Caving di Goa Jomblang Cave? Memang berani! Eh, sebelumnya mau tanya, apa yang akan kalian rasakan ketika baru pertama kali melakukan sesuatu? Minimal pasti akan ada satu dari beberapa perasaan seperti ini; Berdebar – debar, penasaran, atau malah ketakutan. Saya pun juga begitu, ketika pertama kali akan melakukan yang namanya caving.
Iya, caving beneran lho ini, yang konon katanya agak ekstrim! Pun seharusnya ini kali kedua saya caving, kalau saja rencana caving ekstreme di Gua Ngerong yang berada di Tuban kemarin tidak gagal. Saya berusaha menguatkan hati, tetapi rasa sedikit “ndredeg” tidak kunjung pergi sejak dari hotel tempat saya menginap.
Tidak molor seperti biasanya, saya sudah bersiap pagi hari buta dengan istri sekaligus partner traveling saya paling kece. Kali ini saya akan menuju Kabupaten Gunung Kidul, untuk caving di Goa Jomblang Cave. Iya, gua yang katanya mempunyai cahaya surga itu lho! Entah sebenarnya cahaya surga itu seperti apa, karena saya sendiri belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di surga.

Dengan senyumnya, Pak Parwoto yang akan mengantarkan kami ke Gua Jomblang hari itu sudah siap, on time dan tidak telat. Dari hotel kami Gallery Prawirotaman, jarak Goa Jomblang Cave memang lumayan jauh, sekitar kurang lebih dua jam perjalanan menggunakan mobil kalau lancar. Jadi, meskipun saya biasanya lebih suka menggunakan sepeda motor, kali ini saya memilih untuk diantarkan. Karena tidak ingin tenaga banyak terkuras di perjalanan. Tenaga akan saya fokuskan untuk caving perdana di Goa Jomblang Cave saja.
Goa Jomblang Cave saat ini kian menggema namanya. Gua ini sebenarnya adalah sebagian dari banyak gua yang ada di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta. Kabarnya sih ada ratusan gua di area ini, tapi masih beberapa yang mendadak terkenal, yang salah satunya adalah Gua Jomblang ini. Katanya karena pernah dipakai didalam salah satu episode Amazing Race pada tahun 2011 dan beberapa acara di televisi makanya Gua Jomblang bisa menjadi populer seperti sekarang. Apakah akan makin populer setelah saya tulis di travel blog catperku? Heheee!

Sebelumnya, pihak hotel sudah memesan terlebih dahulu ke pihak pengelola. Pun teman – teman bisa langsung memesan ke pemilik Jomblang Resort, Mas Cahyo Alkantana (+62 811 117 010). Untuk caving di Goa Jomblang Cave, minimal adalah dua orang, dengan harga per-orangnya adalah IDR 450.000(*data 2015). Harga segitu terbilang murah, setelah semua pengalaman yang akan saya dapatkan nanti.
Beruntung lalu lintas cukup lancar. Kami tiba tepat waktu sesuai perkiraan, sekitar jam 10 pagi WIB, menjelang waktu terbaik caving di Goa Jomblang Cave yaitu jam 10-12 siang. Pada rentang waktu tersebut, adalah waktu terbaik untuk menikmati yang dikenal dengan “Cahaya Surga” di Luweng Grubug (Gua Grubug) yang berada di dekat Goa Jomblang Cave. Logikanya sih, karena pada jam – jam tersebut matahari sedang berada di puncak, dan pancaran sinarnya sedang maksimal. Asal cuaca tidak berawan atau hujan deh.
Ketika sampai disana, sudah ada dua orang turis dari Malaysia dan dua orang lagi datang bersamaan dengan kami. Dari logatnya, saya tebak mereka dari negara Eropa. Jadi total ada enam orang yang akan caving di Goa Jomblang Cave hari itu. Pihak pengelola pun langsung mengajak kami untuk memilih sepatu dan helm yang akan dipakai selama caving. Keamanan sangat diutamakan disini, jadi setiap peserta harus memakai perlengkapan keamanan seperti helm dan sepatu boot. Bahkan, sebelum turun secara vertikal ke Gua Jomblang, kami juga diberi penjelasan singkat tentang prosedur caving yang aman untuk pemula.

Pemula seperti saya begitu dimanjakan ketika turun menuju ke dasar gua. Saya tinggal duduk santai ketika tali yang menahan saya untuk turun sudah terpasang di harness. Pun katanya untuk memasuki Goa Jomblang Cave ini memerlukan teknik tali tunggal atau apalah itu saya kurang paham. Karena saya datang sebagai turis, saya tinggal duduk santai, turun perlahan ke dasar gua sambil memencet shutter mengabadikan pemandangan sekitar gua. Saya percaya, dengan standar keselamatan pengelola, saya akan sampai dibawah dengan selamat :)
Setelah semua sampai dengan selamat di dasar Goa Jomblang Cave, pemandu kami mulai menjelaskan beberapa detail tentang gua ini. Mulai dari Goa Jomblang Cave ini terbentuk karena runtuhnya tanah lapisan atas beserta vegetasinya hingga membentuk lubang menganga yang cukup besar. Sampai vegetasi yang ada di dasar gua ini sedikit berbeda dengan vegetasi yang berada diatas permukaan tanah.



Bisa dibilang, vegetasi yang ada dibagian dasar Goa Jomblang Cave ini adalah hutan purba yang terbawa ketika lapisan tanah diatasnya ambles. Sebagai contohnya, pemandu kami memberi tahu sebuah tanaman yang mirip tumbuhan cabe, namun sebenarnya itu bukanlah cabe. Tetapi tumbuhan purba yang masih belum teridentifikasi jenisnya. Entah yang dia bilang benar atau tidak. Untuk memastikannya saya harus bertanya pada ahli biologi terlebih dahulu jika ingin tahu kebenarannya. Terlepas dari hal yang membingungkan ini, bagian dasar Goa Jomblang Cave adalah hutan mini yang mengagumkan.
Adrenalin tidak hanya berhenti terpacu di Goa Jomblang Cave saja. Di samping kiri tempat kami turun ada lubang raksasa, prediksi saya diameternya pasti lebih dari 3 meter. “Nanti kita akan melewati lubang itu, menyusurinya sekitar 300 Meter untuk menuju Luweng Grubug” Kata Pemandu saya sembari membagikan senter untuk penerangan selama menyusuri gua.



Karena menjelang akhir musim hujan, sepanjang rute penelusuran begitu berlumpur. Beruntung tidak hujan, karena kalau hujan pasti kondisinya akan lebih parah. Dengan kondisi yang ada saja saya sempat hampir terpeleset beberapa kali. Kewaspadaan dan berpijak dengan hati – hati adalah suatu keharusan ketika caving dengan kondisi jalur seperti ini.
Perlahan cahaya matahari mulai meredup, ketika semakin dalam memasuki lorong yang menghubungkan Goa Jomblang Cave dan Gua Grubug. Sebuah sensasi yang baru kali ini saya rasakan, ada sedikit rasa takut, tapi adrenalin juga terpacu. Ketika sampai di bagian tengah, sinar matahari sudah tidak telihat lagi, penerangan digantikan dengan dua senter yang dipegang oleh si pemandu dan salah satu dari kami. Sesekali saya berhenti sambil memencet shutter untuk mengabadikan momen ini.

Setelah beberapa saat berjalan menyusuri lorong gelap, perlahan suara gemericik air mulai terdengar. Itu artinya kami sudah mendekati Gua Grubug yang terkenal dengan cahaya surga-nya. “Oh, jadi ini Cahaya Surga” Gumam saya dalam hati, setelah saya melihat ray of light yang terpancar dari lubang yang tidak terlalu besar untuk pertama kalinya. Lubang itu kira – kira berada sekitar 90 meter diatas. Ukurannya memang jauh lebih kecil dari pada lubang di Goa Jomblang Cave, tetapi masih mungkin untuk dilewati dengan turun secara vertikal dari atas. Mungkin untuk yang professional, pasti akan memilih jalur ini dibanding turun lewat Goa Jomblang Cave.
Tidak begitu jauh dari jatuhnya cahaya dari lubang diatas, ada stalagmit besar yang kemungkinan besar terbentuk dari tetesan air yang mengandung kapur dari atasnya. Disitu adalah tempat paling kece untuk mengabadikan moment dengan latar belakang “Cahaya Surga”. Iya, tempat ini adalah ujung dari perjalanan yang memacu adrenalin dimulai dari Goa Jomblang Cave. Saya pun mulai mengabadikan pemandangan yang mengagumkan ini dengan kamera saya. Mengingat sebentar lagi matahari mulai turun perlahan dari puncaknya.
Memang, tempat ini tiada duanya, perjalanannya pun hampir sempurna kecuali jalurnya yang sedikit berlumpur. Semua lelah, dan perjuangan terbayarkan dengan pemandangan yang ada. Sambil tersenyum ringan saya berkata dalam hati “Misi hari ini tercapai, mari lanjutkan misi berikutnya menjelajah Yogyakarta”.


Ps: Berlibur di Yogyakarta akan lebih effisien jika menginap di hotel yang berlokasi strategis, nyaman, dan pelayanannya ramah seperti di Hotel Gallery Prawirotaman. Berlokasi di derah Prawirotaman, banyak tempat menarik, kuliner enak dan pusat perbelanjaan berada dekat dengan Hotel Gallery Prawirotaman. Untuk mendapatkan diskon tambahan, pemesanan kamar bisa dilakukan disini.
Tertaril untuk bertualang ke Goa Jomblang Cave?
***
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Pindul, sriti, rafting sungai oya perlu juga untuk misi selanjutnya kak :D
cateet! bakal sering – sering main ke yogyakarta abis ini! eheheh :D
jogja emang gag ada habisnya mas…
mantaap :D
yoiih, kurang banget liburan disana, padahal udah 5 hari lho :|
Mantap Mas. Panoramanya sepadan dengan perjuangannya untuk turun ke dasar :D
Dan ray of lights-nya itu sungguh menakjubkan. Oh ya, tanamannya memang berbeda dengan yang di atasnya, ya. Dari bentuk buahnya, apa tumbuhan yang seperti cabai itu juga pedas?
Iya, Gua Jomblang ini mantap lah :D Nah, yang mirip cabe itu nggak tau bisa dimakan atau enggak, karena belum ada yang mencobanya. Katanya guidenya sih gitu :)
WOw, ini kali ketiga aku baca tentang goa jomblang. Rencananya sih 21-22 ini ke Jogja, entah ke sini atau ke Goa Pindul, lihat saja nanti deeeh..
Kalau mau ngerasain adrenalin yang berdebar – debar cobain ke Gua Jomblang ini mas ndop :D seru! meski lumayan sih harganya :D
kayaknya Jomblang ini wisloknya jarang yg ke sini ya? mungkin karena harga yang segitu sih.
kalo aku sendiri yang mahasiswa ya jelas keberatan harga segitu :(
Ahaha, iya kayaknya, banyak yang keder sama harga segitu. Tapi dari pengalaman sama keselamatannya harga segitu terbilang murah sih :D Hayo, cepetin skripsinya trus kerja biar bisa cobain destinasi yang kayak gini :D Semangat buat gallant!
cahaya dari atas goa jomblang emang kaya sering kita lihat seperti cahaya dari surga.
kalo namanya Goa Jomblo makin banyak yang ngunjungin si kayanya hahaha.
kemarin saya juga sempet solo trip ke jogja nginep di stasiun.
Hahaa, seriusan ada Goa Jomblo? Pasti rame tuh :P
Bias cahaya asik, kelihatan berasap kalo pake kaos putih.
ohh, pake kaos putih lebih keren ya difoto di Gua Jomblang ini? *catet dah*
Aaaak.. Aku ngga sempat ke sanaaaaa! :'(
Tapi lumayan serem jugak treknya ya, Bang.. *merinding*
Main ke Gua Jomblang dooong! Serem tapi seruuuu ^^
Yogya memang luas biasa… wisata budaya, wisata alam, petualangan… tidak akan cukup sekali dua datang untuk menikmatinya..
Iya benerrr! Liburan ke yogyakarta itu harus berkali kali baru puas :D Ini kota bisa banget bikin kangen dah :D
hah, terimakasih tulisannya. paling tidak, saya ada sedikit gambaran krn mau ke sana. wuehehehe.
Wah! semoga tulisan saya bermanfaat :D selamat menikmati adventure di Gua Jomblang ya :)
Bulan depan ada rencana menemani wisatawan ke Goa Jomblang…jadi makin ga sabar setelah mbaca postingannya…nice post… :)
Selamat menjelajah gua jomblang :))
aaahh… kangen banget sama tempat ini! Waktu pertama kali, suami ngeliatin foto ini di laptopnya, saya mikir kapan bisa kesini? Rasanya gak mungkin karena anak-anak masih pada kecil. Gak taunya dalam waktu dekat suami ngajakin dan anak-anak pun bisa ikutan.
Walopun untuk anak saya yang paling kecil, suami bawa peralatannya sendiri dari rumah. Udah gitu saya tadinya sempat khawatir kalau anak-anak saya bakal ketakutan, ternyata mereka malah ketagihan. Dan, sampe sekarang ngajakin lagi ke sini.
Setuju, harga segitu sepadan, kok. Bener-bener pengalaman yang menakjubkan! Semoga saya bisa balik lagi ke goa Jomblang ^_^
Huooo, ke gua jomblang sama anak – anak :D keren tuh pasti~ emang tempatnya seru buat bertualang sih!
gan ada yang mau ane tanyain,di dalam gua itu ada binatangnya gak ya sepert ular dll ? ane pengen banget nyoba tapi ane anti banget sama hewan2 melata. brrrrrr
kalau ada sih pasti, tapi kemaren nggak nemu kok di Gua Jomblang~ tenang saja :)
Aku selalu rindu dengan jogja. thx udh mengingatkan lagi…
Terimakasih telah mengulas goa jomblang. Untuk wisatawan yg akan caving di goa jomblang diharapkan untuk book terlebih dahulu karena batas kunjungan maksimum diterapkan perharinya.
Salam Aan
Market AF