Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah adalah salah satu masjid terbesar dan termegah di Brunei Darussalam selain Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin. Terletak di Bandar Seri Begawan, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga mencerminkan kemegahan arsitektur Islam dan merupakan simbol nasional bagi rakyat Brunei. Masjid ini sering menjadi destinasi wisata religius Brunei Darussalam dan menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia yang ingin melihat langsung keindahan dan keagungan bangunan ini.
Diberi nama sesuai dengan Sultan Brunei ke-29, Sultan Hassanal Bolkiah, masjid ini berdiri megah dengan 29 kubah emas dan arsitektur yang mengesankan, menjadi saksi nyata atas dedikasi Sultan terhadap agama dan masyarakat Brunei.
Daftar Isi
Sejarah Pendirian Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah
Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah didirikan sebagai bagian dari wakaf yang diberikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah untuk merayakan dan memperingati tahun-tahun kepemimpinannya yang gemilang di Brunei. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1988 di sebuah lahan seluas 20 hektar di Kiarong, kawasan strategis di Bandar Seri Begawan. Masjid ini secara resmi dibuka pada 14 Juli 1994, bertepatan dengan ulang tahun ke-48 Sultan. Upacara peresmian dihadiri oleh banyak tokoh penting, dan Sultan sendiri memimpin salat Maghrib dan Isya di sana sebagai tanda peresmian masjid ini.
Sejak awal pembangunannya, Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah telah ditujukan untuk menjadi simbol besar dari budaya Islam dan kemajuan Brunei. Proyek ini menjadi salah satu proyek arsitektur paling ambisius di Brunei pada masanya. Pada tanggal 15 Juli 1994, sehari setelah peresmian, Sultan Hassanal Bolkiah memberikan khotbah Jumat yang dihadiri oleh ribuan jamaah.
Tokoh-tokoh internasional juga telah mengunjungi masjid ini, termasuk Ratu Elizabeth II pada tahun 1998 dan Raja Abdullah II dari Yordania pada tahun 2000. Kunjungan ini menggarisbawahi reputasi internasional masjid ini sebagai ikon agama dan arsitektur Islam di Brunei.
Arsitektur Megah: 29 Kubah Emas dan Simbol Kemuliaan
Arsitektur Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah sangat unik dan ikonik, terutama dengan 29 kubah emas yang melambangkan Sultan ke-29 Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah. Setiap kubah tidak hanya melambangkan kejayaan Sultan, tetapi juga memberikan sentuhan kemegahan pada keseluruhan bangunan. Empat menara menjulang setinggi 58 meter (190 kaki), melengkapi tampilan masjid yang megah ini dan menambah aura spiritual bagi setiap pengunjung yang datang.
Bagian utama masjid ini mencakup area ibadah untuk pria dengan luas mencapai 60.000 kaki persegi. Kubah terbesar berada di atas aula salat utama untuk pria, dihiasi dengan lampu gantung berlapis emas yang terbuat dari kristal Austria. Terdapat 29 anak tangga marmer di tangga utama yang juga melambangkan Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Sultan ke-29 Brunei.
Di dalam bangunan, desainnya menggabungkan pola tradisional Melayu dengan elemen-elemen arsitektur Islam dari seluruh dunia. Pola air muleh menjadi salah satu ornamen arsitektur yang mencerminkan identitas nasional Brunei. Bentuknya yang menyerupai tanaman hijau melambangkan spirit dan budaya Melayu warga Brunei, dan dekorasi ini tampak di berbagai bagian masjid seperti menara dan entablatur.
Interior Mewah dengan Material Impor
Interior Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah merupakan perpaduan mewah dari berbagai material berkualitas tinggi yang diimpor dari seluruh penjuru dunia. Marmer putih yang diimpor dari Italia menghiasi dinding-dindingnya, sementara kayu keras dari Filipina digunakan untuk beberapa bagian interior yang memerlukan kekuatan dan ketahanan tinggi. Selain itu, karpet Persia yang halus menutupi lantai di ruang salat utama, memberikan kenyamanan bagi para jamaah yang beribadah di sana.
Setiap detail dalam masjid ini dirancang dengan sangat teliti. Kubah masjid yang berada di aula salat pria dihiasi dengan lampu gantung berlapis emas, yang diproduksi dari kristal strass Austria. Di aula utama, ada 48 lengkungan jendela yang dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an, menciptakan suasana sakral dan spiritual yang mendalam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya masjid ini bagi Sultan dan masyarakat Brunei sebagai simbol keagamaan dan budaya.
Fitur dan Fasilitas Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah yang Mengesankan
Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan. Beberapa fitur menarik di masjid ini antara lain:
Ruang Ibadah untuk Pria dan Wanita
Masjid ini memiliki dua area salat terpisah untuk pria dan wanita. Aula salat pria yang luas mampu menampung hingga 3.500 jamaah, sementara aula salat wanita yang berada di lantai pertama mampu menampung hingga 1.000 jamaah.
Perpustakaan Ismail Omar Abdul Aziz
Perpustakaan ini merupakan bagian penting dari masjid, dinamai sesuai dengan Mufti Negara Ismail Omar Abdul Aziz. Di sini, tersedia lebih dari 22.000 koleksi buku yang mencakup berbagai topik tentang Islam, seperti tafsir, sejarah Islam, dan koleksi referensi penting lainnya.
Aula Serbaguna dan Ruang Konferensi VIP
Masjid ini dilengkapi dengan aula serbaguna yang digunakan untuk berbagai acara keagamaan dan sosial, termasuk acara pernikahan dan konferensi. Ruang konferensi VIP juga tersedia untuk tamu kehormatan dan pejabat negara.
Area Wudhu yang Modern
Area wudhu di masjid ini dirancang untuk kenyamanan jamaah. Area wudhu pria dan wanita dilengkapi dengan sensor otomatis dan sistem otomatisasi yang membuat pengalaman wudhu lebih nyaman dan efisien.
Makna Simbolik dalam Setiap Detail
Satu hal yang membedakan Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah adalah penggunaan simbol-simbol yang bermakna dalam setiap elemen arsitektur dan desainnya. Berikut beberapa simbol penting yang ada dalam masjid ini:
29 Kubah Emas
Selain menjadi fitur yang memukau, 29 kubah emas ini juga melambangkan Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Sultan ke-29 Brunei, simbol kesetiaan rakyat dan kemuliaan sang Sultan.
Lima Pancuran Air
Di halaman masjid, terdapat lima pancuran air yang melambangkan lima rukun Islam, sebagai pengingat bagi setiap Muslim yang datang untuk berpegang pada prinsip-prinsip dasar Islam.
Pola Air Muleh
Pola ini adalah lambang nasional Brunei yang menggambarkan identitas Melayu, dan motifnya dapat ditemukan di beberapa bagian masjid, seperti menara dan dinding.
Setiap detail kecil ini dirancang untuk menciptakan suasana yang membawa jamaah lebih dekat dengan spiritualitas mereka, sambil merayakan budaya dan identitas bangsa Brunei.
Aktivitas dan Kegiatan di Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah
Selain menjadi tempat salat, Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah juga merupakan pusat berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan. Masjid ini menjadi lokasi penting untuk acara-acara besar seperti Salat Jumat, perayaan Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha, yang menarik jamaah dari seluruh negeri.
Selain itu, masjid ini juga menyediakan pendidikan pra-nikah dan kelas Al-Qur’an yang diajarkan oleh instruktur agama setempat. Kegiatan-kegiatan ini membantu masyarakat Brunei memperdalam pengetahuan mereka tentang agama Islam serta meningkatkan pemahaman spiritual mereka.
Destinasi Wisata Religius yang Menarik Di Brunei Darussalam
Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai negara. Bangunan megah ini sering menjadi destinasi wisata bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya dan keindahan arsitektur Islam ketika liburan ke negara Brunei Darussalam ini. Setiap harinya, masjid ini menerima sekitar lima puluh pengunjung, kecuali pada hari Kamis dan waktu sebelum Salat Jumat, yang merupakan waktu paling sibuk bagi jamaah lokal.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan masjid yang menakjubkan, mengagumi keindahan arsitektur, serta merasakan suasana spiritual yang kental. Masjid ini menjadi salah satu tempat wisata religius yang paling ikonik di Brunei, dan selalu ramai dikunjungi terutama saat malam hari ketika lampu-lampu di masjid dinyalakan.
Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah adalah mahakarya arsitektur yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol budaya, kebanggaan nasional, dan kemajuan Brunei Darussalam. Dengan 29 kubah emas, lima pancuran air, dan perpaduan arsitektur yang mengesankan, masjid ini benar-benar merupakan lambang keagungan Islam dan warisan budaya Brunei.
Referensi: