“Tulisan ini diikutkan dalam “Jailolo, I’m Coming!” Blog Contest yang diselenggarakan oleh Festival Teluk Jailolo dan Wego Indonesia“
Si Seksi Jailolo Dengan Pesona Kuliner, Alam dan Budayanya!
Jailolo, Ik Kom!!Merupakan kata dari bahasa Belanda yang artinya, “Jailolo, Saya Datang!”. Dua kalimat tersebut menggambarkan keinginan kuat saya untuk menghadiri Festival Teluk Jailolo yang akan diadakan pada bulan mei 2013 nanti. Datang ke festival ini berarti bisa ikut merasakan pesona si seksi bernama Jailolo. Mulai dari pesona kuliner, alam hingga budaya, semuanya lengkap tersedia disini.
Para penyuka kuliner bisa mencoba berbagai jenis makanan khas Indonesia timur, terutama yang ada di Jailolo, Halmahera Barat. Ada banyak banget lho kulinernya, seperti Nasi Tou, Nasi Kukusan, Wajik, Sagu, Popeda, Saguer dan Pisang Mulu Bebe. Mendengar namanya saja air liur sudah menetes, apalagi nanti bisa merasakannya secara langsung.

Destinasi alam pun tidak perlu ditanyakan lagi, sudah menjadi rahasia umum kalau daerah Indonesia Timur seperti di Halmahera Barat adalah gudangnya keajaiban alam yang masih alami. Mulai dari pantai, air terjun, sungai, bahkan danau bisa dinikmati secara langsung. Tiba – tiba saja saya membayangkan dalam sekejap sudah siap dengan perlengkapan diving. Saya ingin sekali mencoba free diving dan snorkeling di Jailolo, katanya sih underwater view-nya cakep! Mau mencoba membuktikannya sekaligus melatih skill free diving saya! Hehee…
Bersantap dalam acara adat Horom Sasadu, mengikuti spice parade, dan spice expo, semuanya sudah terbayang di benak saya. Sebuah pengalaman baru yang unik dan menyenangkan sudah menanti. Tentunya jika saya bisa mengikuti festival ini. Dan jangan bosan jika ada puluhan tulisan yang saya bagikan mengenai Jailolo nantinya :).
Pesona Jailolo sendiri sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu, tepatnya sekitar abad ke 15, ketika seorang admiral Portugis bernama Afonso de Albuquerque mendaratkan kapalnya di Malaka. Dari sini sang admiral tampaknya juga mengendus harum rempah – rempah bernilai tinggi yang berada nun jauh di Timur Indonesia. Hingga akhirnya sang admiral pun juga menambatkan jangkarnya di perairan maluku. Dari sinilah, era kolonial, pertikaian antara Portugis dan Spanyol karena perebutan rempah – rempah dimulai di bumi Maluku, Nusantara.
Ah, si Jailolo ini memang begitu seksi, sampai – sampai Portugis dan Spanyol saling berebut kekuasaan hanya untuk mendapatkan rempah – rempah pada abad ke 15 lalu. Memang waktu itu, di daratan eropa rempah – rempah memiliki nilai sebanding dengan harga emas. Tidak salah Kalau Festival kali ini bertemakan The Treasure of Golden Spice Islands, harta karun si pulau rempah – rempah.
Sekarang, ratusan tahun sesudahnya masih banyak yang saling memperebutkan si seksi Jailolo. Tetapi, bukan untuk bertikai atau saling menguasai ya! Semuanya ingin berebut datang dan menyaksikan secara langsung berlangsungnya Festival ini, dan saya pun adalah salah satunya. Jailolo, Ik Kom!! Tungggu saya ya seksi!!!

Sumber Gambar : http://www.festivaltelukjailolo2013.com
Berani Bermimpi, Berani Traveling, Berani Bertualang!
Ikuti travel blog catperku di social media : Instagram @catperku, Twitter @catperku & like Facebook catperku. Travel blog catperku juga menerima dukungan dengan donasi, dan atau ajakan kerjasama.
Aku juga mau ke jailolo, tp tiket nya mahal :(
Coba ikut lomba blog yang ini deh, sapa tau menang ;)
Waoww semoga menang om fahmi. Good luck!
makasiih ya :D