Guys, kamu pasti tahu tentang Tongariro Alpine Crossing di Selandia Baru, kan? Ini adalah salah satu trek satu hari terbaik di Selandia Baru dan bahkan masuk ke dalam daftar sepuluh trek satu hari terbaik di dunia. Nah, kali ini aku akan bercerita lebih detail tentang trek ini. Siap-siap buat petualangan seru!
Daftar Isi
Tongariro National Park: Tempatnya Petualangan Di New Zealand
Tongariro Alpine Crossing ini terletak di Tongariro National Park, yang merupakan taman nasional tertua di Selandia Baru dan juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO ganda.
Keren banget, kan? Tempat ini enggak cuma indah secara alami tapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat kaya.
Trek Tongariro Alpine Crossing biasanya dimulai dari Mangatepopo di wilayah Ruapehu dan berakhir di Ketetahi Hot Springs.
Alasan utamanya adalah karena ujung Mangatepopo berada pada ketinggian yang lebih tinggi (1.120 m atau 3.670 kaki) dibandingkan dengan ujung Ketetahi Hot Springs (760 m atau 2.490 kaki).
Jadi, kamu butuh lebih sedikit pendakian kalau mulai dari sini.
Trek ini memakan waktu sekitar tujuh jam dengan berjalan kaki terus-menerus dalam cuaca yang baik, lebih lama lagi kalau dilakukan saat musim dingin atau jika dimulai dari ujung Ketetahi.
Perjalanan ini dimulai di ujung barat dekat Mangatepopo Hut dengan kemiringan rendah sampai ke dasar punggung Tongariro yang curam.
Setelah melewati punggung, jalurnya melibatkan penurunan dan kenaikan ke dua kawah berbeda, melewati Emerald Lakes dan sepanjang tepi Blue Lake.
Dua jam terakhir perjalanan melibatkan penurunan panjang di sisi utara gunung berapi, melewati Ketetahi Hot Springs.
Dulu, kamu bisa memutuskan untuk mendaki Gunung Ngauruhoe sebagai sisi perjalanan tambahan dari trek utama.
Namun, sekarang udah enggak diperbolehkan lagi karena permintaan dari suku setempat. Tanda-tanda jalur pun udah dihapus.
Oh iya, satu hal penting nih, di trek Tongariro Alpine Crossing ini enggak ada sumber air segar yang bisa kamu temukan.
Air dari mata air di area ini seringkali panas sekali dan mengandung mineral serta logam terlarut akibat aktivitas vulkanik.
Kebanyakan air di sini enggak bisa diminum.
Ketetahi Hot Springs, yang sekitar 10 menit dari Ketetahi Hut, sebenarnya dimiliki secara pribadi oleh suku setempat Tuwharetoa dan udah dilarang masuk sejak tahun 1990-an setelah seorang turis meninggal akibat terluka parah.
Rincian Detail Peta Rute Trekking Tongariro Alpine Crossing
Mungkin kamu ingin tahu detail perjalanan lebih lengkap, jadi aku kasih ya:
- Mangatepopo Carpark: 0,0 km, 0 jam 00 menit, ketinggian 1.120 m
- Mangatepopo Hut: 1,5 km, 0 jam 25 menit, ketinggian 1.190 m
- Soda Springs turn-off: 1 jam 30 menit, ketinggian 1.350 m
- South Crater: 6,4 km, 2 jam 30 menit, ketinggian 1.650 m
- Puncak Red Crater: 3 jam 30 menit, ketinggian 1.886 m
- Emerald Lakes (pembuangan ke Oturere Hut): 9,0 km, 3 jam 50 menit, ketinggian 1.695 m
- Ketetahi Hut: 5 jam 15 menit, ketinggian 1.450 m
- Ketetahi Carpark: 19,4 km, 7 jam 00 menit, ketinggian 760 m
Nikmati Lansekap Vulkanik Tongariro Alpine Crossing yang Menakjubkan
Sebagian besar trek ini melewati tanah vulkanik yang belum terjamah, serasa seperti di planet lain.
Tiga gunung berapi di area ini sangat aktif, dan kondisi tanah mencerminkan hal ini.
Ada aliran lava yang membeku, tephra longgar, dan bom lava vulkanik yang terperangkap dalam batu-batuan.
Mineral-mineral tersusun dengan indah dan terlihat jelas dalam warna-warna batu dan tebing.
View this post on Instagram
Fumarol yang aktif terdapat di beberapa bagian trek, selalu mengeluarkan uap dan gas sulfur dioksida kuning ke sekitar mereka.
Danau-danau dan kolam di sepanjang trek berwarna dalam karena mineral-mineral vulkanik yang larut dalam airnya.
Beberapa area memiliki mata air besar yang mengeluarkan air mendekati mendidih dan semburan uap panas.
Kejadian Erupsi Di Tongariro Alpine Crossing Pada Tahun 2012
Pada Agustus 2012, terjadi letusan kecil yang mengeluarkan 10.000 meter kubik abu dari kawah Te Maari di Gunung Tongariro, melemparkan abu dan batuan hingga 1 meter diameter ke jalur trek.
Meskipun beberapa bangunan di sekitar terkena dampak, untungnya tidak ada yang terluka.
Akibatnya, Tongariro Alpine Crossing ditutup sementara karena sekitar 75% trek berada dalam radius 3 km dari Te Maari.
Cuaca angin yang dominan adalah dari barat ke barat daya di daerah ini, sehingga trek biasanya ada di sebelah angin dari Te Maari.
Namun, ketika campuran abu terkena hujan, menjadi lumpur kasar yang harus dihadapi para pendaki.
Pada akhir November 2012, kawah Te Maari kembali meletus dengan awan abu setinggi 4.000 meter selama 5 menit.
Sekitar 100 orang berada di sekitar lokasi tersebut, termasuk sekelompok 20 siswa berusia 13 tahun dari sekolah Gulf Harbour, tetapi tidak ada yang terluka.
Kawah ini terlihat dari daerah Ketetahi. Meskipun ada beberapa jalur di sekitar lokasi ini, Te Maari adalah zona aktif yang tidak stabil.
Tongariro Alpine track ditutup selama 4 hari, tetapi 12 trek lain di pegunungan itu tetap dibuka.
Fumarol tetap aktif di sekitar pinggiran kawah Te Maari yang aktif, dan ada bau gas belerang yang kuat di dekat tepi kawah.
[ Baca Juga: Tempat Wisata Favorit Untuk Liburan Di New Zealand Versi Catperku ]
Persiapan yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Trekking Di Tongariro Alpine Crossing
Oke, sekarang kita akan bahas persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum menjalani Tongariro Alpine Crossing.
Ingat, cuaca di Taman Nasional Tongariro bisa berubah-ubah dan kondisi bisa berubah dengan cepat, jadi kamu harus siap dengan segala kemungkinan.
Booking
Mulai Oktober 2023, pengunjung ke Tongariro Alpine Crossing diharuskan melakukan booking terlebih dahulu melalui sistem booking yang dikelola oleh Departemen Konservasi (DOC).
Untungnya, booking ini gratis, dan tidak ada batasan jumlah booking untuk musim 2023/2024.
Namun, booking ini diperlukan untuk mereka yang menggunakan layanan shuttle dan pergi berjalan dengan pemandu.
Serta untuk siapa saja yang menggunakan bagian apa pun dari jalur Tongariro Alpine Crossing, termasuk pemakai Tongariro Alpine Crossing penuh dan sebagian, pengunjung harian Mangatepopo Hut, pendaki gunung, kelompok tramping, klub pendaki, dan kelompok sekolah.
Pengunjung yang sudah memiliki booking untuk pondok atau tempat perkemahan Tongariro Northern Circuit tidak perlu melakukan booking tambahan melalui sistem ini.
Booking untuk Tongariro Alpine Crossing bisa dilakukan dengan mengisi formulir online di situs web DOC, secara langsung di pusat kunjungan DOC, atau melalui pemandu berjalan atau layanan shuttle.
Biaya liburan ke New Zealand memang tidak murah, namun yang penting bisa jalan ke Tongariro Alpine Crossing New Zealand ini!
Jangan Lupa Shuttle
Ini penting, nih. Parkir terbatas di kedua ujung jalur, dan ada batasan waktu parkir selama empat jam mulai pertengahan Oktober hingga April.
Jadi, sangat direkomendasikan untuk memesan shuttle untuk perjalananmu.
Shuttle ini bukan hanya akan mengantar dan menjemputmu, tapi juga akan memberikan pengetahuan keamanan yang sangat penting tentang jalur ini dan cuaca.
Mereka juga akan memberikan bantuan jika ada masalah selama perjalanan.
Perlengkapan Penting Untuk Trekking Pada Rute Tongariro Alpine Crossing
Karena cuaca dan medan di Tongariro National Park bisa sangat berbeda, ada beberapa perlengkapan penting yang harus kamu bawa:
- Makanan dan Minuman: Pastikan kamu membawa makanan yang cukup dan minuman, terutama jika kamu berencana untuk menyelesaikan trekking hingga ke puncak-puncak gunung.
- Jas Hujan Tahan Angin dan Celana: Cuaca di pegunungan bisa sangat berubah-ubah, jadi selalu bawa jas hujan tahan angin dan celana pelindung hujan yang tahan air.
- Sepatu yang Kuat: Kamu akan berjalan di medan vulkanik yang kasar, jadi pastikan untuk menggunakan sepatu yang nyaman dan kokoh.
- Pakaian Hangat: Suhu bisa sangat dingin di puncak gunung, jadi selalu bawa pakaian hangat seperti thermal wol atau polipropilena dan fleece.
- Topi dan Sarung Tangan: Perlindungan dari matahari dan dingin sangat penting, jadi jangan lupa bawa topi dan sarung tangan.
- Tabir Surya dan Kacamata: Cuaca cerah di pegunungan bisa sangat terik, jadi perlindungan matahari seperti tabir surya dan kacamata sangat diperlukan.
- Kit Pertolongan Pertama: Selalu bawa kit pertolongan pertama yang berisi peralatan dasar seperti perban, antiseptik, dan obat-obatan penting.
- Peta dan Ponsel: Bawa peta jalur dan pastikan ponselmu punya sinyal. Ingat, di pegunungan, sinyal ponsel bisa hilang di beberapa area.
Jadi, kalau kamu mau menjalani Tongariro Alpine Crossing, pastikan kamu sudah siap dengan segala sesuatunya.
Ini bukan trekking biasa, tapi pengalaman yang akan kamu kenang seumur hidup.
Jangan lupa patuhi peraturan dan rekomendasi keamanan, dan pastikan kamu selalu berhati-hati selama perjalanan.
Selamat menjalani petualanganmu!
Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan FAQ Terkait Trekking Di Tongariro Alpine Crossing
Berikut pertanyaan dan jawabannya:
Pertanyaan 1: Apakah aku perlu melakukan pemesanan terlebih dahulu?
A. Ya, mulai Oktober 2023, pemesanan diperlukan bagi semua pengunjung yang ingin menjalani Tongariro Alpine Crossing.
Proses pemesanan dapat dilakukan melalui sistem pemesanan online yang telah disediakan.
Yang menarik, selama musim 2023/2024, tidak ada biaya yang dikenakan untuk pemesanan, jadi kamu bisa mendapatkan slot tanpa harus mengeluarkan uang tambahan.
Nah, perlu kamu ingat bahwa langkah ini diambil untuk mengatur jumlah pengunjung di jalur ini agar tetap aman dan berkelanjutan.
Dengan melakukan pemesanan, kamu bisa memilih waktu yang tepat untuk menjelajahi keindahan Tongariro Alpine Crossing tanpa khawatir akan kepadatan pengunjung yang berlebihan.
View this post on Instagram
Pertanyaan 2: Apakah saya perlu menggunakan layanan shuttle?
A. Ya, sangat direkomendasikan untuk menggunakan layanan shuttle yang dioperasikan oleh operator berlisensi dari kota-kota terdekat seperti National Park Village dan Whakapapa Village.
Ini adalah cara yang paling nyaman untuk mencapai dan meninggalkan Tongariro Alpine Crossing.
Ada beberapa alasan mengapa menggunakan layanan shuttle ini disarankan.
Pertama, ini membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang parkir di kedua ujung jalur, yang bisa sangat padat selama musim peak (pertengahan Oktober hingga Mei).
Kedua, layanan shuttle ini telah disesuaikan dengan jadwal keberangkatan yang tepat sehingga kamu bisa mengatur waktu perjalananmu dengan lebih baik.
Ketiga, ini adalah cara yang lebih ramah lingkungan, karena lebih banyak orang berbagi kendaraan, mengurangi emisi karbon.
Jadi, jika kamu ingin pengalaman perjalanan yang lebih lancar dan ramah lingkungan, gunakan layanan shuttle ini.
Pertanyaan 3: Apakah tersedia tempat parkir di jalur ini?
A. Sebaiknya kamu tidak memarkir kendaraan pribadi di kedua ujung Tongariro Alpine Crossing.
Alih-alih, disarankan untuk menggunakan layanan shuttle yang dioperasikan oleh operator berlisensi dari kota-kota terdekat seperti National Park Village dan Whakapapa Village.
Selama musim peak, yang berlangsung dari pertengahan Oktober hingga Mei, ada pembatasan parkir selama 4 jam di kedua ujung jalur, yaitu Mangatepopo dan Ketetahi.
Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan bagi mereka yang ingin menjalani perjalanan pendek di sekitar area ini.
Jadi, memarkir kendaraan di sana selama lebih dari 4 jam mungkin akan menghadirkan masalah.
Dengan menggunakan layanan shuttle, kamu dapat menghindari masalah parkir dan fokus sepenuhnya pada petualanganmu di Tongariro Alpine Crossing.
Pertanyaan 4: Apakah tersedia sumber air di jalur ini?
A. Sebaiknya kamu membawa semua air yang kamu butuhkan selama perjalanan ini, minimal 2 liter per orang.
Ini penting karena cuaca di daerah ini bisa sangat beragam, terutama di musim panas ketika suhu bisa sangat tinggi.
Jadi, pastikan kamu membawa cukup air untuk menjaga hidrasi tubuhmu sepanjang perjalanan.
Sangat penting untuk tetap terhidrasi saat menjelajahi lingkungan alpine yang sering kali penuh tantangan.
Pertanyaan 5: Bisakah Tongariro Alpine Crossing dilakukan selama musim dingin?
View this post on Instagram
A. Ya, kamu bisa menyelesaikan Tongariro Alpine Crossing selama musim dingin, yang berlangsung dari Mei hingga Oktober.
Namun, ada beberapa hal penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalani jalur ini di musim dingin.
Pertama-tama, kamu harus siap menghadapi lingkungan alpine yang ekstrem.
Ini termasuk persiapan dengan peralatan musim dingin yang sesuai, termasuk crampons (alat cakram yang digunakan di sepatu guna memberikan daya cengkram pada es) dan guntur es.
Cuaca di musim dingin dapat sangat keras, dengan angin kencang dan salju, sehingga kamu harus siap untuk menghadapinya.
Kemudian, kesadaran akan potensi bahaya longsor salju juga sangat penting.
Oleh karena itu, kamu harus waspada terhadap potensi longsor dan memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana menghadapinya.
Sebagai tambahan, ada panduan berpengalaman yang siap membimbingmu selama perjalanan musim dingin.
Dengan panduan yang tepat dan persiapan yang matang, menjalani Tongariro Alpine Crossing di musim dingin bisa menjadi pengalaman alpine yang sangat menarik dan tak terlupakan.
Pertanyaan 6: Seberapa fit harus saya untuk menjalani Tongariro Alpine Crossing?
A. Jawabannya adalah, kamu harus memiliki tingkat kebugaran yang memadai.
Jalur ini adalah sebuah perjalanan sejauh 19,4 kilometer yang dimulai dengan pendakian bertahap menuju Red Crater.
Selama pendakian ini, kamu akan menanjak sekitar 800 meter ke ketinggian 1900 meter di atas permukaan laut, dan sebagai hasilnya, kamu mungkin akan merasakan efek kekurangan oksigen, seperti sulit bernapas dan sedikit pusing. Meskipun ini tidak umum terjadi, kamu harus mempertimbangkannya.
View this post on Instagram
Selanjutnya, penurunan dari Red Crater membutuhkan koordinasi dan keseimbangan karena tanah vulkanik dan kerikil di bawah kaki bisa cukup licin.
Dari titik ini, kamu akan menurunkan sekitar 1000 meter dengan sebagian besar berupa kemiringan yang cukup landai.
Selama perjalanan ini, kamu harus selalu mempertimbangkan kemungkinan bahwa jika kamu merasa tidak mampu untuk melanjutkannya, sebaiknya putar balik.
Lebih baik kembali ke titik awal (jika kamu belum melewati Red Crater) daripada mencoba melanjutkan perjalanan dan terjebak di sana dalam kegelapan sehingga memerlukan pertolongan.
Pertanyaan 7: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Tongariro Alpine Crossing?
A. Tongariro Alpine Crossing memiliki panjang sekitar 19,4 kilometer. Secara rata-rata, perjalanan ini membutuhkan waktu antara enam hingga delapan jam untuk menyelesaikannya.
Namun, waktu yang dibutuhkan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat kebugaran, cuaca, dan seberapa sering kamu berhenti untuk beristirahat atau mengambil foto.
Bagi beberapa orang yang sangat berpengalaman dan dalam kondisi fisik yang prima, perjalanan ini dapat diselesaikan dalam waktu lebih singkat, sedangkan yang lain mungkin memerlukan waktu lebih lama.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memulai perjalanan ini dengan cukup waktu agar kamu tidak terburu-buru dan dapat menikmati pemandangan indah sepanjang jalur.
Pertanyaan 8: Apa informasi terkini tentang aktivitas vulkanik?
A. Sebelum kamu memutuskan untuk menjalani Tongariro Alpine Crossing, sangat disarankan untuk mengunjungi GeoNet, yang merupakan sumber informasi resmi tentang aktivitas vulkanik di Selandia Baru.
GeoNet memberikan pembaruan dan informasi terkini tentang status gunung berapi dan potensi bahaya yang terkait.
Keselamatan selalu menjadi prioritas utama saat menjelajahi lingkungan alpine, dan oleh karena itu, kamu harus selalu mendapatkan informasi terkini sebelum memulai perjalanan.
Pertanyaan 9: Bagaimana perkiraan cuaca?
A. Cuaca sangat penting saat menjalani Tongariro Alpine Crossing. Sebelum memulai perjalanan, sangat disarankan untuk memeriksa perkiraan cuaca terbaru di NiwaWeather.
Jika perkiraan menunjukkan bahwa angin akan mencapai 60 km/jam atau lebih, perjalanan ini tidak disarankan.
Selain itu, jika perkiraan cuaca adalah hujan atau salju, kamu harus siap dengan pakaian yang sesuai untuk kondisi tersebut.
Pastikan kamu membawa cukup makanan, air, peralatan, bahkan tempat perlindungan jika kamu terjebak di atas sana.
Kondisi cuaca bisa berubah dengan cepat di daerah alpine, dan keselamatanmu harus selalu menjadi prioritas utama.
Pertanyaan 10: Bagaimana jika cuaca tiba-tiba buruk saat perjalanan?
A. Jika cuaca tiba-tiba memburuk saat kamu sudah berada di tengah perjalanan di Tongariro Alpine Crossing, ada beberapa tindakan yang harus kamu ambil.
Pertama, pastikan kamu mengenakan pakaian yang sesuai untuk kondisi cuaca yang buruk.
Ini termasuk jaket dan peralatan pelindung lainnya yang bisa membantumu tetap hangat dan kering.
Kemudian, kamu harus memastikan bahwa kamu memiliki cukup makanan, air, dan peralatan darurat seperti selimut kecil atau bivouac untuk melindungi dirimu sendiri jika cuaca semakin memburuk.
Selalu ingat, keselamatanmu adalah yang utama. Jika cuaca terlalu buruk dan kamu merasa tidak aman untuk melanjutkan perjalanan, lebih baik putar balik dan kembali ke titik awal atau tempat yang aman. Jangan pernah mengambil risiko yang tidak perlu saat menjelajahi alam liar.
Tongariro Alpine Crossing adalah pengalaman yang menakjubkan dan menantang, dan dengan persiapan yang baik dan perhatian terhadap faktor-faktor seperti cuaca dan kondisi fisik, kamu dapat menikmati petualangan ini dengan aman dan nyaman.
Selamat menjelajahi salah satu tempat paling indah di Selandia Baru!