“Blaaaarrr!”

Sebuah dentuman keras terdengar ketika saya sedang sibuk mengambil foto dengan kamera kesayangan.
Dentuman ini cukup mengagetkan saya. Padahal saya bukan sedang berada di zona perang atau bahkan sedang berada di Jalur Gaza untuk mencari berita.
Saya jadi ingat, kalau saat itu saya sedang mengikuti program yang bernama Bootcamp yang berlangsung selama sekitar satu mingu di tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat.
Dan kebetulan saja saya sedang berada di area tambang, ketika proses blasting sedang dilakukan.
Newmont Bootcamp pada hari itu, jadwalnya memang diagendakan untuk mengenal seluk – beluk pertambangan dari dekat.
Melihat data dan fakta dari pada sekedar gosip semata. Buat orang awam seperti saya, tentu ini adalah hal yang menyenangkan.
Karena sebelumnya, menurut pandangan seorang awam seperti saya, pertambangan itu hanyalah sekedar mengeruk lalu menjual begitu saja demi sebuat keuntungan semata.
Kenyataanya dari yang saya ketahui selama program Newmont Bootcamp.
Proses dalam pertambangan itu begitu rumit.
Perlu perencanaan yang matang dengen berbagai bidang keilmuan agar dampak kerusakan lingkungan tidak terlalu luas.

Memang, tidak ada satu pertambangan di dunia ini yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Bahkan di Batu Hijau yang saya datangi ini. Sayangnya bagaimanapun juga, peradaban manusia ini masih perlu bahan mentah yang hanya bisa didapatkan dengan menambang.
Kecuali kita semua mau kembali ke zaman batu, pertambangan di dunia ini bisa ditiadakan.
Di dunia pertambangan, menurut saya yang paling penting hanyalah, Perusahaan tambang itu bertanggung jawab atau tidak?
Minimal, mereka merencanakan dengan baik sebelum memulai menambang dan juga sesudah pertambangan selesai. Tidak mengambil, lalu meninggalkan begitu saja.
Siang itu, setelah mengenyangkan perut dengan makanan sehat tanpa MSG ala karyawan Newmont di Tambora Room, kami digiring ke MMA atau Mine Maintenance Area.
Seakan kami adalah karyawan tambang baru, yang akan dilatih dan dicekoki dengan ilmu – ilmu mengenai pertambangan.
Pun latar belakang kuliah saya adalah Teknik Elektro, namun saya tidak tahu apakah otak ini masih sanggup mengunyah ceramah ilmu pertambangan kali ini.

Di sebuah ruang meeting, Pak Edi Prio Warsono dan Mbak Albertina Nojasika Ony sudah siap menyambut kami, para peserta Newmont Bootcamp IV.
Mereka berdua ini adalah engineer berpengalaman dari PT Newmont NNT.
Pak Edi adalah ahli batuan, atau kerennya spesialis bidang keilmuan Geologi.
Mbak Ony sendiri adalah spesialis untuk Teknik Pertambangan-nya.
Sementara saya sendiri adalah lulusan Teknik Elektro yang kemudian menggeluti dunia Programming, dan pada akhirnya jatuh cinta dengan dunia tulis menulis juga blogging.
Lho? Enggak ada yang nanya tentang saya ya? Eheheee!
Di ruang meeting ini, dengan sedikit terkantuk – kantuk, saya mencoba serius mendengarkan setiap penjelasan Pak Edi dan Mbak Ony secara bergantian.
Sekarang saya jadi paham kalau dalam pertambangan itu rumit, pake banget!
Tapi entah kenapa tetap saja banyak mahasiswa yang mengambil jurusan yang berhubungan dengan pertambangan. Apa mereka tidak takut, kalau tidak lulus kuliah!?
Pak Edi sebagai ahli Geologi menjelaskan bahwa Ilmu Geologi ini penting perannya sebelum dimulai pengambilan mineral berharga dari dalam tanah.
Ilmu Geologi dalam pertambangan digunakan untuk survey kandungan mineral berharga yang ada di dalam tanah, kemudian ditentukan apakah penambangan di area tadi bernilai ekonomis atau tidak.
Teknisnya, dilakukan pengeboran vertikal pada beberapa titik tertentu, baru kemudian batuan hasil pengeboran diuji kandungan materialnya.
Dari hasil pengujian itu akan diketahui apakah penambangan dilokasi ini layak atau tidak.
Jadi tidak asal keruk, terus kalau tidak menghasilkan apa – apa akan ditinggal begitu saja.



Sementara sebagai Ahli Pertambangan Mbak Ony menjelaskan tentang perencanaan pertambangan.
Setelah ditentukan sebuah area layak untuk ditambang.
Seperti apakah pertambangan akan berupa pertambangan terbuka, atau pertambangan tertutup dengan pengeboran, membuat lubang ke dalam tanah.
Untuk batu hijau sendiri, adalah tipe pertambangan terbuka karena mineral berharga yang dicari berada tidak jauh dari permukaan tanah.
Prosesnya, sebelum mineral berharga diambil, lapisan tanah atas diamankan dahulu. Tanah yang disebut top soil ini diambil dengan alat berat, kemudian dipindahkan ke suatu tempat.
Tanah tidak dibuang, tetapi akan dimanfaatkan lagi pada proses reklamasi.
Setelah mencapai lapisan batuan mineral yang diinginkan, baru proses pertambangan ini dimulai.
Blasting atau peledakan hingga pengeboran dilakukan, hasilnya batuan yang mengandung mineral berharga tadi dibawa dengan truk raksasa bernama Haul Truck.
Entah langsung diproses di konsentrator, atau di tumpuk dulu di tempat penampungan.
Hebatnya sekali angkut, Haul Truck ini bisa langsung membawa beban sekitar 240 ton.

Berbicara tentang si Monster Truck atau Haul Truk, ternyata karyawan baru tidak langsung bisa naik truk ini begitu saja.
Mereka harus berlatih dulu di sebuah simulator super keren, dan lulus dengan nol kesalahan.
Karena untuk masalah keselamatan, tidak ada yang namanya toleransi di area Pertambangan Batu Hijau.
Saya sih setuju, karena bagaimanapun keselamatan berhubungan dengan nyawa manusia yang tidak bisa dibeli di supermarket manapun di dunia ini.
Pun kami, para peserta bootcamp bukan karyawan, tetapi kami dibolehkan untuk sekedar mencoba simulator Haul Truck yang harganya milyaran itu.

Beberapa teman Bootcamp begitu semangat mencoba dengan serius, bahkan ada yang ingin mencoba bagaimana jika Haul Truck ditabrakkan atau bahkan digulingkan.
Toh ini cuma simulasi? Saya sendiri juga ikut menyemangati hal itu karena penasaran.
Entah apa yang ada di pikiran Pak Untung seorang instruktur simulator yang pada hari itu.
Mungkin dia sedang sial karena ditugaskan menemani para bocah tua nakal, peserta Bootcamp IV ini.
Dalam hatinya mungkin berkata “semoga saya tidak dipecat karena ada peserta Bootcamp yang merusakkan simulator”.

Beranjak dari fasilitas pelatihan karyawan, kami diajak berkeliling lagi.
Mulai dari melihat lubang pit dari ketinggian hingga bagaimana penyimpanan hasil tambang yang belum diproses lebih lanjut.
Selama diajak melihat area pertambangan, kami dibebaskan untuk mengabadikan gambar sana sini.
Disini saya salut dengan keterbukaan PT Newmont Nusa Tenggara.
Sebelumnya saya membayangkan kalau selama di area tambang, kami bakal dikawal sana sini, diawasi, hingga dibatasi ketika mengambil gambar.
Kenyataannya tidak, saya bebas narsis sana sini seperti biasanya.
Teman – teman peserta Bootcamp lain pun juga tidak mau kalah!
Yang agak ngeri adalah ketika di sekitar tambang saya melihat banyak binatang liar.
Kebanyakan adalah anjing liar yang berkelompok, hingga babi hutan yang mungkin sedang tersasar.
Ketika lihat para binatang liar tadi, yang saya takutkan adalah jika keberadaannya di area pertambangan itu bisa mengganggu konsentrasi para driver.
Terutama driver Haul Truck yang berukuran besar itu. Bisa merugikan secara materi dan yang lainnya kan kalau terjadi sesuatu hanya karena gangguan binatang liar.
Mungkin jika ada divisi khusus untuk mengatasi keberadaan para binatang liar akan lebih aman.
Ngomongin binatang liar, sepertinya kami, para peserta Newmont Bootcamp lebih liar lagi deh.
Apalagi pada bagian mengunjungi Haul Truck yang sedang berbaris rapi.
Haul Truck tak bertuan itu seakan menjadi sasaran empuk para anak muda peserta Bootcamp yang sedang terbakar semangatnya untuk selfie sana sini.

Beberapa kali himbauan karyawan newmont yang mendampingi kami waktu itu dianggap angin lalu.
Entah terlalu semangat, atau kami yang memang nakal?
“Hati – hati, boleh naik asal jangan sentuh apa – apa ya!” Kira – kira begitu himbauannya.
Yang jelas, bagian ini adalah yang paling saya tunggu. “Mission accomplished!”
Kata saya dalam hati, setelah saya berhasil mengabadikan diri, berfoto dengan Haul Truck raksasa yang tertata rapi.

Ps : Tulisan ini berdasarkan data dan fakta yang saya lihat selama mengikuti Program Newmont Bootcamp di Batu Hajau, Sumbawa. Tidak ditambahi, ataupun dikurangi. Kalau ada penulisan yang salah kritik dan sarannya bisa dituliskan di komentar yang ada dibawah. Beberapa data nama dibantu oleh Mas Singgih Setiadi.
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Wihi, keren banget haul truck-nya. Gigantis sekali, orang-orang yang ada di depannya besarnya seperti menyusut jadi semut. Jadi kepingin jalan-jalan ke Newmont :haha
Itu agak ngeri juga, gimana kalau tiba – tiba berubah jadi robot kayak di transformer :| *ngayal tingkat tinggi*
Senang ada pembahasan tentang dunia tambang nih. Hore!
Kebetulan ada pengalaman dikit~ jadi dibagiin aja buat teman – teman yang lain :D
Gimana cara ikutan nya bang newmont bootcamp
Dulu sih ikutan lomba nulis :D