Menelusuri Kehidupan Cheng Ho di Cheng Ho Cultural Museum

Cheng Ho Cultural Museum adalah tempat wisata di Kota Melaka, Malaysia yang menyajikan kisah tentang kehidupan Cheng Ho.

Museum ini didirikan dan dibuka pada tahun 2006 oleh Tan Ta Sen, yang juga merupakan presiden International Zheng He Society.

Sejarah dan Bangunan

Menelusuri Kehidupan Cheng Ho di Cheng Ho Cultural Museum

Museum ini dipercaya sebagai bangunan kuno yang direstrukturisasi dengan arsitektur Dinasti Ming, dengan sejarah dua hingga tiga ratus tahun.

Cheng Ho sendiri merupakan Laksamana Dinasti Ming yang telah berkunjung ke Malaka berkali-kali saat dalam perjalanan ke Samudra Barat dari tahun 1405 hingga 1433.

Dipercayai bahwa ia mendirikan kompleks gudang besar di sepanjang sisi utara Sungai Malaka.

Hingga saat ini, masih terdapat perdebatan tentang lokasi kompleks gudang tersebut, meskipun beberapa orang percaya bahwa kompleks itu berada di Bukit Cina.

Meskipun begitu, museum ini memamerkan banyak bukti pertukaran budaya antara etnis lokal dan Tionghoa, antara lain, kapal-kapal harta karun, rumah teh, dan instrumen navigasi lainnya.

[ Baca Juga: Kelenteng Sam Poo Kong, Bukti Jejak Laksamana Ceng Ho Di Semarang ]

Arsitektur dan Pameran Di Cheng Ho Cultural Museum

Arsitektur dan Pameran Di Cheng Ho Cultural Museum

Destinasi wisata museum di Malaysia ini adalah yang terbesar di negara bagian ini; mencakup total luas lantai 5.110 meter; dibagi menjadi tiga tingkat dan menempati delapan unit rumah toko tua.

Beberapa toko telah dibangun sebelum tahun 1786. Sebuah menara drum dan lonceng terletak di depan museum.

Bangunan museum ini dipercaya berada di situs asli kompleks gudang Guan Chang, yang dibangun oleh Cheng Ho sekitar 600 tahun yang lalu untuk sementara menyimpan barang-barang yang dia peroleh selama perjalanannya.

Pameran di museum ini menampilkan kehidupan Cheng Ho dan perjalanan dunianya dalam armadanya.

Kompleks gudang awalnya menempati 10 hektar tanah datar di sepanjang bank utara Sungai Malaka.

Lima sumur zaman Ming ditemukan selama pembangunan museum.

Pameran di museum ini menampilkan kehidupan Cheng Ho dan perjalanan dunianya dalam armadanya.

Ini menampilkan perjalanan dengan gambar besar sejarah Tiongkok.

Museum ini dapat dibagi secara kasar menjadi beberapa bagian, yaitu: Desa Malaka Kuno, Galeri Kapal, Kapal Harta Karun, Galeri Antik, dan Halaman Taman.

Museum ini buka setiap hari mulai pukul 9.00 pagi hingga 06.30 sore.

Aktivitas di sekitar Museum

Cheng Ho Cultural Museum ini dapat dibagi secara kasar menjadi beberapa bagian, yaitu: Desa Malaka Kuno, Galeri Kapal, Kapal Harta Karun, Galeri Antik, dan Halaman Taman.

Setelah mengunjungi Cheng Ho Cultural Museum, Anda dapat menjelajahi atraksi lain di sekitar Malaka.

Salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah Baba Nyonya Heritage Museum, di mana Anda dapat memahami citarasa unik ‘Peranakan’ Malaka.

Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi Maritime Museum Malacca untuk pengalaman zona perdagangan sibuk di mana para pedagang dunia bertemu.

Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Malaka tanpa merasakan sentuhan Belanda di Stadthuys, bangunan Belanda tertinggi dan tertua di Asia Tenggara yang masih berdiri tegak di Malacca Town Square.

Tempat ini menjadi landmark populer dan dapat ditemukan di sebagian besar kartu pos di Malaka.

Alamat Dan Peta Lokasi

Alamat: Muzium Budaya Cheng Ho, 51, Lorong Hang Jebat, 75200 Malacca, Malaysia.

Cara Menuju Ke Cheng Ho Cultural Museum

Cheng Ho Cultural Museum terletak di bagian tua kota Malaka dan dipercaya sebagai situs asli dari kompleks gudang yang dibangun oleh Cheng Ho.

Museum ini berada dekat dengan beberapa jalan terkenal, yaitu Jalan Jonker, Jalan Laksamana, dan Jalan Quayside.

Cara terbaik untuk mencapai Malaka dari bandara KLIA / LCCT adalah dengan darat.

Ada persewaan mobil dan atau naik bus ekspres Malaysia yang tersedia aksesnya dari Bandara atau terminal.

Kedua cara akan memakan waktu sekitar 2-3 jam untuk mencapai kota Malaka.

Bagi pengunjung dari Singapura, Anda memiliki opsi untuk mengemudi melalui Jalan Tol Utara Selatan dan keluar di Ayer Keroh, atau Anda dapat menggunakan banyak bus ekspres yang beroperasi di tempat yang nyaman di Singapura menuju Malaka.


Rijal Fahmi Mohamadi

Rijal Fahmi Mohamadi

Fahmi adalah seorang Digital Marketer, Travel Enthusiast, Geek Travel Blogger dari Indonesia penulis catperku.com, Penulis Buku perjalanan Traveling The Traveler Notes Bali The Island Of Beauty dan The Traveler Notes Bersenang-Senang di Bali, Bertualang di Lombok. Pernah disebutkan, mentioned in Lonely Planet Indonesia 2019 as Best in Blogs. Mau menyapa saya? Kunjungi media sosial pribadi saya, atau hubungi lewat email [email protected] jika Anda ingin mengajak saya bekerja sama dan berkolaborasi.
https://catperku.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *