Desa Pembuat Tali Tambang, Kubangwungu : Mengubah Sampah Menjadi Berkah

Pengalaman mengunjungi Kubangwungu, Desa yang mengubah sampah menjadi berkah melalui produksi tali tambang untuk kapal laut.

Alkisah saya sedang mengikuti perlombaan perjalanan ekstrim, dengan beberapa tantangan yang tidak terduga sedikitpun.

Seperti tantangan kali ini yang bukan merupakan tantangan pemacu adrenalin, atau yang menantang bahaya.

Kalau dilihat dari petunjuknya sih, ini adalah tantangan yang akan  menuntut kerjasama dari tim untuk membuat sesuatu.

Namun sebelum mengerjakan tantangan itu saya dan tim harus memecahkan petunjuk yang diberikan oleh panitia, menemukan lokasi untuk mengerjakan tantangan.

Kira – kira, petunjuknya seperti ini…

Mengunjungi Desa Pembuat Tali Tambang Di Kubangwungu Brebes Karena Teka Teki

Petunjuk yang akan mengantarkan ke desa wisata tambang Kubangwungu
Petunjuk yang akan mengantarkan ke desa wisata tambang Kubangwungu

What the… Siapa pula si ibu Custom Kodir ini? Kalau yang namanya “custom” biasanya saya cuma tahu di bandara atau perbatasan.

Mereka adalah orang yang memeriksa pelintas perbatasan kan?

Tapi kali saya dan tim harus mencari seorang ibu yang tinggal di kota yang terkenal dengan telor asinnya Namun si ibu Custom Kodir ini tidak ahli membuat telor asin, melainkan ahli membuat tambang untuk tali jangkar kapal.

Oke… petunjuk pertama sangat mudah untuk dipecahkan. Kota yang terkenal dengan telor asin pastilah Kota Brebes, mana lagi coba?

Sementara pentunjuk sisanya akan dipecahkan di perjalanan saja deh….

Selidik demi selidik, ternyata tempat tinggal si Ibu yang dimaksud berada di Desa Kubangwungu, Brebes, Jawa Tengah.

Memang penduduk desa yang satu ini sudah lama mengolah limbah tekstil menajadi tali tambang secara turun temurun.

Dan tantangan kali ini ternyata adalah membuat sendiri tali tambang dengan menggunakan peralatan yang biasa digunakan penduduk desa sehari – hari.

Oke, ini adalah sesuatu yang baru buat saya.

Jarang – jarang saya bisa membaur dengan penduduk lokal.

Apalagi kali ini saya berkesempatan untuk belajar sesuatu yang menarik langsung dari orang lokal yang tinggal di Desa Kubangwungu ini.

Tentunya saya dan tim diajari secara langsung oleh Ibu custom kodir, setelah berhasil menemuinya di waktu injury time.

Iya, tim saya datang paling terakhir di tantangan ini….

Kisah Di Desa Pembuat Tali Tambang

Ini dia ketiga alat untuk membuat tali tambang secara sederhana.
Ini dia ketiga alat untuk membuat tali tambang secara sederhana.

Dengan tidak membuang waktu, saya dan tim segera bertanya banyak hal kepada ibu Custom Kodir.

Seperti tentang bagaimana membuat tali tambang yang berkualitas dan kuat.

Mungkin akan gampang sekali atau bisa jadi malah susah membuatnya.

Karena tidak ada dari anggota tim saya pernah membuat tali tambang sebelumnya.

Baik di desa wisata tambang, Kubangwungu ini atau dimanapun.

Tapi, bukan berarti kami tidak bisa belajar kan? *hajar teruss~~*

Ibu Custom Kodir yang baik begitu bersemangat ketika mengajari kami cara membuat tambang yang benar.

Kami ini benar – benar pemula jika dibandingkan Ibu Custom Kodir yang telah menjalani profesi sebagai pemintal tambang sejak kecil.

Iya, menurutnya bisnis membuat tambang ini sudah dilakukan secara turun – menurun.

Jadi sangat wajar bila si ibu jauh lebih professional dari kami yang masih anak bawang dalam pembuatan tali tambang.

Sampai, saking penasarannya untuk menjadi ahli membuat tambang, saya iseng saya bertanya kepada ibu custom kodir :

“Bu, kira – kira berapa lama saya bisa mahir membuat tali tambang seperti ibu custom kodir atau karyawan ibu yang lain?” Tanya saya.

“Ya, kira – kira perlu sekitar sebulan, biar bisa membuat tali tambang yang lumayan bagus” Kata ibu Custom Kodir.

Matih! Sebulan masbro, mbak bro! Itupun cuma bisa sampai level pembuat tali tambang yang “lumayan bagus”.

Haruskah saya resign jadi software engineer dan kemudian melamar kerja sebagai pemintal tali tambang di desa kubangwungu ini? Menurut kalian?

Menyelesaikan Tantangan Membuat Tali Tambang Sendiri, Dari Bahan Limbah Textil

Karena ini tantangan, jadi kami tetap harus bisa menyelesaikan sebuah tali tambang dengan panjang kira – kira 15 meter secepatnya.

Tidak mungkin dong, harus kursus dengan telaten di rumah ibu custom kodir selama sebulan?

Baiklah ibu Custom Kodir, ajari kami kursus paket kilat secepat cahaya!

Yang penting, kami bisa menyelesaikan tantangan dari panitia lomba secepatnya dengan hasil tali tambang yang memuaskan untuk tantangan selanjutnya.

Bahan limbah textil yang akan dipintal menjadi tali tambang
Bahan limbah textil yang akan dipintal menjadi tali tambang

Pun.. Ternyata kami harus tiga kali mengulang pembuatan tali tambang untuk dinilai panitia lomba.

Tali tambang pertama yang dibuat oleh amatir seperti kami tidak cukup memuaskan panitia.

Diameter tali tambang terlalu kecil dan dianggap tidak aman untuk digunakan pada tantangan selanjutnya.

Kami pun harus mengulang agar diameter bisa memenuhi standar keamanan.

Dari pada mati konyol karena tali tambang yang cacat produksi, akhirnya kami memilih untuk membuat lagi.

Percobaan kedua, membuat tali tambang juga tidak semakin mudah.

Malah pada percobaan kedua kami mengalami kegagalan.

Yang sudah professional, sekali tarik, langsung jadi 4 tali tambang kecil
Yang sudah professional, sekali tarik, langsung jadi 4 tali tambang kecil

Tali tambang putus ditengah – tengah meskipun telah dipintal dengan hati – hati.

Baru pada percobaan ketiga tali  tambang kami buat dengan keberhasilan.

Diameter sesuai standar, cenderung agak kebesaran, tetapi sesuai dengan standar keamanan untuk tantangan selanjutnya.

Sebenarnya membuat tali tambang ini tidak terlalu sulit, hanya saja perlu tangan yang sedikit terampil.

Tinggal disiapkan saja bahan tali tambang berupa limbah textil seperti nilon yang telah berbentuk serabut kecil seukuran rambut.

Ambil sebagian, bentuk memanjang seperti benang dan kemudian kaitkan ke alat sederhana yang dinamakan “Kincir”.

Kincir tersebut kemudian diputar, sambil terus menyambung bahan baku berupa limbah textil tadi ke rajutan yang tersambung ke Kincir.

Penyambungan terus dilakukan tanpa terputus, sampai panjang yang diinginkan tercapai.

Kira - kira harus dikaitkan seperti ini, baru diputar.
Kira – kira harus dikaitkan seperti ini, baru diputar.

Total proses ini kami lakukan sebanyak 3 kali, hingga terbuat sejumlah tiga tali tambang kecil.

Nah, tiga tali tambang ini tadi akan dipintal menjadi satu dengan bantuan Kincir yang berukuran kecil dan satu buah lagi yang berukuran besar.

Tiga buah tali tambang kecil yang sudah dibuat akan dipintal menjadi satu, sehingga menjadi satu buah tali tambang yang berukuran lebih besar dan kuat.

Setelah itu proses pembuatan bisa dibilang selesai.

Karyawan ibu custom kodir di Desa Kubangwungu Pembuat Tali Tambang yang tentunya lebih professional dari pada kami
Karyawan ibu custom kodir yang tentunya lebih professional dari pada kami

Terlihat mudah sepertinya, namun ternyata praktiknya lumayan susah.

Sempat ibu Custom Kodir membantu kami karena beberapa kali karena tali yang belum jadi terputus, atau kami agak lambat untuk memintal tali yang kecil.

Terlihat jelas memang perbedaan kecepatan pembuatan tali oleh orang yang berpengalaman seperti ibu custom kodir.

Sangat jauh berbeda dengan pemula seperti kami. *sigh, memang experience itu the best teacher yah?*

Wus… wus! Dalam hitungan menit, satu tali berdiameter kecil sudah jadi ketika dibantu oleh si ibu ^^”

Saya dan ibu custom kodir yang telah berbaik hati mengajari membuat tali tambang :D
Saya dan ibu custom kodir yang telah berbaik hati mengajari membuat tali tambang :D

Belajar membuat tali tambang di desa Kubangwungu, mengunjungi Brebes, Jawa Tengah adalah pengalaman traveling saya yang berbeda dari biasanya.

Saya datang dengan tidak cuma melihat suatu kearifan lokal.

Tetapi sekaligus terlibat dan mencoba langsung didalam kegiatannya.

Selalu ada senyum dimanapun, termasuk di Desa kubangwungu ini ^^
Selalu ada senyum dimanapun, termasuk di Desa kubangwungu ini ^^

Ternyata, hal yang sederhana seperti membuat tali bisa sangat menarik.

Seharian merupakan waktu yang terlalu sebentar untuk belajar disini.

Mungkin pada lain kesempatan saya akan datang kesini lagi, untuk belajar menjadi pembuat tali tambang yang lebih professional.

Tentunya saya tidak akan merepotkan ibu Custom Kodir! Hehee!

Video Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Wisata Kubangwungu

Jadi sebelumnya saya sudah menuliskan tentang sebuah desa di Brebes yang merupakan desa wisata pembuat tali tambang.

Terkenalnya sih sebagai desa pembuat tali tambang untuk jangkar kapal.

Pun, sebenarnya tali yang mereka buat tidak hanya untuk jangkar kapal saja.

Biar lebih jelas lagi, saya akan membagikan sedikit travel video tentang pembuatan tali tambang di Desa Kubangwungu.

Travel video ini saya buat dengan smartphone android saya, tanpa melalui post editing.

Jadi mohon maaf kalau kualitasnya enggak bisa seperti video lain yang pasti jauh lebih kece :p.

Tetapi buat yang penasaran bagaimana tali tambang untuk jangkar kapal itu dibuat, bolehlah menyediakan waktunya untuk menonton video dibawah ini barang sebentar.

Yuk~~

1. Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Memintal Bahan Baku

Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Memintal Bahan Baku

Travel video ini memperlihakan bagaimana bahan dasar berupa limbah textil bisa dipintal menjadi tali tambang.

Proses pembuatan dilakukan secara sederhana, dengan bantuan tangan manusia dan alat yang bernama “Kincir”

2. Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Memutar Kincir, Memintal Tambang

Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Memutar Kincir, Memintal Tambang

Ini adalah video pemintalan bahan baku menjadi tali tambang. Kincir harus terus menerus diputar, sementara ujung tali tambang terus disambung dengan bahan baku.

Dihentikan ketika panjang yang diinginkan sudah tercapai

3. Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Proses Pemintalan Tambang

Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Proses Pemintalan Tambang

Jadi ini adalah proses pemintalan pertama, untuk membuat tambang yang berdiameter kecil.

Selanjutnya hasil pemintalan yang pertama ini akan digabungkan menjadi tambang dengan diameter lebih besar dan kuat.

4.Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Bagaimana Yang Berpengalaman Melakukannya

Proses Pembuatan Tali Tambang Di Desa Kubangwungu : Bagaimana Yang Berpengalaman Melakukannya

Jadi ini adalah proses pemintalan pertama, untuk membuat tambang yang berdiameter kecil.

Selanjutnya hasil pemintalan yang pertama ini akan digabungkan menjadi tambang dengan diameter lebih besar dan kuat.

Bagaimana? Pernah terpikirkan enggak kalau ternyata proses pembuatan tali tambang bisa begitu sederhana seperti ini :D.

Saya pun juga tidak menyangka, tidak kan pernah tahu bagaimana proses pembuatan tali tambang kalau tidak ikutan kompetisi The Extreme Journey :D.

Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog indonesia catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.


Fahmi Catperku

Fahmi Catperku

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com


Comments

  1. Putri Normalita says:

    ini disebelah mananya rumah embahku yah?? kok baru tau, brebeskan kotanya kecil banget -,-

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      kamu itu orang jakarta tapi sering nyasar~ aseli brebes tapi gak tahu brebes -,-” piye toh~

      1. Putri Normalita says:

        aku aselinya penyayang yah, bukan aseli brebes ;p

        1. Brebes itu kota terbesar sejawa tengah urutan ke 2.
          Di bawahnya cilacap yg urutan 1.
          Perbanyakin baca buku deh.

  2. rey maulana says:

    kirain si ibu dari namanya ada keturunan british, tapi ternyata bukan CUSTOM tapi CASTEM sodara sodara….hehe

  3. mawi wijna says:

    nice report mas Bro! Usaha yang seperti ini nih yang semestinya dikembangkan di kota-kota kecil macamnya Brebes. Supaya orang-orang nggak pada lari ke kota semua. Kalau usaha macam gini mati, bisa-bisa kita malah bergantung ke produk impor Tiongkok. doh…

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      nah! iya bener! Harusnay usaha kecil menengah macam gini diberdayakan. digabungin sama kegiatan wisata berkelanjutan biar ada penghasilan double buat mereka :)

    1. Rijal Fahmi Mohamadi says:

      dari limbah industri textil kak. kata si ibuknya gitu, seperti serat – serat benang yang halus gitu :D

  4. Rudi Medan Wisata says:

    Ternyata tambang masih dibuat dengan tradisional seperti ini, bener-bener butuh keterampilan dan kesabaran. :D

  5. mas, bisa minta no telp si ibu custom dong, tali ini bermanfaat buat nelayan2 ditempat saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *