Museum Royal Regalia, atau dalam Bahasa Melayu disebut Muzium Alat Kebesaran Diraja, adalah destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan jika kamu berkunjung ke Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam. Museum ini menyimpan berbagai benda bersejarah dan artefak kerajaan yang kaya akan nilai budaya Brunei.
Awalnya dibangun sebagai monumen pada tahun 1965, museum ini mengalami perombakan besar pada tahun 1992 yang menggabungkan elemen arsitektur konstruktivis dan gaya Melayu Islam Beraja (MIB). Transformasi dari monumen menjadi museum ini menambah daya tarik bagi siapa saja yang tertarik pada sejarah kerajaan Brunei.
Daftar Isi
Sejarah Berdirinya Museum Royal Regalia
Museum Royal Regalia memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1969, ketika konstruksi awal bangunan ini dimulai. Pada awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai Churchill Memorial Building, satu-satunya museum yang didedikasikan untuk mengenang Winston Churchill, meskipun Brunei bukanlah tempat yang pernah dikunjungi oleh sang Perdana Menteri Inggris. Ide pendirian museum ini dicetuskan oleh Sultan Omar Ali Saifuddien III, yang terinspirasi dari kagumannya pada Churchill. Pada tahun 1971, bangunan ini akhirnya dibuka dan dihadiri oleh putri Churchill, Mary Soames.
Dalam perkembangannya, bangunan ini tak hanya menjadi tempat mengenang Churchill, tetapi juga berfungsi sebagai pusat sejarah dan budaya Brunei, serta kantor Departemen Perikanan. Seiring berjalannya waktu, museum ini mengalami perubahan demi menyesuaikan dengan kebudayaan dan filosofi Melayu Islam Beraja yang mengakar kuat di Brunei. Renovasi besar-besaran dilakukan pada tahun 1992 untuk merayakan kenaikan tahta Sultan Hassanal Bolkiah ke-50. Setelah renovasi selesai, bangunan ini resmi dibuka sebagai Museum Royal Regalia, tempat di mana segala benda bersejarah dan regalia kerajaan disimpan serta dipamerkan kepada publik.
Desain Arsitektur dan Filosofi Melayu Islam Beraja (MIB)
Arsitektur Museum Royal Regalia merepresentasikan perpaduan antara desain tradisional dan modern yang terinspirasi dari filosofi Melayu Islam Beraja. Bagian bangunan yang unik ini mempertahankan bentuk bulan sabit yang elegan, lengkap dengan kubah emas yang menjadi ikon museum. Kubah berwarna emas yang berada di puncak bangunan melambangkan kemegahan dan keagungan budaya Melayu. Motif bunga emas, yang disebut bunga putar, menghiasi bagian luar kubah sebagai simbol pakaian adat Sultan, memberikan tampilan yang megah dan mewah.
Selain itu, bagian depan museum dihiasi pintu dengan motif kalasak, perisai panjang yang melambangkan kekuatan dan kehormatan. Detail-detail seperti tangga, beranda, dan pegangan tangga yang dipertahankan dari bangunan asli 1960-an memberikan sentuhan klasik yang berbaur dengan elemen modern yang mencerminkan kemajuan tanpa melupakan nilai tradisional.
Koleksi Utama di Museum Royal Regalia
Museum Royal Regalia memiliki berbagai galeri utama yang menampilkan beragam koleksi kebesaran kerajaan, mulai dari benda-benda seremonial hingga artefak bersejarah yang menunjukkan perkembangan konstitusi dan perjalanan kerajaan Brunei. Berikut adalah galeri-galeri utama yang ada di museum ini:
1. Galeri Alat Kebesaran Diraja dalam Istiadat Perpuspaan
Galeri ini menampilkan berbagai regalia yang digunakan dalam Upacara Penobatan Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Sultan Brunei ke-29 pada 1 Agustus 1968. Di sini, kamu bisa melihat Kereta Kerajaan yang digunakan selama prosesi kerajaan yang berlangsung di sekitar kota. Setiap artefak di galeri ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, menampilkan kekayaan tradisi Brunei yang diwariskan dari generasi ke generasi.
2. Pameran Diraja
Galeri ini menghadirkan perjalanan hidup Sultan Hassanal Bolkiah, dari masa kecil hingga penobatannya sebagai Sultan. Dengan tata letak yang kronologis, pameran ini dilengkapi dengan foto-foto, benda-benda pribadi, dan replika yang menggambarkan kehidupan awal Sultan, termasuk kegiatan pendidikan dan olahraga yang pernah beliau jalani. Beberapa regalia istana, seperti Kucing Emas dan Tongkat Ajai, turut dipamerkan di sini, memperlihatkan keagungan warisan budaya kerajaan Brunei.
3. Pameran Jubli Perak
Galeri ini dikhususkan untuk memperingati Jubli Perak, yakni perayaan 25 tahun masa pemerintahan Sultan yang diadakan pada 5 Oktober 1992. Di galeri ini, kamu bisa melihat foto-foto, video rekaman, dan diorama yang menggambarkan berbagai acara penting selama perayaan tersebut, seperti prosesi besar-besaran di Bandar Seri Begawan, upacara di Istana Nurul Iman, dan jamuan kerajaan. Perayaan ini menunjukkan bagaimana keramahtamahan dan kebesaran kerajaan Brunei disambut oleh rakyatnya.
4. Pameran Jubli Emas: Lima Dekade di Atas Takhta Kerajaan
Merayakan 50 tahun Sultan Hassanal Bolkiah berkuasa, galeri ini didesain dengan sentuhan modern dan interaktif. Dinding-dindingnya dipenuhi foto-foto besar yang mendokumentasikan momen-momen bersejarah, pencapaian nasional, dan perkembangan Brunei dari masa ke masa. Dengan pencahayaan LED putih dan kuning, galeri ini menciptakan suasana yang hangat dan intim bagi pengunjung untuk melihat lebih dekat perjalanan panjang pemerintahan Sultan.
Interior Museum: Keindahan Seni dan Dekorasi yang Mengagumkan
Bagian dalam Museum Royal Regalia sangat menakjubkan dengan lantai granit hitam Black Assoluto yang melapisi galeri utama, memberikan kesan megah yang sesuai dengan tema kerajaan. Kubah utama di bagian atas aula shalat pria dihiasi dengan lampu gantung yang terbuat dari kristal strass Austria, menciptakan pendaran cahaya yang indah di dalam ruangan.
Interior museum ini juga dihiasi dengan berbagai dekorasi yang diimpor dari berbagai negara, seperti karpet Persia, marmer Italia, dan kayu keras dari Filipina. Masing-masing bahan ini tidak hanya menambah nilai estetika, tetapi juga menunjukkan bahwa museum ini dirancang dengan perhatian terhadap setiap detail kecil. Di sepanjang koridor dan langit-langit kubah, kamu bisa melihat ukiran dan pola-pola artistik, seperti pucuk rebung dan ayer muleh, yang merupakan simbol khas budaya Melayu Brunei.
Fasilitas yang Lengkap untuk Pengunjung
Museum Royal Regalia tak hanya menampilkan artefak bersejarah tetapi juga dilengkapi fasilitas modern untuk kenyamanan pengunjung. Ada empat galeri utama yang bisa dinikmati dengan bebas, setiap galeri dilengkapi dengan panel informasi yang membantu pengunjung memahami konteks dari setiap koleksi yang dipamerkan.
Bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh sejarah Brunei, perpustakaan museum menyimpan koleksi buku-buku yang mendalam tentang budaya, sejarah, dan politik Brunei. Perpustakaan ini menyediakan dua jenis koleksi utama: Koleksi Umum yang berisi lebih dari 22.000 eksemplar dari 5.000 judul berbeda, dan Koleksi Referensi yang mencakup manuskrip, tesis, ensiklopedia, dan jurnal.
Tiket Masuk dan Jam Operasional
Museum Royal Regalia terbuka untuk umum dan tiket masuknya cukup terjangkau. Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai harga tiket dan jam buka museum, jika kamu ingin berkunjung kesini ketika liburan ke Brunei Darussalam:
- Dewasa: $5
- Anak-anak (7-11 tahun): $2
Museum ini buka setiap hari kecuali Jumat, dengan jam operasional sebagai berikut:
- Senin hingga Kamis dan Sabtu: 09.00 pagi – 5.00 sore
- Minggu: 08.30 pagi – 4.30 sore
Perlu dicatat bahwa pintu masuk museum akan ditutup 30 menit sebelum waktu tutup, jadi pastikan kamu datang lebih awal untuk menghindari kekecewaan. Alamat museum ini berada di Jln Sultan Omar Ali Saifuddien, Bandar Seri Begawan BS8611, Brunei.
Kenangan yang Terjaga dan Warisan yang Berharga
Museum Royal Regalia adalah salah satu museum yang paling kaya akan sejarah dan budaya di Brunei Darussalam. Dengan berbagai koleksi dan pameran yang beragam, museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk melihat benda-benda bersejarah tetapi juga untuk memahami lebih dalam tentang budaya dan tradisi Brunei. Setiap sudut museum ini dirancang dengan indah, mencerminkan kebesaran dan kemegahan Brunei serta memberikan penghormatan yang layak kepada sejarah panjang kerajaan Brunei.
Jika kamu berkunjung ke Brunei, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Royal Regalia. Rasakan sendiri bagaimana museum ini membawa kamu kembali ke masa lalu, sambil menghargai warisan budaya yang terus dijaga dengan baik.
Referensi:
- http://www.museums.gov.bn/Bangunan%20dan%20Galeri/Muzium%20Alat%20Kebesaran%20Diraja.aspx
- https://www.pelitabrunei.gov.bn/Arkib%20Dokumen/1970/1%20jul%201970.pdf