Beberapa orang kurang begitu suka dengan gaya hidup remaja milenial. Terutama mereka yang jauh lebih tua. Mereka menganggap anak-anak zaman sekarang itu tidak suka bekerja keras. Anak milenial lebih suka bersenang-senang. Lalu seperti apa gaya hidup millenial jaman sekarang? Berikut kabar lifestyle terbaru dari catperku!
Anggapan semacam itu ada benarnya juga. Namun, tidak boleh juga ada generalisasi di mana semua remaja milenial itu kurang produktif. Karena ada juga mengerti bahwa apa yang mereka lakukan itu bagus untuk karier dan juga masa depannya. Hanya saja, cara yang dilakukan berbeda.
Daftar Isi
Generasi Milenial Tidak Selalu Suka yang Instan
Ada kesan generasi milenial itu menerapkan gaya hidup serba instan. Mereka ingin mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara yang mudah.
Sebenarnya, tidak ada yang salah asalkan cara yang dilakukan tepat. Toh sekarang sudah banyak sekali gadget dengan teknologi tinggi. Alat tersebutlah yang membuat anak milenial lebih mudah untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Tidak ada yang salah, bukan?
Mereka memiliki gadget. Dan mereka bisa memanfaatkannya dengan sangat baik. Dengan gadget, mereka bisa mencari informasi apapun. Mereka juga bisa menjalankan bisnis secara online. Mereka bisa make money dengan hanya memanfaatkan gadget. Jika itu dikatakan suka yang instan, sepertinya anggapan tersebut salah.
Gaya hidup remaja milenial memang beda. Dan adanya perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang ada. Dulu, seseorang harus datang ke perpustakaan untuk bisa membaca buku dan mendapatkan info yang dicari. Sekarang tidak lagi. Anak milenial bisa mencari di Google. Dalam hitungan menit dan bahkan menit, mereka bisa menemukan apa yang dicari.
Terlepas dari hal tersebut, tidak bisa dipungkiri banyak milenial yang tidak bisa memanfaatkan gadget dengan baik. Hingga akhirnya kesan yang didapatkan adalah negatif. Misalnya saja mereka menggunakan gadget untuk cheating saat ujian. Jelas ini bukan hal yang baik.
Meskipun demikian, tidak boleh juga ada generalisasi bahwa anak milenial itu suka hal yang instan. Itu kesimpulan yang tidak berdasar sama sekali.
Gaya Hidup Generasi Milenial yang Baik
Ada bukti yang menunjukkan bahwa remaja milenial itu juga sangat luar biasa. Gaya hidup remaja milenialbisa membuat mereka lebih produktif.
Gaya Hidup Minimalis
Sudah banyak yang tahu tentang gaya hidup minimalis. Namun, apakah mereka bisa menerapkannya? Tidak semua orang bisa. Sementara itu, anak milenial lebih mudah untuk mempraktikkan gaya hidup ini.
Mengapa? Lihat saja kebiasaan mereka yang lebih suka berada di luar rumah. Mereka lebih suka berkumpul dengan teman-temannya di kafe yang berbeda-beda. Artinya, mereka tidak begitu memerlukan rumah yang besar dengan fasilitas yang bisa digunakan untuk menjamu banyak orang.
Begitu juga ketika mereka ingin menggelar acara. Mereka tidak ingin ribet. Mereka memilih cara yang lebih simpel, seperti menyewa hall lengkap dengan jamuannya.
Anak milenial juga lebih suka traveling dengan menggunakan moda transportasi umum. Makanya, tidak perlu kaget ketika ada anak milenial yang tidak memiliki mobil. Atau kalaupun memiliki mobil, mereka tidak selalu menggunakannya.
Itu pengejawantahan dari gaya hidup remaja milenialyang sangat minimalis. Bukan berarti terlalu hemat atau pelit melainkan mereka tahu apa yang mereka butuhkan. Mereka tidak ingin membeli barang yang mereka tidak butuhkan. Karena mereka tidak ingin terbebani dengan proses menyimpan dan juga merawat barang tersebut.
Terus Mencari Tantangan Baru
Orang yang berkembang adalah orang yang berani keluar dari comfort zone atau zona nyaman. Pernah dengar nasihat semacam itu, bukan? Dan yang paling banyak mempraktikkan kutipan tersebut adalah anak milenial.
Mereka tidak suka bekerja terlalu lama di salah satu perusahaan. Mereka ingin tantangan baru dengan cara bekerja di perusahaan lain yang memberinya tantangan yang lebih berat. Bukan karena gaji saja, tapi juga agar mereka termotivasi untuk mampu mengembangkan diri.
Bahkan, tidak jarang juga anak milenial yang memutuskan untuk membangun bisnis ketika mereka masih sangat muda. Ini jelas tantangan yang sangat berat. Faktanya, jumlah pengusaha muda dari kalangan milenial semakin bertambah. Bukankah ini gaya hidup remaja milenialyang baik?
Ini berbeda sekali dengan gaya hidup orang dahulu yang lebih memilih untuk settled atau tetap. Mereka memilih karier di salah satu perusahaan dan mendedikasikan seluruh usianya di perusahaan tersebut. Di satu sisi, ini memang membuat pendapatan mereka lebih pasti. Namun, mereka mengabaikan untuk bisa mengembangkan diri dengan cara mencoba tantangan yang baru.
Baca Juga : Pekerjaan Saya Sebagai Pejuang WHV Dan Pengalaman Mencari Kerja Di Australia
Suka Berkolaborasi
Di era saat ini, sudah tidakk zaman lagi berkompetisi. Saatnya berkolaborasi. Dan anak milenial sudah erat sekali dengan kebiasaan berkolaborasi. Lihat saja bagaimana mereka berkumpul dan berorganisasi. Mereka membuat tim kecil lalu menjalankan sebuah bisnis atau proyek.
Tidak sedikit juga desa-desa yang dulunya tertinggal menjadi maju pesat karena anak milenial. Mereka berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk memajukan desa. Hal ini tidak akan terjadi jika gaya hidup mereka seperti orang dahulu. Setelah lulus, langsung cari kerja di kota.
Tubuh Sebagai Aset Penting
Hidup anak milenial memang butuh biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika mereka suka nongkrong dengan teman-temannya. Akan tetapi, bukan uang yang paling penting. Aset terpenting mereka adalah tubuh.
Lihat saja pusat kebugaran sudah ada di mana-mana. Dan kebanyakan yang menggunakan adalah anak milenial. Mereka sadar bahwa tubuh yang bugar dan sehat adalah aset terbaik, bukan yang lain.
Mereka tahu penampilan itu sangat penting, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk menunjang karier dan juga bisnisnya. Dan tubuh yang bugar membuatnya mampu menjaga kesehatan dengan baik.
Baca Juga : Tips Asik Anti Bosan Liburan Ke Jogja Ramai-Ramai!
Sadar Pentingnya Menjaga Kesehatan
Selain kebugaran, mereka juga sudah terbiasa dengan gaya hidup sehat. Anak mileniallah yang paling senang dengan makanan organik. Mereka juga tidak asal dalam memilih makanan. Mereka mulai menerapkan pola diet yang tepat. Bukan diet agar langsing tapi agar sehat.
Gaya hidup remaja milenial yang satu ini jelas sangat positif. Dan tren hidup sehat ini mempengaruhi beberapa sektor. Petani mulai memperhatikan tanaman yang mereka tanam. Mereka tidak menggunakan pestisida lagi. Restoran juga memasak makanan dengan cara yang sehat. Mereka tidak lagi menggunakan bumbu masak yang kurang bagus untuk kesehatan tubuh.
Masih menanggap bahwa anak milenial itu memiliki gaya hidup yang kurang baik? Cara menjalani hidup anak milenial memang beda. Dan karena kondisi yang berubah, mereka juga melakukan adaptasi.
Satu hal positif dari gaya hidup remaja milenialadalah bahwasanya mereka selalu mencari tantangan baru. Dan itu dilakukan untuk mengembangkan diri. Kebiasaan mereka berkumpul dengan teman di circle yang baru itu jadi pertanda bahwa mereka ingin meluaskan jaringan.
Pengalaman baru selalu mereka cari. Dan inilah proses belajar yang sebenarnya. Karena mereka tahu bukan hanya saat ini perubahan itu terjadi. Perubahan itu hal yang alami. Dan mereka harus beradaptasi dengan setiap perubahan yang terjadi.
Dari : https://waverlyinfo.com