Setelah menikmati petualangan di Bromo, saya memutuskan untuk mencoba jalur pulang yang berbeda. Rute yang saya pilih kali ini adalah Nongkojajar – Jabung – Malang. Namun, ternyata pengalaman saya di jalur ini cukup mengecewakan. Sebagian besar jalannya dalam kondisi rusak! Untuk mendapatkan perjalanan yang lebih nyaman dengan jalan yang bagus, sebaiknya pilihlah jalur dekat dengan Kebun Raya Purwodadi!
Mengulik Jalur Alternatif Pulang Touring dari Bromo: Nongkojajar – Jabung – Malang
My Instagram : instagram.com/catperku
My Youtube : youtube.com/@catperku
Jalur Nongkojajar – Jabung – Malang memang tidak begitu terkenal dan kurang terawat.
Jalan yang berlubang dan rusak membuat perjalanan menjadi tidak nyaman.
Namun, jika Kamu mencari jalur alternatif yang menantang, jalur ini bisa menjadi pilihan.
Namun, jika kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas Kamu, sebaiknya pilihlah jalur dekat dengan Kebun Raya Purwodadi.
Jalur ini terkenal dengan keindahan alamnya dan jalan yang lebih baik.
Selain dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, Kamu juga dapat menjaga kendaraan Kamu agar tetap aman dan nyaman.
Jadi, sebelum memutuskan jalur pulang setelah touring ke Bromo, pertimbangkan dengan baik kondisi jalur yang akan Kamu lewati.
Pilihlah jalur yang sesuai dengan kebutuhan Kamu, baik itu tantangan petualangan atau kenyamanan perjalanan.
Selamat menjelajahi keindahan alam Indonesia!
Beberapa Daerah Yang Akan Dilewati Rute Touring Jalur Alternatif Pulang Touring dari Bromo: Nongkojajar – Jabung – Malang Ini
Sebagai berikut.
Jabung Malang
Jabung adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Kecamatan ini merupakan salah satu dari 33 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang.
Dengan posisinya yang berada di sebelah timur ibu kota Kabupaten Malang, Jabung menawarkan pesona dan potensi yang unik bagi pengunjungnya.
Nongkojajar Pasuruan ( Bukan Wilayah Malang Ya )
Nongkojajar, nama yang mungkin tidak asing di telinga warga sekitar, terutama di Kecamatan Tutur, Pasuruan.
Meskipun sekarang tidak terdaftar sebagai kecamatan, Nongkojajar tetap dikenal dan akrab di kalangan masyarakat.
Menurut beberapa sumber, Nongkojajar awalnya adalah nama sebuah hotel pada zaman penjajahan Belanda.
Di depan pasar Nongkojajar saat ini, terdapat bangunan hotel Belanda yang megah.
Dengan halaman yang luas dan dikelilingi oleh pohon nangka, hotel tersebut diberi nama ‘Nongkojajar’.
Namun, seiring berjalannya waktu dan hilangnya hotel tersebut, nama Nongkojajar mulai terlupakan.
Terlebih lagi, kecamatan Nongkojajar berubah menjadi kecamatan Tutur.
Baru pada tahun 2012, pihak Desa Wonosari, tempat hotel tersebut berada, mengganti nama salah satu dusunnya menjadi Dusun Nongkojajar.
Hal ini mengingatkan kembali pada sejarah dan arti nama tersebut.
Secara etimologi, berdasarkan sejarah Tutur, Nongkojajar berasal dari bahasa Jawa.
“Nongko” merujuk pada pohon nangka, sedangkan “jajar” memiliki arti berbaris.
Terletak di dataran tinggi di antara pegunungan Bromo Tengger Semeru, Nongkojajar memiliki keunikan tersendiri dalam wilayah Kabupaten Pasuruan.
Selain terkenal dengan hasil pertanian sayurannya, wilayah ini juga terkenal sebagai penghasil apel.
Bahkan, menurut Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Nongkojajar merupakan tempat pertama kali apel ditanam di Indonesia.
Dengan sejarah dan keunikan alamnya, Nongkojajar menjadi destinasi menarik yang patut untuk dikunjungi dan dijelajahi.
Coba Juga Rute Bromo melalui Nongkojajar, Pasuruan ( Kebun Raya Purwodadi )
Bagi Kamu yang ingin mencoba perjalanan menuju Bromo melalui Pasuruan (Nongkojajar), Kamu dapat memasuki rute tersebut melalui Purwodadi, Pasuruan.
Rute ini dapat dicapai baik dari Malang maupun Surabaya.
Jika Kamu Berangkat Dari Arah Malang
Jika Kamu berada di Kota Malang, Kamu dapat menuju arah Purwosari.
Kamu bisa lewat jalan tol jika menggunakan mobil, atau lewat jalan ke arah Surabaya jika menggunakan sepeda motor.
Lewati jalan ke arah Surabaya, sampai ketemu pertigaan Jl. Raya Nongkojajar.
Ikuti jalur Jl. Raya Nongkojajar tersebut dan Kamu akan sampai di wilayah Nongkojajar.
Jika Kamu Berangkat Dari Arah Surabaya
Jika Kamu datang dengan pesawat dan mendarat di Bandara Juanda atau berada di wilayah Surabaya/Sidoarjo, Kamu dapat menuju arah Lawang, Malang.
Dari Lawang, lanjutkan perjalanan ke arah Kebun Raya Purwodadi dan masuk ke wilayah Purwosari, lalu teruskan perjalanan ke Nongkojajar.
Saat memasuki wilayah Nongkojajar, Kamu akan melihat banyak ladang perkebunan dengan berbagai komoditas.
Seperti buah-buahan dan sayuran, seperti apel, jeruk, buah naga, stroberi, durian, kentang, paprika, dan lainnya.
Kamu tidak hanya dapat melihatnya, tetapi juga bisa berhenti sejenak dan membeli langsung dari para petani.
Kontur jalannya mulai menanjak dan berkelok-kelok, di sepanjang kanan-kiri terdapat perkebunan dan rumah-rumah penduduk.
Cukup mengikuti jalur tersebut, Kamu akan sampai di Gapura yang bertuliskan “Selamat Datang di Nongkojajar”.
Setelah tiba di Nongkojajar, Kamu masih harus melanjutkan perjalanan menuju Tosari.
Di sini, Kamu dapat mengisi persediaan atau mengisi bahan bakar jika membawa kendaraan pribadi.
Jika Kamu tertarik untuk merasakan pengalaman menginap di Bromo, di wilayah Tosari terdapat banyak rekomendasi hotel di Bromo dengan berbagai jenis.
Dari Tosari, perjalanan Kamu masih harus dilanjutkan ke Desa Wonokitri.
Desa Wonokitri adalah desa terakhir dan pintu masuk Bromo melalui Pasuruan.
Jika Kamu membawa kendaraan pribadi, Kamu dapat parkir di rest area Wonokitri yang terletak di depan Pendopo Agung Wonokitri.
Namun, perjalanan dengan kendaraan pribadi hanya dapat mencapai Rest Area Wonokitri.
Untuk masuk ke kawasan Bromo, semua pengunjung diwajibkan menggunakan jasa Sewa Jeep Bromo.