi, Liburan Ke Asakusa, Jangan Lupa Mampir Ke Kaminarimon Ya
Kaminarimon adalah salah satu ikon paling terkenal di Asakusa, Tokyo. Dengan lentera besar, pahatan naga, dan patung Dewa Naga, Kaminarimon menawarkan pengalaman yang kaya akan sejarah dan budaya. Mengunjungi Kaminarimon tidak hanya memberikan kamu kesempatan untuk melihat keindahan arsitektur dan seni, tetapi juga untuk merasakan makna spiritual yang mendalam. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Kaminarimon saat kamu berada di Tokyo, dan nikmati setiap detail yang ditawarkan oleh tempat yang luar biasa ini.