Dengan berbagai detail arsitektur dan sejarah yang dimilikinya, Christ Church Melaka tidak hanya menjadi tempat ibadah dan juga destinasi wisata di Melaka, tetapi juga menjadi simbol penting dalam mewarisi warisan sejarah kota Melaka yang kaya.
Daftar Isi
Kilas Balik Sejarah Gereja
Christ Church Melaka, dengan warna merah khasnya, menjadi salah satu ikon penting dalam sejarah kota Melaka.
Gereja ini didirikan pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial Belanda dan merupakan salah satu gereja tertua di Malaysia.
Awalnya, gereja ini dinamakan Gereja Reformasi Belanda sebelum akhirnya, setelah Melaka dikuasai oleh Inggris pada tahun 1824, berganti nama menjadi Christ Church.
Bangunan gereja ini selesai dibangun pada tahun 1753 setelah 12 tahun masa konstruksi.
Latar Belakang Penaklukan Melaka oleh Belanda
Penaklukan Melaka oleh Belanda dari Imperium Portugis pada tahun 1641 membawa perubahan besar dalam sejarah agama di kota tersebut.
Salah satu perubahan yang signifikan adalah pelarangan Katolik Roma dan transformasi gereja-gereja yang ada menjadi Gereja Reformasi Belanda.
Gereja Santo Paulus, yang dulunya merupakan salah satu gereja terpenting di Melaka, diganti namanya menjadi Bovenkerk (Gereja Atas) dan digunakan sebagai gereja paroki utama untuk komunitas Belanda.
Pembangunan Gereja Baru
Pada tahun 1741, untuk memperingati seratus tahun penaklukan Melaka dari Portugis, komunitas borjuis Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gereja baru yang menggantikan Bovenkerk yang sudah tua.
Pembangunan gereja ini dimulai dengan penempatan batu fondasi oleh Kapten Borjuis Melaka, Abraham de Wind, atas nama ayahnya, Claas de Wind, seorang Borjuis terkemuka di Melaka.
Setelah 12 tahun masa konstruksi, gereja tersebut selesai dibangun pada tahun 1753.
Gereja baru ini kemudian menggantikan Bovenkerk sebagai Gereja Reformasi Belanda utama di Melaka Belanda.
Transisi ke Gereja Kristus (Christ Church Melaka)
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Inggris-Belanda pada tahun 1824, kepemilikan Melaka dialihkan kepada Perusahaan Hindia Timur Britania.
Pada tahun 1838, gereja tersebut dikuduskan kembali dengan upacara Gereja Inggris oleh Daniel Wilson, Uskup Kolkata, dan berganti nama menjadi Gereja Kristus.
Pemeliharaan gereja kemudian diambil alih oleh Pemerintah Negeri-Negeri Selat pada tahun 1858.
[ Baca Juga: Panduan Jalan Jalan Liburan Ke Melaka Malaysia Untuk Pemula ]
Arsitektur dan Desain Bangunan
Dengan gaya arsitektur kolonial Belanda yang kental, Christ Church memiliki dimensi yang mengesankan.
Bangunannya memiliki panjang 25 meter, lebar 13 meter, dan tinggi langit-langit mencapai 12 meter.
Bahan bangunan utamanya, seperti ubin Belanda untuk atap dan batu bata Belanda untuk dinding, mencerminkan pengaruh Belanda yang kuat pada masa itu.
Bahkan, beberapa bagian bangunan seperti langit-langit dibuat dari balok kayu tunggal yang membentang dari satu pohon.
Ini semua menambah kesan autentik dari era kolonial Belanda.
Transformasi Arsitektur
Awalnya dicat putih, gereja dan bangunan Stadthuys yang berdekatan dicat merah pada tahun 1911.
Skema warna merah ini, yang tetap menjadi ciri khas bangunan zaman Belanda di Melaka, memberikan identitas yang kuat bagi Gereja Kristus.
Secara arsitektural, gereja ini dibangun dengan gaya Kolonial Belanda yang sederhana.
Dengan dimensi persegi panjang 82 kaki kali 42 kaki, gereja ini memiliki langit-langit setinggi 40 kaki yang dibentangi oleh balok kayu.
Atapnya ditutupi dengan ubin Belanda dan dindingnya dibuat menggunakan bata Belanda yang dilapisi dengan plester Tiongkok.
Lantai gereja yang ditutupi dengan balok granit, semula digunakan sebagai pemberat kapal dagang, menambah kesan autentik dari era maritim Melaka.
[ Baca Juga: Menapaki Sejarah Gereja Tamil Methodist Church ]
Interior Gereja Christ Church Melaka
Saat masuk ke dalam gereja, pengunjung akan disambut dengan suasana yang khusyuk dan tenang.
Di dalamnya, terdapat sekitar 10 baris bangku yang menghadap ke altar utama, yang masih terawat dengan baik.
Lampu-lampu tua yang terpasang di langit-langit menambah kesan sejarah yang kuat.
Meskipun gereja ini terbuka untuk umum, terdapat jam-jam khusus ketika doa atau misa diadakan di dalamnya.
Namun, pengunjung bebas untuk menjelajahi ruangan gereja dan mengambil foto di dalamnya tanpa dikenakan biaya.
Transformasi Jendela dan Ruang Interior
Jendela Belanda asli dikurangi dan dihiasi setelah pengambilalihan Melaka oleh Britania.
Teras dan ruang vestri baru dibangun pada pertengahan abad ke-19, menambahkan elemen baru pada desain gereja.
Meskipun mengalami beberapa perubahan selama berabad-abad, Gereja Kristus tetap menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang penting di Melaka.
Tempat bersejarah ini menceritakan kisah panjang dan beragam dari masa lalu kota yang kaya akan sejarahnya.
[ Baca Juga: Itinerary Liburan Ke Malaysia 4 Hari 5 Malam Versi Catperku.com ]
Aktivitas di Sekitar Gereja Christ Church Melaka
Di sekitar Christ Church, terdapat banyak aktivitas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.
Para penarik becak dengan hiasan-hiasan unik sering berkumpul di depan gereja, menawarkan pengalaman berkeliling kota Melaka dengan biaya yang terjangkau
Jarak dekat biasanya dikenakan biaya sekitar RM 25, sedangkan untuk berkeliling lebih jauh tarifnya sekitar RM 40.
Selain itu, kawasan sekitar gereja juga merupakan pusat sejarah Melaka, dengan banyak objek wisata lainnya yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
Tips Berkunjung
Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Christ Church Melaka, berjalan kaki merupakan pilihan terbaik.
Lokasinya yang strategis di pusat Chinatown Melaka membuatnya mudah diakses dari berbagai tempat wisata lainnya.
Selain itu, dengan berjalan kaki, para pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar yang indah dan menangkap momen-momen berharga selama perjalanan.
Jadi, pastikan untuk menyertakan Christ Church dalam daftar destinasi wisata saat berkunjung ke Melaka!
[ Baca Juga: Panduan Lengkap Terminal Melaka Sentral Terbaru! ]
Alamat Dan Peta Lokasi Christ Church Melaka
Alamat: Gereja Christ, Jalan Gereja, Banda Hilir, 75000 Malacca, Malaysia.