Karya seni adalah salah satu daya tarik yang dimiliki oleh Yogyakarta. Karena itu ketika kemarin saya berlibur kesana, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu rumah seorang maestro yang kini digunakan sebagai museum. Sekarang rumah sang maestro tadi lebih dikenal dengan Museum Affandi. Nama museumnya sendiri diambil dari nama asli sang maestro yaitu “Affandi”.
Daftar Isi
Sejarah Museum Affandi
Museum Affandi (dalam bahasa Jawa disebut “Musiyum Affandi”) merupakan salah satu destinasi seni yang menakjubkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Museum yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto nomor 167 ini menempati lahan seluas 3.500 m2 dan memiliki bangunan utama yang terdiri dari empat galeri seni, serta beberapa bangunan pelengkap seperti tempat pembelian tiket, dua studio, dan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya.
Sejarah museum ini dimulai dengan Galeri I yang dibangun oleh Affandi sendiri pada tahun 1962 dengan biaya dari hasil penjualan lukisan-lukisannya.
Galeri I diresmikan pada tahun 1974 oleh Prof. Ida Bagus Mantra, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Kebudayaan Umum.
Kemudian, Galeri II dibangun dengan bantuan dari Pemerintah Indonesia, yang diresmikan pada tanggal 9 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan, setelah dimulai pembangunannya pada tahun 1987 atas kunjungan Presiden Soeharto.
Galeri III, yang didirikan oleh Yayasan Affandi, diresmikan pada Mei tahun 2000 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Sedangkan Galeri IV dibangun pada tahun 2002 dengan tujuan untuk memamerkan lukisan-lukisan dari keluarga Affandi.
Museum Affandi merupakan tempat yang memukau bagi para penggemar seni dan pengunjung pada umumnya.
Museum ini terkenal karena koleksi beragam lukisan karya Affandi, yang mencakup lebih dari 300 karya seni pelukis terkenal ini.
Selain lukisan-lukisan Affandi, museum ini juga menyimpan karya-karya dari para pelukis Indonesia lainnya, seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli Sasmitawinata, dan Mochtar Apin.
Pengunjung juga dapat menemukan patung karya Amrus Natalsya dan cukil kayu poles karya keluarga Tjokot.
Selain sebagai museum seni, Museum Affandi juga memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang menarik.
Bangunan rumah tempat tinggal Affandi dirancang oleh sang pelukis sendiri dengan atap berbentuk pelepah pisang.
Rumah ini terdiri dari dua lantai, dengan lantai bawah berfungsi sebagai ruang tamu dan garasi, sementara lantai atas digunakan sebagai kamar pribadi Affandi.
Saat ini, rumah tersebut berfungsi sebagai “Kafe Loteng,” yang dapat dikunjungi oleh pengunjung.
Dengan suasana hangat dan nyaman, Museum Affandi menjadi tempat yang tepat untuk mengagumi seni, menikmati karya-karya berharga dari pelukis terkenal Indonesia, dan menyelami kehidupan dan warisan seni Affandi yang menginspirasi.
Jika Kamu liburan dan mengunjungi Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Affandi dan merasakan pesona seni yang memikat.
Baca Juga : Bertualang Di Dunia Lukisan, Museum Pasifika Bali
Salah Satu Museum Unik Di Jogja
Selain Museum Ullen Sentalu, memang Museum Affandi adalah salah satu museum yang unik di Yogyakarta.
Dengan sebagian koleksinya berupa lukisan, untuk yang tidak berbakat melukis sama sekali seperti saya, asalkan penikmat lukisan pasti akan senang sekali ketika mengunjungi tempat ini.
Biasanya kalau di rumah saya yang ada di Blitar, saya adalah penikmat lukisan adik saya yang banyak dipajang di ruang tamu dan ruang keluarga.
Iya, saya adalah penikmat lukisan juga, karena itu saya memasukkan Museum Affandi ke dalam itinerary liburan saya di Yogyakarta.
Lokasinya Mudah Ditemukan
Menemukan lokasi Museum Affandi tidak terlalu susah, bahkan lokasi museum ini tepat berada di jalanan utama Yogyakarta yang selalu sibuk.
Museum ini terletak di tepat di tepi Jalan Laksda Adisucipto nomor 167.
Jalanan besar utama yang menghubungkan kota Yogyakarta dan Solo.
Museum Affandi juga berada di tepi barat Sungai Gajahwong.
Karena itu ketika sedang berada di salah satu ruang galeri lukisannya, saya bisa terdengar suara gemericik air yang sedang mengalir.
Dari pintu masuk utamanya museum ini terlihat kecil. Meskipun sebenarnya area Museum Affandi ini cukup luas lho.
Disebutkan kalau museum ini luasnya sekitar 3500 persegi dengan beberapa buah bangunan utama yang dimanfaatkan sebagai galeri lukisan.
Selain itu di bagian tengah terdapat sebuah kafe yang dinamakan dengan cafe loteng yang berbentuk rumah panggung.
Di cafe ini pula saya menukarkan tiket yang sudah saya beli dengan softdrink gratis.
Baca Juga : Ada 1000 Patung Penari Di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi
Ada Beberapa Ruang Menampilkan Karya Seni Affandi
Tidak ada aturan harus memasuki ruangan yang mana dulu di museum ini. Semua ruang mempunyai koleksi menarik karya – karya Affandi.
Namun yang paling menyenangkan adalah memulai secara berurutan dari galeri pertama.
Ruang galeri I lebih banyak menampilkan lukisan retrospectives Affandi pada tahun 1930-1980, Galeri II lebih banyak menampilkan sketsa lukisan sang maestro, sementara galeri III lebih banyak menampilkan karya lukisan keluarga Affandi.
Bagian Dalam Galeri I
Dari ketiga galeri di Museum Affandi, saya paling suka galeri pertama dimana saya bisa menikmati karya – karya lukisan sang maestro dari awal dia melukis hingga akhir masa hidupnya.
Sebagian besar lukisan di galeri I ini dilukis dengan menggunakan cat air, pastel ataupun cat minyak yang dilukis di atas kanvas.
Di ruangan galeri I ini juga terdapat patung yang merupakan potret diri Affandi yang terbuat dari semen dan tanah liat.
Di beberapa sudut ruang galeri pertama juga terdapat benda kesukaan sang maestro Affandi.
Salah satunya adalah sebuah mobil Colt Gallant tahun 1976.
Mobil yang di pamerkan lebih mirip dengan mobil balap dari pada mobil yang dipakai sehari – hari.
Mungkin kalau sang maestro masih hidup sekarang ini, dia pasti menggemari film Fast And Furious.
Disebutkan juga kalau mobil yang dipamerkan di ruangan ini telah mengalami beberapa modifikasi.
Sementara itu di dekat mobil tadi juga terdapat sepeda kesayangan sang maestro yang ikut dipamerkan.
Seharusnya saya berkunjung ke Museum Affandi dengan ditemani pemandu yang bisa menjelaskan esensi dari setiap karya Affandi.
Namun saya tidak tahu apakah museum affandi ini terdapat guide yang bisa menemani pengunjung personal seperti saya.
Karena guide biasanya hanya tersedia untuk pengunjung grup.
Pun begitu menikmati karya affandi masih bisa dilakukan, karena hampir pada setiap karyanya tertulis keterangan yang menjelaskan di bawahnya.
Bagian Dalam Galeri II
Beranjak ke Galeri II, adalah tempat untuk ruang pameran lukisan yang dibuka pada tahun 1988.
Bangunannya berupa dua lantai dimana ruangan pertama adalah untuk pameran, sementara lantai kedua adalah untuk menyimpan lukisan.
Pengunjung hanya boleh menikmati lukisan yang ada di lantai pertama saja.
Karena lantai kedua dipergunakan untuk menyimpan lukisan.
Galeri kedua ini juga digunakan sebagai pameran untuk koleksi lukisan sang maestro yang akan dijual.
Namun tidak hanya itu saja, disebutkan kalau di ruangan ini juga terdapat karya pelukis terkenal yang lain.
Misalnya karya Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, Mochtar Apin yang juga merupakan teman baik Affandi.
Dibandingkan dengan galeri pertama, diruangan ini saya banyak melihat lukisan yang masih berupa sketsa di kertas.
Bagian Dalam Galeri III
Galeri III yang didirikan pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan HB X ini adalah yang paling unik dari yang lainnya.
Meskipun dibangun dengan ide dasar yang sama seperti bangunan yang lainnya, yaitu menggunakan bentuk garis melengkung dengan atap yang membentuk pelepah daun pisang.
Didekatnya pun terdapat sebuah menara pandang dimana saya bisa melihat secara langsung sungai Gajah Wong dengan gemericik airnya yang menenangkan.
Memang suasana begitu nyaman di museum ini. Pantas saja Affandi meminta dimakamkan dikompleks museum setelah meninggal.
Dia tidak ingin berada jauh dari karya dan rumahnya yang menyenangkan. Lokasi makam affandi sendiri berada diantara bangunan galeri pertama dan kedua.
Bangunan Galeri III ini mempunyai tiga lantai, dimana lantai pertama dipergunakan sebagai ruang pameran.
Sementara lantai kedua dimanfaatkan untuk ruang perawatan atau perbaikan lukisan, dan ruang bawah tanah sebagai ruang penyimpanan lukisan.
Di ruangan ini pula dipajang beberapa karya keluarga Affandi seperti Sulaman Maryati, lukisan Kartika dan juga lukisan Rukmini.
Kalau sedang menikmati galeri ketiga ini, jangan lupa melihat video yang diputar disana.
Karena bisa melihat rekaman ketika sang maestro yang sedang melukis di Bali.
Memang semua desain bangunan di Museum Affandi didesain dengan sangat unik.
Bahkan rumah tinggal Affandi dan keluarganya pun berbentuk rumah panggung dengan konstruksi tiang penyangga utama dari beton.
Sementara tiang-tiang kayu, dan atapnya dibuat dari bahan sirap yang membentuk seperti pelepah daun pisang.
Bagian atas rumah panggung tadi merupakan kamar pribadi Affandi, sementara bagian bawah digunakan sebagai ruang duduk para tamu juga garasi mobil.
Dari semua bangunan yang ada di Museum Affandi, yang paling unik adalah sebuah gerobak besar yang ada di dekat Galeri ketiga.
Karena ternyata gerobak tadi ternyata bukan gerobak biasa.
Tetapi gerobak yang telah dimodifikasi menjadi sebuah kamar, lengkap dengan dapur dan kamar kecilnya.
Tentu saja itu dibuat atas permintaan istri Affandi, Maryati.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Di Tawangmangu Terbaru Viral Populer!
Jangan Lupa Mampir Ke Studio Gajahwong
Bangunan terakhir yang bisa saya nikmati di Museum Affandi adalah Studio Gajahwong.
Sebuah studio yang dibangun pada bulan januari 2004.
Nama studio diambil dari nama sungai yang mengalir di dekat Affandi Museum.
Di dalam studio Gajahwong ini juga terdapat banyak lukisan menarik.
Memang biasanya studio ini digunakan sebagai ruang pameran dan tempat lokakarya untuk beberapa seniman dan siswa Gajah Wong Studio.
Beberapa lukisan yang dipamerkan di studio Gajahwong adalah karya Didit, cucu Affandi yang juga seorang pelukis.
Kebetulan dia memiliki gaya melukis yang sama seperti kakeknya, yaitu gaya expresionism.
Dengan banyak koleksi lukisan yang menarik dan unik, Museum Affandi adalah salah satu destinasi yang menarik untuk para pecinta karya seni berupa lukisan.
Bahkan untuk yang tidak bisa melukis seperti saya sekalipun, Museum Affandi bisa menginspirasi.
Mungkin untuk yang lagi perlu sebuah inspirasi baru, bisa deh kalian main ke Yogyakarta dan berkunjung ke Museum Affandi.
Peta Lokasi Informasi Harga Tiket, Jam Buka Museum Affandi
Jam Buka : Museum Affandi buka setiap hari mulai dari jam 09.00 – 16.00. Tutup pada hari libur nasional.
Harga Tiket Masuk Museum Affandi Jogja
- Pengunjung (International) IDR. 100.000 [ Gratis soft drink & Souvenir]
- Pengunjung (Local) IDR. 50.000 [Gratis soft drink], diskon 50% untuk pelajar dan orang tua umur lebih dari 60.
- Rombongan pelajar minimal 25 orang IDR 15.000 per orang.
- Tiket Kamera IDR. 30.000
- Smartphone (Hp) IDR. 20.000
- Untuk anak umur 0-6 tahun gratis
Tiket Grup Tur
Untuk kunjungan grup harus memesan terlebih dahulu diawal, untuk grup hingga 100 orang akan ada diskon khusus. Guide dan guru gratis masuk.
Peta Lokasi Museum Affandi
Jl. Laksda Adisucipto 167, Yogyakarta 55281, Indonesia (lihat peta museum disini)
Phone: (0274) 562 593
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Kalau ke Jogja tahunya cuma ke pantai, keraton, dan malioboro. Asik juga ternyata menikmati lukisan di museum :D
Iyaa, kalau lagi bosen ke pantai bisa main – main ke museum ;3
Suka aku ama lukisan2 affandi, meskipun ngak ngerti ttg lukisan tapi kalo di liat itu cucok dan damai di hati #Halah
Mungkin kamu perlu dilukis juga mas~~ :p
Hmm, Affandi akan tetap hidup, dalam lukisannya, dalam rumah dan lingkungannya, dalam museumnya, dan dalam ilmunya yang tetap berkembang di hati semua pelukis dan penikmat seni lukis Indonesia :)).
Museum yang sangat inspiratif ya Mas, dengan napas seni dalam setiap langkahnya.
Iya, museum ini bisa menginspirasi siapapun, meski dia hanya pengagum karya seni lukisan saja :D
Eh aku bukan bagian dari isi gallery juga loh ya –/
Bagian dari apa dong? :P
Wah, bisa dimasukin ke bucket list nih buat nanti trip ke Jogja. TFS! :)
Itu mobil Colt Gallant-nya bisa dicoba test drive gak? #yakeuleus
Atau setidaknya masuk dan duduk di dalamnya? ;)
Harus kesini kak badai! Itu mobil kayaknya udah nggak bisa jalan deh~~ tapi kalaupun bisa jalang nggak boleh dinaiki lah pastinya -,-
Penasaran sama musium ini. Muesti ben dolan Jogja kelupaan terus :|
Lhaa, next time ke yogya main – main lah ke museum affandi. abis itu bisa langsung makan ayam geprek bu rum. deket kok dari sini :P
keren banget nih, ada pilihan eduwisata selain di benteng vredeburg ya
Iyes, kalau suka main – main ke vredeburg, ke museum affandi pasti lebih seneng lagi :D
kebangeten ni saya… orang jogja belum masuk museum affandi… makasih infonya mas.. berguna niii.. *_*
Lhaa gimana to? Harus sempetin mampir ke siniiiii, ke museum affandi :D
Wahhh, museumnya keren, nih. Karya-karya disana juga bnyak, yaa…
Ehh, itu ada tiket kamera sama tiket HP? Jadi harus bayar? :o
Ada banyaaak, tiga ruangan besar isinya lukisan semua :D Untuk kamera sama hape harus bayar tiket sendiri memang. Tapi nggak mahal kok :D
Haha, bener kata om Cumi tuh sebagai orang awam cuma bisa ngangguk-ngangguk, pura-pura bisa mengapresiasi. Padahal mah dalam hati, “apa-apaan ini?”
Yang penting mengapresiasi lah :P sekalian mengagumi :D
Rumah bisa dijadiin museum keren gitu. Jogjaaa!
Iya nih, soalnya yang punya bener – bener suka dengan seni :D
Oh kamera dan smartphone juga mesti bayar tiket toh.. Baru tahu, jarang wisata soalnya :D
Iya, kebijakan museum affandi kamera dan smartphone harus bayar lagi. Tapi enggak mahal kok :D
Wah, anak museum banget nih ceritanya haha.
Emang doyan maen ke museum kok :P Kalau lagi bosen mantai~~
si putri lucu banget di dalam galery ahhaha
lagi action doi~ hehee :D
Legend ! Pasti akan lebih menyenangkan kalau ada guide sih.
Suasana nya humble dan low profile banget ya, seperti kepribadian Pak Affandi pastinya !
Must visit !
New Blog : Traveling Mudah dan Aman di Negara Baltic dengan Menggunakan Bus
Iya, harusnya sih pake guide~~ XD
Maestro ^__^
Iyes~ Sang maestro :)
Heran, mengapa aku kok nggak kesini juga sik? Padahal anakku & keluarga dr pihak suamiku bakat melukis ekspresionis semua. Mungkin krn aku gak mudeng sendiri wkwkwkkk. Tapi bener tuh, tutup saja kalau libur nasional. Turis domestik yg terburu-buru tak akan bisa menghargai karya seni ini dg baik.
Lhoo, kalau suka lukisan berarti wajib banget mampir ke museum affandi! XD
Affandi emang terkenal dengan lukisannya yang abstrak, :3 Tokoh ini saya pelajari di materi seni SMP dulu.
Wah, ada di materi seni SMP juga toh ternyata? Keren euy doi~ :D
haha keren gan!
Keren banget ini mah museumnya :D
yaampun pengen banget bisa kesana!!! terakhir kali pas nyoba kesana, taunya udah tutup akh… sakit hati ini~
Ya udaah, balik lagi ke yogyakarta terus main ke museum affandi deh :D
iya sih kalo ada guide nya bakal lebih mantap. tp menurutku informasi di brosur nya ud cukup lengkap koq
Eh iya, karena kalau brosur kan baca sendiri~ tapi kalau ada guide bisa tanya – tanya sambil dengerin :D