Orang setempat mengenalnya dengan nama “Orah”, namun di Indonesia dan dunia internasional hewan purba ini lebih dikenal dengan nama “Komodo” atau “Komodo The Dragon”. Saya sendiri lebih senang menyebut hewan yang banyak ditemui di Pulau Komodo, Flores ini dengan nama “Komodo Sang Naga Dari Timur”. Kesannya lebih keren aja gitu.
Saya sudah lama mendengar cerita tentang sang naga, baik dari internet atau buku-buku yang pernah saya baca, atau bahkan dari lagu jadul ini.
Namun, keberuntungan untuk bertemu Komodo di habitatnya baru menjemput saya.
Lucunya, nggak cuma sekali, tetapi saya mendapatkan kesempatan dua kali berturut-turut dalam jangka waktu satu bulan.
Kebetulan saya diajak Kementrian Pariwisata dalam famtrip bertema #InaTopBucketList dan juga jelajah #PesonaIndonesia dari Lampung hingga Flores.
I guess, I’m just being lucky bastard! Eh, tapi kok jalan-jalan ketemu Komodo tahun lalu, tapi nulisnya baru sekarang?
Ya gitu deh, saya lagi jadi travel blogger yang nggak ngoyo~ Aslinya males sik!
Keasikan kerja pake Work And Holiday Australia!
Hehee! Gak apa, daripada draft-nya nggak selesai sama sekali! Hayo!?
Daftar Isi
Sebelumnya, Lihat Video Komodo Di Pulau Ini Yuk!
Oke, yang penting sekarang lanjut cerita tentang Komodo deh!
Saya agak bingung kenapa wikipedia menterjemahkan sebagai “Komodo Dragon”.
Padahal setelah saya lihat dari dekat, Komodo ini nggak bisa terbang, juga nggak bisa menyemburkan api.
Kalau melet-melet menjulurkan lidah sih bisa, karena itu salah satu panca indera hewan purba yang punya nama latin “Varanus komodoensis” ini.
Kalau dilihat dengan seksama dari dekat, saya lebih melihat Komodo ini sebagai kadal dengan berukuran raksasa.
Di Nusa Tenggara Timur, Komodo bisa ditemui di 4 pulau utama seperti Pulau Padar, Gili Montang, Pulau Rinca dan tentunya Pulau Komodo.
Namun untuk pariwisata, sepertinya lebih keren Pulau Rinca. Soalnya disini lebih gampang ketemu si komo, dan pemandangan dari salah satu puncak di pulaunya epik luar biasa.
Saya datang ke mana aja? Tentu saya datang ke kedua pulau yang banyak Komodo-nya dong.
Berkunjung ke Pulau Rinca untuk selfie dan hunting (foto) Komodo.
Terus, berkunjung juga ke Pulau Komodo untuk makan siang dan cek in di Facebook.
Emang ada sinyal? Operator yang saya pake sih 3G full sinyal. Asik gak?
Sebenarnya saya juga berkunjung ke Pulau Padar, namun saya nggak dikasih tau sebelumnya kalau di Pulau Padar itu ternyata juga salah satu rumah dari si kadal raksasa ini.
Hasilnya, saya dengan selow naik turun Pulau Padar dalam waktu 20 menit tanpa tau kalau setiap saat saya bisa diincar komodo.
Setelah turun dan berada di atas perahu, saya jadi merinding disko karena akhirnya tahu.
Jadi, saya nggak bakal ceritain si Komo di Pulau Padar ya. Soalnya, dari pada Komodo, selfie di Pulau Padar jauh lebih menarik.
Dermaga Loh Buaya Pulau Rinca, Pintu Masuk Utama Wisata Komodo
Pintu masuk Pulau Rinca adalah dermaga Loh Buaya. Katanya, dinamain sebagai Loh Buaya karena dulu banyak buaya disekitar sini.
Namun, kemarin waktu kesana saya malah ketemu sama monyet liar. Nggak keliatan satupun buaya yang nongkrong disini.
Apa mungkin karena buaya daratnya udah pada nongkrong ke mall kali ya? #lah!
Saya sih nggak peduli, datang ke Pulau Rinca kan buat ketemu komodo.
Fasilitas di Pulau Rinca ini jauh lebih lengkap jika di Bandingkan dengan Pulau Komodo sendiri.
Terus, dari informasi yang saya dapatkan kesempatan ketemu komodo disini jauh lebih besar.
Selain itu, yang bikin keren, aktifitas di Pulau Rinca ini nggak cuma selfie sama komodo saja.
Tetapi ada juga aktifitas trekking keliling pulau, hingga liatin banyak Komodo kelaparan yang mengepung dapur para penjagaa Taman Nasional Komodo.
Ingat, jangan usilin mereka, salah salah, kalian malah jadi santapan makan siang si komo.
Mereka sengaja bergerombol disitu karena memang bau dapur tadi menarik perhatian mereka.
Kalau mau selfie atau foto bareng Komodo, sebaiknya ketika baru masuk ke Pulau Rinca.
Komodo yang sedang selow bisa ditemukan dengan mudah disini.
Perhatikan saja, tak jauh dari gerbang pintu masuk yang dihiasi patung Komodo yang entah bergaya apa, pasti ada satu atau dua komodo sedang nongkong sambil berjemur.
Bener banget sih, baru saja berjalan beberapa meter melewati gerbang tadi, saya sudah bisa ngeliat Komodo sedang berjemur gak pake sunblock tak jauh dari bangunan untuk membeli tiket masuk kawasan Taman Nasional Komodo.
Setelah itu, Komodo yang tak berdosa ini akhirnya digilir bersama-sama untuk foto selfie bergantian.
Pulau Komodo, “Komodo-nya Di Mana sih?”
Seriusan, baru saja kaki saya menginjakkan Pulau Komodo, saya langsung celingak-celinguk kanan kiri buat nyari Komodo.
Konon katanya, kalau lagi beruntung bisa ngeliat komodo lagi asik bersantai di tepi pantai pulau ini.
Namun waktu kesana kemarin, sepertinya saya nggak cukup beruntung untuk menemukan mereka di pantai.
Malah sepertinya komodo yang ada di Pulau Komodo ini nggak sebanyak di Pulau Rinca.
Di Rinca, saya bisa menemukan Komodo yang sedang bergerombol. Di Pulau Komodo sendiri, saya nggak menemukan banyak Komodo, namun saya mendapatkan foto terbaik saya disini.
Tentunya, nggak lupa foto wajib di depan tulisan “Komodo National Park, World Heritage Site” sebagai kenang-kenangan kalau sudah pernah kesini dong.
Aktifitas yang bisa dilakukan di Pulau Komodo ini nggak jauh beda dengan pulau yang satunya, Rinca.
Disini bisa Trekking sambil nyari Komodo.
Namun dua kali kunjungan ke Pulau Komodo saya nggak cobain trekking.
Alasannya, trekking di Pulau Rinca udah bikin tenaga abis duluan waktu famtrip #PesonaIndonesia, jadi lebih pengen bersantai aja.
Lalu, waktu di famtrip #InaTopBucketList saya sudah kelaparan, makan siang adalah prioritas sebelum saya pingsan.
Selain itu sengaja nyimpen energi buat main di Pantai Pink yang ada di Pulau Komodo ini dan naik turun ke Puncak Pulau Padar yang cuma diberi waktu 20 menit saja.
Saya sudah cukup senang, dapat foto keren Komodo dari jarak lumayan dekat, meski cuma pake lensa 18-50 mm.
Cerita Legenda Komodo Dan Penemu Komodo Pertama Kali
Si kadal raksasa yang namanya kian mendunia ini pertama kali oleh orang Belanda, seorang Letnan Belanda JKH van Stein pada tahun 1911.
Aslinya sih yang pertama kali lihat udah pasti orang flores ya, cuma karena waktu itu yang udah pinter orang Belanda ya akhirnya mereka yang diakui.
Kalau yang menamai “Varanus komodoensis” sendiri adalah Pieter Antonie Ouwens, seorang ilmuan dan direktur dari Java Zoological Museum and Botanical Gardens di Buitenzorg.
Terus, namanya juga indonesia, kalau nggak ada legenda ngak keren dong ya? Orang setempat ini mengenal si kadal raksasa ini dengan nama “Orah”.
Sayang kemarin nggak diceritain secara lengkap oleh guide saya waktu trekking di pulau ini dan Pulau Rinca. Jadi ya saya cari di internet deh~
Mengutip dari floresa.co, asal usul Komodo berdasarkan cerita legendanya itu seperti ini:
Pada zaman dahulu kala, seorang putri gaib hidup di Komodo, dan dipanggil sebagai Putri Naga oleh masyarakat setempat. Putri menikah dengan seorang laki-laki bernama Majo dan melahirkan anak kembar: seorang bayi laki-laki dan seekor bayi naga. Anak laki-lakinya diberi nama Si Gerong, dan dibesarkan diantara manusia; sementara naga yang dinamainya Orah, dibesarkan di hutan. Mereka berdua tidak saling tahu satu sama lain.
Beberapa tahun kemudian, Si Gerong yang sedang berburu di hutan, membunuh rusa. Tetapi sewaktu ia hendak mengambil hasil buruannya, datanglah seekor kadal besar dari semak belukar yang berusaha untuk merampas rusa itu. Si Gerong berusaha mengusir hewan itu, tetapi tidak bisa. Hewan itu berdiri di atas bangkai rusa sambil memberi peringatan dengan menyeringai.
Si Gerong mengangkat tombaknya untuk membunuh kadal itu, saat tiba-tiba muncul wanita cantik bersinar: Putri Naga. Dengan cepat, ia meleraikan mereka, dan memberitahu Si Gerong, “Jangan bunuh hewan ini, dia adalah saudara perempuanmu, Orah. Aku yang melahirkan kalian. Anggaplah dia sesamamu karena kalian bersaudara kembar.”
Begitulah ceritanya. Makanya, kadang ada juga cerita dari masyarakat setempat kalau mereka seakan bisa berkomunikasi dengan si kadal raksasa ini karena mereka masih saudara.
Berapa Sih Biaya Liburan Ke Komodo?
Saya nggak tau pastinya sih. Kalau saya, bayarnya ya pake tulisan.
Salah satunya tulisan ini dan beberapa tulisan lainnya yang sudah tayang duluan sejak taun 2015 lalu.
Biaya paket LOB island hoping disana sih umumnya berkisar sekitar 3 jutaan ya.
Terus kalau harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo, juga biaya pemandu selama di Pulau Komodo bisa dilihat disini.
Ada yang penasaran nggak kenapa karcisnya ada banyak banget gini? Sama, saya juga penasaran, tapi kemaren gak nanya~ Hehee!
detail sekali mas rinciannya, plus gambar pula..
3 jutaan ya buat kesana
sering liat pada bikin open trip segituan sih :D
Komodo nya pemalas yaa kak, hanya bisa melet2 aja sambil goler2 hehehe
daripada melet-melet terus ngejar kamu mas cum? hahaa :D
udah kangen komodo lagi nih. btw, betah banget dirimu di ausi mas? hehe.
awas lho, ntar caraka manggil bapaknya Om. wkwk
hahaa, iya nih, kurang meski udah kesana dua kali :D
Duuuh aku belum pernah ke Pulau Komodo. Katanya perempuan kalau lagi mens gak boleh ke sini, ntar kecium baunya. :)))
eh, kalau nggak salah guidenya kemarin dulu ada yang bilang gitu. Emang sih penciumannya si komo ini tajem :D mending main aman aja daripada jadi santap siangnya si komo~~
Waduh.. ngambil gambar komodo nya dket amat bang? wkwkwk gak takut di caplok tu.
Bg mau nanya? bnran si komo tu bisa negakin badannya, selain seliweran kayak di poto?
btw Karcisnya variatif y? ?
hahaa, mumpung lagi selow si komo nya :D
Mahal ya. Pengen kesana. Pulau padar lokasi para komodo bermasalah. Untung gak kenapanapa mas
ya lumayan, tapi emang cakep destinasinya, jadi gak rugi bayarnya :D
Kalo lagi bulan berkembang biak kaya saya kemarin, udah muter-muter trekking long trek eehhh ketemunya cuman dideket dapur tempat kita start jalan -_-
| Trisvelogue
kalau lagi musim berkembang biak, pada sembunyi ya kayaknya
tiap beda kegiatan, karcisnya juga beda:))
Adis takdos
travel comedy blogger
kayaknya sih, tapi banyak banget jenis tiketnya :)
ngeri gitu liatnya.. kadal gede kayak naga dan juga berbahaya air liurnya..banyak bakteri berbahayanya ckck
jangan ganguin aja amaan~
jadi pengen kesana juga pas liburan nanti, lumayan tiketnya murah-murah…
cobain aja :)
Kok selfie sama komodo gak dipelukan mas..?wkwkwk.. biar greget fotonya mas..
Well jadi pengen kesana suatu saat nanti..
yang ada dimakan sama komo deh, bukan pelukan XD
Salah satu iconic di Indonesia, yang bisa menjadi daya tarik wisata di Indonesia.
bener banget :D
bikin mupeng :D semoga diberi kesempatan bisa ke Pulau Komodo
Amiin!
komodo yang menjadi icon indonesia harus tetap di jaga sampai kapanpun